scholarly journals Rancang Bangun Voice Over Internet Protocol dan GSM Gateway Berbasis Raspberry Pi

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 55-64
Author(s):  
Ardi Windiarto ◽  
Kholilatul Wardani

Makalah ini membahas desain layanan jaringan komunikasi VoIP Server menggunakan Raspberry Pi sebagai alat komunikasi wireless. VoIP server berbasis Raspberry Pi menggunakan sistem operasi RasPBX. Di dalam sistem operasi RasPBX sudah ada software asterisk yang berfungsi sebagai softswicth. Client VoIP menggunakan zoiper sebagai softphone. Alat ini dilengkapi dengan fitur GSM gateway yaitu fitur yang dapat menghubungkan jaringan VoIP ke jaringan GSM. Fitur GSM gateway ini menggunakan modem GSM sebagai jembatan yang menghubungkan jaringan VoIP dengan jaringan GSM. Persentase keberhasilan panggilan VoIP ke VoIP, VoIP ke GSM, dan GSM ke VoIP mencapai 100%. Berdasarkan hasil pengujian Quality of services (QoS) pada panggilan VoIP ke GSM, dihasilkan rata-rata delay sebesar 12,11 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, Troughput sebesar 0,151, jitter sebesar 0,052 ms yang termasuk dalam kategori kualitas baik, dan packet loss sebesar 0% yang termasuk dalam kategori kualitas sangat baik. Jangkauan maksimal antara client VoIP ke server agar komunikasi berjalan dengan baik adalah 100 meter dalam kondisi Line Of Sight (LOS). Pengujian dengan jarak 25 m dalam kondisi Non Line Of Sight (NLOS), masih menghasilkan komunikasi yang baik. Berdasarkan hasil pengujian kuisioner dari 30 pengguna, dihasilkan nilai MOS 3,88 yang termasuk dalam kategori kualitas cukup baik.

2016 ◽  
Vol 15 (01) ◽  
pp. 17-26
Author(s):  
Suryo Aji Tanoyo ◽  
Eva Yovita Dwi Utami ◽  
Eva Yovita Dwi Utami

Jaringan komputer yang diimplementasikan di dalam suatu perkantoran yang lebih banyak dimanfaatkan untuk layanan data dapat dioptimalkan dengan penambahan layanan voice berbasis IP. Voice over Internet Protocol (VoIP) menghemat resource jaringan dibandingkan dengan PSTN (Public Switched telephone Network). Namun demikian implementasi VoIP harus memperhatikan kualitas layanan atau Qualitiy of Service (QoS). Parameter kualitas layanan VoIP antara lain throughput, delay, jitter, dan packet loss. Teknologi VoIP telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai macam protocol seperti SIP, H.323, MGCP dan codec seperti G.711, G.723.1, G.726, G.728, G.729 dengantujuan untuk memperbaiki kualitas layanan VoIP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja QoS dengan membandingkan variasi codec G.711, G.723.1 dan G.726 pada sebuah rancangan jaringan VoIP berbasis SIP di gedung FEB-UKSW, dengan parameter QoS adalah Throughput, delay, packet loss, jitter. Komunikasi VoIP yang dilakukan terdiri atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal mencakup simulasi komunikasi hardphone ke PC. Komunikasi eksternal mencakup simulasi hardphone ke PC eksternal. Dari hasil penelitian, secara umum didapatkan bahwa codec G.711 memiliki kualitas paling baik untuk simulasi komunikasi internal ataupun eksternal dengan menghasilkan rata-rata delay, jitter, packet loss paling rendah.


Author(s):  
Eko Budi Setiawan

Teknologi Voice over Internet Procotol (VoIP) tentu sangat menguntungkan bagi masyarakat luas karena dengan adanya VoIP maka sarana untuk melakukan komunikasi dari segi biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan media telepon konvensional biasa. Protokol H.323 dan Session Initiation Protocol (SIP) merupakan protokol yang dapat digunakan untuk membangun VoIP. Baik protokol H.323 dan SIP metodenya berbeda satu sama lain, sehingga tentunya perlu dilakukan suatu pengujian dan analisis untuk mengetahui kualitas yang dihasilkan dari VoIP dengan menggunakan kedua protokol tersebut. Parameter Quality of Service (QoS) yang digunakan untuk mengamati kualitas dari VoIP tersebut adalah delay, jitter, packet loss, serta Mean Opinion Score (MOS) yang diujikan pada 5 audience.Pengukuran QoS tersebut mengunakan tools VoIP Quality Monitoring VQManager yang dilakukan pada bandwidth sebesar 512 Kbps, 256 Kbps, 128 Kbps, dan 64 Kbps dengan Audio Codec G.711. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan skema percobaan yang sama, secara umum nilai dari parameter QoS yang didapat ketika menggunakan protokol H.323 bisa dikatakan lebih baik bila dibandingkan dengan protokol SIP. Kata Kunci :


Techno Com ◽  
2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Agus Heriyanto ◽  
Lailis Syafaah ◽  
Amrul Faruq

Di dalam komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) mengenal beberapa macam protocol tambahan selain protocol standar internet Transfer Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), beberapa diantaranya adalah protocol Session Initation Protocol (SIP), Inter-Asterisk eXchange (IAX) dan H.323. Performansi perlu dijaga mengingat VoIP mempunyai kemungkinan melakukan berbagai cara kompresi untuk menciptakan efisiensi saluran dan pemilihan protocol yang tepat. Teknologi VoIP pada dasarnya tidak memiliki jaminan keamanan pada setiap komunikasi. Keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi untuk menutup celah keamanan pada kasus di atas. Analisis yang dilakukan pada artikel ini adalah performa yang dihasilkan VoIP yang menggunakan protocol IAX dan SIP. Penelitian ini mengahasilkan kesimpulan bahwa performansi yang paling baik digunakan untuk membangun sistem komunikasi VoIP adalah protocol IAX dengan menggunakan sistem keamanan VPN Point to Point Protocol (PPTP) dikarenakan nilai Quality of Service (QoS)  lebih tinggi daripada protocol SIP dan juga terbukti lebih aman saat diterapkan sistem keamanan Virtual Private Network Point to Point Protocol (VPN PPTP).


Author(s):  
Rini Handayani

Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan satu teknologi telekomunikasi yang mampu melewatkan layanan komunikasi dalam jaringan Internet Protocol sehingga memungkinkan antar pengguna berkomunikasi suara dalam jaringan IP. Kelebihan dari VoIP ini mampu melakukan efisiensi bandwith dan biaya pengelolaan dengan memanfaatkan Raspberry Pi sebagai server VoIP. Dalam penelitian ini, VoIP dibangun pada Sistem Operasi Linux dengan aplikasi Asterisk dan RasPBX yang diintegrasikan pada Raspberry Pi dengan menggunakan jaringan nirkabel lokal sebagai media transmisi. Sistem ini diujikan dengan menggunakan dua tipe client, yaitu PC dan smartphone dengan mengukur QoS dengan rata-rata delay 0.4463ms, rata-rata throughput 16.36KBps, rata-rata packet loss 0.889% dan jitter 1.102ms.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 77-88
Author(s):  
Ida Nurhaida ◽  
Ichsan Ichsan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji metode congestion control dengan penerapan QoS-Policies pada jaringan Multi Protocol Label Switching (MPLS). Parameter QoS (Quality of Services) yang diuji dalam penelitian ini berupa delay, troughput, jitter dan packet loss. Nilai-nilai yang didapatkan dari paramater tersebut kemudian dibandingkan dengan standar dari Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) dengan tujuan untuk mengetahui kualitas layanan pengiriman data pada jaringan MPLS ketika terjadi network congestion di lintasanya. Setelah melakukan proses perancangan, pengujian dan analisa, hasil yang didapat menunjukkan peningkatan nilai-nilai parameter QoS. Nilai QoS untuk parameter delay mengalami penurunan sebesar 48.3%, nilai troughput mengalami peningkatan sebesar 87.44%, nilai jitter mengalami penurunan nilai sebesar 54.04% dan nilai packet loss mengalami penurunan sebesar 99.9%.


Author(s):  
Priya Chandran ◽  
Chelpa Lingam

Factors like network delay, latency and bandwidth significantly affect the quality of communication using Voice over Internet Protocol. The use of jitter buffer at the receiving end compensates the effect of varying network delay up to some extent. But the extra buffer delay given for each packet plays a major role in playing late packets and thereby improving voice quality. As the buffer delay increases packet loss rate decreases, which in general is a very good sign. However, an increase of buffer delay beyond a certain limit affects the interactive quality of voice communication. In this paper, we propose a statistical framework for adaptive playout scheduling of voice packets based on network statistics, packet loss rate and availability of packets in the buffer. Experimental results show that the proposed model allocates optimal buffer delay with the lowest packet loss rate when compared with other algorithms.


Author(s):  
Nina Siti Aminah ◽  
Muhamamad Reza Ramadhani Raharjo ◽  
Maman Budiman

Technology makes it easier for us to communicate over a distance. However, there are still many remote areas that find it difficult to communicate. This is due to the fact that communication infrastructure in some areas is expensive to build while the profit will be low. This paper proposes to combine voice over internet protocol (VoIP) over mesh network implemented on openWRT router. The routers are performing mesh functions. We set up a VoIP server on a router and enabled session initiation protocol (SIP) clients on other routers. Therefore, we only need routers as a means of communication. The experiment showed very good results, in the line-of-sight (LOS) condition, they are limited to reception distances up to 145 meters while in the non-line-of-sight (NLOS) condition, they are limited to reception distances up to 55 meters.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-15
Author(s):  
Richard Alvianto ◽  
Samuel Hutagalung ◽  
Franciscus Ati Halim

Pada beberapa tahun terakhir, angka dari pengguna Voice Over Internet Protocol (VoIP) terus meningkat, dengan teknologi VoIP yang berkomunikasi melalui satu medium dalam jaringan. Hal ini tentu menimbulkan beberapa dampak terhadap VoIP seperti penggunaan bandwidth tidak terbagi dengan rata sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket, dengan tuntutan VoIP yang membutuhkan delay, jitter, packet loss yang seminimal mungkin, untuk menjamin kualitas suara dan memberikan kenyamanan kepada pengguna VoIP. Pada penelitian ini dengan mekanisme Quality of Service (QoS) untuk memberikan prioritas terhadap protokol Real-time Transport Protocol (RTP) dan Session Initiation Protocol (SIP) dalam jaringan dirancang supaya kualitas VoIP tetap terjaga dan menghindari terjadi kemacetan terhadap paket RTP maupun SIP dalam proses antrian dalam jaringan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan implementasikan pada emulator mininet dan diuji dengan beberapa parameter QoS, pada skenario mengujian jaringan tersebut dialiri paket dengan kecepatan 100 Mbps untuk menciptakan kondisi trafik yang padat dalam jaringan tersebut dan secara bersamaan dialiri juga trafik RTP, SIP dan data yang merupakan paket yang akan diukur nilai dari delay, jitter, packet loss. Hasil pengukuran dalam jaringan setelah diterapkan QoS menunjukan nilai dari delay, jitter, packet loss dapat berkurang dan juga memenuhi standar ITU-T G.1010 sehingga trafik VoIP dapat terjaga stabilitas dalam jaringan dan pengguna juga merasa nyaman, sedangkan pada kondisi jaringan tidak menerapkan QoS, trafik VoIP memperoleh nilai delay, jitter, packet loss yang cukup tinggi dan juga tidak memenuhi standar dari ITU-T G.1010 menyebabkan pengguna VoIP akan terganggu dengan keterlambatan dan terbuang paket VoIP yang membuat suara yang hilang dalam sebuah percakapan.


Author(s):  
DWI ARYANTA ◽  
ARSYAD RAMADHAN DARLIS ◽  
ARDHIANSYAH PRATAMA

ABSTRAKVoIP (Voice over Internet Protocol) adalah komunikasi suara jarak jauh yang digunakan melalui jaringan IP. Pada penelitian ini dirancang sistem IP PBX dengan menggunakan teknologi berbasis VoIP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog maupun ekstension IP Phone. Software VirtualBox digunakan dengan tujuan agar lebih memudahkan dalam sistem pengoperasian Linux yang dimana program untuk membuat IP PBX adalah menggunakan Briker yang bekerja pada Operating System Linux 2.6. Setelah proses penginstalan Briker pada Virtualbox dilakukan implementasi jaringan IP PBX. Setelah mengimplementasikan jaringan IP PBX sesuai dengan topologi, kemudian melakukan pengujian success call rate dan analisis Quality of Service (QoS). Pengukuran QoS menggunakan parameter jitter, delay, dan packet loss yang dihasilkan dalam sistem IP PBX ini. Nilai jitter sesama user Briker (baik pada smartphone maupun komputer) mempunyai rata-rata berada pada nilai 16,77 ms. Sedangkan nilai packetloss yang didapat pada saat terdapat pada saat user 1 sebagai pemanggil telepon adalah 0%. Sedangkan persentase packet loss pada saat user 1 sebagai penerima telepon adalah 0,01%. Nilai delay pada saat berkomunikasi antar user berada pada 11,75 ms. Secara keseluruhan nilai yang didapatkan melalui penelitian ini, dimana hasil pengujian parameter-parameter QOS sesuai dengan standar yang telah direkomendasikan oleh ITU dan didapatkan nilai QoS dengan hasil “baik”.Kata Kunci: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.ABSTRACTVoIP (Voice over Internet Protocol) is a long-distance voice communications over IP networks are used. In this study, IP PBX systems designed using VoIP -based technologies. IP PBX is a telephone switching device and data communication technology-based Internet Protocol (IP) which controls the analog phone extensions and IP Phone extensions. VirtualBox software is used in order to make it easier for the Linux operating system to create a program which is using briker IP PBX that works on Linux 2.6 Operating System. After the installation process is done briker on Virtualbox IP PBX network implementation. After implementing the IP PBX network according to the topology, and then do a test call success rate and analysis of Quality of Service (QoS). Measurement of QoS parameters using jitter, delay, and packet loss resulting in the IP PBX system. Jitter value briker fellow users (either on a smartphone or computer) has been on the average value of 16.77 ms. While the values obtained packetloss when there is 1 user when a phone caller is 0%. While the percentage of packet loss at user 1 as a telephone receiver is 0.01%. Delay value when communicating between users located at 11.75 ms. Overall value obtained through this study , where the results of testing the QOS parameters in accordance with the standards recommended by the ITU and the QoS values obtained with the results "good".Keywords: Briker, VoIP, QoS, IP PBX, Smartphone.


2017 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 721
Author(s):  
Rohmat Tulloh ◽  
Yuli Sun Hariyani ◽  
Mochammad Fakhrizal Hafidh ◽  
Ayu Warni Pertiwi

Papan informasi digital adalah media digital untuk menampilkan informasi dalam bentuk visual yang dapat dinikmati oleh orang-orang disekitarnya. Media digital bisa menjadi sarana informasi, promosi produk, dan juga sebagai sarana berita terbaru. Papan informasi digital yang ada di kantor atau sekolah biasanya menggunakan layar LED TV dilengkapi 1 unit komputer (CPU) dan menggunakan media transmisi kabel. Banyaknya jumlah TV dan CPU yang digunakan menimbulkan masalah biaya dan tempat. Disamping itu manajemen konten informasi yang ditampilkan menjadi tidak praktis karena dilakukan langsung satu persatu di setiap CPU. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi terpadu berbasis web yang ditanam pada mini komputer berupa raspberry pi menggunakan jaringan wireless distribution system (WDS). Perangkat digital berupa LED TV dipasang raspberry-pi sebagai interface, yang dapat menghemat daya, biaya dan tempat. Manajemen konten informasi terintegrasi dengan komputer server yang menyediakan layanan edit fitur dan update informasi video streaming dan live streaming. Dari hasil pengukuran Quality of Service (QOS) menggunakan Transmission Control Protocol (TCP) untuk layanan video dan live streaming dengan kondisi Line of Sight (LOS) dan Non Line of Sight (NLOS) direkomendasikan menggunakan kondisi LOS dengan nilai Throughput sebesar 585 KBps dan 230 KBps, delay sebesar 1.7 ms dan 3.3 ms, dan Jitter sebesar 2.5 ms dan 6.19 ms. Nilai parameter tersebut memenuhi standar Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON). Cakupan WDS dari server ke raspberry-pi client mencapai 70 meter dengan kondisi LOS maupun NLOS. Pengujian Mean Opinion Score (MOS) didapatkan nilai rata-rata sebesar 4 atau dalam kategori puas dengan sistem yang dibuat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document