scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN TEH KOMBUCHA DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk ) TERHADAP PENURUNANAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 41-52
Author(s):  
Salmah Handayani Lubis ◽  
Muharni Saputri ◽  
Nikmatul Hasanah

Teh kombucha merupakan tinggi antioksidan dan mampu membantu menurunkan kadar trigliserida dengan cara meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase yang dapat bekerja memecah trigliserida. Studi sebelumnya mengatakan bahwa daun jati belanda (Guazuma ukmifolia, Lamrk) mampu menurunkan kadar lipid darah karena kandungan tanin dan mucilago yang mampu mengurangi absorpsi lemak. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian teh kombucha daun jati belanda mampu menurunkan angka trigliserida (TGD) darah tikus putih jantan. Metode penelitian ini berupa eksperimental meliputi pengumpulan bahan, pembuatan simplisia, skrining fitokimia, fermentasi kombucha daun jati belanda, evaluasi mutu sediaan, pengujian kadar trigliserida pada tikus dengan teknik Elektrode-Based Biosensor. Penelitian ini dibagi menjadi 5 (lima) kelompok yaitu: P1; P2; P3, P4 dan P5, pemberian obat dan  dilakukan secara oral kepada 25 ekor tikus yang telah diinduksi menggunakan kuning telur 80% dan propiniltiourasil (PTU 0,2%). Penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif simvastatin 0,025% diberikan sebanyak 1,44 ml  (P1); kontrol negatif  kombucha tanpa sampel (blanko) diberikan sebanyak 3,6 ml  (P2); kelompok perlakuan teh kombucha daun jati belanda berturut-turut 100 ml/gBB diberikan sebanyak 1,8 ml (P3); 150 ml/gBB diberikan sebanyak 2,7 ml (P4); 200 ml/gBB diberikan sebanyak 3,6 ml (P5). Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan 200 ml (P5) pada hari ke-7 sampai hari ke-15 terjadi penurunan angka TGD dari 246,8 mg/dL menjadi 93 ml/dL dengan persentase penurunan trigliserida diperoleh 37,68%, dimana hasil ini mendekati angka kontrol positif (P1) dari 238,6 mg/dL menjadi 84 mg/dL dengan persentase penurunan trigliserida diperoleh 35,20%. Pada pengujian kadar trigliserida pada kelompok percobaan, didapatkan hasil yang berbeda pada tiap kelompok percobaan. Hasil pengujian kadar trigliserida yang di dapatkan, selanjutnya dilakukan uji statistika berupa non parametrik dengan menggunakan metode khurskal wallis, dari hasil pengujian didapatkan hasil p=0.098 (p=0,05) yang menunjukan bahwa data terdistribusi secara normal

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Melita Hidajat ◽  
I Gusti Made Aman ◽  
Hendro Sukoco ◽  
Ferbian Milas Siswanto

The purpose of this study was to prove that the administration of Jati (Guazuma ulmifolia Lamk) leaves extract improves the lipid profile of dyslipidemic male Wistar rats. Subjects were 20 rats (Rattus norvegicus), male, Wistar strain, dyslipidemia (total cholesterol ≥ 200 mg dl-1), aged 2 months old, weighing 180-200 grams. The control group (10 rats) were given a placebo of 3 ml aquadest (P0) and the treatment group was given extracts of the Jati (Guazuma ulmifolia Lamk) leaves extract of 25 mg kg-1 BW (P1). Before and after treatment for 14 days, total cholesterol, triglyceride, LDL, and HDL levels were examined. The results showed that in the P0 group there were no changes in total cholesterol, triglyceride, LDL, and HDL levels (p>0.05), whereas the P1 group experienced a decrease in total cholesterol, triglyceride and LDL levels (p<0.05) and an increase in HDL levels (p<0.05). The results of this study indicated that the Jati leaves extract was effective to improve the lipid profile of dyslipidemic rats. It was necessary to compare the effectiveness of Jati leaves extract with synthetic dyslipidemia drugs used in the community such as statin.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 240
Author(s):  
Novia Hilma ◽  
Nuri Nuri ◽  
Endah Puspitasari ◽  
Indah Yulia Ningsih

Jati belanda leaves (Guazuma ulmifolia Lmk.) and Roselle petals (Hibiscus sabdariffa L.) have been known for their activity as antihyperlipidemia with different mechanisms. Combination of these plants was expected to has a synergy effect in reducing cholesterol. However, the toxicity of jati belanda leaves and roselle petals extract combination must be investigated for knowing its safety. Based on the acute toxicity test, the LD50 value of jati belanda leaves and roselle petals extract combination was >5,000 mg/kg bw. It was classified as category 5 or unclassified. This research aimed to study about its effect in cardiac by cardiac histopathology examinations of the rats. The result showed that there was no cardiac histopathology changes of the rats at doses 5,000 mg/kg bw.   Keywords: jati belanda leaves, roselle petals, acute toxicity, cardiac histopathology  


1985 ◽  
Vol 05 (03) ◽  
pp. 121-126
Author(s):  
L. B. Jaques

ZusammenfassungIn vivo bewirkt Heparin das Auftreten einer Lipoprotein-Lipase, einer Diaminoxydase (Histaminase) und anderer Enzyme. In Tierversuchen konnten viele günstige Wirkungen von Heparin und Heparinoiden aufgezeigt werden, wie z.B. Schutzeffekte gegen toxische Medikamente und Prozeduren, gegen Überempfindlichkeitsreaktionen, Änderungen von Hormoneffekten und die Erhöhung der negativen elektrischen Ladung von Körperzellen. Die Einzelwirkungen sind für bestimmte Kettenstrukturen spezifisch. Während Heparin in vitro gerinnungshemmend wirksam ist, zeigt der Vergleich der gerinnungshemmenden Wirkung in der Blutzirkulation mit der chemischen Konzentration im Blut, daß in vivo eine Aktivierung von nicht gerinnungshemmend aktiven Fraktionen bzw. Heparinketten erfolgt. Heparin wird rasch von den Zellen des RES-Systems gegen einen Konzentrationsgradienten aufgenommen, so daß in vivo die Heparinkonzentration im Gefäßendothel lOOOfach höher ist als im Blut.Die Fixierung des Heparins im Endothel vermehrt das elektronegative Potential des Endothels. Diese Wirkung und andere Wirkungen (die Aktivierung von Antithrombin III etc.) sind lokal die Basis der thromboseverhütenden Heparinwirkung. Demnach ist das Endothel das Zielorgan für Heparin.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Bara Pawana Satya Nagara

ABSTRAK Latar Belakang: Kebiasaan masyarakat Indonesia menggunakan obat-obatan yang mudah didapat seperti parasetamol, dimana parasetamol dijual secara bebas akan menyebabkan penyalahgunaannya menjadi lebih besar.Penyalahgunaan ini berakibat timbulnya efek samping  seperti efek hepatotoksik yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel hati. Pengendalian efek hepatotoksi didalam tubuh dapat dibantu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. .Ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) memiliki kandungan antioksidan seperti flavanoid yang diyakini dapat menurunkan aktivitas SGPT dan mengurangi efek toksisitas hepar oleh parasetmol. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) terhadap penurunan aktivitas SGPT  tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang diinduksi parasetamol. Metode: Merupakan post-test only control group mengunakan hewan coba tikus putih jantan galur Wistar yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol (-), kelompok kontrol (+), kelompok perlakuan yang mendapat terapi ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) 500 mg/Kg BB Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) dosis 500 mg/kg/BB/hari pada tikus tidak menurunkan secara bermakna aktivitas SGPT pada kelompok tikus yang diberi parasetamol dosis tinggi ( p=0,401 α=0,05) Kesimpulan: Parasetamol dosis tinggi meningkatkan secara bermakna aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar. Pemberian ekstrak daun kluwih (Artocarpus camansi) pada aktivitas SGPT tikus putih (Rattus norveicus) galur Wistar menurunkan  secara tidak bermakna. Kata kunci : Artocarpus camansi, Parasetamol, SGPT


Author(s):  
Ni Made Ridla Parwata

Overtraining syndrome is a decrease in physical capacity, emotions and immunity due to training that is too often without adequate periods of rest. Overtraining is often experienced by athletes who daily undergo heavy training with short break periods. This research aims to look at the effect of overtraining aerobic physical exercise on memory in mice. The research method was experimental in vivo with the subject of adult male rat (Rattus Norvegicus) Winstar strain aged 8-10 weeks, body weight 200-250 gr. Divided into three groups, namely the control group, aerobic group and overtraining group. The results of memory tests with water E Maze showed an increase in the duration of travel time and the number of animal errors made by the overtraining group (p = 0.003). This study concludes that overtraining aerobic physical exercise can reduce memory in rat hippocampus.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document