scholarly journals SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PENGOLAHAN PANGAN PENERIMA KJP DI PASAR JAYA WILAYAH MAMPANG PRAPATAN BERBASIS WEB

2020 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Hana Firyal ◽  
Erly Krisnanik ◽  
I Wayan Widi Pradnyana

Supply Chain Management merupakan suatu metode untuk membantu perusahaan dalam mengkoordinasi alur manajemen logistik hingga sampai ke pihak terakhir atau konsumen. Koordinasi ini tidak hanya terdapat di dalam suatu aktivitas perusahaan, tetapi juga untuk aktivitas yang terdapat di luar perusahaan. Pasar merupakan salah satu dari aktor yang terlibat pada alur Supply Chain Management ini. Untuk mendukung kelancaran persediaan pangan pada pasar hingga sampai ke konsumen maka diperlukannya koordinasi dari semua pihak yang terlibat. Namun, pada pasar jaya ini pengolahan persediaan pangan  masih belum efektif, dikarenakan belom terkomputerisasi dalam pengolahannya. Maka dari itu dalam mengatur pengolahan persediaan pangan perlu diadakannya sistem untuk mengatur seluruh informasi yang menyangkup persediaan pangan. Sistem Persediaan Pangan ini meliputi informasi data masuk dan keluarnya pangan, mempermudah pengontrolan persediaan stok pangan serta mempermudah pembuatan laporan yang dilakukan oleh pegawai pergudangan. Sistem ini akan dibuat menggunakan metode prototype serta menggunakan framework codeigniter dalam perancangannya. Yang dihasilkan dari penelitian ini berupa sistem pengolahan pangan yang berbasis web yang dapat mengatur serta mempermudah pihak pergudangan melakukan pengolahan data pangan masuk dan keluar, dan data stok pangan yang ada di gudang.

2017 ◽  
Vol 22 (04) ◽  
pp. 78-78

Swisslog, ein führender Anbieter von Lösungen für Medikamenten- und Supply-Chain-Management im Gesundheitswesen, hat vom angesehenen Schweizer Paraplegiker-Zentrum in Nottwil (SPZ) den Großauftrag für die Lieferung und Installation seiner modernsten Technologie zur stationären und ambulanten Medikamentenversorgung erhalten.


2014 ◽  
pp. 40-60
Author(s):  
M. Storchevoy

The paper studies through the lens of the economic theory of the firm the development of two managerial disciplines: supply chain management and relationship marketing. The author demonstrates which ideas have been borrowed by these disciplines from the economic theory of the firm, and in what extent their implications may be useful for the latter.


Author(s):  
Raysa Aleyzia ◽  
Hasan Yudie Sastra

Manajemen supply chain yang tidak maksimal akan mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Di Aceh Tengah terdapat suatu koperasi yaitu Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan yang sudah menerapkan manajemen supply chain. Koperasi ini bergerak di bisnis perdagangan biji kopi (green bean). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja supply chain dari KBQ Baburrayyan. Metode yang digunakan adalah SCOR® dengan praktik perbaikan Convergence of SCOR® with Lean and Six Sigma. Target kinerja yang diperoleh untuk total cost to serve adalah sebesar 94,71% dari nilai target 65,00% dan untuk return on supply chain fixed asset adalah sebesar 1,60 dari nilai target 2,50. Hasil yang diperoleh dari penggunaan praktik tersebut adalah terdapat 8 akar penyebab waste di antaranya kurangnya tenaga pengawas, training/briefing belum maksimal, kurangnya kepedulian tentang pentingnya K3, layout yang kurang efisien, belum adanya unit penyuluhan, alat yang masih sederhana, pekerjaan yang monoton, dan tidak dilarang secara tegas.   Supply chain management that is not optimal will affect the performance of a company. In Central Aceh there is a cooperative namely Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan which has implemented supply chain management. This cooperative is engaged in the business of trading in green beans. This study aims to measure the supply chain performance of KBQ Baburrayyan. The method used is SCOR® with the practice of improving Convergence of SCOR® with Lean and Six Sigma. The performance target for total cost to serve is 94.71% of the target value of 65.00% and the return on supply chain fixed assets is 1.60 of the target value of 2.50. The results obtained from the use of the practice are that there are 8 root causes of waste including lack of supervisors, training / briefing is not maximal, lack of concern about the importance of K3, inefficient layouts, absence of extension units, simple tools, monotonous work, and not strictly prohibited.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document