scholarly journals Management Model Oriented to Customer Satisfaction (TQM) in Gontor Islamic Boarding School (Study Case in Gontor Campus 7)

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 160
Author(s):  
Cecep Abdurrouf Hamidi
2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1197
Author(s):  
Ahmad Romadhon

The objective of this research was to understand comprehensively the Financial Independent in Organization of Education through Entrepreneurship and partnership. it was a qualitative research with study case method conducted in Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung-Bogor. In this research data collecting with triangulation technique, Overall the researchers use participant observation, in-depth interviews, and documentation for the same data sources simultaneously. As a private educational institution, Al Ashriyyah Nurul Iman Foundation since its inception independently manage and develop the foundation to establish a wide range of entrepreneurial and cooperation with various institutions and circles. Financial independence has always strived through two things very well. Develop without relying on finance from other parties is a priority for YANIIBS, so that entrepreneurship and partnerships with these institutions become more developed and advanced


LAW REFORM ◽  
2014 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Sunardi Purwanda

Selama manusia hadir dalam sebuah tatanan peradaban, selama itu pula konflikakan membayanginya. Konflik bukanlah sesuatu hal yang baru, karena ia lahirseiring hadirnya manusia di bumi. Sejarah telah membuktikan bahwa manusiatidak akan pernah lepas dari konflik. Bagaimanapun juga manusia tidak akanpernah mampu untuk menghindari suatu konflik, karena perwujudan dari suatukonflik melekat erat dalam budaya kehidupan masyarakat. Di Indonesia sendiri,konflik juga hadir dalam tatanan budaya masyarakatnya. Disintegrasi konflik yangmuncul diantaranya terjadi di Aceh, Papua, Maluku, Timor Leste, Poso, Sampithingga konflik sosial berupa tindakan tawuran mahasiswa yang terjadi di dalamlingkungan kampus, dan terparah berada di wilayah Kota Makassar. Tawurantersebut bukan hanya menelan korban jiwa dari pihak mahasiswa yang bertikai,tapi juga sudah merusak fasilitas kampus, kendaraan pribadi maupun umum.Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan beberapa permasalahan:Mengapa ecenderungan mahasiswa di Kota Makassar lebih memilih tawurandalam menyelesaikan konflik?; Mengapa selama ini model penanggulangankonflik tawuran mahasiswa di Kota Makassar belum berjalan efektif?; Bagaimanamodel penanggulangan konflik yang efektif dalam perspektif sociolegal?Penelitian ini menggabungkan dua bentuk penelitian, yakni penelitian hukumnormatif atau doktrinal dan kajian sosial atau non-doktrinal.Mengkaji/menganalisis data primer yang dihasilkan dari penelitian lapangan, didapatkan dengan cara observasi, wawancara, inventarisasi dokumen-dokumenyang seluruhnya berhubungan dengan perilaku tawuran mahasiswa yang ada dikampus. Sedangkan data sekunder meliputi data penelitian kepustakaan. Datayang dimaksud adalah segala sumber peraturan perundangundangan,kebijakan-kebijakan lembaga atau institusi, buku-buku bacaan, hasil penelitianterdahulu, karya ilmiah yang ter-publish dan semua yang berhubungan denganpermasalahan-permasalahan yang diangkat. Metode penelitian didasarkan ataspendekatan normatif maupun empiris. Metode pendekatan demikian, nantinyamenggabungkan sisi hukum dan sosial atau socio-legal yang bertujuanmemperoleh temuan akurat bahwa budaya masyarakat terutama dalam lingkupkampus merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari suatu tatanan sistemhukum.Pola aksi dan gerakan mahasiswa sebelum dan setelah reformasi menjadikankonflik bergradasi ke dalam wilayah kampus, konflik tersebut berupa tindakantawuran mahasiswa. Tawuran terparah berada di Makassar, di mana dalam satudekade terakhir, telah teridentifikasi sebanyak 54 kasus tawuran mahasiswa.1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNDIP2 Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum UNDIPPenyebab masalahnya beragam , mulai dari faktor: lama yang telah lamamengakar; adanya egosentrisme fakultas; lahirnya bentuk stereotipikal etniskedaerahan; terjadinya eskalasi konflik dari personal ke kelompok; adanyatekanan psikolog is; dan politisasi konflik dalam kelompok mahasiswa.Penanganan konflik tawuran mahasiswa di lima kampus yang ada di KotaMakassar utuh dan cenderung diskriminatif, maka dari itu dibutuhkanpenanggulangan konflik dalam perspektif socio-legal, yang memandang perlunyaupaya penang gulangan seperti: Model Penanganan Sosial dan ModelPenyelesaian Hukum.Kata Kunci: Model Penaggulangan, KonflikTawuran Mahasiswa, Perspekti.


Al-Qalam ◽  
2021 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
pp. 265
Author(s):  
AM Saifullah Aldeia ◽  
Israpil Israpil

<p><em>Pelaksanaan kegiatan wirausaha menjadi elemen penting yang harus mendapat perhatian oleh pengelola pesantren agar dapat menjadi lembaga pendidikan yang mandiri.  Pelaksanaannya juga harus dilaksanakan secara sistematis melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen. Rumusan masalah penelitian ini adalah mengapa kewirausahaan perlu dikembangkan di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan; Bagaimana praktik manajemen kewirausahaan dalam membangun kemandirian di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School. Penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan proses manajemen kewirausahaan sebagai upaya membangun kemandirian di pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Prambanan. Metode penelitian ini adalah kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil: (1) sejak awal berdiri pada tahun 2008, pondok pesantren MBS telah menjadikan  program kewirausahaan sebagai bagian dari master plan pengembangan lembaga. (2) Dalam pengelolaan kegiatan wirausaha diterapkan fungsi manajemen yaitu dari perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan  dan pengawasan. (3) Fungsi perencanaan diimplementasikan dalam kegiatan rapat kerja yang dilaksanakan  setiap awal tahun ajaran. (4) Fungsi Pengorganisasian diimplementasikan melalui perpindahan wewenang dari direktur pesantren ke manajer lembaga wakaf center. (5) Fungsi pelaksanaan dalam kegiatan wirausaha di pondok pesantren MBS dijabarkan dalam tiga kegiatan inti yaitu coordinating, delegating, dan commanding. (6) fungsi pengawasan dilakukan secara insidental oleh manajer wkaf center dan secara rutin oleh kepala unit menggunakan rapot penilaian kerja individu. (7) Adanya unit usaha mampu menopang ekonomi dan financial pesantren. Selain itu pesantren juga mampu mandiri karena dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan melalui uni usaha yang dimiliki.</em></p>


2016 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1197-1204
Author(s):  
Ahmad Romadhon

The objective of this research was to understand comprehensively the Financial Independent in Organization of Education through Entrepreneurship and partnership. it was a qualitative research with study case method conducted in Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, Parung-Bogor. In this research data collecting with triangulation technique, Overall the researchers use participant observation, in-depth interviews, and documentation for the same data sources simultaneously. As a private educational institution, Al Ashriyyah Nurul Iman Foundation since its inception independently manage and develop the foundation to establish a wide range of entrepreneurial and cooperation with various institutions and circles. Financial independence has always strived through two things very well. Develop without relying on finance from other parties is a priority for YANIIBS, so that entrepreneurship and partnerships with these institutions become more developed and advanced


2014 ◽  
Vol 599-601 ◽  
pp. 2070-2073
Author(s):  
Xue Mei Du ◽  
Wei Lei ◽  
Jing Yu Ding ◽  
Nai Jia Wang

Based on the fact that there is little advanced quality management methods applied in heat treatment industry, this paper first analyzes the connotation of lean quality management and then proposes lean quality management model comprising four parts of standards execution with zero defect, process control by quantification, quality assurance by Kanban method and orientation of customer satisfaction. Furthermore, the paper takes the heat treatment branch of N company as an example to study specific application of lean quality management model in heat treatment industry, and the effect shows that the proposed model can improve key quality elements of heat treatment and meanwhile reduce the cost a lot.


2020 ◽  
Author(s):  
Peng Huang ◽  
Eric Sauquet ◽  
Jean-Philippe Vidal ◽  
Natacha Dariba

&lt;p&gt;The increasing demand for renewable energy renders the optimal management of the water-energy nexus highly important, and the complexity of global change compromises the sustainability of current water use. Therefore, models representing human interventions on water resource are crucial. This work takes the multipurpose reservoir system of the Aure-Louron Valley in the center of the Pyrenees as a typical study case to establish an integrated hydrological modelling framework. Hydropower and downstream consumption represent the main water uses in the study case. The work is a scientific contribution to the Interreg PIRAGUA project (https://www.opcc-ctp.org/en/piragua). Detailed work aims to develop a modelling chain that integrates a water resource model, a water demand model, and a water management model. This study focuses on the water resource model and the water demand model for energy. Water resource is characterized by the hydrological model GR6J (Riboust et al., 2019), calibrated with the SAFRAN surface reanalysis (Vidal et al., 2010) with a dedicated Pyrenean 2.5 km resolution version, and gap-filled MODIS data (Gascoin et al., 2015) for better robustness of snowpack modelling. The energy demand model is based on the air temperature of France and calendar day (Hendrickx and Sauquet, 2013). It is validated with the historical data of water used for hydropower production over the 2001-2018 period. Tools are being developped to make the models transposable to a wide range of water management contexts. The next steps of the study will focus on establishing a water demand model for downstream consumption, and a water management model. Finally, the modelling chain will be applied under various global change scenarios to assess the vulnerability of the system.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;References:&lt;/p&gt;&lt;p&gt;Hendrickx, F. and Sauquet, E. (2013). Impact of warming climate on water management for the Ari&amp;#232;ge river basin (France). HYDROLOG. SCI. J., 58(5): 976-993.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;Riboust, P., Thirel, G., Le Moine, N., and Ribstein, P. (2019). Revisiting a simple degree-day model for integrating satellite data: Implementation of SWE-SCA hystereses. J. HYDROL. HYDROMECH., 67(1): 70-81.&lt;/p&gt;&lt;p&gt;Vidal, J.-P., Martin, E., Franchist&amp;#233;guy, L., Baillon, M., and Soubeyroux, J.-M. (2010). A 50-year high-resolution atmospheric reanalysis over France with the SAFRAN system. INT. J. CLIMATOL., 30(11):1627&amp;#8211;1644.&lt;/p&gt;


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Muhammad Fuad Zaini, Mansur Hidayat Pasaribu

Research implementation of learning is taught by teachers who are under the responsibility of the parents. The author argues that the implementation of learning in the tahfizil quran pesantren gives birth to many students memorizing the Koran at a young age, it is all inseparable from a good curriculum, which includes careful curriculum planning, and curriculum planning which includes the formulation of tahfiz goals, tahfiz material, and evaluation. tahfiz. Although there are several obstacles, namely teachers who teach tahfiz are not from the teacher faculty. research method used in this research is the case study method. A case study ( Case Study ) is a study conducted in an incentive, detailed and in-depth manner towards an organization, institution or specific phenomenon. According to Nasution, a case study is a form of research that can be carried out on an individual, a group of individuals, a human group (teacher, ethnic group), human environment (village), or social institutions. Result is Curriculum planning at the Islamic boarding school Tahfizil quran foundation is the realization of people who memorize and have the insight of the Qur'an and have a spiritual, intellectual, and moral balance towards a generation that is civilized by the Qur'an, highly committed to actualizing the teachings of the Al-Qur'an. -Qur'an and beneficial to society. Materials for learning at the Islamic Center foundation pesantren are for SD mainimal 5 Juz, while for Madrasah Tsanawiyah for class VII 5 Juz, for grade VII 10 Juz and for grade IX 15 Juz, Madrasah Aliyah 20 to 25 and for Madrasah Tahfizhil Quran are the targets. 30 juz. In the Tahfizil quran Islamic boarding school there are several methods used, namely: the si'maan method (listening to memorization), the quiz method (giving questions), the splicing method, the talaqqi method and the sorongan method. Target achievement of 2 years 30 chapters with the burden of learning 4 hours / day. And the learning schedule, from morning to dawn until 7 o'clock, and the target is 1 to 2 pages per day (10 to 20 days 1 juz, only then 10 days for memorizing muraja'ah. Evaluation of learning in the tahfizhil quran pesantren by looking at the progress of the students' memorization.Implementation of learning is the process of the learning implementation plan (RPP) which includes preliminary activities, core and pentup activities. In this Islamic boarding school specifically for the tahfizil Quran, it does not use money.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document