risk assessement
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

24
(FIVE YEARS 5)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Agrociencia ◽  
2021 ◽  
Vol 55 (6) ◽  
pp. 539-555
Author(s):  
Mauricio Berumen Jiménez ◽  
Ricardo David Valdez Cepeda ◽  
Santiago de Jesús Méndez Gallegos ◽  
Jorge Cadena Íñiguez ◽  
Alfredo Esparza Orozco ◽  
...  

The larvae and pupae of Liometopum apiculatum, an ant species known as “escamolera” (Lap), are valued for their flavour and nutritional value. Currently demand at restaurants trade, high price and other factors have threatened their populations. However, in Mexico there is no risk assessment for this species. Therefore, information was compiled to evaluate the conservation status of L apiculatum. The species Risk Assessment Methodology (MER) of Appendix I in the Mexican Standard NOM-059-SEMARNAT-2010 determines the risk category of a species based on scores of four criteria and places a species as “Extinct in the wild, subject to special protection, threatened or in danger of extinction”. In this study, the related scores were, for Criterion A (taxon distributional area), 3 points (restricted distribution); Criterion B (habitat status regarding its natural development), 1 point (apt, or not limiting); Criterion C (biological vulnerability), 1 point (low vulnerability); and criterion D (impact of human activity on the taxon) scored 3 points (medium impact). The sum of the scores of the four MER criteria indicated that Lap (the escamolera ant) should be placed in the category of Subject to special protection (SSP). This information shall be used to design management and conservation policies for edible insects in Mexico.


2020 ◽  
Vol 53 (7) ◽  
pp. 549-557
Author(s):  
Tomofumi Uotani ◽  
Yasunori Nishida ◽  
Noriaki Odagiri ◽  
Seijiro Yoshifuku ◽  
Kenju Ko ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 205-214
Author(s):  
Fitri Suryanti ◽  
Mulyono Mulyono

Masyarakat  modern  saat  ini  cenderung  membutuhkan  peran  alat  bantu  yang  mampu mempersingkat   waktu   pekerjaan.   Tak   heran   bila   teknologi   mutakhir   menjadi   basic pengoperasian alat bantu kerja dewasa ini. Salah satunya adalah pesawat angkat angkut, yakni suatu alat bantu yang berfungsi sebagai pemindah, pengangkat atau pengangkut barang maupun orang secara vertikal dan atau horizontal dengan jarak tertentu. Alat bantu forklift tergolong sebagai pesawat angkat angkut. PT. Bangun Sarana Baja – Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang fabrikasi dan konstruksi baja memanfaatkan forklift sebagai material handling equipment. Penelitian ini  merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancang bangun cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada 15 operator forklift serta tim HSE PT. Bangun Sarana Baja – Gresik guna mengevaluasi hazard  identification  dan  risk  assessment  (HIRA)  pada  pengoperasian  forklift.  Untuk mendapatkan tingkat risiko pada risk assessment maka dilakukan perhitungan nilai severity dan probability. Hasil penelitian menunjukan bahwa hazard identification dan risk assessment pada pengoperasian forklift di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik didapati 31 potensi bahaya yang dikategorikan sebagai potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori ekstrim sebanyak 14, potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori tinggi sebanyak 6, serta potensi bahaya dengan tingkat risiko kategori sedang sebanyak 11. Kegiatan hazard identification dan risk assessment (HIRA)  yang  dilakukan  dengan  memperluas  objek  pengamatan  pada  tahapan  aktivitas pengoperasian forklift dan lingkungan kerja akan membantu mengendalikan bahaya lingkungan kerja, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan kerja di PT. Bangun Sarana Baja – Gresik


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document