scholarly journals Kecemasan Anak Korban Bullying : Efektifitas Terapi Menulis Ekspresif Menurunkan Kecemasan

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 49-56
Author(s):  
Salmiyati . ◽  
Wiwik Sulistyaningsih ◽  
Eka Ervika

Salah salah satu dampak psikologis bullying bagi anak, adalah munculnya kecemasan. Intensitas kecemasan  akan terlihat dari reaksi fisik, emosi, kognitif serta perilaku anak. Pada penelitian ini, terapi menulis ekspresif digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan kecemasan anak korban bullying. Kecemasan diukur menggunakan modifikasi skala Spence Children’s Anxiety Scale (SCAS) meliputi area kecemasan, separation anxiety, general anxiety, social anxiety, panic/agoraphobia, obsessive compulsive dan fear of physical injury. Responden penelitian, 2 orang laki-laki dan 6 orang perempuan dengan rentang usia 9-12 tahun. Ada 2 kelompok (ekperimen dan kontrol) dengan setiap kelompok terdiri dari 4 orang anak. Uji Mann Whitney, memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (r = 0.72 ; p > 0.05).  Selanjutnya pada kelompok eksperimen dilakukan uji wilcoxon, didapat hasil bahwa terapi menulis ekspresif tidak efektif menurunkan kecemasan anak korban bullying (r = -0.13 ; p > 0.05). Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi diantaranya, responden belum memperoleh insight dari terapi yang dilaksanakan, tidak terpenuhinya karakteristik terapi menulis ekspresif, bullying masih terjadi, rentang pelaksanaan menulis dan individual karakteristik. Akan tetapi, temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah terapi menulis ekspresif mampu menjadi media katarsis bagi responden.

2012 ◽  
Vol 34 (3) ◽  
pp. 147-153 ◽  
Author(s):  
Diogo A. DeSousa ◽  
Circe S. Petersen ◽  
Rafaela Behs ◽  
Gisele G. Manfro ◽  
Silvia H. Koller

Objective: To describe the cross-cultural adaptation of the Spence Children's Anxiety Scale (SCAS) for use in Brazil. Methods: Cross-cultural adaptation followed a four-step process, based on specialized literature: 1) investigation of conceptual and item equivalence; 2) translation and back-translation; 3) pretest; and 4) investigation of operational equivalence. All these procedures were carried out for both the child and the parent versions of the SCAS. Results: A final Brazilian version of the instrument, named SCAS-Brasil, was defined and is presented. Conclusion: The SCAS-Brasil instrument seems to be very similar to the original SCAS in terms of conceptual and item equivalence, semantics, and operational equivalence, suggesting that future cross-cultural studies may benefit from this early version. As a result, a new instrument is now available for the assessment of childhood anxiety symptoms in community, clinical, and research settings.


2018 ◽  
Author(s):  
Tessa Reardon ◽  
Susan H. Spence ◽  
Jordan Hesse ◽  
Alia Shakir ◽  
Cathy Creswell

2014 ◽  
Vol 28 (5) ◽  
pp. 427-436 ◽  
Author(s):  
Diogo A. DeSousa ◽  
Anderson S. Pereira ◽  
Circe S. Petersen ◽  
Gisele G. Manfro ◽  
Giovanni A. Salum ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document