Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (APTLMI)

2774-2504, 2775-0108

Author(s):  
Rizal Apriansyah Pratama ◽  
Dewi Kania Yulianti ◽  
Doni Setiawan

Pemantapan Mutu Internal di Laboratorium klinik merupakan sesuatu yang sangat penting secara rutin serta berguna dalam mendeteksi kesalahan dini sehingga dapat meningkatkan kualitas dan menjamin hasil pemeriksaan. Metode penjaminan tersebut dapat dilakukan dengan penerapan metrik sigma yang dapat mendeteksi 690.000 kesalahan per juta peluang atau 30,9 probabilitas tanpa cacat dengan kategori nilai sigma minimal 3 dan nilai sigma maksimal 6. Salah satu parameter pemeriksaan kimia klinik yang kerap memiliki nilai sigma <3 adalah ureum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi metrik sigma dalam pemantapan mutu internal pada pemeriksaan ureum disalah satu laboratorium rumah sakit Kabupaten Pangandaran. Metode penelitian ini merupakan analitik deskriptif berdasarkan nilai sigma dalam pemantapan mutu internal pada pemeriksaan ureum disalah satu Laboratorium Rumah Sakit Kabupaten Pangandaran. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai sigma ? 3 - < 4 atau marginal di bulan Maret dan Mei 2021 pada level kontrol normal sedangkan pada level kontrol patologis mengalami kenaikan nilai dari 2 sigma dibulan Maret menjadi 3 sigma dibulan Mei 2021 atau dikatakan marginal.


Author(s):  
Marchamtia Sarah Nur Awalia Fajari ◽  
Muhammad Taufiq Qurrohman
Keyword(s):  

Tepung talas memiliki nilai karbohidrat 70-80%. Sumber karbohidrat yang tinggi ini berpotensi dimanfaatkan dalam bentuk media alternatif untuk mendukung pada pemeriksaan kultur jamur Candida albicans. Candida albicans merupakan salah satu jamur yang menyebabkan Kandidiasis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas variasi konsentrasi tepung talas sebagai media alternatif terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Jenis penelitian adalah eksperimental. Hasil menyatakan bahwa rerata pertumbuhan koloni pada masing-masing media beda secara signifikan. Pada uji efektifitas semua konsentrasi tepung talas memiliki persentase lebih dari 100%. Terdapat pengaruh variasi tepung talas terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Semakin tinggi konsentrasi media tepung talas maka semakin banyak jumlah koloni Candida albicans yang tumbuh. Pada uji efektivitas menunjukkan bahwa pada semua konsentrasi tepung talas dalam kriteria sangat efektif. Kata kunci : tepung talas, media alternatif, Candida albicans


Author(s):  
Nor Aini Aida ◽  
Febri Nur Ngazizah ◽  
Miftachul Sobirin ◽  
Riky Riky
Keyword(s):  

Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan untuk obat di Kalimantan. E.  palmifolia digunakan untuk pengobatan karena mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antibakteri. Seperti senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin dan glikosida yang termasuk kedalam senyawa polar. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% E. palmifolia terhadap bakteri Salmonella paratyphi dengan metode ekstraksi teknik maserasi. E. paratyphi merupakan bakteri pathogen terhadap manusia yang habitatnya berada di saluran pencernaan. Penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak E. palmifolia dengan perbandingan konsentrasi ekstrak E. palmifolia 20 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml, dan 60 mg/ml serta kloramfenikol sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif.  Metode uji antibakteri yang digunakan yaitu metode difusi dengan cara paper disk sebanyak 5 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh ekstrak E. palmifolia dalam mengambat pertumbuhan bakteri E. paratyphi yang dibuktikan dengan adanya zona hambat yang terbentuk disekitar paper disk pada media dengan konsentrasi 20 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml, 50 mg/ml, dan 60 mg/ml dimana rata rata diameter zona hambat berturut-turut 6,6 mm, 7,4 mm, 8,8 mm, 9,9 mm masuk dalam kategori daya hambat tidak efektif dan 11 mm masuk dalam kategori lemah. Kata Kunci: Eleutherine palmifolia, Etanol, Antimikroba


Author(s):  
Mia Irawan ◽  
Febri Nur Ngazizah ◽  
Riky Riky ◽  
Iqlila Romaidha ◽  
Iqlila Romaidha

Abstrak Hutan Kalimantan merupakan hutan hujan tropis terluas yang menjadi salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk pengembangan dalam bidang kesehatan/pengobatan, salah satu tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan adalah akar kait-kait (Uncaria acida (Hunt.) Roxb.). Tumbuhan ini memiliki senyawa alkaloid indol, triterpen, flavonoid dan fenilpropanoid berperan sebagai antibakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji antibakteri menggunakan metode Kirby Bauer untuk menentukan aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat disekitar kertas cakram. Bakteri yang diuji adalah E. coli. E. coli merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang dapat menyebabkan diare ringan. Ekstrak yang diuji pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun U. acida dengan perlakuan 5 variasi konsentrasi (5 mg/ml, 15 mg/ml, 30 mg/ml, 40 mg/ml dan 50 mg/ml). Hasil rata-rata zona hambat ekstrak etanol daun U. acida dalam konsentrasi 5 mg/ml yaitu 8,1 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 15 mg/ml yaitu 8,3 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 30 mg/ml yaitu 9,1 mm dalam kategori lemah, 40 mg/ml yaitu 9,2 mm dalam kategori lemah dan 50 mg/ml dalam kategori sedang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA, dengan signifikansi (? > 0.05 ) yang berarti bahwa data zona hambat pada uji pertumbuhan bakteri E. coli pada ke 5 konsentrasi tersebut berpengaruh terhadap zona hambat bakteri E. coli. Kata kunci : Uncaria acida (Hunt.) Roxb, Escherichia coli, metode Kirby Bauer.


Author(s):  
Maharani Pertiwi Koentjoro ◽  
Hidayah Sri Wilujeng ◽  
Astrina Dilla ◽  
Endry Nugroho Prasetyo

Isolation of deoxyribonucleotide (DNA) is an important step in molecular analysis. In this process, DNA must be obtained in sufficient quantities and in good quality for any further analysis. The Cetyl Trimethylammonium Bromide (CTAB) method is commonly used in DNA isolation of plant or fungal. This method is an alternative in DNA isolation since it is easy and inexpensive. This study aims to modify the CTAB method for DNA isolation from human cheek epithelium for any molecular analysis. Epithelial cells were taken from the oral cavity of the researcher. The isolation protocol included cell lysis step with CTAB buffer and proteinase-K, purification step with the addition of chloroform:isoamylalcohol (24:1), precipitation step with isopropanol. The results of the ratio analysis of DNA spectrophotometer at wavelengths of 260 and 280 nm in the range of 1.73-1.85. The quality of DNA isolation was observed by agarose gel electrophoresis and a firm band was obtained after Ethidium Bromide staining. The DNA concentration in both methods ranged from 400-480 mg/mL. The time required for both methods ranges from 2.5-3 hours. The modified CTAB method DNA isolation protocol produces DNA that has good quality and quantity for molecular analysis processes, such as Polymerase Chain Reaction (PCR).


Author(s):  
Fitra Akbar Mulyono ◽  
Iqlila Romaidha ◽  
Nur Aini Hidayah Khasanah ◽  
Febri Nur Ngazizah

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk A. aegypti. Pembuatan Larvasida alami dari tumbuhan seperti Alium sativum L. dan Uncaria acida Roxb sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat larvasida alami dari A. sativum dan U. acida. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk melihat efektivitas dari ekstrak A. sativum dengan U. acida sebagai larvasida nyamuk A. aegypti. Penelitian ini menggunakan larva nyamuk sebanyak 20 ekor untuk setiap konsentrasi dan diulang sebanyak 4 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan larvasida A. sativum pada konsentrasi tertinggi mencapai 100 % kematian sedangkan larvasida U. acida pada konsentrasi tertinggi mencapai 80% kematian larva nyamuk A. aegypti. Analisa data penelitian diolah menggunakan SPSS versi 20. Analisa One Way Anova ekstrak A. sativum bernilai sig 0.049 dan ekstrak U. acida bernilai sig 0.245. Pada ekstrak A. sativum terdapat perbedaan signifikan kematian larva nyamuk pada setiap konsentrasi sedangkan ekstrak U. acida tidak terdapat perbedaan signifikan kematian larva nyamuk pada setiap pemberian konsentrasi. Analisa T-tes ekstrak A. sativum dan U. acida bernilai sig 0.80 maka tidak ada perbedaan efektivitas di kedua ekstrak larvasida. Dapat disimpulkan hasil penelitian larvasida ekstrak A. sativum dan ekstrak U. acida sama-sama efektif pada larva A. aegypti. Kata kunci : A. aegypti, A. sativum, U. acida, Larvasida, One Way Anova


Author(s):  
Hieronymus Rayi Prasetya ◽  
Nurlaili Farida Muhajir ◽  
Magdalena Putri Iriyanti Dumatubun

Internal quality assurance is a prevention and control activity that must be carried out by the laboratory continuously and covers all aspects of laboratory examination parameters. Hematology examination in the laboratory is carried out using a Hematology analyzer, but this tool has limitations, one of which is that it can make leukocyte count reading errors. In order for the results of the tool to be reliable, it is necessary to carry out quality control on the hematology analyzer. The use of Westgard multirule is commonly used in laboratories, but the application of six sigma is still very rarely used, especially in the field of hematology. This research aims to know the internal quality control of the analytical stage of the Hematology analyzer for the leukocyte count based on the analysis of Westgard and Six sigma. This type of research is descriptive research. The sample in this study is the control value data for the examination of the leukocyte count for 1 month at Panembahan Senopati Hospital. The data were analyzed using the Westgard rules and Six sigma. At low level, 13s deviation (random error) is obtained. At the normal level, there is a deviation of 12s (warning). At high level 12s deviation is obtained (warning). The sigma scale at all control levels shows a scale above 6. Analysis based on six sigma for leukocyte count showed an average of 7.16 sigma which indicates that leukocyte examination using a hematology analyzer has an accuracy of 99.9%.


Author(s):  
Retno Martini Widhyasih ◽  
Ria Nur Puspa Sari ◽  
Bagya Mujianto

Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolik dengan karakteristik hiperglikemia berkepanjangan dengan risiko komplikasi pada ginjal. Kontrol glikemik dapat dipantau dengan pemeriksaan HbA1c. Kontrol glikemik yang buruk dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang dapat dinilai dari laju filtrasi glomerulus (LFG). LFG diukur menggunakan kadar kreatinin serum dengan menggunakan persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD). Penelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antara kadar HbA1c dengan LFG pada pasien DM. Metode penelitian secara observasional analitik dengan disain cross sectional terhadap 90 data rekam medis pasien DM tahun 2019 di RSUD Budhi Asih, yang melakukan pemeriksaan HbA1c dan kreatinin serum sebagai dasar perhitungan LFG. Analisis data dengan uji korelasi Spearman’s dengan CI 95% (?=0,05). Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar HbA1c adalah 7,9% artinya sebagian besar pasien memiliki kadar HbA1c yang buruk dan hasil rata-rata LFG adalah 60 mL/min/1,73m2 artinya sebagian besar pasien memiliki nilai LFG<90 mL/min/1,73m2 dan mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi ginjal. Hasil korelasi Spearman’s menunjukkan arah negatif (r) sebesar -0,396. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin kecil nilai LFG sehingga pasien DM harus melakukan kontrol glikemik secara rutin guna mencegah terjadinya penurunan fungsi ginjal yang dapat mengarah pada kejadian komplikasi.


Author(s):  
Diah Lestari ◽  
Husjain Djajaningrat
Keyword(s):  
P Value ◽  

Kadar timbal darah menggambarkan kadar timbal dalam tubuh. Absorbsi timbal darah yang meningkat menyebabkan peningkatan jumlah retikulosit. Hematoksik dapat digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap efek timbal darah pada masyarakat seperti pekerja cat oplosan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dan keeratan hubungan kadar timbal darah dengan hasil hitung retikulosit pekerja cat oplosan di wilayah Jakarta Timur. Metode Penelitian analitik observasional pendekatan desain cross sectional, secara non probabilityconsecutive sampling. Hasil penelitian, pada Pekerja Cat Oplosan di wilayah Jakarta Timur diperoleh kadar timbal darah tertinggi 0,45 mg/L, dengan persentase retikulosit tertinggi 1,62 %. Terdapat Pekerja Cat Oplosan dengan kadar timbal melebihi batas rujukan (>0,40 mg/L) dengan persentase retikulosit diatas normal (>1,5 %) sebanyak 10 %. Pekerja Cat Oplosan dengan kadar timbal dalam batas rujukan dengan persentase retikulosit normal masih besar yaitu 80 %. Kesimpulan, terdapat hubungan yang signifikan antara kadar timbal darah dengan persentase retikulosit pada pekerja cat oplosan di wilayah Jakarta Timur (p-value = 0,000) dan menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah hubungan positif nilai r = 0,663. Keeratan hubungan dengan arah positip berarti semakin tinggi kadar timbal darah dapat memperpendek umur dan pematangan eritrocit ditandai peningkatan jumlah retikulosit.


Author(s):  
Reza Amelia ◽  
Riky ◽  
Febri Nur Ngazizah

Masyarakat Kalimantan memanfatkan tumbuhan obat untuk pengobatan suatu penyakit salah satunya adalah akar kaik-kaik (Uncaira cordata (Lour.) Merr.) Tumbuhan ini memiliki alkaloid, fenolik, steroid, terpenoid dan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri menggunakan Metode difusi agar cara Kirby Bauer/ kertas cakram yang digunakan untuk menentukan aktivitas antibakteri ditandai zona hambat terhadap S. aureus yang merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat. U. cordata diekstraksi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana dilanjutkan etil asetat. Ekstrak yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etil asetat dengan perlakuan 5 variasi konsentrasi (100 mg/L, 200 mg/L, 300 mg/L, 400 mg/L, 500 mg/L). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA, hasil rata rata zona hambat ekstrak etil asetat U. cordata dalam konsentrasi 100 mg/L yaitu 12,7 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 200 mg/L yaitu 14,2 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 300 mg/L yaitu 15,3 mm dalam kategori lemah, konsentrasi 400 mg/L yaitu 16,3 mm dalam kategori sedang dan konsentrasi 500 mg/L yaitu 17,7 mm dalam kategori sedang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document