scholarly journals Analisis Kelayakan Finansial Pengembangan Sistem Irigasi Cakram Otomatis Bertenaga Surya di Nusa Tenggara Barat

2015 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 125
Author(s):  
Popi Rejekiningrum ◽  
Satyanto Krido Saptomo

Penelitian implementasi teknologi irigasi hemat air menggunakan sistem irigasi otomatis yang berbentuk emiter melingkar(cakram/cincin) bertenaga surya telah dilakukan. Untuk mengetahui kelayakan investasi pembuatan sistem irigasi cakram otomatis bertenaga surya, dilakukan analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Interest (IRR), dan Benefit Cost Ratio (BCR). Suatu investasi dikatakan layak bila memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) NPV lebih besar dari nol, (2) IRR lebih besar dari discount rate yang sedang berlaku, (3) BCR lebih besar dari 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem irigasi cakram otomatis bertenaga surya untuk pengembangan komoditas mangga, srikaya, anggur, dan cabe sangat layak untuk dilaksanakan, dengan nilai NPV dari investasi berkisar antara Rp 1.533.423,00 – Rp 21.995.452, nilai BCR antara 1,34 - 3,78, dan nilai IRR antara 17,38% - 34,10%. Implementasi sistem irigasi cakram otomatis bertenaga surya dengan pengembangan srikaya dan mangga paling layak dikembangkan di Pringgabaya dengan nilai NPV, BCR, dan IRR paling tinggi. Sedangkan implementasi irigasi cakram otomatis dengan hanya mengembangkan cabe tidak layak secara finansial karena nilai NPV < 0, nilai BCR < 1, dan nilai IRR < suku bunga 14%. Investasi pembuatan irigasi otomatis dengan sistem cakram rata-rata kembali modal pada tahun ke-4 hal ini tercermin dari nilai payback period (periode kembali modal).

2017 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novdin M Sianturi

Abstrak: Pengelolaan sampah di Kota Pematangsiantar masih bertumpu pada pendekatan akhir (kumpul-angkut-buang), dengan tingkat pelayanan yang rendah, sehingga untuk meningkatkan pelayanan sampah, perlu dilakukan pemilahan di tempat penampungan sementara (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pengelolaan sampah dengan melakukan pemilihan di TPS dapat meningkatkan pelayanan aset persampahan sampai tahun  2015 secara teknis operasional dan dari aspek keuangan. Analisa teknis operasional aset pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan sedangkan analisa keuangan dan analisa kelayakan menggunakan Net Present Value, Internal Rate of Return, Benefit/Cost Ratio, dan Payback Period. Dari hasil analisa tersebut diperoleh suatu sistem pengelolaan sampah dengan pemilihan di TPS berdasarkan zona pelayanan dengan skala prioritas secara bertahap daritahun 2013-2017, dapat meningkatkan cakupan pelayanan sampah eksisting rata-rata 6,69 %, cakupan pelayanan TPS eksisting rata-rata 8,29 %, dan cakupan pelayanan truk pengangkut sampah eksisting rata-rata 12,03 %. Investasinya layak, diperoleh Net Cashflow pada tahun 2020 sebesar Rp 1.720.242.284,-, NPV suku bunga 15 % bernilai positif, IRR > MARR 15 %,  B/C Ratio > 1, dan PP 4,7 tahun, lebih pendek dari periode investasi 10 tahun. Dari Metode penelitian ini maka pengumpulan data, observasi lapangan dan pengukuran contoh timbulan sampah dengan sampel 4 TPS perumahan yang terlayani pengangkutan.


2016 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Dessy Putri Andini

Kondisi perekonomian yang sangat sulit saat ini menuntut sebuah unit bisnis untuk bisa menciptakan sebuah unit bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang pas – pasan, produk yang diproduksi harus dapat diterima oleh pasar sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi bisnis kita. Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan studi kelayakan sebuah unit bisnis agar mampu bersaing di dunia bisnis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha waralaba “PANGESTU” dengan menggunakan metode Payback Period, metode Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net Present Value (NPV) yaitu metode yang menghitung selisih nilai dengan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dan metode Internal Rate of Return (IRR) yaitu untuk mencari tingkat bunga. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode PP diperoleh hasil, yaitu 2 tahun 2 bulan, lebih cepat dari umur ekonomis usaha selama 5 tahun. BCR memiliki nilai lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk diusahakan. NPV bernilai positif, yaitu Rp. 1.099.768.059. IRR bernilai 85,95% lebih besar dari tingkat bunga yang telah ditetapkan yaitu 15%. Sehingga jika usaha ini diwaralabakan pasti banyak yang akan membeli usaha ini.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 31
Author(s):  
Murni Djabar ◽  
Nurnaningsih Utiarahman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial dan tingkat sensivitas usaha budidaya ulat sutera. Data berupa arus kas tunai dianalisis menggunakan kriteria kelayakan investasi, yaitu  Net  Present  Value  (NPV), Internal  Rate  or  Return  (IRR),  Gross  Benefit-Cost  Ratio  (gross  B/C),  dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini NPV  pada  skala  usaha  I menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  78,342,373  dan  nilai NPV pada skala usaha II menghasilkan  nilai  sebesar  Rp  432,249,449. Sedangkan nilai NPV pada skala usaha II sebesar Rp984,209,943. Berdasarkan kriteria kelayakan NPV, budidaya ulat sutera skala usaha I, II dan II layak dilaksanakan karena nilai NPV > 0. Nilai IRR pada skala usaha I, II dan III masing-masing 19.73%, 23.74%dan 26.95% lebih tinggi dari tingkat diskonto 12.50%. Dengan demikian, usaha ini dianggap layak berdasarkan kriteria IRR. Skala usaha I, II dan III memiliki nilai gross B/C1.11, 1.14 dan 1.16. Hal ini menunjukkan bahwa usaha budidaya ulat sutera layak dilakukan karena nilai Gross B/C> 1. Nilai Pay back Period (PBP) skala usaha I adalah 4.8 tahun, skala usaha II adalah 4.0 tahun dan skala usaha III adalah 3.54 tahun. Ketiga skala usaha dikatakan layak karena waktu pengembalian modal kurang dari umur proyek 25 tahun.Penurunan harga jual  kokon sebesar 10% lebih  berpengaruh  pada kondisi usaha daripada peningkatan biaya operasional sebesar 10%. Usaha yang dijalankan hanya skala usaha III layak dijalankan pada penurunan harga jual kokon sebesar 10%. Dan pada peningkatan biaya operasional 10%, skala usaha  II dan III layak dijalankan.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 313
Author(s):  
Geraldy Marcell ◽  
Hendrik Sulistio

The Ibis Raden Saleh Hotel's construction project by PT Andal requires the use of heavy equipment as a supporting factor for development. Heavy equipment reviewed in this study are excavators, dump trucks, and tower cranes. The research carried out wants to consider investment or heavy equipment rental whether it is feasible or not feasible as a decision making. This study's data collection method is the interview method as primary data and documentation as secondary data. Methods of data analysis using financial analysis, namely NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), and PBP (Payback Period). From the calculation results, the NPV value of investment is - IDR 12,216,701,317.38 and the NPV value for rent is IDR 16,083,224,759.60. The IRR value for investment is 0% and the IRR value for rent is 22.28%. The BCR value for investment is 0.62 and the BCR value for lease is 4.81. The PBP value for investment cannot yet be assessed and the PBP value for the lease is 5.0596 months. From this research, it can be concluded that a feasible activity is heavy equipment rental. ABSTRAKProyek konstruksi Hotel Ibis Raden Saleh oleh PT Andal membutuhkan pemakaian alat berat sebagai salah satu faktor penunjang pembangunan. Alat berat yang ditinjau pada penelitian ini adalah excavator, dump truck, dan tower crane. Penelitian dilakukan untuk mempertimbangkan pemilihan antara investasi atau sewa alat berat menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk dilakukan sebagai pengambilan keputusan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode wawancara sebagai data primer dan dokumentasi sebagai data sekunder. Metode analisis data menggunakan studi analisis finansial yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), BCR (Benefit Cost Ratio), dan PBP (Payback Period). Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai NPV untuk investasi sebesar – Rp 12,216,701,317.38 (NPV < 0) dan nilai NPV untuk sewa sebesar Rp 16,083,224,759.60 (NPV > 0). Besaran nilai IRR untuk investasi sebesar 0% (IRR < MARR) dan nilai IRR untuk sewa sebesar 22.28%. (IRR > MARR). Besaran nilai BCR untuk investasi sebesar 0.62 (BCR< 1) dan besaran nilai BCR untuk sewa sebesar 4.81 (BCR > 1). Besaran nilai PBP untuk investasi belum dapat dinilai (PBP > umur proyek) dan besaran nilai PBP untuk sewa adalah 5.0596 bulan (PBP < umur proyek). Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan kegiatan yang menguntungkan dilakukan adalah sewa alat berat.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Rahmat Djamaluddin ◽  
Edi Mawardi

Off Street Parking building  in Pasar Aceh Baru is one of the parking facilities available in the area. Withthe increase of visitors to Pasar Aceh Baru, the need for parking space is also increasing. In this case the authors want to analyze the feasibility in terms of finance based on parking rates using Qanun Banda Aceh City No. 4 year 2012. The objective of the study is to calculate the number of parking vehicles, vehicles accumulation and to see the financial feasibility level of the parking facilities based on Laws Banda Aceh city regulated by Qanun No. 4 year 2012, so the results obtained when the parking facility has a period of turnover point of payback (Payback Period). This study uses 3 methods, namely NPV, BCR and IRR and discount rate of 10%, 12%, 15% and 18%. From the data processing using 3 methods, resulted in Net Present Value (NPV) largest value is Rp. -3,853,539,000, - at 10% discount rate while the Benefit Cost Ratio (BCR) is 0,809 at discount rate 10% and IRR value equal to -1,149%. This proves that with parking rates using Qanun Banda Aceh City No. 4 year 2012 the parking facilities are not feasible to be built financially. Keywords: Financial Feasibility, Parking Rates, NPV, BCR, and IRR


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 39-47
Author(s):  
Dadang Suherman ◽  
Sutriyono Sutriyono

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya di Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2018 pada usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya di Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Data dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis finansial dengan kriteria (Return On Invesment, Payback Period, Net Present Value, Benefit Cost Ratio, dan Internal Rate of Return). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Invesment (22,82 %) lebih tinggi daripada tingkat suku bunga deposito (9 %). Jangka waktu pengembalian Payback Period (4 tahun 5 bulan) merupakan hasil periode lebih maksimum yang diperkirakan usaha (10 tahun), Net Present Value (Rp. 25.421.240,00), dan Benefit Cost Ratio (1,45) mempunyai nilai positif dan nilai lebih tinggi (daripada 1), perkiraan nilai Internal Rate of Return (28,45 %) adalah lebih tinggi daripada  tingkat suku bunga kredit 18 %. Hasil kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa  usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya dinyatakan layak secara finansial.


2019 ◽  
Vol 18 (3) ◽  
pp. 303
Author(s):  
Dewa Nyoman Tri Budiantara ◽  
I Nyoman Satya Kumara ◽  
I.A.D Giriantari

Intisari— Kebutuhan akan energi listrik Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun. Di Indonesia penggunaan pembangkit listrik tenaga fosil masih banyak digunakan. Energi air sendiri merupakan alternatif untuk menggantikan bahan bakar dari fosil secara umum, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Penilitian ini dibuat untuk mengindentifikasi PLTMH di Desa Sususan Karangasem dapat di revitalisasi (dibangun kembali) melalui pengukuran dan perhitungan potensi sumber daya air dengan metode flow duration curve dengan probabilitas terlampaui 80%. Untuk menganalisis kelayakan PLTMH dilakukan analisis finansial yakni Net Present Value (NPV), Internal Rate Ratio (IRR), Payback Period (PP) dan Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil dari analisis didapatkan potensi dari PLTMH Karangasem saat ini yakni 25,18 kWh dengan pembangkitan listrik per tahun sebesar 220,577 kWh/ tahun dan BPP listrik = Rp. 774.- per kWh. Dari hasil analisis, PLTMH Desa Susuan Karangasem dapat dikatakan layak untuk dilakukan revitalisasi. Kata Kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Analisis Hidrologi, Analisis Ekonomi Energi, Revitalisasi


2019 ◽  
Vol 2 (04) ◽  
pp. 98-103
Author(s):  
M. Yusuf ◽  
Dyah Wahyuning Aspriati ◽  
Ratna Kumala Dewi

Penelitian dilaksanakan di peternakan milik Bapak H. Sholeh di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Waktu penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu bulan Januari 2015 hingga April 2015. Penelitian ini menggunakan kriteria kelayakan usaha dari aspek nonfinansial dan kelayakan aspek finansial dari kriteria investasi yaitu  Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio  (NetB/C), Internal Rate of Return (IRR),Payback Period (PP). Dari hasil penelitian evaluasi kelayakan usaha domba dan kambing milik H. Sholeh berdasarkan aspek non finansial yang layak untuk dijalankan adalah aspek pasar, aspek hukum, aspek sosial dan ekonomi, dan aspek lingkungan, sedangkan  aspek manajemen belum layak untuk dijalankan. Evaluasi kelayakan usaha berdasarkan aspek finansial layak dijalankan karena NPV  lebih besar dari nol yaitu sebesar 1.157.000 rupiah dengan umur usaha delapan tahun. Nilai  Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) lebih besar dari satu yaitu 1,08. Nilai Internal Rate of Return (IRR) adalah 9,18 persen, lebih tinggi dari tingkat  Discount Rate (DR) yang ditentukan yaitu 7 persen. Payback Period (PP) yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah delapan tahun atau sama dengan umur ekonomis usaha yaitu delapan tahun.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 94-101
Author(s):  
Elita Rostianti ◽  
Kurniawan Kurniawan ◽  
Teguh Ferdinand

Usaha bagan tancap dikategorikan alat tangkap ikan pelagis. Usaha penangkapan dengan alat tangkap Bagan Tancap merupakan usaha yang potensial dengan hasil tangkapan yang terus menerus serta memiliki harga jual yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha dari penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap bagan tancap di Pangkalan Pendaratan Ikan Desa Kurau Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019, di (PPI) Kurau Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung. Penelitan menggunakan metode survei. Metode analisis kuantitatif yang digunakan yaitu dengan mengkaji aspek kelayakan usaha melalui pendekatan aspek finansial dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi yang meliputi, Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). NPV dari 11 nelayan semuanaya positif, B/C ratio > 1, PP (Payback Periode) semuanya dibawah 3 tahun, ROI 125,87 %, dan nilai IRR rata-rata70 % lebih besar dari nilai bunga, yang berarti semua kegiatan penangkapan usaha bagan tancap dapat dikatakan layak (feasible) dilanjutkan.


Author(s):  
Putu Sri Adnyasari ◽  
I GAA Ambarawati ◽  
I Wayan Budiasa

Bali Agro Investama unit perkebunan Penyaringan, Jembrana salah satu yang memiliki potensi tinggi dalam pengembangan kelor dan kelapa pandan wangi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama; (2) Untuk menganalisis kelayakan usahatani kelor dan kelapa pada PT. Bali Agro Investama. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Dirancang dengan analisis deskriptif dan analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi yaitu NPV (Net Present Value (NPV)), IRR (Internal Rate of Return (IRR)), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), payback period, serta analisis sensitivitas. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel manfaat dan biaya. Hasil penelitian pada aspek non finansial dimana perusahaan ini memenuhi kelima aspek yaitu aspek hukum, aspek pemasaran, aspek manajemen, dan aspek teknis. Analisis kelayakan usaha menggunakan kriteria investasi didapat hasil yaitu sebagai berikut (1) NPV > 0 (2) IRR > 1%. (3) Net B/C > 1. (4) Payback period tanpa pembiayaan bank selama 6,85tahun dan dengan pembiayaan bank selama 7,52 tahun. Berdasarkan hasil analisis sesitivitas, proyek ini sensitif terhadap perubahan biaya operasional dan perubahan penerimaan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usahatani kelor dan kelapa pandan wangi  di PT. BAI layak untuk dijalankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak yang membutuhkan.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document