scholarly journals A STUDY ON THE COLONIAL DISSOCIATION OF CANDIDA ALBICANS : Ist report : the Smooth-Rough dissociation on Sabouraud's glucose agar

1960 ◽  
Vol 13 (4) ◽  
pp. 811-824
Author(s):  
Hiroyuhi Kuroki
2011 ◽  
Vol 69 (4) ◽  
pp. 440-442 ◽  
Author(s):  
Anuradha Chowdhary ◽  
Harbans S. Randhawa ◽  
Tusharantak Kowshik ◽  
Shallu Kathuria ◽  
Pradip Roy ◽  
...  

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Iradj Ashrafi Tamai ◽  
Babak Pakbin ◽  
Bahar Nayeri Fasaei

Abstract Objective The objectives of this study were to investigate the antifungal susceptibility and genetic diversity of Candida albicans isolated from HIV+ patients with oropharyngeal candidiasis. A total of 50 C. albicans isolates were cultured on Sabouraud glucose agar containing chloramophenicol. The antifungal susceptibility of the isolates against fluconazole, clotrimazole, nystatin, amphotericin B, ketoconazole and flucytosine was assessed using disc diffusion method. The genetic diversity of C. albicans isolates was determined using random amplified polymorphic DNA marker. Results The inhibition zones ranged from 4 ± 1.8 to 40 ± 3.8 mm for fluconazole, 7 ± 1.0 to 37 ± 1.8 mm for ketoconazole, 14 ± 0.8 to24 ± 0.8 mm for amphotericin B, 25 ± 0.0 to 33 ± 0.0 mm for nystatin and 7 ± 4.2 to 40 ± 0.0 mm for clotrimazole. At 90% similarity, three distinct groups were observed. The smallest cluster composed of 3 isolates, whereas the largest one composed of 17 isolates. 32% (16/50), 28% (14/50) and 14% (7/50) were resistant to fluconazole, ketoconazole and clotrimazole, respectively.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 83-92
Author(s):  
MIFTACHUL SOBIRIN

Kandidiasis adalah suatu penyakit jamur, yang bersifat akut atau sub akut disebabkan oleh Candida albicans dapat menyerang daerah kulit, mulut, selaput mukosa vagina,  kuku, bronki atau paru-paru. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia dan dapat menyerang semua umur baik laki-laki maupun perempuan. Pengetahuan tentang obat merupakan warisan budaya bangsa salah satunya jenis tanaman berkhasiat obat daun sirsak terhadap Candida albicans. Penelitan dengan metode true eksperimental, Populasi daun sirsak (Annona Muricata L.), diperoleh dari daerah Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kal-Teng. Jamur uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur Candida albicans. Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah medium SGA (Sabouraud Glucose Agar) + khloramfenikol 75 ppm dan medium SGC (Sabouraud Glucose Cair). Daun sirsak yang digunakan adalah daun yang berasal dari tanaman sirsak dewasa. Pengujian anti jamur dilakukan dengan metode dilusi atau seri pengenceran dengan interval pengenceran dua kali, menggunakan 12 tabung reaksi, tiap tabung dimasukkan sebanyak 0,5 ml SGC secara aseptis. Semua tabung diinkubasi selama 5-7 hari pada suhu kamar, kemudian diamati adanya pertumbuhan (kekeruhan) dengan cara membandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil Penelitian yaitu Infusa daun sirsak mempunyai aktivitas untuk menghambat dan membunuh pertumbuhan jamur Candida albicans yang menunjukkan KHM dan KBM pada konsentrasi 12,5%. Kata Kunci : Aktivitas, Infusa, Daun Sirsak, Candida albicans.


2020 ◽  
Author(s):  
Iradj Ashrafi Tamai ◽  
Babak Pakbin ◽  
Bahar Nayeri Fasaei

Abstract Objective: The objectives of this study were to investigate the antifungal susceptibility and genetic diversity of oral Candida albicans strains isolated from HIV+ patients with oropharyngeal candidiasis. A total of 50 C. albicans isolates were cultured on Sabouraud glucose agar containing chloramohenicol. The antifungal susceptibility of C. albicans against fluconazole, clotrimazole, nystatin, amphotericin B, ketoconazole and flucytosine was assessed using disc diffusion method. The genetic diversity of different C. albicans strains was determined using random amplified polymorphic DNA technique. Results: The inhibition zones ranged from 4±1.8 to 40±3.8 mm for fluconazole, 7±1.0 to 37±1.8 mm for ketoconazole, 14±0.8 to24±0.8 mm for amphotericin B, 25±0.0 to 33±0.0 mm for nystatin and 7±4.2 to 40±0.0 mm for clotrimazole. At 90% similarity, three distinct groups were observed. The smallest cluster composed of 3 of 50 C. albicans isolates, whereas the largest cluster composed of 17 of 50 isolates. Of 50 C. albicans isolates, 32%, 28% and 14% were resistant to fluconazole, ketoconazole and clotrimazole, respectively. There were no significant differences among antifungal susceptibility of different C. albicans strains from three genotype clusters.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 167-176
Author(s):  
Risa Wahyuningsih ◽  
Kartinah Wiryosoendjoyo

Kandidiasis banyak menyerang masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia, hal ini disebabkan Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan yang tinggi sehingga pertumbuhan jamur menjadi sangat baik. Kandidiasis adalah suatu penyakit jamur, yang bersifat akut atau sub akut disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans merupakan salah satu jamur patogen penyebab keputihan. Sejak jaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai penanggulangan masalah kesehatan. Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa kimia yaitu tanin, fitosterol, kalsium oksalat dan alkaloid murisine yang  dapat digunakan sebagai anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas infusa daun sirsak dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penelitian bersifat experimental dengan desain post-test only. Ekstraksi daun sirsak menggunakan metode infusa. Metode yang digunakan adalah metode dilusi. Aktivitas anti jamur diamati dengan melihat kejernihan dan kekeruhan pada 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,13%; 1,56%; 0,79%; 0,40%; 0,20% dan 0,10%. Medium yang digunakan adalah medium SGA (Sabouraud Glucose Agar) yang ditambahkan Antibiotik Khloramfenikol 75 ppm dan medium SGC (Sabouraud Glucose Cair). Infusa daun sirsak mempunyai aktivitas menghambat dan membunuh pertumbuhan jamur Candida albicans. Infusa daun sirsak menunjukkan KHM dan KBM pada konsentrasi 12,5%.


1996 ◽  
Vol 26 (4) ◽  
pp. 452-460 ◽  
Author(s):  
J. SAVOLAINEN ◽  
A. RANTALA ◽  
M. NERMES ◽  
L. LEHTONEN ◽  
M. VIANDER

1997 ◽  
Vol 24 (10) ◽  
pp. 788-790 ◽  
Author(s):  
Y. KULAK ◽  
A. ARIKAN ◽  
E. KAZAZOGLU

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document