scholarly journals Investigation and pathloss modeling of fourth generation long term evolution network along major highways in Lagos Nigeria

2019 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 39 ◽  
Author(s):  
A.L. Imoize ◽  
A.I. Oseni
2019 ◽  
Vol 13 (8) ◽  
pp. 1080-1086 ◽  
Author(s):  
Lei Zhang ◽  
Qin Ni ◽  
Guanglin Zhang ◽  
Menglin Zhai ◽  
Juan Moreno ◽  
...  

Author(s):  
Zachaeus Kayode Adeyemo ◽  
Owolabi Kehinde Ogunremi ◽  
Isaac Akinwale Ojedokun

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 222-228
Author(s):  
Muhammad Munaza Fathsyah ◽  
Irawan Hadi ◽  
Irma Salamah

Pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan akan informasi terus-menerus menjadi sebuah kebutuhan primer bagi setiap masyarakat umum, organisasi, perusahaan, dan lembaga pendidikan. Salah satu contoh lembaga pendidikan yang memiliki kebutuhan akan informasi yaitu Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), dimana dosen dan mahasiswa memerlukan koneksi melalui sebuah media kabel ataupun nirkabel untuk terhubung ke jaringan internet (global) maupun jaringan intranet (lokal). Sistem Akademik dan Learning Management System (LMS) adalah salah satu jaringan lokal Polsri yang paling sering diakses untuk memenuhi kegiatan akademik. Dosen ataupun mahasiswa sebagai client akan terus dapat mengakses jaringan lokal tersebut selama jalur komunikasi atau media transmisi antar router client dan router server tetap terhubung. Apabila jalur komunikasi utama antar router client dan router server terputus oleh faktor tertentu, maka client tidak dapat mengakses jaringan lokal sehingga proses kegiatan akademik menjadi terhambat. Untuk menghindari kejadian tersebut, maka diperlukan sebuah jalur komunikasi cadangan (backup link) dan suatu penerapan teknik failover pada sisi router client. Teknik failover adalah teknik yang memiliki kemampuan untuk mengalihkan jalur komunikasi utama ke jalur komunikasi cadangan sehingga komunikasi dapat terus berjalan meskipun jalur komunikasi utama terputus. Jalur komunikasi cadangan pada implementasi ini didukung oleh teknologi telepon seluler generasi keempat atau teknologi yang lebih dikenal dengan istilah 4G LTE (Fourth Generation Long Term Evolution). Selain itu, terdapat penerapan Virtual Private Network (VPN) tipe Layer Two Tunneling Protocol (L2TP) pada jalur komunikasi cadangan untuk menjaga keamanan komunikasi. Protokol routing yang akan digunakan untuk melakukan proses pertukaran informasi routing pada implementasi ini adalah Border Gateway Protocol (BGP).


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 24
Author(s):  
Komang Ayu Triana Indah ◽  
Ida Bagus Putra Manuaba

Teknologi WiFi yang digunakan pada rural area pada umumnya untuk jaringan fisik untuk koneksi satu base-station ke base-station yang lain (backhaul) atau ke switching centre seringkali terdapat banyak permasalahan. Wi-Fi dioptimasi untuk penggunaan dengan jangkauan yang pendek, penggunaan untuk luar  ruangan dan jangkauan yang panjang akan menyebabkan multipath dan delay spread tidak tertangani secara optimal Meskipun penggunaan teknologi WiFi cukup praktis, akan tetapi penggunaan WiFi untuk koneksi backhaul akan menimbulkan permasalahan karena teknologi WiFi dirancang dan dioptimasi untuk penggunaan dengan cakupan LAN, sedangkan kondisi geografis di pedesaan tidak memungkinkan instalasi tersebut.  Teknologi LTE menjawab permasalahan yang timbul dalam instalasi WiFi diantaranya kecepatan puncak data, mobilitas pengguna, daya,  konsumsi, handover, fasilitas roaming dan coverage.. Long Term Evolution (LTE) adalah generasi teknologi telekomunikasi selular. Menurut standar, LTE memberikan kecepatan uplink hingga 50 megabit per detik (Mbps) dan kecepatan downlink hingga 100 Mbps. LTE memiliki standar terbaru teknologi jaringan mobile yang diproduksi dengan teknologi jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA. Implementasi  LTE untuk mengatasi permasalahan koneksi backhaul di pedesaan dengan teknologi Rural 4G secara teknis dilakukan untuk mengatasi permasalahan koneksi backhaul pada jaringan WiFi.


2021 ◽  
Vol 3 (4) ◽  
Author(s):  
Bamidele Moses Kuboye

The advancement in cellular communications has enhanced the special attention given to the study of resource allocation schemes. This study is to enhance communications to attain efficiency and thereby offers fairness to all users in the face of congestion experienced anytime a new product is rolled out. The comparative analysis was done on the performance of Enhanced Proportional Fair, Qos-Aware Proportional Fair and Logarithmic rule scheduling algorithms in Long Term Evolution in this work. These algorithms were simulated using LTE system toolbox in MATLAB and their performances were compared using Throughput, Packet delay and Packet Loss Ratio. The results showed Qos-Aware Proportional Fair has a better performance in all the metrics used for the evaluation.


AFRICON 2015 ◽  
2015 ◽  
Author(s):  
Dinkisa A. Bulti ◽  
Dereje H. Woldegebreal ◽  
G David Gonzalez ◽  
Beneyam B. Haile ◽  
Jyri Hamalainen

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document