scholarly journals ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) DI DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA

Author(s):  
Maria Binei ◽  
Victoria E.N. Manoppo ◽  
Djuwita R.R. Aling

Abstrak Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kelayakan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara dari aspek finansialnya dan Untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang turut mempengaruhi dalam usaha pembenihan ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) di Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha pembenihan ikan lele sangkuriang di Desa Tateli Dua tersebut sangat layak dijalankan karena semua nilai Operating Profit positif , Profit Rate dari usaha tersebut mencapai 31%, nilai BCR > 1, usaha tersebut termasuk kategori sangat baik karena mempunyai nilai rentabilitas >100%, BEP atau titik impas tidak sama yaitu BEP penjualan Rp. 8.607.285, BEP satuan 8.197 ekor. tingkat pengembalian investasi dari usaha pembenihan ikan lele sangkuriang tersebut sangat layak dijalankan karena dapat mengembalikan investasi kurang dari 1 tahun, yaitu 0,5 tahun. Kata Kunci : Analisis Finansial, Usaha, Pembenihan Ikan Lele Sangkuriang, Kecamatan Mandolang Abstrack This study aims to determine the feasibility of hatchery fish catfish (Clarias gariepinus) in the village of Tateli Two sub district Mandolang Minahasa North Sulawesi province of aspects of financial and To describe what factors are also influencing the business hatchery fish catfish (Clarias gariepinus) Village Tateli Two subdistrict Mandolang Minahasa North Sulawesi Province. Based on the analysis in the financial, business hatchery fish catfish in the village Tateli Two is very viable for all grades Operating Profit positive, Profit Rate of the effort reaches 31%, the value of BCR> 1, these efforts included the very good category because it has the value of earnings > 100%, BEP or break-even point at which the sale of BEP Rp. 8,607,285, 8,197 units BEP tail. the return on investment of catfish fish hatchery operations is very viable because it can recover the investment of less than one year, which is 0.5 years. Keywords: Financial Analysis, Business, Catfish Hatchery Sangkuriang, District Mandolang

Author(s):  
Omega V. Sambuaga ◽  
Lexy K. Rarung ◽  
Swenekhe S. Durand

Abstract This study aims to review knowing the state of the District Sales Manager village Sinuian Remboken And find out if the fish farming in net cages step feasible OR feasible for the review run. The basic method basis Of Research Singer Namely Studies CASE, data retrieval is done Operates census where respondents Its taken is 100% of a population of Fishermen fish of tilapia in the village Sinuian, data collected is data primary data the collected with how to observe and secondary data in the form evidence, notes OR statements of historical Yang has arranged hearts archives for review analyzing fish farming with analysis methods operating profit data such as net income, the rate of profit, benefit cost ratio, profitability, break-even point, the payback period, net present value, internal rate and returns. Based on the analysis in the financial, fish farming in net cages step in the Village Sinuian eligible to run because the value of a positive operating profit, profit rate of fish farming reached 57.23%, 92.22% profitability, the value of the benefit cost ratio> 1 namely 1.57; BEP or break-even point is BEP sales of Rp. 24,562,016 and BEP 982.48kg unit further investment return rate of tilapia fish farming are 1 year 1 month, with a 92.09% IRR, NPV 329,059,572.14. Keywords: cage nets step, financial analysis, tilapia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keadaan umum Desa Sinuian Kecamatan Remboken dan mengetahui apakah usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap layak atau tidak layak untuk dijalankan. Metode dasar dari penelitian ini yaitu studi kasus, pengambilan data dilakukan secara sensus dimana responden yang diambil adalah 100% dari populasi nelayan pembudidaya ikan nila di Desa Sinuian, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang terkumpul dengan cara observasi dan data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip untuk menganalisis usaha budidaya ikan dengan metode analisis data seperti operating profit, net profit, profit rate, benefit cost ratio, rentabilitas, break event point, payback period, net present value, dan internal rate of return. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap di Desa Sinuian layak untuk dijalankan karena nilai operating profit positif, profit rate dari usaha budidaya ikan ini mencapai 57,23%, rentabilitas 92,22%, nilai benefit cost ratio  >1 yaitu 1,57; BEP atau titik impas yaitu BEP penjualan Rp. 24,562,016dan BEP satuan 982.48kg selanjutnya tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan nila ini adalah 1 tahun 1 bulan, dengan IRR 92,09%, NPV 329,059,572.14. Kata Kunci : Karamba jaring tancap, analisis finansial, ikan nila


Author(s):  
Injilly V. Wowor ◽  
Jeannette F. Pangemanan ◽  
Vonne Lumenta

Abstract This study aims to determine the feasibility of cultivation of Tilapia system net cages step in the Village Paslaten District of Remboken Minahasa based business feasibility analysis net cages step for determining operating profit (OP), net profit (π), the profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), profitability, break-even point (BEP) and payback period (PP). The results of the business analysis system aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken eligible to run for Value operating profit (OP) is Rp. 73.564 million. Value of net profit or Rp absolute advantage. 65,994,296. Profit rate (PR) of 98.45%. The value of the benefit cost ratio (BCR) more than 1 is 1.98. Business profitability into the category of nice because more than 100%, ie 166%. Break even point sales of Rp. 13,517,328 and BEP unit 540 kg with a payback period of 7.2 months or seven months and six days. Based on these calculations, the business system Tilapia aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken feasible. Keywords : cultivation, net cages, feasibility, financial   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (π), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan. Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial


Author(s):  
Marlin Rauf ◽  
Christian R Dien ◽  
Djuwita R.R Aling

Abstract This study aims to determine the social conditions of farmers seaweed, and to know the production system and financial analysis of seaweed farming in the village Ilodulunga. The education level ever taken by the farmers seaweed. Village Ilodulunga amounted to 78.26% of primary school graduates, SMK graduates much as 4.35%, and amounted to 17.39% of high school graduates. The productive age seaweed farmers in the village Ilodulunga ie from the age of 20-70 years. Having work experience of over 10 years, have a high motivation to work and about 50% have had a permanent home, and 50% is semi-permanent. Seaweed farming production system that takes into account facilities and cultivation techniques that include aquaculture site selection, installation of floating rope, planting, maintenance of seaweed seedlings, harvesting and post-harvest and marketing. Seaweed farming in the village Ilodulunga eligible to run because it has operating profit or absolute advantage Rp. 145.264 million, net profit of Rp. 129 360 833, the profit rate (rate of profit) amounted to 422%, 223% Profitability, BCR sale of BEP 5.2 Rp. 17,516,429, 1,751 kg BEP unit, and the repayment period is 0,447 years (5 months, 10 days, 19 hours). Keywords: Business, Aquaculture, seaweed, and Gain.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial pembudidaya rumput laut, serta untuk mengetahui sistem produksi dan analisis finansial usaha budidaya rumput laut yang ada di Desa Ilodulunga. Tingkat pendidikan yang pernah di tempuh oleh pembudidaya rumput laut. di Desa Ilodulunga lulusan SD sebesar 78,26% , lulusan SMP Sebesar 4,35%, dan lulusan SMA sebesar 17,39%. Umur produktif para pembudidaya rumput laut di Desa Ilodulunga yaitu dari umur 20-70 tahun. Memiliki pengalaman kerja diatas 10 tahun, memiliki motivasi kerja yang tinggi dan sekitar 50% telah memiliki rumah permanen dan 50% masih semi permanen. Sistem produksi budidaya rumput laut yaitu dengan memperhatikan fasilitas dan teknik budidaya yang meliputi pemilihan lokasi budidaya, pemasangan tali apung, penanaman bibit, pemeliharaan bibit rumput laut, panen dan pasca panen, dan pemasarannya. Usaha budidaya rumput laut di Desa Ilodulunga layak untuk dijalankan karena memiliki operating profit atau keuntungan absolut sebesar Rp. 145.264.000, net profit sebesar Rp. 129.360.833, profit rate ( tingkat keuntungan) sebesar 422%, Rentabilitas 223%, BCR 5,2 BEP penjualan Rp. 17.516.429, BEP satuan 1.751 kg, dan Jangka waktu pengembalian yaitu 0,447 tahun (5 bulan, 10 hari, 19 jam). Kata Kunci : Usaha, Budidaya, rumput laut, dan Keuntungan.


Author(s):  
Jeilina Bawia ◽  
Steelma V. Rantung ◽  
Jardie A. Andaki

Abstract This study reviews the potential development project of Giant Trevally fish farming in Pen Culture seen from the financial aspect in the Batulubang village, Bitung City. This study aims to determine the feasibility of Giant Trevally fish farming in Pen Culture in the Batulubang Village Bitung City by using financial analysis. The calculation result includes the financial aspects of the calculation of operating profit (OP) of Rp.60.435.500, can be used for the next production costs, net profit Rp.51.435.833, so that continuity can be guaranteed because the gains are positive, the profit rate of 103.72% so that the business carried on quite profitable, earnings amounted to 260.63% indicates the ability of farmers to investments available to generate very good profits, benefit cost ratio (B / C Ratio) of more than one is 2.04 then this business is feasible, Break Even Point (BEP) sales of Rp.15.043.994 or BEP unit amounted to 334.31 Kg for Pen Culture cultivation relatively can be achieved, Return On Investment (ROI) is 0.38 years, or 4.6 month. The calculations show that Giant Trevally Fish cultivation using Pen Culture in the Batulubang village Bitung City is financially viable. Key words : Financial Analysis, Giant Trevally Fish, Pen Culture, Batulubang Village Abstrak Penelitian ini mengkaji potensi pengembangan proyek usaha budidaya ikan kuwe dalam keramba jaring tancap dilihat dari aspek finansial di kelurahan Batulubang Kota Bitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan kuwe keramba jaring tancap di Kelurahan Batulubang Kota Bitung dengan menggunakan analisis finansial. Hasil perhitungan aspek finansial meliputi perhitungan nilai operating profit (OP) sebesar Rp.60.435.500, dapat digunakan untuk biaya produksi berikutnya, net profit sebesar Rp.51.435.833, sehingga dapat dijamin keberlangsungannya karena keuntungan bersifat positif, profit rate sebesar 103,72% sehingga usaha yang dijalankan cukup menguntungkan, rentabilitas sebesar 260,63% menunjukkan kemampuan pembudidaya dengan investasi yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan sangat baik, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) lebih dari satu yaitu 2,04 maka usaha ini layak dilaksanakan, Break Even Point (BEP) penjualan sebesar Rp.15.043.994 atau BEP satuan sebesar 334,31 Kg untuk usaha budidaya keramba jaring tancap relatif dapat dicapai, jangka waktu pengembalian investasi atau Return Of Investment (ROI) adalah 0,38 tahun atau 4,6 bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan Kuwe dengan menggunakan Keramba Jaring Tancap di kelurahan Batulubang Kota Bitung secara finansial layak dijalankan. Kata Kunci : Analisis Finansial, Ikan Kuwe, Keramba Jaring Tancap, Kelurahan Batulubang


Author(s):  
John E.H.J. Foeh ◽  
Reyner Tekad Tuera

Fish as a natural resource has a very high potential as a source of foreign exchange and income. Arrest of the proper techniques of some fish species will provide optimal benefits. The objective of this study is to analyze the financial feasibility of tuna fishing of PT Serena Marine in area of North Sulawesi Sea. Through certain assumptions and calculations of financial feasibility with present value concept (NPV, BCR and IRR) and profitability ratios such as ROA, ROI and ROE, also break-even point, and payback period. The result showed that, this business activity will be feasible and profitable. The results show that based on those profitability indicators were above 1%, NPV calculated is positive, BCR is 1.62 or > 1 while IRR is 46 % and greater than discounted interest rate using in this financial analysis, Payback period will be achieved on the year 25thmonths or after 2 years of operations. It shows the activity of tuna fishing by PT Serena Marine, is feasible in financial aspect.


Author(s):  
Mega S Apena ◽  
Siti Suhaeni ◽  
Vonne Lumente

Abstract The aim of this to analyze the finance of businees smoked tuna fish processing in Sindulang one village and to find out whether it was good for this business. Based on the analyzes the financial, there are three business in Sindulang one. The value BCR on the three business > 1. The three business are categorized good are reached 100%, because it has provitability value >100% are profit rate back business are reach 46%-6-%. BEP in Sederhana I sales value Rp 12.436.709 in 286 unit, Sederhana II BEP sales 17.122.062 in 321 unit, Sederhana III BEP sales 19.257.836 in 308 unit. The return on investment less than one month 15 day Sederhana I, 4 day Sederhana II, and 22 day Sederhana III. Keywords: Financial Analysis, Business, Skipjack Smoke, Sindulang OneVillage   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara finansial tentang usaha pengolahan ikan cakalang asap di Kelurahan Sindulang Satu dan untuk mengetahui apakah usaha itu layak atau tidak untuk dijalankan. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, ketiga usaha di Kelurahan Sindulang Satu tersebut sangat layak dijalankan karena semua nilai OP positif , PR dari setiap usaha mencapai 46% hingga 60%, nilai BCR dari ketiga usaha > 1, ketiga usaha tersebut termasuk kategori sangat baik karena mempunyai nilai rentabilitas >100%, BEP atau titik impas tidak sama yaitu Sederhana I di BEP penjualan Rp 12.136.709 dan BEP satuan 286 jepit, Sederhana II berada pada titik impas BEP penjualan Rp 17.122.062 dan BEP satuan 321 jepit dan Sederhana III berada pada titik impas BEP penjulalan Rp 19.257.836 dan BEP satuan 308 jepit.. Tingkat pengembalian investasi ketiga usaha tersebut sangat layak dijalankan karena ketiganya dapat mengembalikan investasi kurang dari 1 bulan, yaitu Sederhana I PP 15 hari, Sederhana II PP 4 satu hari dan Sederhana III PP 22 hari. Kata Kunci : Analisis Finansial, Usaha, Ikan Cakalang Asap, Kelurahan Sindulang Satu


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1113
Author(s):  
Gabrielle F. Selaindoong ◽  
Nurdin Jusuf ◽  
Lexy K. Rarung

AbstrakTujuan penelitian ini menganalisis secara finansial dan menentukan usaha budidaya ikan nila di Karamba Jaring TancapDesa Eris Kecamatan Eris Kabupeten Minahasa layak atau tidak. Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa salah satu desa yang terletak disekitar Danau Tondano yang menjadi tempat usaha pembesaran budidaya ikan nila(Oreochromis niloticus) dengan menggunakan media karamba jaring tancap. Usaha ini sudah berkembang dan berjalan cukup lama hingga sekarang. Sehubungan dengan semakin meningkatnya produksi ikan maka para pembudidaya perlu mengembangkan usaha budidaya ikan nila tersebut dengan sebaik mungkin agar pembudidaya tidak mengalami kerugian, untuk itu diperlukan suatu analisis kelayakan usaha tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan pembudidaya adalah pemilik usaha yang bekerja langsung dalam usaha tersebut. Responden yang diambil adalah 25 orang.Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara dan studi pustaka.Analisis finansial yang digunakan yaitu,Operating profit, Net profit, Profit Rate, Benefit Cost Ratio, Rentabilitas, Break Even Point, dan Payback Period.Berdasarkan hasil analisis secara finansial dari usaha karamba jaring tancap mendapatkan bahwa usaha layak dijalankan karena nilai operating profit yaituRp. 419.900.000. Profit rate dari usaha tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keuntungan mencapai 40% dari seluruh biaya yang dikeluarkan. BCR > 1 yaitu, BCR 1,40 yang artinya usaha tersebut layak untuk dijalankan. Rentabilitas termasuk dalam kategori sangat baik  > 100 yaitu 245%. BEP atau titik impas untuk penjualanRP. 103.968.539 dan satuan 4.332 kg.Payback period, yaitu 4,8 bulan. Net profit sebesar Rp. 386.631.010.Saran yang dapat diberikan sebaiknya membuat pakan sendiri untuk menghemat biaya pengeluaran dan untuk mendapatkan harga yang lebih baikperlu melakukan promosi dan bisa mencari pasar untuk [email protected]


Author(s):  
Claudio David Togas ◽  
Grace O Tambani ◽  
Nurdin Jusuf

Abstract Tondano lake waters used by communities around the lake, with the most striking activity is fish farming in net cages step system. Karamba system of fish farming Nets Plug (KJT) from year to year tend to grow rapidly. This was driven by economic stimulus optimally if farmers can increase the income of the people living around the lake. Karamba system aquaculture nets Plug (KJT), when viewed in terms of socioeconomic give meaning to support the life of coastal communities particularly Lake Tondano. Talikuran village is one of the villages in the area of West Lake Tondano whose inhabitants livelihood as farmers freshwater fish. Feasibility of business investment is necessary to specify in the decision whether the business will be run is profitable or not. According Primyastanto (2010) suppression purposes of this analysis on the feasibility, including the determination of investment costs, operating expenses and receipts. The method used in this study is a survey, namely by taking a sample of the population and the questionnaire as a data collection tool that principal (Singarimbun and Effendi, 1995). Data taken in this research include primary data and secondary data. Data were collected by observation, interview and questionnaire. Based on analysis of fish farming system in the village of Karamba Nets Step on the Talikuran eligible to run because the value Operating Profit (OP) is Rp. 18.3 million. For value Profit Rate (PR) 66.06%, while the value of Benefit Cost Ratio (BCR) 1.66. Of the fish farming is categorized as good as having a value of return 87.32%. The return on investment from the fish farming 1:15 that year means the business is feasible to run because the investment payback period 1 year 1 month 24 days. Break Even Point (BEP) of the fish farming ie sales value of Rp. 9,027,777 with a unit value of 361.11 kg. The net gain from the cultivation of fish in nets Karamba Plug Rp. 13.425 million, - in one year. Keyword : cages step system, aquaculture, fisibility Abstrak Perairan danau Tondano dimanfaatkan oleh masyarakat disekitar danau, dengan kegiatan yang paling menyolok adalah usaha budidaya ikan dalam sistem karamba jaring tancap.Usaha budidaya ikan sistem Karamba Jaring Tancap (KJT) dari tahun ke tahun cenderung berkembang pesat. Hal ini didorong oleh rangsangan ekonomi jika pembudidaya secara optimal bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal disekitar Danau.Kegiatan budidaya sistem Karamba Jaring Tancap (KJT),jika dilihat dari segi sosial ekonomi sangat memberikan arti untuk menunjang kehidupan khususnya masyarakat pesisir Danau Tondano. Desa Talikuran merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Barat Danau Tondano yang penduduknya bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan air tawar. Kelayakan investasi usaha sangat dibutuhkan untuk menentukan dalampengambilan keputusan apakah usaha yang akan dijalankan tersebut menguntungkan atau tidak. Menurut Primyastanto (2010) penekanan tujuan analisis ini pada kelayakan usaha, meliputi penentuan biaya investasi, biaya operasional dan penerimaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, yaitu dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995).Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan kusioner. Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya ikan sistem Karamba Jaring Tancap di Desa Talikuran tersebut layak untuk dijalankan karena nilai Operating Profit (OP) yaitu Rp. 18.300.000. Untuk nilai Profit Rate (PR) 66,06%, sedangkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,66. Dari usaha budidaya ikan tersebut termasuk kategori usaha yang baik karena mempunyai nilai rentabilitas 87,32%. Tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan tersebut 1.15 tahun itu berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena waktu pengembalian investasi 1 tahun 1 bulan 24 hari. Break Even Point (BEP) dari usaha budidaya ikan tersebut yaitu nilai penjualan sebesar Rp. 9.027.777 dengan nilai satuan sebesar 361,11 kg. Keuntungan bersih dari usaha budidaya ikan di Karamba Jaring Tancap Rp. 13.425.000,-dalam satu tahun. Kata kunci : jaring tancap, budidaya, kelayakan usaha


Author(s):  
Injili V. Wowor ◽  
Jeannette F. Pangemanan ◽  
Vonne Lumenta

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (π), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan.Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial


Author(s):  
K.A. Macdonald ◽  
J. Clough ◽  
J.M. De Ruiter ◽  
C.B.Glassey T. Sears ◽  
N. Sears

Cropping sequences were introduced to a pasture-based dairy system with the aim of improving the annual feed supply, herd productivity and overall profitability. Two farmlets were established on the Waimate West Demonstration Farm (Taranaki) in June 2007 and ran for 5 years. The All-grass farmlet was a pasture-only system (except for 70 kg/cow palm kernel expeller in one year) and the Cropping farmlet had on average 12.5% of the farm cropped each year plus palm kernel expeller (250 kg/cow/year over 3 years). Crop sequences varied in duration from 12 to 28 months. Crops grown were maize (for silage), turnips, chicory, rape, oats, barley and triticale. Stocking rates were 4.0 and 4.2 cows/ha for the All-grass and Cropping farmlets, respectively. Pasture growth for the two farmlets was similar, averaging 16.6 t DM/ha/year. The inclusion of crops added an extra 1.7 t DM/ha/year over the Allgrass treatment, averaged over the 5-year trial. In the first 2 years, milksolids (MS) production per hectare was 2% lower for the Cropping farmlet (1145 kg MS/ ha) than for the All-grass farmlet (1165 kg MS/ha), but was 11% higher (1237 vs. 1112 kg MS/ha) over the next 2 years, increasing to a 27% advantage (1453 vs. 1143 kg MS/ha) in the fifth year. Financial analysis indicated a $338 lower operating profit for the Cropping farmlet for the first 2 years but there was an advantage of $560/ ha/annum over the next 3 years. Introducing cropping onto a dairy farm system can increase MS production and profit. Careful consideration must be given to the choice of crops to maximise DM yield and minimise the cost of production. Cropping on dairy farms can be successfully implemented, but is dependent on successful crop establishment and efficient feed management. There is potential for sustained higher MS production per cow and higher per ha by including crops in the system, but the potential may not be realised immediately due to reduced area for grazing while the first crops are being established. Keywords: cropping, milksolids, operating profit


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document