scholarly journals Consumption Behavior of Santri in Islamic Boarding School (Study at Darussalam Martapura Islamic Boarding School)

Author(s):  
Muhammad Rahmattullah ◽  
Hildayati
2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Muhammad Ali Ridho ◽  
Irham Zaki

Islamic boarding school can train a santri’sIndependence and it can be reflected after a santri becomes an alumni, such from economic welfare. This study aims to determine whether the consumption practice of alumni Islamic boarding school is in line with Islamic welfare or not. The research method used is descriptive qualitative approach by using case studyon alumni of Miftachus Sunnah Islamic boarding school. Data collection is done by in-depth interview, observation, and documentation. The validation technique used by source and technique triangulation. The analysis technique used is Miles- Huberman’s.The five areas of maqashid sharia in dharuriyyat level stand as an indicator of Islamic welfare. The results showed that the consumption practice of alumni of Miftachus Sunnah based on the values (justice, responsibility, and guarantee) and basic principles (efficiency, adequacy, freedom, balance, and solidarity) of Islamic economic behavior in the achievement and guarding of maqashid sharia indicate the suitability. Key words: Consumption behavior, values of Islamic economic, principal of Islamic economic, and maqashid sharia.


Al-Qalam ◽  
2021 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 265
Author(s):  
AM Saifullah Aldeia ◽  
Israpil Israpil

<p><em>Pelaksanaan kegiatan wirausaha menjadi elemen penting yang harus mendapat perhatian oleh pengelola pesantren agar dapat menjadi lembaga pendidikan yang mandiri.  Pelaksanaannya juga harus dilaksanakan secara sistematis melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen. Rumusan masalah penelitian ini adalah mengapa kewirausahaan perlu dikembangkan di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan; Bagaimana praktik manajemen kewirausahaan dalam membangun kemandirian di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School. Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan proses manajemen kewirausahaan sebagai upaya membangun kemandirian di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan. Metode penelitian ini adalah kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil: (1) sejak awal berdiri pada tahun 2008, pondok pesantren MBS telah menjadikan  program kewirausahaan sebagai bagian dari master plan pengembangan lembaga. (2) Dalam pengelolaan kegiatan wirausaha diterapkan fungsi manajemen yaitu dari perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan  dan pengawasan. (3) Fungsi perencanaan diimplementasikan dalam kegiatan rapat kerja yang dilaksanakan  setiap awal tahun ajaran. (4) Fungsi Pengorganisasian diimplementasikan melalui perpindahan wewenang dari direktur pesantren ke manajer lembaga wakaf center. (5) Fungsi pelaksanaan dalam kegiatan wirausaha di pondok pesantren MBS dijabarkan dalam tiga kegiatan inti yaitu coordinating, delegating, dan commanding. (6) fungsi pengawasan dilakukan secara insidental oleh manajer wkaf center dan secara rutin oleh kepala unit menggunakan rapot penilaian kerja individu. (7) Adanya unit usaha mampu menopang ekonomi dan financial pesantren. Selain itu pesantren juga mampu mandiri karena dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan melalui uni usaha yang dimiliki.</em></p>


2019 ◽  
Vol 26 (2) ◽  
Author(s):  
Titik Isniatus Sholikhah ◽  
Miftahuddin Miftahuddin

<p>The purpose of this research is to find out the motivations of PAI (Islamic Education Department) students at IAIN Salatiga to choose to attend lecture<em> </em>and<em> nyambi nyantri</em> (attending Islamic boarding school course) and to reveal their implications for adversity quotient. This study implemented a phenomenological approach and data were obtained through interviews, observations, and documentation. The results of this study indicated that, the motivations of PAI students in IAIN Salatiga choose to <em>nyantri nyambi</em> lectures namely to fill their free time outside of lecture hours, to study religion more deeply, to continue their Islamic boarding school study, to consider the Islamic boarding school to be in line with the study program taken, to get a mandate from <em>Kyai</em> (religious authorities preferred by Javanese community) to study while <em>mondok</em> (living in Islamic boarding school), and their parents do not allow them to continue their study to college if they live in homestay. While the implications for the adversity quotient of PAI students of IAIN (State Islamic Institution) Salatiga are to have great aspirations, shown by the desire to graduate as soon as possible with a cum laude GPA, continuing their study to master degree, be able to read and master <em>kitab kuning</em> (the traditional Islamic manuscript); be able to face difficulties, demonstrated by being able to go through difficult times of adaptation, be able to overcome economic difficulties; having great self-confidence which is shown by interpreting difficulties as encouragement in achieving goals.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document