scholarly journals Implementasi Ethereum Blockchain dan Smart Contract Pada Jaringan Smart Energy Meter

MULTINETICS ◽  
2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 82-91
Author(s):  
Anggun Mugi Mabruroh ◽  
Favian Dewanta ◽  
Aulia Arif Wardana

Pada penelitian ini mengusulkan pembuatan perangkat Internet of Things yaitu smart energy meter dengan menerapkan sistem blockchain sebagai database. Internet of Things memiliki sistem penyimpanan secara terpusat pada database server, jika server down maka database tidak dapat digunakan dan data kemungkinan akan hilang. Terdapat sistem penyimpanan yang memiliki jaringan desentralisasi dan terdistribusi yaitu blockchain. Sistem blockchain pribadi dibuat menggunakan framework Ethereum. Data sensor akan dibaca oleh Raspberry Pi 4B dan dikirimkan ke node 1 melalui MQTT. Node 1 akan menyimpan data ke blok. Dua node akun Ethereum akan memvalidasi blok tersebut. Jika diterima maka blok akan disimpan pada blockchain dan membuat rantai blok baru. Dalam proses penyimpanan memiliki smart contract antar akun Ethereum yang dibuat menggunakan solidity dan diakses menggunakan web3 API. Data yang berhasil disimpan akan ditampilkan ke web pengguna. Berdasarkan hasil pengukuran performa protokol MQTT dan sistem blockchain jika dibandingkan dengan database tradisional, maka blockchain kurang cepat dalam proses penyimpanan karena terdapat proses transaksi dan verifikasi data. Namun jika diterapkan pada data smart energy meter tidak masalah karena waktu yang diperlukan untuk proses penyimpanan maksimal 1 menit saja cukup. Jumlah node dan ukuran data atau blok tidak mempengaruhi kinerja algoritma konsensus proof of authority.

Variabel ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Yazid Mubasir

<span class="ShortAbstract"><em><span>Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi teknologi peserta didik melalui teknologi Internet of Things (IoT) berbasis Raspberry Pi dan aplikasi grapi (Aplikasi Monitoring Grafik dan Api) yang memiliki fungsi mendeteksi bencana kebakaran. Modul mikrokomputer Raspberry Pi dengan bahasa pemrogaman python digunakan untuk menterjemahkan data yang diperoleh sensor suhu dan sensor api. Sensor tersebut memonitor area lingkungan sekitarnya dan  mengumpulkan data yang diperoleh. Sensor mengambil data suhu/kelembaban dan keberadaan api, kemudian dibaca oleh modul Raspberry Pi. Modul akan mengirimkan pesan text peringatan ke aplikasi di smartphone peserta didik, apabila sensor api menangkap sinyal keberadaan api. Pada waktu yang bersamaan, modul juga mengirimkan data suhu/kelembaban dan kondisi lingkungan ke database server. Peserta didik menggunakan aplikasi berbasis android yang diberi nama “grapi” yaitu Aplikasi Monitoring Grafik dan Api untuk menampilkan dan menganalisis text dan grafik yang datanya diperoleh dari database server. Hasil analisis oleh peserta didik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bencana kebakaran.</span></em></span>


Transmisi ◽  
2020 ◽  
Vol 22 (4) ◽  
pp. 117-122
Author(s):  
Sadr Lufti Mufreni ◽  
Esi Putri Silmina

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 13.000 pulau. Wilayahnya terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan dilewati oleh Pacific Ring of Fire sehingga banyak gunung berapi aktif. Berdasarkan letak geografis mempunyai potensi tsunami dan gempa bumi cukup tinggi. Diperlukan rencana penanggulangan bencana yang baik untuk menekan risiko yang bisa terjadi, salah satunya dengan mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana diperlukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan terutama korban jiwa. Salah satunya dengan menggunakan sistem peringatan dini. Sistem peringatan dini terdiri dari 3 komponen utama yaitu sensor untuk mendapatkan nilai dari suatu lingkungan, controller untuk mengolah nilai yang diterima, dan aksi yang dilakukan berdasarkan hasil dari pengolahan. Untuk membuat sistem yang efektif diperlukan komunikasi yang memadai. Messaging queue digunakan oleh industri untuk komunikasi antar perangkat lunak, perangkat keras, dan embedded system. Penelitian berfokus pada penggunaan ActiveMQ Artemis sebagai messaging queue sebagai server untuk komunikasi dengan internet of things (IoT). Keunggulan ActiveMQ Artemis dapat dijalankan di Raspberry Pi 3 dengan sedikit modifikasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa ActiveMQ Artemis dapat digunakan untuk komunikasi IoT pada simulasi sistem mitigasi bencana.


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 131
Author(s):  
Rometdo Muzawi ◽  
Wahyu Joni Kurniawan

Internet of Things, also known as abbreviation IoT, is a hardware device (Raspberry Pi) that can connect to the internet with the aim of expanding the internet network connected to the hardware. The development of the Internet of things is a 4.0 technological revolution which is again the current trend. One of the uses of IoT technology is controlling room lights through an internet network that is controlled via a smartphone that can be operated remotely anywhere and anytime. But so far the control of the lights at STMIK Amik Riau is still done manually where security officers approach the swish button to turn on the lights. Therefore it is necessary to design a device that can control electronic equipment (lights) in real time. Where this study aims to build remote-controlled devices by utilizing internet technology to carry out an Internet of Things (IoT) based light control process. This research was conducted by building a prototype with python and mobile based programming applications. In this study there is a room lighting control feature with the first condition that one lamp is used to turn on a lamp and the second condition is used to turn on the lights simultaneously and coupled with camera modules to monitor the condition of the room


Author(s):  
P. Ajay

Pets in the home need particular attention and care. They must be provided with food, beverages, and medicine as soon as possible. Due of most owners' hectic lifestyles, this job may not be as easy as anticipated. Inadequate attention to the requirements of pets may have serious consequences such as hunger and illness, among other things. In light of the above, this paper presents an Internet of Things-based automated feeder system that use the Raspberry Pi for remote control, scheduling, and intelligence. Its design and subsequent execution are anticipated to at least take care of the nutritional aspects of pets by delivering food, beverages, and medicine to pets on a schedule or as needed in the absence of the owner. As a result, the goal of this study is to automate the monitoring and feeding procedure, which is now done manually by pet owners. The four-wheeled system allows it to effortlessly climb stairs. Because of its body weight, the mechanism generates traction. The robot has applications such as remote feeding of every kind of animal from afar, remote exploration of the house to deceive thieves into believing someone is at home. It also lets you customise daily meals, keep your pet secure while you are away from home, store up to 7 pound, keep food fresh, and monitor your pet's nutrition. The robot may also prevent a person from eating a particular meal while allowing other animals to access the food. All these features attract owners of more than one animal to the robot.


2021 ◽  
Vol 2 (Mei) ◽  
pp. 15-25
Author(s):  
Resi Vega Dwi Setiabudi ◽  
Desyderius Minggu ◽  
Vincentius Arga Yoda Yoda

Pada era perkembangan teknologi di masa depan, teknologi sangat berkembang pesat khususnya pada bidang robotika dan persenjataan alutsista.  Robot mempunyai peran penting pada era masa kini karena sangat membantu segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Umumnya robot bergerak dengan dikendalikan remote control yang jaraknya terjangkau, dan sekarang ini dengan adanya kendali menggunakan Internet of Things (IoT) robot dapat dikendalikan melalui jarak jauh asalkan terjangkau oleh jaringan internet pada daerah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode mixing yang terdiri dari kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, robot tempur CIA versi N2MR3 dibuat sedemikian rupa sehingga dapat bergerak ke segala arah. Robot tempur CIA versi N2MR3 dilengkapi dengan kamera sebagai mata pada robot tempur tersebut, serta dilengkapi dengan senjata yang dapat dikendalikan oleh operator untuk membantu tugas prajurit TNI dalam melaksanakan pengintaian maupun penyerangan. Robot tempur CIA versi N2MR3 dilengkapi juga dengan fungsi OMSP (Operasi Militer Selain Perang) yaitu penyemprot disinfektan dan mesin pemotong rumput dan pergerakan robot tempur dapat di monitor menggunakan GCS (Ground Control System) yang saling terkoneksi, kemudian data-data pengontrolan tersebut dikirimkan ke raspberry pi melalui komunikasi serial.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 84-91
Author(s):  
Raja Chairul Jannah Wydmann ◽  
Riki Mukhaiyar

Pengembangan aplikasi ini didasari oleh tingkat efisiensi penggunaan teknologi augmented reality yang masih minimum, khususnya dibidang rumah tangga. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dibidang tersebut dan menjadi dasar dalam membangun aplikasi augmented reality yang digunakan untuk mengatur peralatan rumah tangga yang dijembatani oleh Internet of Things. Dalam aplikasinya, augmented reality akan ditanamkan didalam smartphone android dan dapat dikontrol menggunakan gestur jari tangan pada layar dan ditampilkan menggunakan kamera. Perintah akan dikirimkan ke Raspberry Pi yang berperan sebagai server MQTT dan akan mengirimkannya ke NodeMCU via internet untuk mengontrol alat rumah tangga. Server terhubung dengan NodeMCU menggunakan protokol MQTT “mosquitto” dalam mengirimkan perintah. Hasilnya aplikasi augmented reality yang dibuat menggunakan Unity dapat berjalan dan menghubungkan semua sistem menjadi satu karena adanya satu protokol yang menjembataninya yaitu MQTT (Message Queuing Telemetry Transport).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document