mental skill
Recently Published Documents


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 4)

H-INDEX

7
(FIVE YEARS 0)

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 149-159
Author(s):  
Fadhilah Rahmawati ◽  
Agus Romdlon Saputra

Studi ini bertujuan untuk mendorong warga binaan wanita Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo untuk memiliki mental skill dalam stress management, baik selama berada di rumah tahanan maupun nantinya setelah menyelesaikan masa tahanan dan kembali ke tengah masyarakat. Berada di rumah tahanan seringkali membuat warga binaan merasa tertekan karena interaksi dengan pihak luar yang dibatasi, kebosanan menghadapi dan menjalani aktivitas rumah tahanan, serta pergolakan batin atas kasus pelanggaran pidana mereka. Oleh sebab itu, manajemen stres merupakan mental skill yang sangat diperlukan warga binaan untuk dimiliki sebagai salah satu strategi menurunkan level stres tingkat rendah-medium, dan meningkatkan level kesejahteraan (wellbeing). Metode yang digunakan adalah participatory action research (PAR). Temuan studi ini di antaranya munculnya kesadaran urgensi mental skill menulis ekspresif dan motivasi menggunakan metode ini untuk mengelola stres di kemudian hari. Kata kunci: warga binaan wanita; mental skill; menulis ekspresif; kesejahteraan


Responsive ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Ari Afriansyah ◽  
Meilanny Budiarti Santoso

Abstrak            Jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan secara konsisten setiap tahunnya. Meski demikian tidak semua lansia beruntung bisa tinggal bersama keluarga di masa tuanya, hal itu bisa disebabkan oleh bermacam hal sehingga lansia ditempatkan di tempat penitipan lanjut usia atau biasa disebut dengan panti werdha. Panti werdha merupakan bentuk perhatian yang diberikan oleh pemerintah kepada lansia yang berfungsi untuk menampung lansia di Indonesia. Namun, kehidupan lansia di Panti Werdha tidak semuanya berjalan dengan lancar, tercatat menurut penelitian yang pernah dilakukan di Panti Griya Sehat Bahagia Palur Karanganyar bahwa sebanyak 94,5% lansia mengalami depresi di Panti karena berbagai hal. Oleh karena itu sudah menjadi tugas panti untuk memberikan pelayanan-pelayanan bagi lansia untuk membantu proses adaptasi lansia dengan memenuhi syarat dasar melangsungkan kehidupan mereka (syarat fisik, kejiwaan dan sosial). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, dimana penulis melakukan kajian terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Dan dari kajian yang telah dilakukan ditemukan bahwa upaya pelayanan lansia telah diatur dalam undang-undang nomor 13 tahun 1998 pasal 3 yang menyatakan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia meliputi pelaksanaan pelayanan bimbingan fisik, pelayanan bimbingan keagamaan/ mental spiritual, pelayanan bimbingan sosial serta bimbingan keterampilan dan telah mencakup segala aspek yang dibutuhkan lansia untuk memenuhi aspek yang diperlukan untuk beradaptasi.Kata Kunci : Lansia, Adaptasi, Panti Werdha, Pelayanan Panti Werdha.Abstract            Numbers of elderly people in Indonesia has increased consistently. However, not all elderly people are fortunate to be able to live with their families in their old age, this can be caused by a variety of things so that the elderly are placed in a nursing home. Nursing homes are a attention given by the government to the elderly. However, the lives of the elderly in the Nursing Home didn’t all go smoothly, according to a study conducted at the Griya Sehat Bahagia Nursing Home that 94.5% of the elderly had depression. Therefore it has become the duty of the orphanage to provide services for the elderly to assist the process of adaptation of the elderly by fulfilling the basic requirements for carrying out their lives (physical, psychological and social conditions). This study uses the literature study method. And from the studies, it was found that the service efforts of the elderly have been regulated in law number 13 (1998) article 3 which states that efforts to improve elderly social welfare include the implementation of physical, mental, skill and social guidance services. It all includes all aspects needed by the elderly to fulfill the aspects needed to adapt.Key Words : Elderly, Adapt, Nursing Home, Nursing Home Services.


2019 ◽  
Vol 27 (3) ◽  
pp. 17-19

Purpose This paper aims to review the latest management developments across the globe and pinpoint practical implications from cutting-edge research and case studies. Design/methodology/approach This briefing is prepared by an independent writer who adds their own impartial comments and places the articles in context. Findings This research paper reveals how perceived career youth norms have the power to significantly dampen the career transition mobility of individuals aged 35 and over. Overcoming the barrier to changing careers presented by these workplace youth norms is most achievable for midlife workers who possess effective levels of resilience, the mental skill of positive reframing, and a low sense of commitment to their current employer. Originality/value The briefing saves busy executives and researchers hours of reading time by selecting only the very best, most pertinent information and presenting it in a condensed and easy-to-digest format.


Author(s):  
Christina Tsaknaki

This chapter explores thematic affinities between Grattius and Ovid’s Ars Amatoria, focusing on the connection between lover and hunter, the importance of mental skill as a complement to pure physical exertion, and the art of hunting as a civilizing force. It is argued, moreover, that the interplay between brawn and brains, articulated in Grattius as a contrast between arma and ars, allows him to engage with the ‘Callimachean’ aesthetic literary debate as played out in Augustan poetry and in Ovid in particular: Grattius’ opening sections on thinly wrought nets and deceptive snares can be seen to offer significant potential for metapoetic readings.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 15-25
Author(s):  
Nazori Nazori ◽  
Juriana Juriana ◽  
Rina Ambar Dewanti
Keyword(s):  

ABSTRAK. Penelitian ini untuk mengetahui Penyusunan norma mental skills pemain sepakbola usia 14 tahun (konsentrasi, kemampuan visualilsasi dan imajeri, kontrol perilaku). Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti dapat merumuskan sebagai: (1) Bagaimana norma untuk pengukuran konsentrasi pemain Usia 14 tahun. (2) Bagaimana norma untuk pengukuran kemampuan visualisasi dan imajeri pemain sepakbola Usia 14 tahun. (3) Bagaimana norma untuk pengukuran kontrol perilaku pemain sepakbola Usia 14 tahun. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta, pengambilan data dilaksanakan di Liga Kompas Gramedia di Lapangan MABES POLRI, Blok M Jakarta Selatan dan stadion Bea Cukai Jakarta Timur pada tanggal 16 Desember sampai 1 Maret 2017. Subyek pada penelitian ini adalah pemain Liga Kompas Gramedia Usia 14 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik insidental dengan kriteria sebagai berikut: pengisian angket mental skills yang diisi oleh pemain Liga Kompas Gramedia Usia 14 tahun.  Berdasarkan perhitungan validitas diketahui bahwa 18 soal dengan menggunakan rumus Pearson diketahui keseluruhan butir berada diatas nilai kriteria (r tabel) sehingga kuesioner mental skills ini valid dengan nilai berkisar antara 0,237 dan 0,697 dengan nilai r tabel sebesar 0,138. Sedangkan 18 soal yang valid/tidak, analisa data mendapatkan nilai reliabilitas sebesar r = 0,746 artinya alat ukur tersebut cukup terpercaya dan dapat digunakan untuk menilai mental skills pemain Usia 14 karena memiliki keajegan dari waktu ke waktu. Menurut data yang diperoleh dapat disimpulkan: (1) Norma pengukuran mental skills aspek konsentrasi untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut:  kategori tinggi dengan skor 24-30, kategori sedang dengan skor 17-23, kategori rendah dengan skor 10-16. (2) Norma pengukuran mental skills aspek kemampuan visualisasi dan imajeri untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut: kategori tinggi dengan skor 25-30, kategori sedang dengan skor 19-24, kategori rendah dengan skor 13-18. (3) Norma pengukuran mental skills aspek kontrol perilaku untuk pemain sepakbola usia 14 tahun sebagai berikut: kategori tinggi dengan skor 26-30, kategori sedang 21-25, kategori rendah dengan skor 16-20.   Kata Kunci : Norma, Mental Skill, Konsentrasi, Visualisasi, Kontrol Prilaku


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document