Prediksi Kuota Pemesanan Bahan Bakar Pada SPBU dengan Metode Regresi Linear Berganda
Bahan bakar minyak menjadi komoditi penting dalam menjalankan roda perekonomian suatu negara, data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas(BPH MIGAS) mencatat Indonesia menghabiskan 28,25 juta kiloliter selama tahun 2019, angka ini dihimpun dari seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjadi hilir distribusi BBM kepada masyarakat, namun disisi lain SPBU sering kehabisan stok karna kurangnya pengendalian terhadap stok, dampaknya adalah antrian panjang masyarakat di SPBU, bagi SPBU yang kehabisan stok jelas akan mengurangi pemasukan karna delay tidak ada penjualan selama proses pengiriman dari hulu ke hilir, maka dibutuhkan adanya sistem yang mampu membantu memprediksi berapa kuota yang harus dipesan sehingga kondisi out of stock tidak terjadi, untuk melakukan peramalan kuota bahan bakar digunakan metode regresi linier berganda yang terdiri dari variabel independent stok sisa (X1), stok masuk (X2) dan variabel dependent stok keluar (Y). Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa variabel independent (X1 dan X2) berpengaruh positif terhadap variabel dependent (Y). Dari hasil pengujian tingkat error menggunakan metode MAPE (Mean Absolute Percent Error) diperoleh tingkat error untuk peramalan pertalite selama seminggu sebesar 11,0% dan untuk tingkat error peramalan solar sebesar 13,2%.