scholarly journals Profiling for Bioactive Peptides and Volatiles of Plant Growth Promoting Strains of the Bacillus subtilis Complex of Industrial Relevance

2020 ◽  
Vol 11 ◽  
Author(s):  
Pascal Mülner ◽  
Elisa Schwarz ◽  
Kristin Dietel ◽  
Helmut Junge ◽  
Stefanie Herfort ◽  
...  
2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Vegetalika ◽  
2020 ◽  
Vol 9 (4) ◽  
pp. 512
Author(s):  
Nanda Dwi Hafri ◽  
Endang Sulistyaningsih ◽  
Arif Wibowo

Salah satu upaya penanganan penyakit moler bawang merah dilakukan melalui aplikasi Trichoderma. Aplikasi Trichoderma pada bawang merah memiliki beberapa keunggulan, yaitu mampu mensintesis hormon pertumbuhan tanaman. Terdapat jenis mikroba lain yang juga mampu meningkatkan fitohormon pada tanaman, yaitu Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan isolat PGPR yang memiliki pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah varietas Crok Kuning di lahan sawah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Faktor perlakuan yang digunakan adalah lima isolat PGPR, yaitu: Bp.25.7 Bacillus subtilis, BrSG.5 Bacillus amyloliquofaciens, Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus, BrsM.4 Burkholderia cepacia, danBp.25.6 Bacillus amyloliquofaciens dengan dua kontrol, yaitu kontrol positif berupa Trichoderma dan kontrol negatif tanpa aplikasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan isolat Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus pada bawang merah menyebabkan Laju Asimilasi Bersih (LAB) bawang merah lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian perlakuan empat isolat PGPR lainnya maupun kontrol, tetapi sama baiknya dengan pemberian perlakuan Trichoderma. LAB yang tinggi menyebabkan Laju Pertumbuhan Tanaman (LPT) bawang merah dengan pemberian perlakuan Bp.25.2 Bacillus methylotrophicus yang lebih tinggi dibandingkan dengan BrSG.5 Bacillus amyloliquofaciens dan Bp.25.6 Bacillus amyloliquofaciens, tetapi sama baiknya dengan pemberian perlakuan dua isolat PGPR lainnya, kontrol, maupun Trichoderma. Pemberian aplikasi lima isolat PGPR sama baiknya dengan aplikasi Trichoderma dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang merah pada variabel luas permukaan daun dan bobot kering total dibandingkan kontrol. Peningkatan variabel pertumbuhan ini tidak diikuti oleh peningkatan variabel hasil dan produktivitas bawang merah tidak berbeda nyata antar perlakuan.


2020 ◽  
Author(s):  
Amanda Rosier ◽  
Pascale B. Beauregard ◽  
Harsh P. Bais

AbstractPlant growth promoting rhizobacteria (PGPR) have enormous potential for solving some of the myriad challenges facing our global agricultural system. Intense research efforts are rapidly moving the field forward and illuminating the wide diversity of bacteria and their plant beneficial activities. In the development of better crop solutions using these PGPR, producers are including multiple different species of PGPR in their formulations in a ‘consortia’ approach. While the intention is to emulate more natural rhizomicrobiome systems, the aspect of bacterial interactions has not been properly regarded. By using a tri-trophic model of Medicago truncatula A17 Jemalong, its nitrogen (N)-fixing symbiont Sinorhizobium meliloti Rm8530 and the PGPR Bacillus subtilis UD1022, we demonstrate indirect influences between the bacteria affecting their plant growth promoting activities. Co-cultures of UD1022 with Rm8530 significantly reduced Rm8530 biofilm formation and downregulated quorum sensing (QS) genes responsible for symbiotically active biofilm production. This work also identifies the presence and activity of a quorum quenching lactonase in UD1022 and proposes this as the mechanism for non-synergistic activity of this model ‘consortium’. These interspecies interactions may be common in the rhizosphere and are critical to understand as we seek to develop new sustainable solutions in agriculture.


Author(s):  
Ch. R. Allagulova ◽  
A. M. Avalbaev ◽  
O. V. Lastochkina

Endophytic bacteria Bacillus subtilis, which belongs to plant growth promoting microorganisms, are considered as an alternative to agrochemicals for increasing of wheat drought stress tolerance.


Author(s):  
Oluwaseyi Samuel Olanrewaju ◽  
Modupe Stella Ayilara ◽  
Ayansina Segun Ayangbenro ◽  
Olubukola Oluranti Babalola

AbstractBacillus species genomes are rich in plant growth-promoting genetic elements. Bacillus subtilis and Bacillus velezensis are important plant growth promoters; hence, to further improve their abilities, the genetic elements responsible for these traits were characterized and reported. Genetic elements reported include those of auxin, nitrogen fixation, siderophore production, iron acquisition, volatile organic compounds, and antibiotics. Furthermore, the presence of phages and antibiotic-resistant genes in the genomes are reported. Pan-genome analysis was conducted using ten Bacillus species. From the analysis, pan-genome of Bacillus subtilis and Bacillus velezensis are still open. Ultimately, this study brings an insight into the genetic components of the plant growth-promoting abilities of these strains and shows their potential biotechnological applications in agriculture and other relevant sectors.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document