scholarly journals PENDEKATAN COUNSELING REBT DALAM MENANGGULANGI CULTURE SHOCK MAHASISWA RANTAU

Author(s):  
Puji Gusri Handayani

Memasuki budaya yang berbeda memungkinkan individu untuk menjadi orang asing dalam budaya tersebut, di mana individu dihadapkan pada situasi di mana kebiasaan mereka diragukan. Hal ini dapat menyebabkan kejutan (ketidakpastian) dan stres, yang dapat menyebabkan konsep diri dan identitas budaya individu dan mengakibatkan kecemasan. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar individu mengalami gangguan mental dan fisik, setidaknya untuk periode waktu tertentu. Struktur baru ini akan menjadi lebih terlihat melalui pengalaman emosional dan efektif ketika berinteraksi dengan budaya baru. Banyaknya imigran dan pelajar luar negeri yang memiliki latar belakang budaya berbeda untuk belajar sains di lingkungan perguruan tinggi yang sama dapat menyebabkan tidak terbiasa dengan budaya lokal adalah masalah yang sering mempengaruhi seseorang di negara asing. Demikian pula apa yang terjadi pada siswa dalam persepsi orang dalam kesehatannya, sehingga terjadi kejutan budaya karena tidak memahami perbedaan karakteristik individu lain dari sudut pandang orang lain. Mengatasi culture shock adalah dengan menggunakan pendekatan REBT (Rasional Emotif Behaviour Therapy). REBT digunakan untuk mengatasi kecemasan, persoalan emosi, ketakutan, fobia, dan lain-lain. Culture shock merupakan penyakit akibat kecemasan sehingga bisa diatasi dengan menggunakan REBT.

1972 ◽  
Vol 17 (11) ◽  
pp. 616-616
Author(s):  
MICHAEL D. SPIEGLER

1969 ◽  
Vol 14 (8) ◽  
pp. 448-449
Author(s):  
I. JAY KNOPF
Keyword(s):  

2016 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Mahesh M M ◽  
Dr. Johnson Alex

42 years old male patient referred from neurology department, working as a teacher, educated up to MSc, premorbidly anxious personality, family history mental illness (first degree relatives), comes from MSES with presenting complaints of difficulty in writing or copying since seven years. Disability progressed and he was unable to write even a few words legibly and could not hold object which leads to anxiety and dependency. When the patient was examined at Neurology OPD, find out that he has normal sensory and motor nerve functions. The present treatment involved the use of Bahaviour therapy. The findings in this case is very encouraging and studies with large sample sizes can be considered for further conclusive evidence on the treatment of writer’s cramp.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document