Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

26
(FIVE YEARS 26)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

2685-8150, 2579-4329

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 116-124
Author(s):  
Listiana Hidayati

Dalam   tahapan   pengembangan software sistem informasi manajemen sebelum diimplementasikan, perlu dilakukan evaluasi penggunaan sistem informasi manajemen karena akan menilai kualitas teknologi, manfaat yang didapatkan, dan untuk menemukan masalah potensial yang akan dihadapi oleh pengguna dan organisasi khususnya dalam bidang manajemen perbekalan  farmasi  di  puskesmas.  Tujuan  penelitian  ini  melakukan evaluasi sistem informasi manajemen  dan  mengetahui  hubungan   antara   kualitas   teknologi terhadap   pengguna sistem informasi manajemen, pengguna sistem informasi manajemen terhadap manfaat di puskesmas  kabupaten Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional yang dilakukan  di  puskesmas  kabupaten  Bantul.  Subyek  penelitian  adalah apoteker  dan  tenaga  teknis  kefarmasian  yang  mengelola  perbekalan farmasi di puskesmas kabupaten Bantul. Instrumen  penelitian  yang  digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Analisis data kuesioner dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis korelasi Spearman Rank. Pengguna sistem informasi manajemen di puskesmas kabupaten Bantul berkisar antara 70-77%, semuanya masuk dalam  kategori baik.  Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas teknologi dan pengguna sistem informasi manajemen  (r  =  0,696  ;  p  <  0,05). Pengguna PSS ada hubungan dengan manfaat penggunaan sistem informasi manajemen (r = 0,551 ; p < 0,05). Kata Kunci : Sistem informasi manajemen ,pengelolaan obat, puskesmas     In phase of development managemnt information sytem before implementation, needed to evaluate management information system utilization to asses technology quality, net benefit and to find potential problem which will be faced by both user and organization particulary on management of pharmaceutical supplies in Bantul primary health center. The purpose of this research is to evaluate management information system utilization and determine the relationship manag technology quality to mangement informatin system users,  users to net benefits  of  management information system  utilization  in  Bantul primary health centers. This research is a cross sectional analytic research conducted in Bantul primary health centers. The research subjects were 23 pharmacists and pharmaceutical technical man power who manage pharmaceuticals in Bantul primary health centers. The research instruments used were questionnaire and interview. Questionnaire  datas  were  analyzed  both  descriptively  and  Spearmant Rank correlation analysis. The results of research shows that respondents asses management informtion sysem technology quality, organization support, net benefits, level of  use and satisfaction of users at Bantul primary health centers on range 70-77%, considered good. The results of correlation analysis shows that there is a relationship managemnt information system technology quality to user (r = 0.696; p<0.05).  There is a relationship managemet information system user to net benefit  (r =0.551; p< 0.05).    Keywords : Management information system, drug management, primary health centers


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 109-115
Author(s):  
Ira Pangesti ◽  
Yusuf Eko Nugroho ◽  
Imam agus Faizal ◽  
Tri fitri yana Utami ◽  
Anggih Priyanto

Perairan estuari Sungai di Kabupaten Cilacap merupakan daerah zona transisi antara daratan dan lautan, sehingga memiliki nilai strategis untuk dilakukan pemanfaatan secara ekonomi dan ekologi dan menjadi daerah yang dimanfaatkan pada berbagai kegiatan industri yang menyebabkan masuknya cemaran seperti logam berat Cu kedaging biota laut seperti ikan belanak, Nilai baku mutu logam Cu yang ditetapkan oleh FAO/WHO yaitu sebesar 1,0 mg/kg. Logam berat dapat diturunkan kadarnya dengan zat yang bersifat sekuestran salah satunya adalah asam sitrat yang berada pada buah belimbing wuluh, hal ini yang akan menyebabkan  logam  kehilangan  sifat ion pada logam berat sehingga  dapat  mengurangi  daya toksisitas logam  tersebut. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Objek penelitian adalah daging ikan belanak yang di rendam dengan sari belimbing wuluh konsentrasi 25% dan variasi lama perendaman yaitu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Hasil penelitian yaitu Kadar Cu awal 1,64 mg/kg. Prosentase penurunan pada 15 menit 29,7%, 30 menit 57,2% dan 45 menit 75,3%. Lama perendaman yang paling efektif untuk menurunkan kadar Cu pada daging ikan belanak yaitu selama 45 menit sebesar 75,3%. Terdapat pengaruh lama perendaman terhadap penurunan kadar Cu pada daging ikan belanak.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 77-85
Author(s):  
Amrina Amalia Yogananda

ABSTRAK/ABSTRACT Penggunaan sistem informasi dalam pelayanan kefarmasian diharapkan membantu farmasis untuk melakukan pengelolaan obat. Suatu sistem informasi farmasi yang dikembangkan perlu dilakukan uji coba dan evaluasi sebelum diimplementasikan di suatu institusi. Tujuan penelitian untuk melakukan evaluasi sistem informasi farmasi dan mengetahui hubungan antara kualitas sistem informasi farmasi terhadap pengguna sistem informasi farmasi. Penelitian merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan analitik, dilakukan di puskesmas kota Yogyakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Subjek penelitian adalah 15 apoteker pengelola obat di puskesmas kota Yogyakarta yang bersedia mengisi kuesioner. Data yang diperoleh adalah data tingkat penggunaan, kepuasan pengguna, kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, dan manfaat penggunaan sistem informasi farmasi. Data dianalisis dengan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan kualitas teknologi, pengguna, dan manfaat penggunaan sistem informasi farmasi dinilai cukup baik oleh responden dengan nilai 53,33 - 93,33%. Tidak ada hubungan antara kualitas PSS terhadap pengguna sistem informasi farmasi (r = 0,360; p > 0,05). Ada hubungan antara pengguna informasi farmasi terhadap manfaat penggunaan sistem informasi farmasi (r = 0,758; p < 0,05). Kata kunci: kualitas sistem informasi farmasi, pengguna sistem informasi farmasi, pengelolaan obat, puskesmas    The use of information system in pharmaceutical care is expected to help pharmacist to manage the drug. Pharmaceutical information system needed to be tested before implementation. The aim of the study is to evaluate the pharmaceutical information system and analyze the correlation between quality of pharmaceutical information system, user of pharmaceutical information system, and net benefit. This study was analytical study with cross sectional design in Yogyakarta primary health center. The instruments were questionnaire and interview. The respondent of the study was 15 pharmacists in Yogyakarta primary health center that willing to fill out the questionnaire. The data that gained was system use, user satisfaction, system quality, information quality, service quality, and net benefit then to be analyzed with Pearson correlation. The result of the study was quite good in pharmaceutical information system quality, user of pharmaceutical information system, and net benefit (53,33 -93,33%). There was no correlation between quality of pharmaceutical information system to user. There was correlation between pharmaceutical information system user to net benefit (r = 0,758; p < 0,05). Keywords: quality of pharmaceutical information system, users of pharmaceutical information system, drug management, primary health center


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 95-100
Author(s):  
Dini Puspodewi ◽  
Yusuf Nugroho

Kawista merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. jenis bakteri yang sering menginfeksi manusia yaitu Staphtlococcus epidermidis yang termasuk CNS yang paling sering dipelajari. Untuk tujuan masa kini, definisi faktor virulensi sangat luas, terdiri dari gen dan protein yang memfasilitasi pembentukan infeksi pada tubuh manusia. Alkaloid, saponin, tanin, flavonoid merupakan salah satu zat yang berfungsi ssebagai antibakteri. Antibakteri adalah suatu zat yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri dengan cara mengganggu metabolisme bakteri. Buah kawista diperoleh dari kabupaten Rembang Jara Tengah.Buah diblender kemudian diperas sehingga menghasilkan konsentrasi 100%, dilakukan metode pengeringan dingin (freeze dryer) kemudian dibuat konsentrasi 400 mg/mL. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan freeze dryer buah kawista 100% dapat menghambat Staphylococcus epidermidis .


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 135-140
Author(s):  
Nurul Faizah

ABSTRAK Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan karena menyebabkan lebih dari 5 juta orang meninggal dalam setahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak rokok terhadap penyakit respirasi di Indonesia menggunakan Years Lived with Disability (YLD). Penelitian ini merupakan studi epidemiologi dengan perspektif govermental. Pemilihan jenis penyakit respirasi akibat rokok diperoleh berdasarkan nilai relative risk >1 dan ketersediaan data pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Proporsi kontribusi rokok terhadap penyakit-penyakit diestimasi dengan mengaplikasikan smoking attributable fraction (SAF) yang didapatkan dengan mengalikan hasil prevalensi merokok di Indonesia dengan relative risk. Selanjutnya estimasi YLD penyakit respirasi akibat rokok dihitung berdasarkan data riil jumlah pasien yang diperoleh dari database BPJS tingkat nasional. Nilai YLD tertinggi pada penyakit respirasi akibat rokok dalam penelitian ini adalah penyakit paru obstruksi kronis, disusul bronkitis, emfisema dan pneumonia. Kata kunci : rokok, respirasi, YLD, BPJS ABSTRACT Smoking is one of the biggest concerns facing the health world, because it causes more than 5 million people to die in a year. This study aims to determine the impact of smoking on respiratory diseases in Indonesia using Years Lived with Disability (YLD). This research is an epidemiological study with a govermental perspective. Selection of types of respiratory diseases due to smoking is obtained based on the value of relative risk> 1 and the availability of data on the Health Social Security Administration (BPJS). The proportion of the contribution of smoking to diseases is estimated by applying the smoking attributable fraction (SAF) which is obtained by multiplying the results of smoking prevalence in Indonesia with the relative risk. Furthermore, the YLD estimate of smoking-induced respiratory disease is calculated based on real data on the number of patients obtained from the national BPJS database. The highest YLD value in smoking-induced respiratory disease in this study was chronic obstructive pulmonary disease, followed by bronchitis, emphysema and pneumonia. Keywords: smoking, respiration, YLD, BPJS  


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 69-76
Author(s):  
Anita Ratna Faoziyah

Pelepah pisang kapok (Musa acuminate x balbisiana Group ABB) mengandung flavonoid dan tannin yang dapat digunakan sebagai senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif memiliki efek fisiologi dalam tubuh yang berpengaruh positif terhadap kesehatan manusia. Salah satu manfaat senyawa flavonoid dan tannin adalah sebagai antiseptik penyembuh luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh emulgator variasi asam stearat dan trietanolamin terhadap stabilitas fisik sediaan krim ekstrak pelepah pisang kapok. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni berbasis laboratorium. Formulasi sediaan krim dibuat dengan 3 konsentrasi emulgator sebagai berikut. Formulasi 1 (1,5% : 0,1%), Formulasi 2 (3% : 0,3%) dan formulasi 3 (6% : 0,6%), kemudian ketiga formula di uji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, proteksi, tipe krim, viskositas dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi pertama merupakan formulasi yang paling baik dalam pembuatan krim ektrak daun pisang kapok dengan variasi emulgator asam stearate dan trietanolamin perbandingan (1,5% : 0,1%), dengan hasil uji stabilitas pH 6, daya sebar 6,1 cm , dan viskositas 10000 cPs.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 125-134
Author(s):  
Septiana Indratmoko Indratmoko

Ekstrak daun sirsak (Annona Muricata) memilki kandungan senyawa metabolit sekunder yang bersifat sebagai antibakteri diantaranya yaitu flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Pemanfaatan ekstrak daun sirsak diformulasikan dalam sediaan SNEDDS untuk meningkatkan kelarutan sehingga tercapai efek terapi yang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formula optimum SNEDDS ekstrak daun sirsak berserta uji sifat fisik dan efektivitasnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penggunaan nanoemulsi dioptimalkan dengan menggunakan Simplex Lattice Design sehingga didapatkan perbandingan formulasi terbaik (tween 80) 6 : (PEG 400) 1 : (Minyak terpilih) 1 dengan nilai desirability 0,987 dengan drug loading ekstrak sebesar 25 mg/mL. Parameter uji sifat fisik SNEDDS diperoleh pengamatan stabilitas sediaan stabil, nilai transmitan 97,7%, emulsification time 3 menit dan pH sebesar 6. Uji aktivitas antibakteri sediaan SNEDDS ekstrak daun sirsak memiliki daya hambat lebih besar daripada ekstrak daun sirsak murni. Hasi uji efektivitas antibakteri dianalisis dengan paired sample t-test memiliki signifikasi < 0,05 sehingga ada perbedaan antar kelompok.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 86-94
Author(s):  
Dian Oktianti

Latar Belakang : Seftriakson adalah antibiotik generasi tiga yang berasal dari golongan sefalosporin dan memiliki efek antibakterial dengan spektrum luas. Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kejadian Drug Related Problem berdasarkan indikator pemilihan obat pada pasien rawat inap di RSI Sultan Agung Semarang yang menggunakan antibiotik seftriakson Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif non eksperimental, dan pengambilan data secara retrospektif. Pemilihan pasien dilakukan secara purposive sampling, sampel yang diambil sebanyak 100 pasien Hasil: Ketepatan pemilihan obat berdasarkan PCNE sebanyak 8% pasien tidak tepat pemilihan obat dan 92% tepat pemilihan obat. Pemilihan obat dengan parameter sesuai pedoman/formularium 5% tidak tepat, tidak ditemukan obat yang dikontraindikasikan sehingga ketepatan pemilihan 100%, kombinasi obat-obatan yang tidak tepat sebanyak 3%, duplikasi obat pada kelompok terapeutik yang tidak tepat sebanyak 1%. Kesimpulan : Diagnosa terbanyak yang mendapatkan antibiotic seftriakson adalah demam tifoid. Ketepatan pemilihan obat sebanyak 92% pasien tepat pemilihan antibiotik seftriakson.


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 101-108
Author(s):  
Elisa Issusilaningtyas

  Senyawa triterpenoid, flavonoid, saponin dan tanin pada daun nipah dan Minyak atsiri jeruk purut yang mengandung sitronelal, sitronelol, nerol,dan limonene. Minyak atsiri dari jeruk purut (C. hystrix) mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak daun nipah dan minyak atsiri daun jeruk nipis sebagai antibakteri Propionibacterium acnes setelah diformulasikan dalam sediaan krim. Ekstrak daun nipahdan minyak atsiri C. hystrix dibuat menjadi sediaan krim tipe M/Abeserta uji karakeristik fisik dan uji aktivitas antibakteri nya. Formula krim dibuat dengan tiga variasi konsentrasi  ekstrak yaitu 5%, 10%, dan 15% dengan konsentrasi minyak atsiri C. hystrix masing-masingsebesar 5%. Evaluasi sediaan krim dilakukan dengan stabilitas cycling test dan uji aktivitas antibakteri terhadap propionibacterium acnes. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sediaan krim kombinasi daun nipah dan minyak atsiri C. hystrix memiliki karakteristik fisik yang baik, akan tetapi mengalami penurunan kestabilan setelah dilakukan uji stabilitas cycling test. Penurunan kestabilan ini tidak berpengaruh secara signifikan pada karakteristik fisik sediaan krim. Hasil uji zona hambat bakteri pada konsentrasi 5% memiliki efek antibakteri sedang, sedangkan pada konsentrasi 10% dan 15% memiliki efek antibakteri kuat. Hasil analisis statistik pada kosnsentrasi 10% dan 15% tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam menghambat bakteri S. aureus. Formulasi krim kombinasi daun nipah dan minyak atsiri C. hystrix dengan konsentrasi ekstrak sebesar 10% adalah formula yang memiliki aktivitas antibakteri yang paling optimal.  


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 20-26
Author(s):  
Galih Adi Prama ◽  
Sikni retno Karminingtyas ◽  
Fajar Agus Ariyanto ◽  
Novita eka Saputri

Penyakit tidak menular merupakan penyebab 73 persen kematian di dunia. Hipertensi dan Diabetes melitus termasuk dalam kategori penyakit tidak menular yang banyak menyebabkan kematian. Dengan adanya prolanis pemerintah berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama untuk penderita penyakit kronis salah satu peran prolanis adalah memberikan pengetahuan terhadap anggotanya guna meningkatkan pengetahuan terhadap penyakit serta terapi yang dilakukan. Olehsebab itu perlu adanya evaluasi terhadap keberhasilan program tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data pada rekam medis dan pengukuran kepatuhan pasien menggunakan kuesioner MMAS-8 yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data yang diperolah dianalisis menggunakan analisis chi-square guna mengetahui hubungan antar variable. Hasil yang didapatkan 59,3% pasien memiliki kepattuhan rendah dan 53,1% pasien dengan hasil terapi tidak sesuai target. Adanya pengaruh pendidikan terhadap tingkat kepatuhan dan keberhasilan terapi. Tingkat kepatuhan mempengaruhi keberhasilan terapi pasien.  


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document