scholarly journals Analisis Cakupan Antenatal Care K4 Program Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman

2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Elmispendriya Gusna ◽  
Pelsi Sulaini ◽  
Hafni Bachtiar

AbstrakPencapaian target K4 (kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan yang dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil) akan terlaksana jika adanya motivasi bidan di desa ditambah pembinaan dari bidan koordinator yang secara rutin dilakukan dalam bentuk supervisi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis cakupan antenatal care K4 program kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian untuk penelitian kuantitatif  adalah 49 orang bidan desa, sedangkan informan untuk kualitatif adalah kepala bidang kesehatan keluarga dan Kasie kesehatan ibu dan anak dinas kesehatan kabupaten Padang Pariaman, kepala puskesmas, petugas pemegang program KIA dan bidan pengelola KIA di puskesmas Sungai Limau. Hasil penelitian ini mendapatkan lebih dari separoh (53,1%) bidan desa memiliki motivasi rendah, sedangkan lebih dari separoh (67,3%) bidan koordinator sudah melakukan supervisi  ke bidan desa dan pada umumnya (91,8%) responden memiliki cakupan K4 yang rendah. Tidak terdapat hubungan antara motivasi bidan desa dan supervisi bidan koordinator dengan cakupan antenatal care K4 (p < 0.05). Cakupan antenatal care K4 di Kabupaten Padang Pariaman belum berhasil karena kurangnya peran aktif bidan desa di tengah masyarakat, monitoring dan evaluasi dari dinas kesehatan dan pimpinan puskesmas serta supervisi bidan koordinator belum optimal, serta sumber daya manusia yang belum memaksimalkan perannya dalam melaksanakan tugas ditambah masih kurangnya  kelengkapan sarana dan prasarana. Perlu optimalisasi peran dan fungsi bidan di desa dan optimalisasi kemitraan dengan berbagai pihak dalam komunitas.Kata kunci: cakupan antenatal care K4, motivasi, supervisi AbstractThe achievement of K4 (four time antenatal care) target will be success with support from motivation of village midwives and routine supervision of coordinator midwives. The objective of this study was to analyze K4 antenatal care scope of maternal and child program in Padang Pariaman health department working area. This is a mixed of quantitative and qualitative study. The subject of quantitative study was 49 village midwives and informant of qualitative study was: chief of family health and chief of maternal child health of  Padang Pariaman health department; chief, maternal and child program coordinator, and administrator midwife of Sungai Limau public health care. The results of this study were more than half (53.1%) of village midwives have low levels of motivation, while more than half (67.3%) of coordinator midwives have been doing supervision to village midwives. There was no significant relationship of village midwives motivation and coordinator midwives supervision with K4 antenatal care scope (p < 0.05). Analysis of the result showed K4 antenatal care scope of maternal and child program in Padang Pariaman has not succeded yet caused by lack of active role of village midwives, minimum monitoring and evaluation from health department and public health care of Padang Pariaman and coordinator midwives, lack of optimalized role of human resources and lack of infrastructure. Keywords: complete visits (K4) antenatal care scope, motivation, supervision

2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Ayu Nurdiyan ◽  
Desmiwarti Desmiwarti ◽  
Rizanda Machmud

AbstrakKelas ibu hamil merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil agar memperoleh pengetahuan yang cukup untuk mencegah komplikasi, meningkatkan cakupan kunjungan ibu hamil dan melakukan persalinan pada tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Malalak dan Biaro Kabupaten Agam. Ini adalah suatu penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara terhadapa informan penelitian yang terdiri dari kepala dan kasie KIA (Kesehatan ibu dan Anak) dinas kesehatan kabupaten, kepala, fasilitator dan kader puskesmas, serta ibu hamil peserta kelas ibu hamil. Analisis input pelaksanaan kelas ibu hamil yaitu masih kurangnya pemahaman dari kebijakan yang sudah ada, tenaga yang belum cukup dan belum dilatih, sarana dan prasarana yang belum memadai. Analisis proses menunjukkan belum ada sosialisasi dengan stakeholder terkait, tahapan persiapan yang kurang matang karena kurangnya pertimbangan latar belakang budaya di Malalak, sehingga ditemukan berbagai kendala dalam hal pelaksanaan. Analisis output yaitu belum ada monitoring dan evaluasi khusus yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Agam dan kepala puskesmas Malalak. Secara keseluruhan kurangnya peran bidan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan di komunitas dan belum adanya kolaborasi antar profesi dalam menjalankan program KIH. Sistem pelaksanaan kelas ibu hamil belum sesuai dengan pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Perlu berbagai upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan pelaksanaan kelas ibu hamil.Kata kunci: puskesmas, analisis sistem, kelas ibu hamilAbstractAntenatal class is a learning tool for pregnant women to obtain sufficient knowledge to prevent complication, increase coverage of antenatal visits and having child delivery at the health care practitioner. The objective of this study was to analyze the system of antenatal class in Malalak and Biaro in Agam District. This is a descriptive qualitative study conducted interviews Informants as chief and section chief of maternal and child health department, head clinics, facilitator, cadre clinics and pregnant women who attend antenatal class. Analysis of input were lack of understanding of policy about antenatal class, lack of human resources and have not been trained for antenatal class, and inadequate infrastructure. Analysis of process showed the absence of socialization with relevant stakeholders, poor preparation which cause by lack of concern in culture in Malalak that make many barriers in implementation. Analysis of output showed the absence of specific monitoring and evaluation by ministry of health department and head of Malalak HC. In the whole system there is a lack of active role of midwife as a midwivery care practitioner in community in performing her duties and functions and there is none of interprofessional collaboration in implementation of this program. System of antenatal classes is not accordance with the guideline of antenatal class. Necessary effort to optimize and expand antenatal class implementation.Keywords: health care, system analysis, antenatal class


Thyroid ◽  
2020 ◽  
Vol 30 (9) ◽  
pp. 1280-1287 ◽  
Author(s):  
Tanya Chen ◽  
Brian M. Gilfix ◽  
Juan Rivera ◽  
Nader Sadeghi ◽  
Keith Richardson ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 74 (9) ◽  
pp. 548-556
Author(s):  
Marta Jóźwiak-Bębenista ◽  
Magdalena Jasińska-Stroschein ◽  
Michał Karbownik ◽  
Michał Dudarewicz ◽  
Anna Wiktorowska-Owczarek

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document