Analysis of the acid and neutral fractions present in Carramboa tachirensis (Aristeg.) Cuatrec. (Asteraceae) by Gas Chromatography-Mass Spectrometry

Author(s):  
Ysbelia M. Obregón ◽  
Luis B Rojas ◽  
Rosa L Aparicio ◽  
Alfredo Usubillaga

The genus Carramboa (family Asteraceae) comprises seven species, among which is the Carramboa tachirensis (Aristeg.) (Cuatrec.), species endemic to the Andean paramos. In this paper we prepared an extract of n-hexane: diethyl ether (3:1) from dried leaves of the plant then followed a march acid-base, yielding two fractions: an acid, which was methylated, and one neutral. Both were analyzed by Gas Chromatography-Mass Spectrometry. The identification was made by comparison with authentic standards and with the use of databases Wiley (6th Edition), Nist 05, and Adams. Compounds identified were: ent-kaur-16-en-19-oic acid (11.16 %), ent-kauran-19-oic acid (9.18 %) and ent-15α-hydroxy-16-en-kaur-19-oic acid (17.03 %) of the acid fraction and ent-kaur-16-en-19-ol (2.63 %), epi-ruilopeziol (5.19 %) and 16

2008 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Markus Heryanto Langsa

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa organik khususnya organic karbon terlarut (DOC) dari dua spesies daun tumbuhan (<em>wandoo eucalyptus </em>and <em>pinus radiate, conifer</em>) yang larut dalam air selama periode 5 bulan leaching eksperimen. Kecepatan melarutnya senyawa organic ditentukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan kombinasi dari beberapa teknik diantaranya Total Organic Carbon (TOC) analyser, Ultraviolet-Visible (UV-VIS) spektrokopi dan pyrolysis-gas chromatography-mass spectrometry (Py-GC-MS).</p><p>Hasil analisis DOC dan UV menunjukkan peningkatan yang tajam dari kelarutan senyawa organic di awal periode pengamatan yang selanjutnya berkurang seiring dengan waktu secara eksponensial. Jumlah relatif senyawa organic yang terlarut tergantung pada luas permukaan, aktifitas mikrobiologi dan jenis sampel tumbuhan (segar atau kering) yang digunakan. Fluktuasi profil DOC dan UV<sub>254</sub> disebabkan oleh aktifitas mikrobiologi. Diperoleh bahwa daun kering lebih mudah terdegradasi menghasilkan senyawa organic dalam air dibandingkan dengan daun segar. Hasil pyrolysis secara umum menunjukkan bahwa senyawa hidrokarbon aromatic dan fenol (dan turunannya) lebih banyak ditemukan pada residue sampel setelah proses leaching kemungkinan karena adanya senyawa lignin atau aktifitas humifikasi mikrobiologi membuktikan bahwa senyawa-senyawa tersebut merupakan komponen penting dalam proses karakterisasi DOC.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document