scholarly journals Biomarkers in Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS) among People Living with Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS)

2017 ◽  
Vol 08 (09) ◽  
Author(s):  
Shravan Kumar Mishra ◽  
Sundar Khadka ◽  
Subhash Dhital ◽  
Raj Kumar Mahto ◽  
Krishna Das Manandhar
2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 1-12
Author(s):  
Nur Syamsi NL

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah syndrom yang timbul akibat adanya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV/AIDS dapat menular melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI (Air Susu Ibu). Penelitian ini dilakukan di Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang terletak di jalan Bung lorong 2, Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea Jaya, Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif. Besarnya sampel yang digunakan adalah 30 responden dari 600 populasi yang dipilih secara Total Sampling. Di mana dalam pengambilan data digunakan instrumen berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari keseluruhan responden didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswa Akademi Kebidanan Sandi Karsa Makassar yang diteliti didapat 15 mahasiswa (50%) yang tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS dan terdapat 14 mahasiswa (46,7%) yang tingkat pengetahuan cukup tentang HIV/AID dan terdapat 1 mahasiswa (3,3%) yang tingkat pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 55-63
Author(s):  
Machria Rachman

HIV (Human Immunodeficiency Virus)  dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi juga cukup tinggi yakni 4.557 kasus. Cara penularan HIV terbesar adalah melalui hubungan seksual (71 %). Sejumlah 18,23% orang dengan HIV/AIDS (ODHA) adalah wanita pekerja seks (WPS). Meskipun lokalisasi di Banyuwangi telah resmi ditutup pada tahun 2013, namun praktik prostitusi masih terselubung dijalankan. Hubungan seksual tanpa kondom menjadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi pengetahuan dan sikap WPS dengan persuasi penggunaan kondom di eks lokalisasi Gempol Porong Kabupaten Banyuwangi. Desain penelitian adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian yaitu WPS di Eks Lokalisasi Gempol Porong berjumlah 32 orang yang diambil dengan teknik Total sampling. Pengambilan data dengan metode angket dan dianalisis statistik menggunakan SPSS 20.0 version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WPS yang memiliki pengetahuan rendah dalam penanggulangan HIV/AIDS sebanyak 56,2 %, sikap negatif sebesar 53,1% dan sebanyak 59,4% tidak melakukan persuasi penggunaan kondom. Analisis uji chi-Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WPS dalam penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (ρ = 0,002α), serta ada hubungan antara sikap WPS dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom (nilai ρ = 0,000α). Variabel yang berpengaruh terhadap penanggulangan HIV/AIDS dengan persuasi penggunaan kondom adalah sikap, dengan  probabilitas sikap negatif WPS sebesar 78%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pihak terkait guna peningkatan 100% penggunaan kondom sehingga dapat menekan angka pertumbuhan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.


2018 ◽  
Vol 32 (5) ◽  
pp. 534-545 ◽  
Author(s):  
Erik W. Skoglund ◽  
Kierra M. Dotson ◽  
Casey J. Dempsey ◽  
Christy P. Su ◽  
Farnaz Foolad ◽  
...  

Purpose: The most significant peer-reviewed articles pertaining to infectious diseases (ID) pharmacotherapy, as selected by panels of ID pharmacists, are summarized. Summary: Members of the Houston Infectious Diseases Network (HIDN) were asked to nominate peer-reviewed articles that they believed most contributed to the practice of ID pharmacotherapy in 2017, including the areas of human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). A list of 33 articles related to general ID pharmacotherapy and 4 articles related to HIV/AIDS was compiled. A survey was distributed to members of the Society of Infectious Diseases Pharmacists (SIDP) for the purpose of selecting 10 articles believed to have made the most significant impact on general ID pharmacotherapy and the single significant publication related to HIV/AIDS. Of 524 SIDP members who responded, 221 (42%) and 95 (18%) members voted for general pharmacotherapy- and HIV/AIDS-related articles, respectively. The highest ranked articles are summarized below. Conclusion: Remaining informed on the most significant ID-related publications is a challenge when considering the large number of ID-related articles published annually. This review of significant publications in 2017 may aid in that effort.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 25-30
Author(s):  
Muhammad Caesario Liazmi ◽  
Jundi Fathan Mubina

Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual atau IMS dan disebabkan oleh Treponema pallidum.Menurut laporan Kasus sifilis terjadi pada populasi waria, lelaki seks lelaki atau LSL, wanita penjaja seks atau WPS, dan pengguna napza suntik atau penasun. Di RS X, terdapat 40 kasus baru sifilis di RS Dr. Hasan Sadikin (RSHS). Dari total kasus tersebut 5 kasus diantaranya disertai infeksi HIV.Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sifilis dengan HIV/ AIDS.Penelitian ini menggunakan metode literature review. Sumber pustaka yang digunakan untuk penyusunan jurnal ini melibatkan 21 pustaka yang berasal dari buku, jurnal nasional, dan jurnal internasional. Jurnal yang digunakan tentang penelitian adalah penelitian yang terbaru dalam proses pencarian di dalam database jurnal nasional maupun internasional. Tahun penerbitan jurnal dan buku yang digunakan adalah tahun 2006-2019.Beberapa penelitian menunjukkan kejadian HIV/AIDS pada pasien sifilis dan sebaliknyakejadian sifilis pada pasien HIV/ AIDS memiliki hubungan timbal balik, yaitu sifilis dapat meningkatkan kejadian infeksi HIV maupun sebaliknya. Kata Kunci: sifilis, HIV/AIDS THE RELATIONSHIP BETWEEN SYPHILIS AND HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV)/ ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME(AIDS)                                                                 ABSTRACT Syphilis is a sexually transmitted infection or STI and is caused by Treponema pallidum. According to reports Syphilis cases occur in populations of transvestites, male sex men or MSM, female sex workers or FSWs, and injecting drug users or IDUs. In Hospital X, there were 40 new cases of syphilis and 5 of them were accompanied by HIV infection. Research aims to determine the relationship of syphilis with HIV / AIDS. This study uses the literature review method. Literature sources used for the preparation of this journal involved 21 libraries originating from books, national journals, and international journals. The journals used in research are the most recent research in the search process in national and international journal databases. The year of publication of the journals and books used was 2006-2019. Several studies have shown the incidence of HIV / AIDS in syphilis patients and conversely the incidence of syphilis in HIV/ AIDS patients has a reciprocal relationship, ie syphilis can increase the incidence of HIV / AIDS infection and vice versa.  Keyword :syphilis, HIV/AIDS


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 18-32
Author(s):  
Arny Munika Manafe ◽  
Maria Fatimah W. A Fouk ◽  
Melkianus Ratu

Latar belakang : Virus yang di kenal sebagai Human T Lymphotropic Virus Type III ( HTLV III ) atau sekarang yang lasim di sebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ). HIV dapat berkembang lebih lanjut menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Acquire Immunodefiency Sydrom (AIDS  adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus. Tujuan : Mahasiswa mampu memberikan tindakan bagaiamana perawatan pada pasien HIV/AIDS dengan Perubahan Membran Mukosa Oral yang meliputi pengkajian, diagnosa  keperawatan, perencanaan, pelaksanan dan evaluasi. Metode penelitian: Studi kasus yaitu studi yang mengekspolarasikan suatu masalah asuhan keperawatan pada Nn.G.B dan Tn. M.B.A yang mengalami HIV/AIDS dengan perubahan membran mukosa oral. Hasil: Setelah diberikan Asuhan keperawatan pada Nn. G.B dan Tn. M.B.A dengan perubahan membran mukosa oralyang sudah teratasi. Kesimpulan : Berdasarkan pembahasan pada bab IV  terdahulu maka penulis mengambil kesimpulan dan saran pada Nn.G.B dan Tn.M.B.A dengan proses keperawatan yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi masalah teratasi.


2020 ◽  
Vol 0 ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Tejas Kanthrao Mankeshwar ◽  
Ashok Kumar Sharma

Objectives: Abdominal pathologies are the second most common after pulmonary diseases in human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) patients. Ultrasonography (USG) is a vital imaging technique for the evaluation of abdominal pathologies. This study was aimed at evaluating the abdominal pathologies using USG in HIV/AIDS and further analysis of its correlation with CD4 count. Material and Methods: The present study was carried out on 392 HIV-positive patients with abnormal abdominal sonographic findings. All data were analyzed by Chi-square test and one-way analysis of variance using SPSS 16.0 software. Results: Of these 392 patients, 66.3% were males, the mean age was 35.7 years, (range 7–64 years) and most of them were in 4th decade. On ultrasonographic evaluation, spleen was involved in 45.2% patients and liver as well as lymph nodes each was involved in 43.6% patients. Other cases displayed ascites and bowel thickening in 5.3% and 3.8% patients, respectively. Less involvement of kidney (2.3%), pancreas (1.5%), and biliary system (1.3%) was observed. In addition, pathologies such as hepatomegaly, splenomegaly, splenic microabscess, focal pancreatic lesion, mesenteric, and periportal lymphadenopathy showed significant correlation with CD4 counts. Lymphoma was found in 1% of patients, involving liver, pancreas, and retroperitoneal lymph nodes. Conclusion: Our study highlights the clinical utility of abdominal USG in HIV/AIDS patients. CD4 counts largely affect the differential diagnosis in HIV/AIDS patients. USG findings interpreted in the context of CD4 count may help in guiding the exact diagnosis.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document