scholarly journals ANALISA QUALITY OF SERVICES (QoS) VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VoIP) DENGAN PROTOKOL H.323 DAN SESSION INITIAL PROTOCOL (SIP)

Author(s):  
Eko Budi Setiawan

Teknologi Voice over Internet Procotol (VoIP) tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat luas karena dengan adanya VoIP maka sarana untuk melakukan komunikasi dari segi biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan media telepon konvensional biasa. Protokol H.323 dan Session Initiation Protocol (SIP) merupakan protokol yang dapat digunakan untuk membangun VoIP. Baik protokol H.323 dan SIP metodenya berbeda satu sama lain, sehingga tentunya perlu dilakukan suatu pengujian dan analisis untuk mengetahui kualitas yang dihasilkan dari VoIP dengan menggunakan kedua protokol tersebut. Parameter Quality of Service (QoS) yang digunakan untuk mengamati kualitas dari VoIP tersebut adalah delay, jitter, packet loss, serta Mean Opinion Score (MOS) yang diujikan pada 5 audience.Pengukuran QoS tersebut mengunakan tools VoIP Quality Monitoring VQManager yang dilakukan pada bandwidth sebesar 512 Kbps, 256 Kbps, 128 Kbps, dan 64 Kbps dengan Audio Codec G.711. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan skema percobaan yang sama, secara umum nilai dari parameter QoS yang didapat ketika menggunakan protokol H.323 bisa dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan protokol SIP. Kata Kunci :

2018 ◽  
Author(s):  
muhammad iqbal ◽  
Galih Yogi Noviantoro ◽  
Amarudin

Protokol ZRTP berperan melakukan enkripsi data pada sistem komunikasi VoIP, serta adanya suatu teknologi jaringan komputer VPN IPsec dengan sistem melewatkan data dalam suatu ip private virtual atau sebagai tunnel untuk media transmisi data yang aman. Perbandingan performa pada penerapan kedua metode pengamanan data pada sistem komunikasi VoIP bertujuan untuk mengetahui protokol mana yang aman untuk diterapkan. Pada dasarnya ZRTP menggunakan pertukaran kunci Diffie-Hellman sebagai pertukaran kunci komunikasi antar client, yang mana kunci untuk komunikasi antar client tersebut menggunakan hash dari Diffie-Hellman dan dilakukan secara peer-to-peer melalui paket RTP VoIP. Sedangkan pada VPN IPsec terdapat protokol ESP (Encapsulating Security Payload) yang berfungsi sebagai enkripsi dan membuat tunnel transport RTP pada sistem komunikasi VoIP. Acuan standarisasi pengukuran kualitas VoIP yaitu rekomendasi dari ITU (International Telecomunication Union) yang merupakan standarisasi internasional untuk mengukur kualitas suara dalam komunikasi telephone. Pengujian dilakukan menggunakan variasi bandwidth 32, 64, 128, 256, 512, dan 1024 kbps. Parameter QoS (Quality of Service) yaitu delay, jitter, packet loss, dan throughput. Hasil pengujian QoS (Quality of Service) menunjukkan bahwa protokol VPN IPsec menghasilkan total delay rata-rata yang cukup rendah sebesar 69,78 % dibandingkan dengan VoIP ZRTP, throughputrata-rata yang lebih tinggi sebesar 15,53 % tetapi nilai jitter cukup tinggi dibadingkan dengan ZRTP. Sedangkan packet loss pada sistem komunikasi VoIP ZRTP menghasilkan nilai packet loss yang stabil yaitu 0 %, sedangkan untuk VoIP VPN IPsec menghasilkan packet loss mencapai 4,62 %.. MOS (Mean Opinion Score) menunjukan bahwa hasil perhitungan MOS Score yang menyatakan bahwa pemakaian limit bandwidth 128 kbps dan 256 kbps performa VoIP ZRTP lebih unggul sebesar 11,21 % dan 9,63 % dari performa VoIP VPN IPsec. Akan tetapi dalam pemakaian limit bandwidth 512 dan 1024 kbps performa VoIP VPN IPsec mulai mengalami peningkatan dan lebih unggul 1,18 % dan 3,23 % dari performa VoIP ZRTP.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


2016 ◽  
Vol 15 (01) ◽  
pp. 17-26
Author(s):  
Suryo Aji Tanoyo ◽  
Eva Yovita Dwi Utami ◽  
Eva Yovita Dwi Utami

Jaringan komputer yang diimplementasikan di dalam suatu perkantoran yang lebih banyak dimanfaatkan untuk layanan data dapat dioptimalkan dengan penambahan layanan voice berbasis IP. Voice over Internet Protocol (VoIP) menghemat resource jaringan dibandingkan dengan PSTN (Public Switched telephone Network). Namun demikian implementasi VoIP harus memperhatikan kualitas layanan atau Qualitiy of Service (QoS). Parameter kualitas layanan VoIP antara lain throughput, delay, jitter, dan packet loss. Teknologi VoIP telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai macam protocol seperti SIP, H.323, MGCP dan codec seperti G.711, G.723.1, G.726, G.728, G.729 dengantujuan untuk memperbaiki kualitas layanan VoIP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja QoS dengan membandingkan variasi codec G.711, G.723.1 dan G.726 pada sebuah rancangan jaringan VoIP berbasis SIP di gedung FEB-UKSW, dengan parameter QoS adalah Throughput, delay, packet loss, jitter. Komunikasi VoIP yang dilakukan terdiri atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal mencakup simulasi komunikasi hardphone ke PC. Komunikasi eksternal mencakup simulasi hardphone ke PC eksternal. Dari hasil penelitian, secara umum didapatkan bahwa codec G.711 memiliki kualitas paling baik untuk simulasi komunikasi internal ataupun eksternal dengan menghasilkan rata-rata delay, jitter, packet loss paling rendah.


2013 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Meicsy Najoan

Voice Over Internet Protocol (VoIP) adalah salah satu contoh  perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini. Teknologi VoIP sangat menguntungkan karena menggunakan jaringan berbasis IP yang sudah memiliki jaringan kuat di dunia sehingga biaya untuk melakukan panggilan jauh lebih efisien daripada menggunakan telepon analog. Dengan memanfaatkan jaringan komputer yang sudah ada memungkinkan teknologi VoIP dapat diimplementasikan di Universitas Sam Ratulangi Namun yang menjadi masalah dalam penggunaan teknologi ini adalah banyaknya persepsi yang menyatakan bahwa kualitas suara pada percakapan VoIP masih tergolong buruk. Hal ini banyak disebabkan oleh penggunaan codec yang tidak sesuai dengan kapasitas jaringan dan masalah pada jaringan IP yang digunakan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya delay, jitter, dan packet loss .Oleh karena itu perlu dilakukan analisis sebelum teknologi ini dijalankan. Dengan alasan di atas penulis melakukan analisis dari segi teknis mulai dari monitoring keadaan jaringan, kualitas sambungan/suara yang dipengaruhi oleh beberapa parameter penting yang mempengaruhi QoS (Quality of Service), serta performansi codec yang digunakan. Adapun codec yang diuji adalah codec GSM, iLBC, G.729, dan G.711. Dari hasil penelitian secara umum, parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas sambungan/suara seperti delay, jitter dan packet loss tergolong baik untuk dijalankan di jaringan kampus Unsrat. Adapun alternatif jenis codec yang baik digunakan yaitu G.711 karena memiliki performansi yang lebih dibanding jenis codec yang lain. Dari hasil penelitian ini mengindikasikan Universitas Sam Ratulangi layak untuk mengimplementasikan teknologi ini.Kata Kunci: VoIP, Codec, QoS


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Ardi Windiarto ◽  
Kholilatul Wardani

Makalah ini membahas desain layanan jaringan komunikasi VoIP Server menggunakan Raspberry Pi sebagai alat komunikasi wireless. VoIP server berbasis Raspberry Pi menggunakan sistem operasi RasPBX. Di dalam sistem operasi RasPBX sudah ada software asterisk yang berfungsi sebagai softswicth. Client VoIP menggunakan zoiper sebagai softphone. Alat ini dilengkapi dengan fitur GSM gateway yaitu fitur yang dapat menghubungkan jaringan VoIP ke jaringan GSM. Fitur GSM gateway ini menggunakan modem GSM sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan VoIP dengan jaringan GSM. Persentase keberhasilan panggilan VoIP ke VoIP, VoIP ke GSM, dan GSM ke VoIP mencapai 100%. Berdasarkan hasil pengujian Quality of services (QoS) pada panggilan VoIP ke GSM, dihasilkan rata-rata delay sebesar 12,11 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, Troughput sebesar 0,151, jitter sebesar 0,052 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, dan packet loss sebesar 0% yang termasuk dalam kategori kualitas sangat baik. Jangkauan maksimal antara client VoIP ke server agar komunikasi berjalan dengan baik adalah 100 meter dalam kondisi Line Of Sight (LOS). Pengujian dengan jarak 25 m dalam kondisi Non Line Of Sight (NLOS), masih menghasilkan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil pengujian kuisioner dari 30 pengguna, dihasilkan nilai MOS 3,88 yang termasuk dalam kategori kualitas cukup baik.


Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Agus Heriyanto ◽  
Lailis Syafaah ◽  
Amrul Faruq

Di dalam komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) mengenal beberapa macam protocol tambahan selain protocol standar internet Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), beberapa diantaranya adalah protocol Session Initation Protocol (SIP), Inter-Asterisk eXchange (IAX) dan H.323. Performansi perlu dijaga mengingat VoIP mempunyai kemungkinan melakukan berbagai cara kompresi untuk menciptakan efisiensi saluran dan pemilihan protocol yang tepat. Teknologi VoIP pada dasarnya tidak memiliki jaminan keamanan pada setiap komunikasi. Keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi untuk menutup celah keamanan pada kasus di atas. Analisis yang dilakukan pada artikel ini adalah performa yang dihasilkan VoIP yang menggunakan protocol IAX dan SIP. Penelitian ini mengahasilkan kesimpulan bahwa performansi yang paling baik digunakan untuk membangun sistem komunikasi VoIP adalah protocol IAX dengan menggunakan sistem keamanan VPN Point to Point Protocol (PPTP) dikarenakan nilai Quality of Service (QoS)  lebih tinggi daripada protocol SIP dan juga terbukti lebih aman saat diterapkan sistem keamanan Virtual Private Network Point to Point Protocol (VPN PPTP).


2016 ◽  
Vol 7 (3) ◽  
Author(s):  
Setiyo Budiyanto ◽  
Hanifah Diana

Pada saat ini teknologi serat optik menjadi media transmisi yang layak diperhitungkan penggunaannya dalam penyediaan akses karena memiliki kapabilitas dan kapasitas  yang  paling  tinggi  dibandingkan  dengan  media  transmisi  lainnya.  Dalam menyediakan akses informasi dengan volume bandwidth yang besar, serat optik memiliki prospek yang menjanjikan. Akses microwave berbasis sistem multiplexing saat ini mulai digantikan perannya dengan akses serat optik berbasis Internet Protocol (IP) yang disebut dengan Metro Ethernet. Aplikasi  Metro  Ethernet  untuk  akses  ke  menara  Base  Station  Transceiver  (BTS) dan  Radio  Network  Connection  (RNC)  operator  selular  merupakan  salah  satu  tawaran yang  diberikan  oleh  jaringan  Metro  Ethernet  saat  ini.  Penggunaan  Ip  clock  sangat dibutuhkan pada Base Transceiver Station (BTS) untuk sinkronisasi jaringan sebagai jam global yang berasal dari jam GPS diakuisisi oleh sejumlah BTS. IP clock didistribusikan ke pengendali serta acuan  berbagai jaringan, dan dari sana ke jaringan perangkat akses, sehingga  terwujud  sinkronisasi  jaringan  komunikasi  konvergensi  antara  BTS  ke  RNC yang melewati Metro E dengan media transmisi Fiber Optik. Pada penelitian ini, penulis menganalisa permasalahan link BTS dengan IP Clock sebagai alarm monitoring dan kaitannya dengan kesesuaian V-lan pada jaringan tersebut. Perhitungan  dan  analisa  Quality  of  Service  (QOS)  dari  penggunaan  fiber  optik  sebagai media  transmisi  yang  melewati  Metro  E  pada  link  antara  BTS  ke  RNC,  dimana parameter-parameter pandukung yang digunakan seperti Delay, Jitter, Packet Loss, untuk memudahkan dalam mengetahui performansinya.Kata Kunci : Fiber Optik, Metro E, BTS, IP Clock, QoS


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 119
Author(s):  
Siti Amatullah Karimah

<p><em>Voice over Internet Protocol </em>(VoIP) adalah teknologi yang menggunakan internet untuk melakukan komunikasi jarak jauh. VoIP berkembang seiring dengan berkembangan teknologi <em>smartphone </em> yang pesat. Hal ini menyebabkan komunikasi menggunakan telepon konvensional sudah mulai ditinggalkan. Perkembangan teknologi VoIP<em> </em>yang pesat dengan penggunanya yang sudah sangat banyak mengakibatkan kemungkinan terajadinya <em>bufferbloat</em> pada jaringan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mekanisme pengatur antrian atau biasa disebut <em>Active Queue Management </em>(AQM). Ada berbagai macam AQM yang sudah dikembangkan seperti <em>Proportional Integral controller Enhanced </em>(PIE), <em>Controlling Delay </em>(Codel), <em>DropTail </em>dan sebagainya. Pada penelitian ini diimplementasikan dan dianalisis kualitas layanan VoIP dengan menerapkan <em>Proportional Integral controller Enhanced </em>(PIE) dan <em>DropTail. </em>Pengukuran kualitas dinilai dengan menggunakan metode perhitungan <em>Mean Opinion Score </em>(MOS). Penilaian terbagi menjadi dua yaitu secara subjektif dan objektif. Secara subjektif, nilai MOS didapatkan dengan mendengarkan langsung kualitas suara. Secara Objektif, nilai MOS didapatkan dengan perhitungan <em>R-Factor. </em>Hasil pengujian perbandingan nilai <em>Mean Opinion Score </em>(MOS) baik secara subjektif maupun objektif menunjukan bahwa kualitas VoIP dengan algoritma <em>Proportional Integral Controller Enhanced </em>(PIE) lebih baik daripada DropTail. Pada parameter <em>throughput, packet loss, maupun delay </em>PIE lebih juga lebih baik daripada Droptail. Ini mengindikasikan implementasi algoritma PIE terhadap layanan VoIP lebih baik daripada Droptail<em></em></p>


Author(s):  
DWI ARYANTA ◽  
ARSYAD RAMADHAN DARLIS ◽  
ARDHIANSYAH PRATAMA

ABSTRAKVoIP (Voice over Internet Protocol) adalah komunikasi suara jarak jauh yang digunakan melalui jaringan IP. Pada penelitian ini dirancang sistem IP PBX dengan menggunakan teknologi berbasis VoIP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog maupun ekstension IP Phone. Software VirtualBox digunakan dengan tujuan agar lebih memudahkan dalam sistem pengoperasian Linux yang dimana program untuk membuat IP PBX adalah menggunakan Briker yang bekerja pada Operating System Linux 2.6. Setelah proses penginstalan Briker pada Virtualbox dilakukan implementasi jaringan IP PBX. Setelah mengimplementasikan jaringan IP PBX sesuai dengan topologi, kemudian melakukan pengujian success call rate dan analisis Quality of Service (QoS). Pengukuran QoS menggunakan parameter jitter, delay, dan packet loss yang dihasilkan dalam sistem IP PBX ini. Nilai jitter sesama user Briker (baik pada smartphone maupun komputer) mempunyai rata-rata berada pada nilai 16,77 ms. Sedangkan nilai packetloss yang didapat pada saat terdapat pada saat user 1 sebagai pemanggil telepon adalah 0%. Sedangkan persentase packet loss pada saat user 1 sebagai penerima telepon adalah 0,01%. Nilai delay pada saat berkomunikasi antar user berada pada 11,75 ms. Secara keseluruhan nilai yang didapatkan melalui penelitian ini, dimana hasil pengujian parameter-parameter QOS sesuai dengan standar yang telah direkomendasikan oleh ITU dan didapatkan nilai QoS dengan hasil “baik”.Kata Kunci: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.ABSTRACTVoIP (Voice over Internet Protocol) is a long-distance voice communications over IP networks are used. In this study, IP PBX systems designed using VoIP -based technologies. IP PBX is a telephone switching device and data communication technology-based Internet Protocol (IP) which controls the analog phone extensions and IP Phone extensions. VirtualBox software is used in order to make it easier for the Linux operating system to create a program which is using briker IP PBX that works on Linux 2.6 Operating System. After the installation process is done briker on Virtualbox IP PBX network implementation. After implementing the IP PBX network according to the topology, and then do a test call success rate and analysis of Quality of Service (QoS). Measurement of QoS parameters using jitter, delay, and packet loss resulting in the IP PBX system. Jitter value briker fellow users (either on a smartphone or computer) has been on the average value of 16.77 ms. While the values obtained packetloss when there is 1 user when a phone caller is 0%. While the percentage of packet loss at user 1 as a telephone receiver is 0.01%. Delay value when communicating between users located at 11.75 ms. Overall value obtained through this study , where the results of testing the QOS parameters in accordance with the standards recommended by the ITU and the QoS values obtained with the results "good".Keywords: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.


2016 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Jose Carlos Tavara Carbajal

RESUMENEste documento tiene como objetivo analizar el comportamiento de la calidad del servicio del protocolo IPv6 sobre el tráfico de video, para esto se realizó sobre un entorno real y se llevó acabo el análisis de resultados a través de un software estadístico de control del tráfico.Palabras Clave.-  Calidad de Servicio, Ancho de Banda, Retardo, Fluctuación de Retardo, Pérdidas de Paquetes.ABSTRACTThis paper has aimed to analyze of the service quality of the IPv6 protocol on video traffic, this was about a real environment and was conducted analysis of results through statistical traffic control software. Key words- Quality of Service, Bandwidth, End to end delay, Jitter, Packet loss.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document