Jurnal Sahabat Keperawatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

36
(FIVE YEARS 36)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Timor

2656-1115

2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 53-65
Author(s):  
Muhammad Cristanto ◽  
Monica Saptiningsih ◽  
Maria Yunita Indriarini
Keyword(s):  

Prevalensi Hipertensi meningkat signifikan setiap tahun karena gaya hidup yang tidak sehat, terutama fisik yang tidak aktif. Aktivitas fisik telah terbukti dapat mencegah Hipertensi pada populasi umum, namun bukti terbatas pada populasi dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa artikel yang membahas hubungan antara aktivitas fisik dan pencegahan Hipertensi pada dewasa muda. Desain yang digunakan adalah Literature Review, artikel dikumpulkan dengan menggunakan database PubMed dan Cochrane. Kriteria artikel yang digunakan adalah yang diterbitkan tahun 2000-2020. Kata kunci yang digunakan aktivitas fisik, pencegahan, hipertensi, dan dewasa muda. Berdasarkan delapan artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa aktifitas fisik secara signifikan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dan  dapat mencegah Hipertensi serta penyakit tidak menular lainnya. Lama aktifitas fisik yang dianjurkan untuk mencegah hipertensi adalah 150 menit, dengan frekuensi lima hari atau lebih dalam seminggu. Orang dewasa muda harus menyadari dan melakukan aktifitas fisik sesuai dengan rekomendasi, untuk mencegah Hipertensi.  Saran bagi penyedia layanan kesehatan, harus memberikan pendidikan kesehatan secara rutin kepada penderita Hipertensi khususnya tentang aktifitas fisik.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 18-22
Author(s):  
Noberti Sama Lelo ◽  
Djulianus Tes Mau ◽  
Yusfina Modesta Rua

Latar Belakang : kurangnya pengetahuan Ibu Tentang pentingnya ASI eksklusif dapat menyebabkan anak rawan terhadap penyakit sehingga menyebabkan pertumbuhan yang sehat pada bay.Tujuan Penelitian : Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Ekslusif di UPTD Puskesmas Haliwen..Metode penelitian : Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang menyusui bayinya umur 0-6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total random sampling, dengan jumlah sampel 30 orang, dari total populasi 115 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di UPTD Puskesmas Haliwen. Hasil penelitian: Pengetahuan ibu berdasarkan umur kurang dari 30 tahun sebanyak 19 orang (63,3%), Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan SD dan SMP sebanyak 24 orang (40%), Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan IRT sebanyak 15 orang (50%) , sedangkan pengetahuan ibu berdasarkan jumlah anak dengan jumlah anak satu sebanyak 11 orang (36,7%).Kesimpulan:Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan berdasarkan umur di bawah tiga puluh tahun, berpendidikan SMP dan SMA, dengan pekerjaan sebagai IRT, dengan jumlah anak satu.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 28-34
Author(s):  
Pius A L Berek

Latar Belakang: Data dari World Health Organization (WHO) sejak tahun 2014 penyakit hipertensi telah menyerang 22% penduduk dunia [1]. Diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), terdapat 76,4 juta orang usia dewasa di Amerika menderita hipertensi [2]. Sedangkan di Asia Tenggara, angka kejadian hipertensi mencapai 36% [3]. Tujuan: mengidentifikasi efektifitas smartphone terhadap kontrol tekanan darah dan kepatuhan pasien hipertensi. Metode: literatur review dengan menggunakan data base online meliputi PROQUEST, EBSCO dan Science Direct. Boolean “AND” dengan kata kuncinya smart phone, hypertension, adherence, dan self care. Hasil: Program smartphone dikembangkan dalam berbagai fitur diantaranya adalah SMS sebagai reminder dan juga sebagai media untuk melakukan edukasi kepada pasien hipertensi terkait penyakit, komplikasi, penatalaksanaan hingga pencegahannya. Penggunaan smartphone dapat meningkatkan kontrol tekanan darah, menurunkan tekanan darah (sistolikd an diastolik), serta dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Kesimpulan: Penggunaan smartphone sebagai intervensi dapat digunakan sebagai intervensi terkini dalam melakukan manajemen penyakit jangka panjang termasuk hipertensi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi hipertensi yang tidak diharapkan.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 66-76
Author(s):  
Retno Yuli Hastuti ◽  
Tri Windarti ◽  
Kemaludin Kemaludin

Latar Belakang: Salah satu keadaan keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang dirawat di IRI adalah kecemasan. Dampakdarikecemasankeluargaadalahpengambilankeputusan yang tertunda,gangguan fisik dan psikologis. Melalui pemberian pendidikan kesehatan diharapkan dapat menurunkan hormon-hormon stressor, mengaktifkan hormon endorfin alami, sehingga gangguan fisik dan psikologis bias dihindari. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan rancangan crosssectional. Desain penelitian ini adalah ”Quasi Experimental Pre-Post Test With Control Group”dengan intervensi pemberian Pendidikan Kesehatan.  Responden penelitian ini sebanyak 64 responden yaitu 32 responden sebagai kelompok intervensidan 32 responden sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sample dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner karakteristik responden, kuesioner tingkat kecemasan keluarga (KTKK), SAP dan Leaflet. Analisa data bivariat dengan Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil: Hasil penelitian diperoleh p value sebesar 0,000 < 0,05 berarti ada perbedaan signifikan (nyata) tingkat  kecemasan responden antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang keperawatan pasien kritis terhadap tingkat kecemasan keluarga di IRI RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 23-27
Author(s):  
Sisilia Gisela Nesti Neno ◽  
Djulianus Tes Mau ◽  
Yusfina Modesta Rua

Latar Belakang: Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu dari tanggal 06 agustus – 14 agustus 2020. Kader adalah seorang anggota masyarakat yang berasal dari masyarakat dan dipilih oleh masyarakat itu sendiri serta membantu petugas tenaga kesehatan dalam kegiatan pos pelayanan terpadu. Tujuan : tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan kader dalam kegiatan pos pelayanan terpadu di wilayah kerja Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat. Metode : metode penulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif betujuan untuk mengekspresikan tingakt pengetahuan kader dalam kegiatan pos pelayanan terpadu. Populasi adalah kader di Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu, sampel di ambil dari semua kader pos pelayanan terpadu Desa Naitimu sebanyak 55 orang, alat pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitian : hasil penelitian dari 55 responden dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan kader tentang sistem lima meja yang berpengetahuan baik sebanyak 50 responden (90,9%) berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (9,1%) dan yang berpengetahuan baik tentang peran kader sebanyak 55 responden (100%). Sarannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang sistem lima meja dan peran kader. Untuk kader agar dapat menerapkan sistem lima meja dan perannya dalam kegiatan pos pelayanan terpadu.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 35-40
Author(s):  
Susanti Niman ◽  
Mustika Sari

Latar Belakang: Bencana mengancam kehidupan jutaan anak. Anak merupakan kelompok usia terbesar yang mengalami bencana di seluruh dunia. Diperkirakan  ada lebih dari 100 juta anak terpapar bencana setiap tahun.  Anak termasuk dalam kelompok beresiko yang paling rentan. Dampak bencana pada kelompok usia anak lebih mengkhawatirkan dibanding usia dewasa. Anak lebih beresiko mengalami trauma akibat bencana. Resiko tersebut tergantung pada tingkat perkembangan kognitif dan emosi. Resiliensi dibutuhkan untuk proses recovery survivor bencana. Resiliensi yang dimiliki oleh individu akan menurunkan tingkat PTSD. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis faktor-faktor yang mempengaruhi resiliensi anak setelah bencana. Subjek dan Metode: Literatur review dibuat berdasarkan metode kuantitatif dengan  model PRISMA. Variabel dependen adalah resiliensi anak. Variabel independen adalah  ikatan positif  pengasuh utama, regulasi emosi, fleksibilitas kognitif, persepsi, kontrol  dan  dukungan sosial. Dari 31 artikel, 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dipilih untuk penelitian ini. Artikel-artikel tersebut dikumpulkan dari 3 sumber basis data meliputi EBSCOhost, Science Direct dan Pubmed. Hasil: faktor-faktor psikososial kunci yang terkait dengan resiliensi. Faktor psikososial kunci tersebut termasuk pentingnya ikatan positif dengan pengasuh utama selama perkembangan, regulasi emosi, fleksibilitas kognitif, persepsi dan kontrol serta ketersediaan dukungan sosial untuk resiliensi di sepanjang rentang usia. Kesimpulan: Resiliensi pada anak dipengaruhi oleh faktor psikososial. Resiliensi membantu kesiapan menghadapi bencana dan meminimalkan dampaknya.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 1-17
Author(s):  
Susanti Serang Tatu ◽  
Djulianus Tes Mau ◽  
Yusfina Modesta Rua
Keyword(s):  
P Value ◽  

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita akibat dari kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitan ini adalah ibu balita stunting dan balita stunting dengan menggunakan total sampling sebanyak 62 ibu. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Pengambilan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian diperoleh kejadian stunting pada balita disebabkan oleh karateristik sosial ekonomi keluarga dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05, pola asuh keluarga juga merupakan faktor resiko kejadian stunting pada balita dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05. Untuk karateristik perawatan kesehatan keluarga, yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah riwayat BBLR dan sanitasi lingkungan dengan p value <0,05 sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah frekuensi kunjungan posyandu, status imunisasi dasar dan riwayat penyakit infeksi diare dan ISPA dengan p value >0,05. Simpulan: ada hubungan yang signifikan antara karateristik sosial ekonomi keluarga, pola asuh, BBLR dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu.


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 77-83
Author(s):  
Retno Yuli Hastuti ◽  
Afit Jati Rinawan ◽  
Suwarno Suwarno

Latar Belakang: Sindrome Burnout merupakan kumpulan gejala fisik, dan mental yang bersifat destrucktif akibat dari kelelahan kerja. Syndrome burnout merupakan perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis dari pekerjaan. Salah satu penyebab dari syndrome burnout tersebut adalah ketika seorang individu menerima stressor dan menggunakan mekanisme koping negatif untuk menghadapi stressor tersebut. Metode: Desain penelitian analitik Correlational dengan pendekatan cross sectional, dengan uji Somers. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian adalah simple random sampling yang berjumlah 119 populasi penelitian, dan didapatkan hasil 91 reponden penelitian. Alat pengumpulan data adalah kuisioner. Dengan uji somers. Hasil: Hasil analisa didapatkan nilai p value = 0, 148 berarti (α > 0, 05). Maka secara statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna sehingga hipotesis Ho diterima dan Hipotesis Ha ditolak. Kesimpulan : Kesimpulan pada penelitian ini tidak ada hubungn yang signifikan antara mekanisme koping terhadap syndrome burnout pada mahasiswa ang mengerjakan karya tulis ilmiah prodi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Klaten dengan p value = 0, 148 berarti (α > 0, 05)


2021 ◽  
Vol 3 (01) ◽  
pp. 41-52
Author(s):  
Imelda Manek Laku

Latar Belakang : Bencana dapat memiliki dampak besar, jangka panjang pada orang, keluarga dan masyarakat. Rangkaian bencana alam yang terjadi di dunia telah menelan ratusan korban meninggal, hilang, maupun luka-luka. Kerugian material dan immaterial yang besar berdampak pada kesehatan somatic dan psikis.  Permasalahan psikologis ini dapat muncul sesaat setelah bencana terjadi, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah bencana berlalu, yang sering disebut Stres pasca tauma atau posttraumatic stress disorder (PTSD). Beragam stressor dicuragi sebagai penyebab PTSD, bukan hanya stressor primer melainkan stressor sekunder lainnya yang timbul akibat bencana maupun kondisi ekstrem sehingga penting untuk mengenal stressor yang jelas pada kondisi bencana  agar membantu untuk memberikan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh individu. Tujuan: mengelompokan penyebab stress atau stressor akibat bencana. Methode: Sistematik review ini dimulai dengan mengidentifikasi literatur pada artikel ilmiah yang telah dipublikasikan antara tahun 2009-2019 di  dua database yaitu ProQeust dan pubmed serta pencarian den google scholar. Seleksi dilakukan dengan PRISMA flow- diagram dan lakukan dikritik dengan JBI tool. Setelah diperoleh 6 artikel yang relevan untuk dianalisis menjadi sistematik review. Hasil: Berdasarkan riview literature pada 6 artikel, penulis membuat beberapa katergori stressor yaitu, hilanganya dukungan social, perubahan komposisi keluarga, kerusakkan sumber daya fisik, kondisi ekonomi, kondisi stress anak, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan factor nilai dan budaya (Isu makhluk halus). Kesimpulan: pengelompokan stressor yang tepat memudahkan tenaga kesehatan maupun perawat dalam menilai stressor yang berdampak pada pemberian intervensi yang tepat pada para korban bencana.


2020 ◽  
Vol 2 (02) ◽  
pp. 18-32
Author(s):  
Arny Munika Manafe ◽  
Maria Fatimah W. A Fouk ◽  
Melkianus Ratu

Latar belakang : Virus yang di kenal sebagai Human T Lymphotropic Virus Type III ( HTLV III ) atau sekarang yang lasim di sebut Human Immunodeficiency Virus ( HIV ). HIV dapat berkembang lebih lanjut menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Acquire Immunodefiency Sydrom (AIDS  adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus. Tujuan : Mahasiswa mampu memberikan tindakan bagaiamana perawatan pada pasien HIV/AIDS dengan Perubahan Membran Mukosa Oral yang meliputi pengkajian, diagnosa  keperawatan, perencanaan, pelaksanan dan evaluasi. Metode penelitian: Studi kasus yaitu studi yang mengekspolarasikan suatu masalah asuhan keperawatan pada Nn.G.B dan Tn. M.B.A yang mengalami HIV/AIDS dengan perubahan membran mukosa oral. Hasil: Setelah diberikan Asuhan keperawatan pada Nn. G.B dan Tn. M.B.A dengan perubahan membran mukosa oralyang sudah teratasi. Kesimpulan : Berdasarkan pembahasan pada bab IV  terdahulu maka penulis mengambil kesimpulan dan saran pada Nn.G.B dan Tn.M.B.A dengan proses keperawatan yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi masalah teratasi.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document