scholarly journals ARSITEKTUR JARINGAN LTE (LONG TERM EVOLUTION) UNTUK MENGATASI BACKHAUL CONNECTION WIFI PADA RURAL AREA DENGAN TEKNOLOGI FOURTH GENERATION (4G)

2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Komang Ayu Triana Indah ◽  
Ida Bagus Putra Manuaba

Teknologi WiFi yang digunakan pada rural area pada umumnya untuk jaringan fisik untuk koneksi satu base-station ke base-station yang lain (backhaul) atau ke switching centre seringkali terdapat banyak permasalahan. Wi-Fi dioptimasi untuk penggunaan dengan jangkauan yang pendek, penggunaan untuk luar  ruangan dan jangkauan yang panjang akan menyebabkan multipath dan delay spread tidak tertangani secara optimal Meskipun penggunaan teknologi WiFi cukup praktis, akan tetapi penggunaan WiFi untuk koneksi backhaul akan menimbulkan permasalahan karena teknologi WiFi dirancang dan dioptimasi untuk penggunaan dengan cakupan LAN, sedangkan kondisi geografis di pedesaan tidak memungkinkan instalasi tersebut.  Teknologi LTE menjawab permasalahan yang timbul dalam instalasi WiFi diantaranya kecepatan puncak data, mobilitas pengguna, daya,  konsumsi, handover, fasilitas roaming dan coverage.. Long Term Evolution (LTE) adalah generasi teknologi telekomunikasi selular. Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga 50 megabit per detik (Mbps) dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps. LTE memiliki standar terbaru teknologi jaringan mobile yang diproduksi dengan teknologi jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA. Implementasi  LTE untuk mengatasi permasalahan koneksi backhaul di pedesaan dengan teknologi Rural 4G secara teknis dilakukan untuk mengatasi permasalahan koneksi backhaul pada jaringan WiFi.

2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Totok Yuwanto

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan kebutuhan penggunaan data maka diperlukan suatu jaringan telekomunikasi yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dalam hal kapasitas, kualitas, mobilitas dan kecepatan. Untuk memenuhi kebutuhan  tersebut maka perusahaan operator telekomunikasi  dituntut untuk menggelar  jaringan telekomunikasi  yang mempunyai kapasitas besar, kecepatan tinggi, handal dan mempunyai kualitas yang bisa memenuhi kebutuhan tsb .  Salah satu tehnologi seluler terbaru yang bisa memenuhi kebutuhan tsb adalah tehnologi LTE. Pada penelitian ini dianalisa secara teknologi dan ekonomi terhadap implementasi LTE release 8 pada jaringan operator existing dengan menggunakan skenario join base station. Model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno ekonomi dengan menggunakan metoda capacity planning and coverage estimation untuk menentukan perancangan teknologi LTE serta  metoda DCF untuk menganalisa secara ekonomi dan juga mengukur kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi LTE tersebut. Hasil penelitian diperoleh nilai NPV positif  dan IRR sebesar 12.95% , dengan nilai Pay Back Period 3 Tahun 1 Bulan. Berdasarkan hasil tsb dapat disimpulkan bahwa implementasi jaringan berbasis Long Term Evolution  (LTE)  di propinsi Banten layak untuk di implementasikan. 


Author(s):  
Fabián Camilo Cárdenas ◽  
Carolina Rivera Sáenz ◽  
Oscar Elías Herrera Bedoya

En el desarrollo de este trabajose efectúa el análisis de estos estándares para zonas rurales los cuales pueden en gran medida complementar los objetivos trazados por el MinTIC (Ministerio de la Tecnología de la información y las comunicaciones). Para lograr cumplir con esas proyecciones, se están analizando diferentes alternativas, como LTE (Long Term Evolution) que es un estándar de telecomunicaciones comercializado y masificado en varios países y WRAN (Wireless Rural Area Network) estándar nuevo que está diseñado para trabajar conjuntamente con los sistemas ya implementados en las regiones donde se desea utilizar, estas dos opciones serán estudiadas en la banda de los 700 MHz.


2013 ◽  
Vol 756-759 ◽  
pp. 846-850
Author(s):  
De Ming Zhang ◽  
Sheng Yao ◽  
Xiao Wen Li

To make sure a good communication between the terminal and the base station, synchronization is needed between them. The Uplink Time Alignment has been provided in the long term evolution system (TD-LTE), by which uplink synchronization can be maintained in terminals. In this letter, the concrete implementation of the Uplink Time Alignment in MAC sub-layer of terminals and independently adjustment of uplink timing were designed with research of the Uplink Time Alignment and detailed analysis of the specific applications of Timing Advance Command in the terminal. The proposed implementation can be applied for the development of test instrumentation and TD-LTE ratio frequency conformance.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 222-228
Author(s):  
Muhammad Munaza Fathsyah ◽  
Irawan Hadi ◽  
Irma Salamah

Pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan akan informasi terus-menerus menjadi sebuah kebutuhan primer bagi setiap masyarakat umum, organisasi, perusahaan, dan lembaga pendidikan. Salah satu contoh lembaga pendidikan yang memiliki kebutuhan akan informasi yaitu Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), dimana dosen dan mahasiswa memerlukan koneksi melalui sebuah media kabel ataupun nirkabel untuk terhubung ke jaringan internet (global) maupun jaringan intranet (lokal). Sistem Akademik dan Learning Management System (LMS) adalah salah satu jaringan lokal Polsri yang paling sering diakses untuk memenuhi kegiatan akademik. Dosen ataupun mahasiswa sebagai client akan terus dapat mengakses jaringan lokal tersebut selama jalur komunikasi atau media transmisi antar router client dan router server tetap terhubung. Apabila jalur komunikasi utama antar router client dan router server terputus oleh faktor tertentu, maka client tidak dapat mengakses jaringan lokal sehingga proses kegiatan akademik menjadi terhambat. Untuk menghindari kejadian tersebut, maka diperlukan sebuah jalur komunikasi cadangan (backup link) dan suatu penerapan teknik failover pada sisi router client. Teknik failover adalah teknik yang memiliki kemampuan untuk mengalihkan jalur komunikasi utama ke jalur komunikasi cadangan sehingga komunikasi dapat terus berjalan meskipun jalur komunikasi utama terputus. Jalur komunikasi cadangan pada implementasi ini didukung oleh teknologi telepon seluler generasi keempat atau teknologi yang lebih dikenal dengan istilah 4G LTE (Fourth Generation Long Term Evolution). Selain itu, terdapat penerapan Virtual Private Network (VPN) tipe Layer Two Tunneling Protocol (L2TP) pada jalur komunikasi cadangan untuk menjaga keamanan komunikasi. Protokol routing yang akan digunakan untuk melakukan proses pertukaran informasi routing pada implementasi ini adalah Border Gateway Protocol (BGP).


Author(s):  
Muhammad Azhar ◽  
Zein Hanni Pradana ◽  
Ade Wahyudin

Pelayanan telekomunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan modern. Perkembangan Teknologi LTE dikota sangat besar. Selaku Operator Memerlukan adanya backhaul yang handal namun juga efisien dari transmisi maupun dari segi kapasitas. Backhaul  adalah  suatu jalur  yang menghubungkan dari suatu Base Station ke Base  Station lain atau dari suatu Base Station ke core network untuk mengambil trafik dari Base Station tersebut.Pada Penelitian ini Membahas tentang analisa perencanaan backhaul untuk jaringan Long term Evolution di kota Yogyakarta. Dengan menggunakan Microwave sebagai teknologi Backhaul. Penelitian ini membahas Mengenai Perencanaan jaringan Long Term Evolution dengan Frekuensi 1800 MHz agar dapat Mengakomodasi Trafik di kota Yogyakarta dengan Menggunakan Perencanaan Capacity Maupun Coverage.  Pada hasil perencanaan Jaringan Long Term Evolution menggunakan Frekuensi 1800 MHz  Nilai Rereference Signal Receive Power (RSRP)  didapat dari hasil simulasi  dari Parameter Long Term Evolutin adalah adalah  rata-rata sebesar -75.66 dBm Sedangkan Pada Perencanaan Backhaul Menggunakan Teknologi Microwave diperoleh rata-rata daya terima >-78 dBm dan nilai Availability >99,999% untuk link dibawah  jarak <1,7km. Sehingga dapat diambil Kesimpulan Bahwa Backhaul Dengan Teknologi Microwave Pada penelitian ini bekerja dengan baik dan Optimal. dapat menghubungkan Jaringan LTE di Kota Yogyakarta dengan Jarak <1,7 km. Perencanaan ini dilakukan menggunakan atoll 3.3.


Author(s):  
Dr. Abul Bashar

Artificial intelligence based long term evolution multi in multi output antenna supporting the fifth generation mobile networks is put forth in the paper. The mechanism laid out in paper is devised using the monopole-antenna integrated with the switchable pattern. The long term evolution based multiple input and multiple output antenna is equipped with four antennas and capable of providing a four concurrent data streams quadrupling the theoretical maximum speed of data transfer allowing the base station to convey four diverse signals through four diverse transmit antennas for a single user equipment. The utilization of the long term evolution multiple input multiple output is capable of utilizing the multi-trial broadcasting to offer betterments in the signal performance as well as throughput and spectral efficiency when used along the fifth generation mobile networks. So the paper proposes the artificial intelligence based long term evolution multiple input multiple output four transmit antenna with four diverse signal transmission capacity that is operating in the frequency of 3.501 Gigahertz frequency. The laid out design is evaluated using the Multi-input Multi output signal analyzer to acquire the capacity of the passive conveyance of the various antennas with the diverse combination of patterns. The outcomes observed enables the artificial intelligence antenna to identify the choicest antenna to be integrated in the diverse environments for improving the throughput, signal performance and the data conveyance speed.


Author(s):  
David Issa Mattos ◽  
Jan Bosch ◽  
Helena Holmstrom Olsson ◽  
Anas Dakkak ◽  
Krister Bergh

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document