Pretest/Posttest Quasi-Experiment

2022 ◽  
pp. 113-119
Author(s):  
Jessica Weber Metzenroth
Keyword(s):  
2010 ◽  
Author(s):  
Dan Ispas ◽  
Alexandra Ilie ◽  
Russell E. Johnson ◽  
Dragos Iliescu ◽  
Walter C. Borman

2005 ◽  
Author(s):  
Adam S. Kling ◽  
Michael H. Vinitsky ◽  
Calvin C. Hoffman ◽  
Daniel A. Newman

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 24-31
Author(s):  
Arif Munandar Munandar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams GamesTournament terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi konfigurasi elektron di kelas XSMAN 1 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019. Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiridari 5 komponen utama, yaitu: presentasi di kelas, tim (kelompok), game (permainan),turnamnet (pertandingan) dan rekongnisi tim (penghargaan kelompok). Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment).Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampelpenelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuanmodel pembelajaran Teams Games Tournament dan siswa kelas X IPA 2 yang diberimetode ceramah. Perolehan nilai rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 82.52dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah sebesar 40 sedangkan pada kelas kontrolmemiliki skor rata-rata sebesar 69.67 dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 55. Teknikanalisis data yang dilakukan untuk uji normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnova dan ujihomogenitas menggunakan uji Levene, dilanjutkan dengan uji hipotesis denganmenggunakan uji Mann Whitney U, hasil uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansinnyasebesar 0.00, maka 0.00 < 0.05. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh modelpembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournament) terhadap hasil belajar kimiasiswa pada materi konfigurasi elektron


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 24-31
Author(s):  
Arif Munandar Munandar ◽  
Haerani Haerani Haerani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi konfigurasi elektron di kelas X SMAN 1 Ambalawi tahun pelajaran 2018/2019. Pembelajaran  kooperatif  tipe  TGT  terdiri  dari  5  komponen  utama,  yaitu: presentasi di kelas, tim (kelompok), game (permainan), turnamnet (pertandingan) dan rekongnisi tim (penghargaan kelompok). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran Teams Games Tournament    dan  siswa  kelas  X  IPA 2  yang  diberi  metode ceramah. Perolehan nilai rata rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 82.52 dengan skor tertinggi 100 dan skor terendah sebesar 40 sedangkan pada kelas kontrol memiliki skor rata-rata sebesar 69.67 dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 55. Teknik analisis data yang dilakukan untuk uji normalitas  adalah  uji  Kolmogorov-Smirnova dan  uji  homogenitas  menggunakan  uji Levene, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann Whitney U, hasil uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansinnya sebesar 0.00, maka 0.00  < 0.05. Hal   ini   menunjukan   bahwa   terdapat   pengaruh   model   pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams  games  tournament)  terhadap  hasil  belajar  kimia siswa pada materi konfigurasi elektron  


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 47
Author(s):  
Dewi Utari

The implementation of food sanitation aims to eliminate the risk of contamination by microorganisms at different stages in the production and processing of food. House fly (Musca domestical) can act as a vector of tyfus disease, other stomach ailments such as dysentery and diarrhea, cholera, and skin diseases. Salt fish processing business is the largest part of traditional fish processing business especially in Senamabah Village, Muara Bengkal Sub-district, East Kutai Regency. Problems that arise from the traditional processing of salted fish with sun drying, have the weakness of one of the fly flies that can damage salted fish products especially during the rainy season. This research is a quasi-experimental research (Quasi Experiment Design). Field research is difficult to carry out randomization. For field research, usually using a quasi-experiment, this study used a Completely Randomized Design (RAL), consisting of 3 treatments with 1 control and 3 repetitions on each treatment. This research is about the effectivity test of pandan wangi leaf extract (Pandanus amaryllifolius Roxb) as Refellent Vegetable in Reducing Number of Flies during the drying process of Salted Fish, concentration 5% after 30, 60 and 90 minutes observation with the average percentage of moisture by 25% decline 55%, concentration 10% after 30, 60 and 90 minutes observation with the average percentage of up to 13% with 77% repulsion and 15% concentration after 30, 60 and 90 minutes observation with percentage of average 6% with 90% resistance.


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 126
Author(s):  
Ade Lisa Matasik ◽  
Theresia Woro Damayanti

<p class="JurnalASSETSABSTRAK">ABSTRAK</p><p>Pengampunan pajak telah dilakukan berulang kali di Indonesia yaitu 1964, 1989, 2008 dan 2016. Penelitian ini menguji apakah ada perbedaan kepatuhan pajak antara yang mengetahui pengampunan pajak berulang serta merasakan kepastian penegakan hukum dan yang tidak. Penelitian ini menggunakan  quasi eksperimen faktorial 2 x 2 antarsubyek dengan mahasiswa akuntansi di FEB yang sedang mengambil matakuliah manajemen pajak sebagai partisipan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara pengetahuan tentang pengampunan pajak berulang maupun kepastian penegakan hukum terhadap kepatuhan pajak. Hasil dari pengujian interaksi yang diperoleh adalah ketika wajib pajak tidak mengetahui adanya pengampunan pajak yang berulang dan merasakan kepastian penegakan hukum yang tinggi akan menghasilkan kepatuhan yang paling tinggi. Sebaliknya ketika wajib pajak mengetahui adanya pengampunan pajak yang berulang dan tidak merasakan kepastian penegakan hukum yang tinggi akan menghasilkan kepatuhan yang rendah.<em></em></p><p class="JurnalASSETSABSTRAK"><em>ABSTRACT</em></p><p><em>Tax amnesty has been repeadly implemented in Indonesia namely 1964,1989, 2008 and 2016.The purpose of the study is to examine is there any tax compliance differences between those who perceive recurring tax amnesty and feel legal certainty and to those who do not. This quasi experiment design was consisted of 2x2 between subject factorial design, with Bachelor’s Degree of Accountancy at FEB UKSW who took Taxation Management as participants. The result shown that there is influence between recurring tax amnesty knowledge and legal certainty in the tax compliance. The result of the interaction testing shown that when taxpayer are not aware of any recurring tax amnesty and feel the high legal certainty will result high compliance. Conversely, when taxpayers know that there is recurring tax amnesty and do not sense a high level certainty, it would result a low tax compliance.<br /></em></p>


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 167
Author(s):  
Indayana Febriani Tanjung

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang diajarkan dengan Problem Based Learning dibanding mahasiswa yang diajarkan pembelajaran Group Investigation, 2) mengetahui peningkatan hasil belajar mahasiswa akibat penerapan pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian ini quasi experiment. Populasi penelitian adalah sebanyak 132 orang mahasiswa dilakukan secara random assignment. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasilnya sebagai berikut. 1) Terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang diajar Problem Based Learning dengan nilai rata-rata 75,00, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 55, dibandingkan mahasiswa yang diajar pembelajaran Group Investigation dengan nilai rata-rata 59,55, nilai tertinggi 75, dan nilai terendah 40. 2) Ada peningkatan hasil belajar mahasiswa akibat penerapan pembelajaran Problem Based Learning dengan nilai rata-rata peningkatan 46,11 dan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran Group Investigation sebesar 29,20.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document