community pattern
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 6)

H-INDEX

17
(FIVE YEARS 2)

2021 ◽  
Vol 70 (1) ◽  
Author(s):  
Pavel Jurajda ◽  
Georg Streck ◽  
Kevin Roche ◽  
Michal Janáč ◽  
Zdenka Jurajdová

2019 ◽  
Vol 112 (8) ◽  
pp. 1121-1136 ◽  
Author(s):  
Xiao-Mei Fang ◽  
Tao Zhang ◽  
Jun Li ◽  
Neng-Fei Wang ◽  
Zhen Wang ◽  
...  

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Rina Martiara

AbstractNusantara as bhinneka (unity) culture has not been studied completely and comprehensively. It is only called as equatorial emerald region that most of the people are farmer. Children’s song says that my grandmother is a sailor, but Nusantara’s society can not precisely express the distance of society with the ocean. The current dance research examines dance as a particularistic study of dance on a particular tribe, and it ignores the extensive research on a large scale. This study will evolve to find the cultural mapping of Nusantara dance based on cultural style categorization of mental map; it is a new awareness of how to think based on cultural geography. The approach of the study was the analysis of the motion structure that builds a dance and all the supporting aspects that will create the cultural style of the community. Textual analysis will examine the elements of dance those are motion, accompaniment, floor pattern, property, makeup and clothing, outfit of show. Contextual analysis was used to analyze the cultural values in the dance. Those two methods can be used to draw aesthetic patterns possessed by Malay culture. The conclusion of maritime culture pattern study presented that there were four different patterns with farmer community pattern which have three patterns and rice farmer which have five patterns.Keywords: Malay dance; maritime culture; pattern of fourAbstrakTari Melayu: Ekspresi Masyarakat Maritim. Nusantara sebagai budaya yang bhinneka selama ini belum mendapat kajian secara tuntas dan komprehensif. Nusantara hanya disebut sebagai daerah zamrud khatulistiwa yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Lagu anak-anak mengatakan bahwa nenek moyangku seorang pelaut, tetapi justru masyarakat Nusantara tidak mampu menyatakan secara jelas jarak masyarakat dengan lautan. Penelitian tari yang berkembang sekarang ini umumnya lebih banyak melihat tari sebagai studi yang partikularistik mengenai tari pada suatu suku bangsa tertentu, dan melupakan kajian yang meluas dalam skala besar. Kajian ini akan berkembang untuk menemukan pemetaan budaya tari Nusantara berdasarkan kategorisasi gaya budaya yang didasarkan pada mental map, yaitu satu kesadaran baru tentang cara berpikir berdasarkan geografi budaya. Pendekatan yang digunakan adalah analisis struktur gerak yang membangun sebuah tari dan seluruh aspek pendukungnya yang akan membentuk gaya budaya masyarakat tersebut. Analisis tekstual akan mengkaji unsur-unsur tari yang terdiri dari: gerak, iringan, pola lantai, properti, rias dan busana, perlengkapan pertunjukan. Analisis kontekstual digunakan untuk menganalisis nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam tari tersebut. Dari kedua metode tersebut dapat dipetakan pola estetis yang dimiliki oleh budaya Melayu. Simpulan yang dapat ditarik bahwa pola budaya maritim adalah pola empat yang berbeda dengan pola masyarakat petani ladang yang berpola tiga dan petani sawah yang berpola lima.Kata kunci: tari Melayu; budaya maritim; pola empat


2018 ◽  
Vol 21 (6) ◽  
pp. 826-835 ◽  
Author(s):  
Rafael D'Andrea ◽  
Annette Ostling ◽  
James P. O'Dwyer

2017 ◽  
Vol 22 (2) ◽  
pp. 361
Author(s):  
Erlina Rufaidah

Abstrak Koperasi dan masyarakat merupakan aspek penting dalam peningkatan ekonomi pedesaan yang akan bermuara pada kemajuan desa tersebut. Maka koperasi dan masyarakat tidak dapat berjalan sendiri-sendiri atau bergerak terlalu dominan pada salah satu aspek nya, sehingga pola gerakan koperasi harus selalu beriringan dengan pola gerakan masyarakat sebagai anggotanya. Usaha terbimbing merupakan sebuah perlakuan khusus kepada pelaku usaha untuk dapat diberikan pendampingan, pembimbingan, penyuluhan hingga pada tahap evaluasi usaha. Hal tersebut dimaksudkan agar pelaku usaha tersebut dapat terarah dengan baik, mampu memecahkan masalah, mampu menjawab tantangan, mampu mengikuti perkembangan zaman dan memiliki daya saing sehingga usaha yang didirikan dapat terus maju dan berkembang sebagai bukti turut ambil bagian dalam pembangunan perekonomian masyarakat. Pemberdayaan dengan cara pembimbingan atau pendampingan dinilai akan berjalan lebih efektif dan efesien sehingga target yang telah ditentukan dapat lebih mudah dicapai. Paradigma yang masih menganggap koperasi menjadi jalan untuk kepentingan individual profit oriented sudah seharusnya untuk di-revitalisasi menjadi multi-purpose oriented. Sehingga fungsi dan peran koperasi dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Pengembangan model usaha terbimbing dipandang akan menjadi jalan solusi bagi koperasi unit desa untuk dapat mencapai target capaian yang telah ditetapkan.   Kata kunci: Pemberdayaan Perekonomian, Koperasi Unit Desa, dan Usaha Terbimbing   Abstract Cooperation and community is the important aspect in increasing rural economic which lead to the development of its rural area. Then, cooperation and community can not walk aone or moving dominanly on one of the aspect, so the cooperation pattern movement must be hand in hand with community pattern movement as its member. Guided business is a special treatment to the businessmen in order to get guiding, supervising, counseling until evaluation business step. That means the businessmen will be guided well, able to solve problem, able to answer the challenge, able following development era and have competitiveness so the business that established able to develop, As proof of taking part in community economical development. Empowerment by way of mentoring or mentoring assessed will run more effectively and efficiently so that the target that has been determined can be more easily achieved. The paradigm that still considers the cooperative to be the way for the benefit of individual profit oriented is supposed to be in the revitalization become multi-purpose oriented. So, the function and role of cooperation can run optimally in accordance with the principles. The development of a guided business model is seen as the path of solution for the cooperation of village unit (KUD) to achieve the established performance target.   Keyword: Economical Empowering, The Cooperation of Village Unit (KUD), and Guided Business


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document