scholarly journals ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Rhizopus oligosporus DAN Rhizopus oryzae PADA TEMPE ASAL BEKASI

2021 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
Author(s):  
Nisa Nurholipah ◽  
Qurrota Ayun
2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Rizza Ade Fratama ◽  
Herwandi Herwandi ◽  
Ratna Ika Putri

Tempe merupakan makanan tradisional khas Indonesia   yang   terbuat  dari   hasil   fermentasi   kedelai dengan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae. Terdapat  tiga  tahapan  dalam  proses  pembuatan  tempe yaitu pengupasan, perebusan dan peragian (Inokulasi). Proses  pengupasan  umumnya  masih  menggunakan cara klasik yaitu di injak-injak sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan keahlian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut terdapat inovasi baru yaitu alat pengupas  kulit  ari  kedelai  dengan  menggunakan  motor DC. Dengan mengunakan alat diharapkan dapat mengupas kulit ari kedelai dengan waktu yang singkat. Namun kecepatan  motor  saat  proses  pengupasan  tidak  stabil karena dipengaruhi oleh kedelai sehingga proses pengupasan   tidak   maksimal.   Untuk   memaksimalkan kinerja alat tersebut maka dibutuhkan kontroler untuk mengatur kecepatan putaran motor DC agar tetap konstan sesuai set point dengan tingkatan pembebanan yang berbeda-beda. Metode kontrol yang digunakan adalah metode PI yang ditanamkan pada sebuah mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno. Kontrol PI akan  membandingkan nilai  set point dengan kecepatan motor DC yang dibaca oleh rotary encoder. Nilai konstanta Kp dan Ki dapat ditentukan dengan metode osilasi Ziegler-Nichols. Berdasarkan pengujiuan di dapat respon sistem yang baik dengan nilai Kp = 0.909 Ki = 4.166 dan presentase hasil pengupasan 70%.


Author(s):  
Vira Putri Yarlina ◽  
Dea Indriani Astuti

Tempeh is a fermented food ingredient from soybeans that uses various Rhizopus molds, such as Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizophus stolonifer. In this study, the preparation of tempe using mixed culture was carried out in the ratio of Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer inoculums, namely 1: 1: 1; 1: 2: 1; 2: 1: 2; 1: 1: 2; 2: 1: 1; market yeast "Raprima", produces the characteristics of tempe according to SNI 01-3144-2009, formation of Vitamin B12, Folate and Isoflavones as well as pH, and Total Bacteria. The content of vitamin B12 was obtained in yeast "raprima" of 0.013 g / 50g of tempeh while tempeh made with pure inoculums of Rhizopus sp did not contain vitamin B12 or folic acid, pH value of 4.2 and total bacteria 14.3x108 cfu / ml and organoleptic reception. Tempe 1: 2: 1 has the characteristics of color, aroma, taste, texture and viscosity acceptable to the panelists.


2019 ◽  
Author(s):  
Lusi Herawati Suryaningrum ◽  
Reza Samsudin

Salah satu bahan baku lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan adalah rumput laut. Rumput laut Sargassum sp. mampu tumbuh dengan cepat sehingga terdapat dalam jumlah yang melimpah, tidak beracun dan memiliki kandungan nutrien yang cukup baik. Rumput laut Sargassum sp. mengandung protein 12,92%, lemak 2,18%, abu 14,48% dan karbohidrat 50,42%. Tingginya kadar serat kasar (20,01%) menjadi kendala yang harus diatasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas rumput laut Sargassum sp. melalui fermentasi menggunakan kapang. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, yaitu P0 (tepung Sargassum sp.), P1 (tepung Sargassum sp. + Aspergillus niger), P2 (tepung Sargassum sp. + Rhizopus oligosporus), P3 (tepung Sargassum sp. + Rhizopus oryzae) dan P4 (tepung Sargassum sp. + Trichoderma reesei). Inokulum yang ditambahkan masing-masing sebanyak 50 mL per 75 g tepung Sargassum sp. Inkubasi dilakukan selama tujuh hari di suhu ruang, dalam kondisi aerob. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang Aspergillus niger memiliki kemampuan lebih baik dalam meningkatkan nutrien dari Sargassum sp. Kadar protein meningkat sebesar 13,58 %; sedangkan serat kasar dan abu masing-masing turun sebesar 20,55% dan 18,57%.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 49-54
Author(s):  
Meka faizal Farabi ◽  
Akhamad Mubarok

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang kaya gizi. Tempe terbuat dari kedelai (Glycine max (L.) Merill.) yang mengalami fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae dengan ciri khas produk berwarna putih, tekstur kompak dan flavor khas campuran aroma jamur dan kedelai. Karena adanya proses fermentasi yang mengubah kedelai menjadi tempe, menyebabkan terjadinya perubahan protein kedelai dari yang komplek menjadi lebih sederhana. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui profil protein kedelai dan tempe dengan variasi lama fermentasi.


2010 ◽  
Vol 8 (3) ◽  
pp. 437-442 ◽  
Author(s):  
Yetti Mulyati Iskandar ◽  
Sri Priatni

Soybean fermentation was carried out by using mixed culture Rhizopus oligosporus C and Rhizopus oryzae L16 (1:1) as inoculum. Incubation places in an incubator at 30 oC for 5 days and assessment of β-glucosidase activity daily was investigated. Isoflavones aglicone of tempe produced in laboratory scale, tempe commercial and fried slices tempe from Malang were analized by chromatography technique. Bioconversion of isoflavonoida in soybean to isoflavone aglicone compounds can be caused by extracelluler enzyme b -glucosidase. The observation showed that fresh tempe Malang was obtained genistein content 15.57 mg/100 g defatted tempe higher than tempe produced from laboratorium scale that was 5.45 mg/100 g defatted tempe. However, genistein content of fried slices tempe from Malang content decreased 25%, that was 11.45 mg/100 g defatted tempe. Tempe prepared at laboratory had the highest specific activity of β-glucosidase at day two that was 1693 U/g protein.   Keywords: tempe, Rhizopus oligosporus C, Rhizopus oryzae L16, genistein


1997 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 95-101 ◽  
Author(s):  
Iracema Helena Schoenlein-Crusius ◽  
Adauto Ivo Milanez

Treze táxons de Mucorales (Zygomycotina), distribuídos num total de 266 registros, foram isolados de folhas de Alchornea triplinervia (Spreng.) Müll. Arg. colocadas em ambientes terrestre e aquático, e de amostras de solo e de água de riacho, coletadas mensalmente, de julho de 1988 a maio de 1990 na Reserva Biológica do Alto da Serra de Paranapiacaba, no município de Santo André, SP. As espécies que apresentaram os maiores números de registro de ocorrência foram Mucor hiemalis Wehmer (78 registros), Mucor circinelloides van Tieghem f. janssenii (Ledner) Schipper (42 registros) e Rhizopus arrhizus Fischer (30 registros). Cinqüenta por cento dos Mucorales encontrados na região são constituídos por espécies que estão sendo citadas pela primeira vez para a Mata Atlântica: Mucor hiemalis Wehmer f. silvaticus (Hagem) Schipper, Rhizopus arrhizus Fischer, Rhizopus oligosporus Fischer, Rhizopus oryzae (Went. & Prinsen) Geerlings, Zygorhynchus japonicus Vuill. e Zygorhynchns macrocarpus Ling-Young.


2016 ◽  
Vol 77 (1) ◽  
Author(s):  
Riza A. PUTRANTO ◽  
Asmini BUDIANI

AbstractDiversification of oil palm products, suchas healthy oil, needs lipase sustainability as abiocatalist. Many attempts have beendeveloped to produce lipase, includingintensive exploration and screening of severalspecies of molds. Genetic engineering for overexpression of LIPASE gene in the selectedmold is considered to be the potentialapproach for efficient production of thisenzyme. This research was aimed to isolate theLIPASE gene fragment of Indonesianindigenous fungi, namely Absidia corymbifera,Rhizopus oryzae and R. oligosporus by meansof RT-PCR (Reverse Transcriptase PolymeraseChain Reaction) technique using heterologousprimers. The result showed that a cDNAfragment of 462 bp has been amplified andisolated from the three fungi with differentconcentration. The highest quantity was foundfrom A. corymbifera. The RT-PCR productsisolated from A. corymbifera was cloned,sequenced and analyzed for its homology to thesequence of LIPASE gene from other species.BLAST analysis showed that the DNA sequenceof the cloned RT-PCR product derived fromA. corymbifera was highly homologous withLIPASE gene from Rhizopus niveus.AbstraksDiversifikasi produk kelapa sawit, sepertiminyak sehat (healthy oil) memerlukanketersediaan lipase sebagai biokatalis. Berbagaiupaya untuk produksi lipase telah dikembang-kan, termasuk eksplorasi dan skrining terhadapbeberapa spesies kapang secara intensif.Rekayasa genetika untuk mengoverekspresi-kan gen LIPASE pada kapang hasil skriningtersebut dipandang merupakan satu pendekatanpotensial untuk produksi enzim ini secaraefisien. Penelitian ini bertujuan untukmengisolasi fragmen gen LIPASE dari tigakapang indigenous Indonesia, yaituA. corymbifera, R. oryzae dan R. oligosporus,menggunakan teknik RT-PCR (ReverseTranscriptase Polymerase Chain Reaction).Hasil penelitian menunjukkan bahwa fragmencDNA sepanjang 462 bp dari ketiga kapangtelah diisolasi, masing-masing dengankuantitas yang berbeda. Hasil tertinggidiperoleh dari kapang A. corymbifera. ProdukRT-PCR dari A. corymbifera diklon, disekuenkemudian dianalisis homologinya dengansekuen gen LIPASE dari spesies lain. AnalisisBLAST menunjukkan bahwa sekuen DNA dariproduk RT-PCR terklon yang berasal dariA. corymbifera memiliki homologi tinggidengan gen LIPASE dari Rhizopus niveus.


Author(s):  
Hana Raswanti ◽  
Ary Okta Aditya ◽  
Sarah R. O. Aisyah ◽  
Aldiano Alham ◽  
In-in Hanidah

ABSTRAKTempe adalah produk olahan makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, dan beberapa jenis kapang Rhizopus lainnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli 2018 di Kampung Lebak Jati RW.08, Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsumsi tempe melalui diversifikasi olahan dari produk berbahan dasar tempe. penelitian ini dilakukan dengan uji organoleptik terhadap 20 (dua puluh) panelis untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap warna, rasa, tekstur, dan aroma. Metode penelitian yang digunakan adalah RAL (3x20) dengan 3 perlakuan yang berbeda yaitu nugget tempe, steak tempe, dan ham tempe dalam uji organoleptik dengan 20 kali ulangan, dan dilanjut dengan uji BNT (beda nyata terkecil). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa diversifikasi produk olahan berbahan dasar tempe (Fhitung > Ftabel) berpengaruh sangat nyata terhadap warna, rasa, dan aroma dan hasil analisis ragam juga menunjukan bahwa penggunaan berbagai produk olahan berbahan dasar tempe (Fhitung < Ftabel) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tekstur. Produk olahan tempe yang paling disukai adalah steak tempe.Kata Kunci: Diversifikasi Tempe, Uji OrganoleptikABSTRACTTempe is a processed food product made from fermented soybeans or some other ingredients. Fermentation uses several types of Rhizopus mold, such as Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, and several other types of Rhizopus mold. This research was conducted in July 2018 in Kampung Lebak Jati RW.08, Cileles Village, Jatinangor District, Sumedang Regency. The purpose of this study is to increase the consumption of tempe through the diversification of processed products from tempe-based products. this study was conducted by organoleptic tests on 20 (twenty) panelists to determine the level of preference for color, taste, texture, and aroma. The research method used was RAL (3x20) with 3 different treatments, namely tempeh, steak tempeh, and ham tempe in organoleptic test with 20 replications, and continued with LSD test (smallest real difference). The results of the variance analysis showed that the diversification of processed products based on tempe (F count> F table) had a very significant effect on color, taste and aroma and the results of variance analysis also showed that the use of various processed products made from tempe (Fcount <Ftable) did not have a significant effect against texture. The most preferred tempe product is steak tempe.Keywords: Tempe Diversification, Organoleptic Test


2016 ◽  
Vol 77 (1) ◽  
Author(s):  
Riza A. PUTRANTO ◽  
Asmini BUDIANI

AbstractDiversification of oil palm products, suchas healthy oil, needs lipase sustainability as abiocatalist. Many attempts have beendeveloped to produce lipase, includingintensive exploration and screening of severalspecies of molds. Genetic engineering for overexpression of LIPASE gene in the selectedmold is considered to be the potentialapproach for efficient production of thisenzyme. This research was aimed to isolate theLIPASE gene fragment of Indonesianindigenous fungi, namely Absidia corymbifera,Rhizopus oryzae and R. oligosporus by meansof RT-PCR (Reverse Transcriptase PolymeraseChain Reaction) technique using heterologousprimers. The result showed that a cDNAfragment of 462 bp has been amplified andisolated from the three fungi with differentconcentration. The highest quantity was foundfrom A. corymbifera. The RT-PCR productsisolated from A. corymbifera was cloned,sequenced and analyzed for its homology to thesequence of LIPASE gene from other species.BLAST analysis showed that the DNA sequenceof the cloned RT-PCR product derived fromA. corymbifera was highly homologous withLIPASE gene from Rhizopus niveus.AbstraksDiversifikasi produk kelapa sawit, sepertiminyak sehat (healthy oil) memerlukanketersediaan lipase sebagai biokatalis. Berbagaiupaya untuk produksi lipase telah dikembang-kan, termasuk eksplorasi dan skrining terhadapbeberapa spesies kapang secara intensif.Rekayasa genetika untuk mengoverekspresi-kan gen LIPASE pada kapang hasil skriningtersebut dipandang merupakan satu pendekatanpotensial untuk produksi enzim ini secaraefisien. Penelitian ini bertujuan untukmengisolasi fragmen gen LIPASE dari tigakapang indigenous Indonesia, yaituA. corymbifera, R. oryzae dan R. oligosporus,menggunakan teknik RT-PCR (ReverseTranscriptase Polymerase Chain Reaction).Hasil penelitian menunjukkan bahwa fragmencDNA sepanjang 462 bp dari ketiga kapangtelah diisolasi, masing-masing dengankuantitas yang berbeda. Hasil tertinggidiperoleh dari kapang A. corymbifera. ProdukRT-PCR dari A. corymbifera diklon, disekuenkemudian dianalisis homologinya dengansekuen gen LIPASE dari spesies lain. AnalisisBLAST menunjukkan bahwa sekuen DNA dariproduk RT-PCR terklon yang berasal dariA. corymbifera memiliki homologi tinggidengan gen LIPASE dari Rhizopus niveus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document