scholarly journals ANALISIS FINANSIAL USAHABUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KARAMBA JARING TANCAP DI DESA SINUIANKECAMATAN REMBOKEN

Author(s):  
Omega V. Sambuaga ◽  
Lexy K. Rarung ◽  
Swenekhe S. Durand

Abstract This study aims to review knowing the state of the District Sales Manager village Sinuian Remboken And find out if the fish farming in net cages step feasible OR feasible for the review run. The basic method basis Of Research Singer Namely Studies CASE, data retrieval is done Operates census where respondents Its taken is 100% of a population of Fishermen fish of tilapia in the village Sinuian, data collected is data primary data the collected with how to observe and secondary data in the form evidence, notes OR statements of historical Yang has arranged hearts archives for review analyzing fish farming with analysis methods operating profit data such as net income, the rate of profit, benefit cost ratio, profitability, break-even point, the payback period, net present value, internal rate and returns. Based on the analysis in the financial, fish farming in net cages step in the Village Sinuian eligible to run because the value of a positive operating profit, profit rate of fish farming reached 57.23%, 92.22% profitability, the value of the benefit cost ratio> 1 namely 1.57; BEP or break-even point is BEP sales of Rp. 24,562,016 and BEP 982.48kg unit further investment return rate of tilapia fish farming are 1 year 1 month, with a 92.09% IRR, NPV 329,059,572.14. Keywords: cage nets step, financial analysis, tilapia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keadaan umum Desa Sinuian Kecamatan Remboken dan mengetahui apakah usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap layak atau tidak layak untuk dijalankan. Metode dasar dari penelitian ini yaitu studi kasus, pengambilan data dilakukan secara sensus dimana responden yang diambil adalah 100% dari populasi nelayan pembudidaya ikan nila di Desa Sinuian, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang terkumpul dengan cara observasi dan data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip untuk menganalisis usaha budidaya ikan dengan metode analisis data seperti operating profit, net profit, profit rate, benefit cost ratio, rentabilitas, break event point, payback period, net present value, dan internal rate of return. Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap di Desa Sinuian layak untuk dijalankan karena nilai operating profit positif, profit rate dari usaha budidaya ikan ini mencapai 57,23%, rentabilitas 92,22%, nilai benefit cost ratio  >1 yaitu 1,57; BEP atau titik impas yaitu BEP penjualan Rp. 24,562,016dan BEP satuan 982.48kg selanjutnya tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan nila ini adalah 1 tahun 1 bulan, dengan IRR 92,09%, NPV 329,059,572.14. Kata Kunci : Karamba jaring tancap, analisis finansial, ikan nila

Author(s):  
Injilly V. Wowor ◽  
Jeannette F. Pangemanan ◽  
Vonne Lumenta

Abstract This study aims to determine the feasibility of cultivation of Tilapia system net cages step in the Village Paslaten District of Remboken Minahasa based business feasibility analysis net cages step for determining operating profit (OP), net profit (π), the profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), profitability, break-even point (BEP) and payback period (PP). The results of the business analysis system aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken eligible to run for Value operating profit (OP) is Rp. 73.564 million. Value of net profit or Rp absolute advantage. 65,994,296. Profit rate (PR) of 98.45%. The value of the benefit cost ratio (BCR) more than 1 is 1.98. Business profitability into the category of nice because more than 100%, ie 166%. Break even point sales of Rp. 13,517,328 and BEP unit 540 kg with a payback period of 7.2 months or seven months and six days. Based on these calculations, the business system Tilapia aquaculture net cages Paslaten step in the Village District of Remboken feasible. Keywords : cultivation, net cages, feasibility, financial   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (π), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan. Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial


Author(s):  
Claudio David Togas ◽  
Grace O Tambani ◽  
Nurdin Jusuf

Abstract Tondano lake waters used by communities around the lake, with the most striking activity is fish farming in net cages step system. Karamba system of fish farming Nets Plug (KJT) from year to year tend to grow rapidly. This was driven by economic stimulus optimally if farmers can increase the income of the people living around the lake. Karamba system aquaculture nets Plug (KJT), when viewed in terms of socioeconomic give meaning to support the life of coastal communities particularly Lake Tondano. Talikuran village is one of the villages in the area of West Lake Tondano whose inhabitants livelihood as farmers freshwater fish. Feasibility of business investment is necessary to specify in the decision whether the business will be run is profitable or not. According Primyastanto (2010) suppression purposes of this analysis on the feasibility, including the determination of investment costs, operating expenses and receipts. The method used in this study is a survey, namely by taking a sample of the population and the questionnaire as a data collection tool that principal (Singarimbun and Effendi, 1995). Data taken in this research include primary data and secondary data. Data were collected by observation, interview and questionnaire. Based on analysis of fish farming system in the village of Karamba Nets Step on the Talikuran eligible to run because the value Operating Profit (OP) is Rp. 18.3 million. For value Profit Rate (PR) 66.06%, while the value of Benefit Cost Ratio (BCR) 1.66. Of the fish farming is categorized as good as having a value of return 87.32%. The return on investment from the fish farming 1:15 that year means the business is feasible to run because the investment payback period 1 year 1 month 24 days. Break Even Point (BEP) of the fish farming ie sales value of Rp. 9,027,777 with a unit value of 361.11 kg. The net gain from the cultivation of fish in nets Karamba Plug Rp. 13.425 million, - in one year. Keyword : cages step system, aquaculture, fisibility Abstrak Perairan danau Tondano dimanfaatkan oleh masyarakat disekitar danau, dengan kegiatan yang paling menyolok adalah usaha budidaya ikan dalam sistem karamba jaring tancap.Usaha budidaya ikan sistem Karamba Jaring Tancap (KJT) dari tahun ke tahun cenderung berkembang pesat. Hal ini didorong oleh rangsangan ekonomi jika pembudidaya secara optimal bisa meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal disekitar Danau.Kegiatan budidaya sistem Karamba Jaring Tancap (KJT),jika dilihat dari segi sosial ekonomi sangat memberikan arti untuk menunjang kehidupan khususnya masyarakat pesisir Danau Tondano. Desa Talikuran merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Barat Danau Tondano yang penduduknya bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan air tawar. Kelayakan investasi usaha sangat dibutuhkan untuk menentukan dalampengambilan keputusan apakah usaha yang akan dijalankan tersebut menguntungkan atau tidak. Menurut Primyastanto (2010) penekanan tujuan analisis ini pada kelayakan usaha, meliputi penentuan biaya investasi, biaya operasional dan penerimaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, yaitu dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995).Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan kusioner. Berdasarkan hasil analisis usaha budidaya ikan sistem Karamba Jaring Tancap di Desa Talikuran tersebut layak untuk dijalankan karena nilai Operating Profit (OP) yaitu Rp. 18.300.000. Untuk nilai Profit Rate (PR) 66,06%, sedangkan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,66. Dari usaha budidaya ikan tersebut termasuk kategori usaha yang baik karena mempunyai nilai rentabilitas 87,32%. Tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan tersebut 1.15 tahun itu berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena waktu pengembalian investasi 1 tahun 1 bulan 24 hari. Break Even Point (BEP) dari usaha budidaya ikan tersebut yaitu nilai penjualan sebesar Rp. 9.027.777 dengan nilai satuan sebesar 361,11 kg. Keuntungan bersih dari usaha budidaya ikan di Karamba Jaring Tancap Rp. 13.425.000,-dalam satu tahun. Kata kunci : jaring tancap, budidaya, kelayakan usaha


Author(s):  
Jeilina Bawia ◽  
Steelma V. Rantung ◽  
Jardie A. Andaki

Abstract This study reviews the potential development project of Giant Trevally fish farming in Pen Culture seen from the financial aspect in the Batulubang village, Bitung City. This study aims to determine the feasibility of Giant Trevally fish farming in Pen Culture in the Batulubang Village Bitung City by using financial analysis. The calculation result includes the financial aspects of the calculation of operating profit (OP) of Rp.60.435.500, can be used for the next production costs, net profit Rp.51.435.833, so that continuity can be guaranteed because the gains are positive, the profit rate of 103.72% so that the business carried on quite profitable, earnings amounted to 260.63% indicates the ability of farmers to investments available to generate very good profits, benefit cost ratio (B / C Ratio) of more than one is 2.04 then this business is feasible, Break Even Point (BEP) sales of Rp.15.043.994 or BEP unit amounted to 334.31 Kg for Pen Culture cultivation relatively can be achieved, Return On Investment (ROI) is 0.38 years, or 4.6 month. The calculations show that Giant Trevally Fish cultivation using Pen Culture in the Batulubang village Bitung City is financially viable. Key words : Financial Analysis, Giant Trevally Fish, Pen Culture, Batulubang Village Abstrak Penelitian ini mengkaji potensi pengembangan proyek usaha budidaya ikan kuwe dalam keramba jaring tancap dilihat dari aspek finansial di kelurahan Batulubang Kota Bitung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan kuwe keramba jaring tancap di Kelurahan Batulubang Kota Bitung dengan menggunakan analisis finansial. Hasil perhitungan aspek finansial meliputi perhitungan nilai operating profit (OP) sebesar Rp.60.435.500, dapat digunakan untuk biaya produksi berikutnya, net profit sebesar Rp.51.435.833, sehingga dapat dijamin keberlangsungannya karena keuntungan bersifat positif, profit rate sebesar 103,72% sehingga usaha yang dijalankan cukup menguntungkan, rentabilitas sebesar 260,63% menunjukkan kemampuan pembudidaya dengan investasi yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan sangat baik, Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) lebih dari satu yaitu 2,04 maka usaha ini layak dilaksanakan, Break Even Point (BEP) penjualan sebesar Rp.15.043.994 atau BEP satuan sebesar 334,31 Kg untuk usaha budidaya keramba jaring tancap relatif dapat dicapai, jangka waktu pengembalian investasi atau Return Of Investment (ROI) adalah 0,38 tahun atau 4,6 bulan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan Kuwe dengan menggunakan Keramba Jaring Tancap di kelurahan Batulubang Kota Bitung secara finansial layak dijalankan. Kata Kunci : Analisis Finansial, Ikan Kuwe, Keramba Jaring Tancap, Kelurahan Batulubang


Author(s):  
Omega V. Sambuaga ◽  
Lexy K. Rarung ◽  
Swenekhe S. Durand

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk Mengetahui keadaan umum Desa Sinuian Kecamatan Remboken dan mengetahui apakah usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap layak atau tidak layak untuk dijalankan. Metode dasar dari penelitian ini yaitu studi kasus, pengambilan data dilakukan secara sensus dimana responden yang diambil adalah 100% dari populasi nelayan pembudidaya ikan nila di Desa Sinuian, data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang terkumpul dengan cara observasi dan data sekunder berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip untuk menganalisis usaha budidaya ikan dengan metode analisis data seperti operating profit, net profit, profit rate, benefit cost ratio, rentabilitas, break event point, payback period, net present value, dan internal rate of return.Berdasarkan hasil analisis secara finansial, usaha budidaya ikan di karamba jaring tancap di Desa Sinuian layak untuk dijalankan karena nilai operating profit positif, profit rate dari usaha budidaya ikan ini mencapai 57,23%, rentabilitas 92,22%, nilai benefit cost ratio  >1 yaitu 1,57; BEP atau titik impas yaitu BEP penjualan Rp. 24,562,016dan BEP satuan 982.48kg selanjutnya tingkat pengembalian investasi dari usaha budidaya ikan nila ini adalah 1 tahun 1 bulan, dengan IRR 92,09%, NPV 329,059,572.14.Kata Kunci : Karamba jaring tancap, analisis finansial, ikan nila


2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 1113
Author(s):  
Gabrielle F. Selaindoong ◽  
Nurdin Jusuf ◽  
Lexy K. Rarung

AbstrakTujuan penelitian ini menganalisis secara finansial dan menentukan usaha budidaya ikan nila di Karamba Jaring TancapDesa Eris Kecamatan Eris Kabupeten Minahasa layak atau tidak. Desa Eris Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa salah satu desa yang terletak disekitar Danau Tondano yang menjadi tempat usaha pembesaran budidaya ikan nila(Oreochromis niloticus) dengan menggunakan media karamba jaring tancap. Usaha ini sudah berkembang dan berjalan cukup lama hingga sekarang. Sehubungan dengan semakin meningkatnya produksi ikan maka para pembudidaya perlu mengembangkan usaha budidaya ikan nila tersebut dengan sebaik mungkin agar pembudidaya tidak mengalami kerugian, untuk itu diperlukan suatu analisis kelayakan usaha tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel data dengan pertimbangan pembudidaya adalah pemilik usaha yang bekerja langsung dalam usaha tersebut. Responden yang diambil adalah 25 orang.Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, wawancara dan studi pustaka.Analisis finansial yang digunakan yaitu,Operating profit, Net profit, Profit Rate, Benefit Cost Ratio, Rentabilitas, Break Even Point, dan Payback Period.Berdasarkan hasil analisis secara finansial dari usaha karamba jaring tancap mendapatkan bahwa usaha layak dijalankan karena nilai operating profit yaituRp. 419.900.000. Profit rate dari usaha tersebut mempunyai kemampuan untuk menghasilkan keuntungan mencapai 40% dari seluruh biaya yang dikeluarkan. BCR > 1 yaitu, BCR 1,40 yang artinya usaha tersebut layak untuk dijalankan. Rentabilitas termasuk dalam kategori sangat baik  > 100 yaitu 245%. BEP atau titik impas untuk penjualanRP. 103.968.539 dan satuan 4.332 kg.Payback period, yaitu 4,8 bulan. Net profit sebesar Rp. 386.631.010.Saran yang dapat diberikan sebaiknya membuat pakan sendiri untuk menghemat biaya pengeluaran dan untuk mendapatkan harga yang lebih baikperlu melakukan promosi dan bisa mencari pasar untuk [email protected]


Author(s):  
Julita G.L. Pantow ◽  
Siti Suhaeni ◽  
Martha Wasak

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budidaya ikan nila (oreochormis niloticus ) Pada CV. Tiga Mas Di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan analisis kelayakan usaha untuk menentukan Operating Profit (OP), Net Profit (p ), Profit Rate (PR), Benefit Cost Ratio (BCR), Rentabilitas, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Sensitivitas. Hasil analisis usaha budidaya ikan nila pada CV. Tiga Mas layak untuk dijalankan karena nilai OP mencapai Rp 350.064.000 ; NP sebesar Rp.108.826.500 ; PR mencapai 25,62% ; Nilai BCR 1,26%; nilai rentabilitas 37,92%; BEP atau titik impas penjualan Rp.365.511.364 dan BEP satuan 17.405 kg, dengan tingkat pengembalian investasi selama 2 tahun 9 bulan 4 hari. Hasil analisis diperoleh NPV 579.128.084,63, IRR 27,19% dan sensitivitas penurunan harga jual 19,01%, penurunan produksi 19,01% serta kenaikan variable cost 55,85%. Berdasarkan perhitungan tersebut makas usaha budidaya ikan nila pada CV. Tiga Mas layak untuk dijalankan. Kata kunci: budidaya, finansial, dan kelayakan


Author(s):  
Injili V. Wowor ◽  
Jeannette F. Pangemanan ◽  
Vonne Lumenta

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa berdasarkan analisis kelayakan usaha karamba jaring tancap untuk menentukan operating profit (OP), net profit (π), profit rate (PR), benefit cost ratio (BCR), rentabilitas, break even point (BEP) dan payback period (PP). Hasil analisis usaha budi daya ikan sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan karena Nilai operating profit (OP) yaitu Rp. 73.564.000. Nilai net profit atau keuntungan absolut Rp. 65.994.296. Profit rate (PR) sebesar 98,45%. Nilai benefit cost ratio (BCR) lebih dari 1 yaitu 1,98. Rentabilitas usaha masuk dalam kategori baik sekali karena lebih dari 100% yaitu 166%. Break even point penjualan sebesar Rp. 13.517.328 dan BEP satuan 540 kg dengan jangka waktu pengembalian 7,2 bulan atau tujuh bulan enam hari. Berdasarkan perhitungan tersebut maka usaha budi daya ikan Nila sistem karamba jaring tancap di Desa Paslaten Kecamatan Remboken layak untuk dijalankan.Kata Kunci : budidaya, jaring tancap, kelayakan, finansial


2019 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Khalid Darda ◽  
Idiannor Mahyudin ◽  
Emmy Sri Mahreda ◽  
Indira Fitriliyani

The purpose of this study was to identify the business problems of cultivating striped snakeheads (Channa striata Bloch) in embedded net cages, analyze the feasibility of the business of cultivating striped snakeheads in net cages and identify the assumptions/perspectives of the impacts of striped snakehead farming in embedded net cages on environmental aspects. This study was survey research. Location determination in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict was done purposively because this area was a center for cultivating striped snakeheads in Hulu Sungai Selatan Regency. The collection of respondent data in this village was carried out in a census of 20 people from the whole population of cultivated striped snakeheads in embedded net cages. The identification of problems that occurred in the business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages was done by descriptive analysis in the field. The analysis used was the calculation analyze business feasibility used the analysis of Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) and Internal Rate Return (IRR), while to know the effect on environmental aspects, it was done by identifying and analyzing the description of population rescue. The results showed that the farmers’ problems were the lack of availability of seeds, the fluctuations in the selling price of fish and domestic fish, which could be attacked by scabies. The business of cultivating striped snakeheads in embedded net cages in Bangkau Village, Kandangan Subdistrict, Hulu Sungai Selatan Regency was feasible to be carried out in accordance with the results of analysis namely Net Present Value 4,943,337, Net Benefit Cost Ratio (Net BCR) 2.29 and Internal Rate Return (IRR ) amounting to 51.53%. This effort influences the assumption of rescuing striped snakehead fish populations from this cultivation is 48.75%.


2017 ◽  
Vol 12 (4) ◽  
pp. 446
Author(s):  
Ryan Rahutama

Penyangkringan villages became one village into the Center for Environmental Activities (PKL) to the service center functions as a center of trade and services in accordance with the Spatial Kendal Year 2011-2031. The village where Penyangkringan have potential cash asset village that has not been optimally and can not accommodate these activities so that the village government plans to build a village market. But with a limited budget, cooperation with the private sector to be the solution to overcome it. Authorities village rural market development cooperation with built-operate-transfer (BGS) with a contract term of 10 years. Therefore we need a study evaluating the implementation of the cooperation that focus on the financial feasibility and economic aspects. The purpose of this study was to evaluate the implementation of village government and private partnership in the development of rural markets in financial aspects and economic aspects. Financial and economic aspects views of four criteria: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), and Pay Back Period (PBP). The results showed that the financial results obtained Rp. 193.610.176 (NPV), 13,5 % (IRR), 1,035 (BCR), and 4 Years, 3 Months (PBP), while economically the results obtained Rp. 143.437.317 (NPV), 11,6 % (IRR), 1,01 (BCR) and 4 Years, 4 Months (PBP)


2020 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 30-38
Author(s):  
Syifa Mauladani ◽  
Asri Ifani Rahmawati ◽  
Muhammad Fahrurrozi Absirin ◽  
Rizki Nugraha Saputra ◽  
Aprian Fajar Pratama ◽  
...  

This study aimed to evaluate the economic feasibility of Litopenaeus vannamei shrimp reared at 400 shrimp/m2 in 56 days of culture. The experimental design was set in an 800 m2 HDPE pond installed with nanobubble and non-nanobubble. Shrimp survival and total harvest in nanobubble treatment was increased to 92% and 2,255 kg, respectively. Economic parameters calculated in this study were Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Break Even Point (BEP), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), and Sensitivity Analysis (SA). The total investment required to run this farming practice is IDR 182,887,700. Total revenue per cycle is estimated at IDR 157,850,000 with the selling price of IDR 70,000/kg of shrimp. The estimated PP is 4 cycles, with an NPV of IDR 172,329,247 projected in 10 cycles. IRR is estimated at 18% and BEP is reached after 7,058 kg production of shrimp. B/C Ratio is estimated to be 1.26 and SA showed that productivity is the most affecting parameters in the present analysis. Based on the economic study, vannamei shrimp farming associated with nanobubble system is feasible to be realized.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document