Applied Industrial Engineering Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

19
(FIVE YEARS 9)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Dian Nuswantoro

2615-3033, 2614-235x

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14-18
Author(s):  
Nintia Litano Buyung ◽  
Endang Suhendar

AbstractIn maximizing the profits to be obtained the company needs optimal production planning. The plan considers the resources of the company. PT XYZ is a furniture company. This research focuses on optimizing production planning on the manufacture of door products at PT. XYZ. There are several types of products issued in: D1 type door, D2 type door, D3 type door, and D4 type door. Production planning at PT. XYZ can be seen as an integer program model, which is a method related to optimizing resources to increase profits. Optimization is done by determining the amount of production for each type and each calculating existing resources. The solution search for this model is done by the Branch and Bound algorithm. Based on the calculation results using QM software for Windows, the amount corresponding to production is obtained by using Branches and Bound giving an increase of 36.5% compared to the acquisition of PT. XYZ before. Keywords: Branch and Bound Algorithms, Integer Programming,Optimization  AbstrakDalam memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan perlu adanya perencanaan produksi yang optimal. Perencanaan tersebut mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pada perusahaan. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang furniture. Penelitian ini fokus kepada pengoptimalan perencanaan produksi pada pembuatan produk pintu di PT.XYZ. Terdapat beberapa jenis produk yang diproduksi di antaranya: Pintu tipe D1, Pintu tipe D2, Pintu tipe D3, dan Pintu tipe D4. Perencanaan produksi di PT.XYZ ini dapat dikatakan sebagai model program integer, karena semua variabel menghendaki hasilnya berupa bilangan bulat. Program tersebut berhubungan dengan pengoptimalan ketersediaan sumber daya bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Pengoptimalan yang dilakukan yaitu dengan menentukan jumlah produksi untuk masing-masing tipe serta mempertimbangkan semua ketersediaan sumber daya yang ada. Pencarian solusi untuk model ini dilakukan dengan algoritma Branch and Bound. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM for Windows, diketahui bahwa penentuan jumlah produksi dengan menggunakan algoritma Branch and Bound memberikan peningkatan keuntungan sebesar 36.5% dibandingkan dengan keuntungan PT.XYZ sebelumnya. Kata kunci: Optimasi, program integer, algoritma Branch and BoundReferensi[1]     Sofyan Assauri. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 2008.[2]      Winston, W. L. Operations Research: Applications and Algorithms. Edisi Keempat.Canada: Brooks/Cole-Thomson Learning. 2004.[3]      Akram, S. A., dan Jaya, A. I. Optimalisasi Produksi Roti dengan Menggunakan Metode Branch and Bound (Studi Kasus Pada Pabrik Roti Syariah Bakery, Jl. Maleo, Lrg.VIII No. 68 Palu). Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan, 13(2): 98-107. 2016.[4]      Jiao, H. W., dkk. An Effective Branch and Bound Algorithm for MinimaxLinear Fractional Programming. Journal of Applied Mathematics, Volume 2014: 8. 2014.[5]      Williams, H. P. The Problem with Integer Programming. Journal of Management Mathematics, 22(3): 213-230. 2011.[6]      Falani, I. Penentuan Nilai Parameter Metode Exponential Smoothing dengan Algoritma Genetik dalam Meningkatkan Akurasi Forecasting. Journal of Computer Engineering System and Science, 3(1): 14–16. 2018.[7]      Mehdizadeh, E., dan Jalili, S. An Algorithm Based on Theory of Constraints and Branch and Bound for Solving Integrated Product-Mix-Outsourcing Problem. Journal of Optimization in Industrial Engineering, 12(1): 167-172. 2019.[8]      Taylor, B. W. Introduction to Management Science. Edisi ke-11. United States of America: Prentice-Hall International, INC. 2013[9]      Puryani., dan Ristono, A. Penelitian Operasional. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012.[10]    Yusrah N. dkk. Implementasi Algoritma Branch and Bound Dalam Penentuan Jumlah Produksi Untuk Memaksimalkan Keuntungan. Jurnal String Vol. 3 No. 1 Agustus 2018. ISSN: 2527-9661[11]    Taha, H. A. Operations Research: An Introduction. Edisi ke-8. United States of America: Prentice-Hall International, INC. 2007.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Anis Rahmawati ◽  
Syifa Nur Rakhmah ◽  
Lusa Indah Prahartiwi

AbstractThere are many ways that each service provider company does, especially services to win the competition, among others, by increasing service productivity targets. One service provider company that is committed to increasing service productivity targets is PT. Sanggar Sarana Baja. This study aims to predict service productivity system targets using the application of Algortima C4.5 at PT. Sanggar Sarana Baja. The attributes of working time input in this study include area, performance, efficiency, and productivity. In this study, it was found that the results obtained came from several input attributes which resulted in a causal relationship in classifying the results of service productivity targets at PT. Sanggar Sarana Baja. This research is expected to help PT. Sanggar Sarana Baja in increasing customer satisfaction to retain customers and increase profits of PT. Sanggar Sarana Baja. Based on the classification results using the C4.5 Algorithm, it shows that the accuracy reaches 95.00%, which indicates that the C4.5 algorithm is suitable for measuring the target level at PT. Sanggar Sarana Baja. Keywords: Accuracy, Validation, Decision Tree, Data mining, KDD, C4.5 Algorithm, Services Companies, Target Services Productivity Systems  Banyak cara yang dilakukan oleh masing - masing perusahaan penyedia jasa, khususnya servis untuk memenangkan persaingan, antara lain dengan meningkatkan target produktivitas servis. Salah satu perusahaan penyedia jasa servis yang berkomitmen dalam meningkatkan target produktivitas servis adalah PT. Sanggar Sarana Baja. Penelitian ini bertujuan untuk memperdiksi target sistem produktivitas servis menggunakan penerapan Algoritma C4.5 pada PT. Sanggar Sarana Baja. Atribut masukan waktu kerja dalam penelitian ini mencangkup daerah, kinerja, efisiensi, dan produktivitas.  Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa hasil yang didapatkan berasal dari beberapa atribut masukan menghasilkan hubungan sebab -akibat dalam mengklasifikasikan hasil dari target produktivitas servis pada PT. Sanggar Sarana Baja. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak PT. Sanggar Sarana Baja dalam meningkatkan kepuasan konsumen untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan laba PT. Sanggar Sarana Baja tersebut. Berdasarkan hasil klasifikasi menggunakan Algoritma C4.5 menunjukkan bahwa diperoleh akurasi mencapai 95,00%, yang menunjukkan bahwa algoritma C4.5 cocok digunakan untuk mengukur tingkat target pada PT. Sanggar Sarana Baja. Kata kunci: Akurasi, Validasi, Decision Tree, Data mining, KDD, Algoritma C4.5, Perusahaan Jasa, Target Sistem Productivity ServicesReferensi[1]        Yulia and N. Azwanti, “Data Mining Prediksi Besarnya Penggunaan Listrik Rumah Tangga di Kota Batam Dengan Menggunakan Algoritma C4.5,” Semin. Nas. Ilmu Sos. dan Teknol., vol. 1, no. 1, pp. 175–180, 2018.[2]      R. Novita, “Teknik Data Mining?: Algoritma C 4 . 5,” pp. 1–12, 2016.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 19-29
Author(s):  
Dwi Nurul Izzhati ◽  
Yuli Setyaningsih ◽  
Jazuli .

AbstractPT. PKM is a company engaged in the germant industry. In the production process there are problems related to waste that related to waste that causes the production target not being achieved in Oktober-November 2018 as many as 109, 414 pcs and only able to produce as much as 84,111 pcs. There fore solution with Lean Six Sigma was used consists of: 1). The define phase obtained three wastes including a defect of 13,121 pcs, an idle time of 794 seconds, and a total reworking of 577 seconds for 60 pcs of product rework. 2). Measure Phase in addition, there is also a line balancer efficiency value of 43.96% and a balance delay of 56%. 3). The analysis phase is carried out an analysis of the causal factors towards the type of stich jump and the type of idle bottleneck. The improvement phase is done by designing a new production line using the Line Balancing method and arena simulation that requires improvement with the number of stations reduced from 36 to 20 work stations balancing line efficiency to 79.12%, delaying the balance up to 21%, the number of outputs increasing from 137 pcs to 216 pcs, and bottlenecks decreased from 36% to 2.7%.In the control carried out to help smooth the design of new lines, namely by regulating the cycle time, arrival time and the number of entities, and the number of worker. Keywords: Waste, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance Delay  AbstrakPT. PKM merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri garmen. Dalam sistem produksinya terdapat permasalahan terkait pemborosan yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi pada bulan Oktober-November 2018 sebanyak 109.414 pcs, dan hanya mampu memproduksi sebanyak 84.111 pcs. Maka dicari solusi dengan pendekatan Lean Six Sigma, yang terdiri: 1). Tahap define diperoleh tiga pemborosan antara lain defect sebanyak 13.121 pcs, idle time sebesar 794 detik, dan total rework sebesar 577 detik untuk 60 pcs produk rework. 2) Tahap measure didapatkan jenis cacat dominan yaitu jump of stich dan jenis idle dominan yaitu bottleneck. Selain itu juga diketahui nilai line balancing eficiency sebesar 43,96% dan balance delay 56%. 3) Tahap analyze dilakukan analisis faktor penyebab terhadap jenis cacat jump of stich dan jenis idle bottleneck. 4). Tahap improve dilakukan perancangan lini produksi baru dengan metode Line Balancing dan simulasi arena didapatkan kondisi perbaikan dengan jumlah stasiun turun dari 36 menjadi 20 stasiun kerja line balancing efficiency menjadi 79,12%, balance delay turun menjadi 21%, jumlah output meningkat dari 137 pcs menjadi 216 pcs, dan bottleneck menurun dari 36% menjadi 2,7%. Pada tahap control dilakukan untuk membantu kelancaran perancangan line baru, yaitu dengan mengontrol waktu siklus, waktu kedatangan dan jumlah entitas, serta jumlah tenaga kerja. Kata kunci: Pemborosan, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance DelayReferensi[1]        Darsono. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi dalam Upaya Mengendalikan tingkat Kerusakan Produk. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi.[2]        Nasution, M., N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.[3]        Goetsch D. L., S. B. Davis. (1994). Pengertian Kualitas. Jakarta: PT. Prenhalindo.[4]        Purponi P. & D. Andesta. (2009). Integrasi Model Lean Six Sigma untuk Peningkatan Kualitas Produksi. Jurnal Teknik industri, 10 (2), 91-97.[5]        Ahyari, Agus. (1992). Pengertian Pengendalian Kualitas. Yogyakarta:   BPFE Yogyakarta.[6]        Hartini. (2011). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Bandung: CV Lubuk Agung.[7]        Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT.   Gramedia Pustaka Utama.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 30-34
Author(s):  
Irwan Sukendar ◽  
Eli Mas'idah ◽  
Raka Wisnu Prayuda

 AbstractIKM Dadi Mulyo produces wood sawdust waste of approximately 400kg/day which if left for days on end will accumulate more and pollute the company's environment and the surrounding environment. Green Manufacturing method is used to perform analysis to reduce waste and increase added value. The research was conducted by direct observation and interviews. The results of the analysis show that the application of green manufacturing is able to reduce waste and increase added value by 50%. So that the increase in added value has the potential to improve the welfare of employees. Keywords: Waste, Green manufacturing, Value stream mapping, Future Stream Mapping, Value Added AbstrakIKM Dadi Mulyo menghasilkan limbah serbuk gergaji kayu kurang lebih 400 kg/hari yang apabila dibiarkan berhari-hari akan menjadi semakin menumpuk, mencemari lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitar. Metode Green Manufacturing digunakan untuk melakukan analisis guna mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah. Penelitian dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan Green Manufacturing mampu mengurangi pemborosan dan meningkatkan nilai tambah sebesar 50%. Sehingga peningkatan nilai tambah berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.Kata kunci: Waste, Green manufacturing, Value stream mapping, Future Stream Mapping, Value AddedReferensi[1]       I. W. Sutarman, “Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu Di Kota Denpasar (Studi Kasus Pada Cv Aditya),” J. PASTI, vol. 10, no. 1, pp. 15–22, 2016.[2]       Bahri S., “Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan kayu untuk pembuatan briket arang dalam mengurangi pencemaran lingkungan di Nangroe Aceh Darussalam,” J. Mek., vol. vol.4 no.2, pp. 410–415, 2007.[3]       I. N. Tika, I. G. Ayu, T. Agustiana, D. Agus, and W. Erawan, “Pengolahan Limbah Serbuk Gergaji Kayu Menjadi Bata Akustik,” pp. 585–593, 2017.[4]       I. Artikel, “Jurnal SENOPATI,” pp. 50–61, 2019.[5]       U. Malik, “Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Riau,” vol. I, no. 2, pp. 21–26, 1994.[6]       P. O. Box and S. Lind, “Proceedings of the 2008 Winter Simulation Conference S. J. Mason, R. R. Hill, L. Mönch, O. Rose, T. Jefferson, J. W. Fowler eds.,” pp. 1922–1930, 2008.[7]       C. B. Joung, J. Carrell, P. Sarkar, and S. C. Feng, “Categorization of indicators for sustainable manufacturing,” Ecol. Indic., vol. 24, pp. 148–157, 2013, doi: 10.1016/j.ecolind.2012.05.030.[8]       T. Stock and G. Seliger, “Opportunities of Sustainable Manufacturing in Industry 4.0,” Procedia CIRP, vol. 40, no. Icc, pp. 536–541, 2016, doi: 10.1016/j.procir.2016.01.129.[9]       S. Editor, Front Matter. 2014.[10]     “13 Green Manufacturing.pdf.” .[11]     A. M. Deif, “A system model for green manufacturing,” J. Clean. Prod., vol. 19, no. 14, pp. 1553–1559, 2011, doi: 10.1016/j.jclepro.2011.05.022.[12]     W. Widada, “Reduce The Risk of Atherosclerosis through the wet Cupping Therapy,” J. Med. Sci. Clin. Res., vol. 6, no. 11, pp. 581–586, 2018, doi: 10.18535/jmscr/v6i11.102.[13]     S. Sih, W. Wijayanti, and P. D. Sukmawati, “Potensi Limbah Serat Kayu Dari Pelepah Pisang Kering Sebagai Bahan Baku Pembuatan Frame Kacamata,” pp. 340–342.[14]     S. Wardani, “Pemanfaatan Limbah Batu Bara ( Fly Ash ) Untuk Stabilitas Tanah Maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya Dalam Manggurangi Pencemaran Lingkungan,” Pengukuhan Guru Besar Fak. Tek. Univ. Diponogoro, pp. 1–71, 2008.


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Irwan Sukendar ◽  
Andre Sugiyono ◽  
Pradhita Rifka Hanifati

AbstrakUD  Krisna  Alumunium  merupakan  perusahaan  industri  mebel  dengan  bahan pokok alumunium dalam bentuk perabotan rumah tangga. Produk utama perusahaan tersebut adalah etalase.  Perusahaan  tersebut  telah  melakukan  ekspansi  pasar  hingga  ke  berbagai  daerah. Permasalahan  distribusi  pada  UD  Krisna  Alumunium  adalah  pengaturan  urutan  pengantaran barang  ke  toko  mitra  yang  akan  didatangi,  rute  pendistribusian,  kapasitas  kendaraan,  waktu kepergian  dan  kepulangan  kendaraan.  Perusahaan  tersebut  belum  mempunyai  sistem pendistribusian  produk  yang  tepat  dalam  menentukan  jalur  distribusi  ke  toko  mitra  sehingga jarak  pengiriman  yang  ditempuh  kurang  efektif  dan  belum  mengoptimalkan  kapasitas kendaraan. Hal ini mengakibatkan biaya distribusi menjadi kurang efisien. Dengan keterbatasan kendaraan  yang  dimiliki,  produk  yang  diangkut  belum  dapat  memaksimalkan  kapasitas kendaraan  dan  belum  optimalnya  rute  pengiriman  karena  perusahaan  hanya  mempercayakan kepada  sopir  dan  kernet  untuk  mendistribusikan  produknya.  Solusi  masalah  pada  UD  Krisna Alumunium  dapat  menggunakan  Vehicle  Routing  Problem  dengan  metode  Clarke  and  Wright Saving Heuristic. Berdasarkan perhitungan penulis didapatkan kesimpulan bahwa metode yang digunakan  dalam  penelitian  ini  mampu  menghemat  biaya  sebesar  Rp  1.605.360  dengan persentase 8,41%. Kata kunci: Vehicle Routing Problem, Clarke and Wright Saving Heuristic, Saving Matriks      


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 9-19
Author(s):  
Khairun Nisa ◽  
Rindra Yusianto ◽  
Jazuli .

Abstrak   CV.  Adil  Ambarawa  merupakan  perusahaan  manufaktur  yang  bergerak  dalam pembuatan furniture. Salah satu  furniture yang dihasilkan adalah Kursi Kayu Bengkok. Bentuk kursi ini yang unik dan bengkok yang membuat konsumen tertarik dan senang dengan produk mebel  ini.  Jenis  produksi  pada  perusahaan  tersebut  adalah  produk  produksi  sesuai  dengan permintaan  (make  to  order).  Dalam  melakukan  perencanaan  dan  pengendalian  bahan  baku, perusahaan  mengalami  kendala  karena  belum  dilakukannya  suatu  perencanaan  yang  tepat dalam menentukan kebutuhan bahan baku. Untuk membantu masalah yang terjadi pada CV. Adil Ambarawa,  maka  diterapkan  suatu  metode  Material  Requirement  Planning  (MRP)  yang  dapat membantu  perusahaan  dalam  melakukan  perencanaan  dan  pengendalian  bahan  baku  secara tepat, dan efisien. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan pengadaan bahan baku selama  satu  tahun  sebesar  Rp  431.165.000,  sedangkan  dengan  menggunakan  MRP  dengan teknik  lot  sizing  Periodic  Order  Quantity  (POQ),  perusahaan  mengeluarkan  biaya  sebesar  Rp 349.515.467.   Kata Kunci: Material Requirement Planning, Teknik Lot Sizing, Perencanaan Bahan Baku      


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 20-28
Author(s):  
Irwan Sukendar ◽  
Andre Sugiyono ◽  
Fauyan Supardi

Abstrak UMKM Bandeng Presto Pak Han  merupakan usaha rumahan yang bergerak pada pembuatan bandeng presto. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, setiap hari dalam produksi pasti ada bandeng presto yang rusak tidak bisa dijual ke pasaran serta dinyatakan produk reject. Rata rata produk reject mencapai pada presentase 4%-7% dalam setiap produksi. Produk reject dan sisa penjualan hari itu akan diambil oleh pengepul dan akan dijual kembali setengah harga yang berakibat dengan menurunnya laba yang diterima oleh Bandeng Presto Pak Han . Penelitian bertujuan melakukan perhitungan biaya kualitas yang belum  pernah diperhitungkan sebelumnya, serta mengidentifikasi biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan dalam upaya meningkatkan kualitas produk serta meningkatkan laba penjualan. Dari pengamataan serta perhitungan dari waktu baku serta perhitungan semua aspek biaya produksi maka disimpulkan metode Activity Based Costing (ABC  Berdasarkan  pada  hasil  pengolahan  data  yang  telah  dilakukan  dengan  Activity  Based Costing (ABC) Dari hasil perhitungan biaya kualitas selama 6 bulan sebesar Rp 22.971.234,44. Pada  biaya  pencegahan  paling  rendah  pada  bulan  juli  dan  agustus  yaitu  Rp.  2.090.694,32 dengan  presentase rasio sebesar 32,26% dan biaya pencegahan paling tinggi terjadi pada bulan juni, sebesar Rp 1.304.233,96 dengan rasio  38,82% . Pada biaya penilaian paling rendah yaitu pada  bulan  juli  dan  agustus  yaitu  Rp.  1.072.245,97  dengan  presentase  15,55  %  dan  biaya penilaian  paling  tinggi  terjadi  pada  bulan  maret  sebesar  Rp.  1.040.000,00,  pada  bulan  april sebesar Rp. 1.000.000,00 dan pada bulan mei sebesar Rp. 9.20.000,00 dengan rasio 16,67%. Serta pada biaya kegagan paling rendah terdapat pada bulan Agustus sebesar Rp. 952.500,00  dengan rasio  14,70%, serta biaya kegagalan paling tinggi terdapat pada bulan mei sebesar Rp. 1.290.000,00 dengan presentase 23,37%. Kata Kunci : Activity Based Costing, Biaya Kualitas, Bandeng Presto    


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Fahmi Indra Nurrakhman ◽  
Dwi Nurul Izzhati ◽  
Rudi Tjahyono
Keyword(s):  

AkstrakCV Jordan Plastik  adalah perusahan plastik yang berada di Semarang. Produk yang dihasilkan  diantaranya adalah botol plastik PET. Perusahaan menargetkan  maksimal produk cacat rata-rata 2% perbulan, namun realisasinya ada kenaikan produk cacat pada periode Oktober 2018 sampai Maret 2019 menjadi 4,69%. Untuk mengendalikan permasalahan ini dan mereduksi produk cacat, peneliti menggunakan pendekatan Metode Six Sigma.Tahapan dari metode Six Sigma meliputi Define,  Measure,  Analyze,  Improve  dan  Control.  Pada  penelitian  ini  tidak  membahas  pada tahapan control hanya sampai tahap Improve. Pada tahap Define diketahui jenis cacatnya botol PET yaitu bocor, body menggumpal, drop test, garis motong, goyang, kepala cembung, kotor oli, leher  miring,  ring  penyok,  selip,  semu  gosong,  semu  putih,  stretch  miring,  dan  tebal  tipis    dan penyebab  cacat  dominan  adalah  suhu  mesin  preform  berubah-ubah.Tahap  Measure,    DPMO selama periode Oktober 2018 sampai Maret 2019 sebesar 46.912 pcs dengan nilai sigma 3,18. Tahap Analyze, analisis faktor yang menyebabkan cacat pada tiga jenis cacat tertinggi yaitu ring penyok, semu putih dan goyang. Pada tahap Improve dilakukan penstabilan suhu mesin pemanas preform dengan metode logika fuzzy pada suhu 58 Celcius. Kata Kunci : PET, Six Sigma, Pengendalian Kualitas, DMAIC, Fuzzy  


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 12-21
Author(s):  
Irwan Sukendar ◽  
Akhmad Syahkroni ◽  
Bagus Tri Prasetyo

AbstrakAbstrak PT PJB UBJOM PLTU Tanjung Awar-awar unit 1 dengan kapasitas total daya 350 MW. Setelah dilakukan program combusition tunning di bulan februari 2017, PLTU tanjung awar-awar dapat  meningkatkan  effisiensi  peralatan  tertinggi  pada  sistem  pembangkit  jawa-bali  dan mendapatkan merrit order tertinggi oleh PLN. Permasalahan yang sering terjadi di adalah terjadi kebocoran body pulverizer. Kebocoran ini di sebabkan over velocity pulverizer akibat penggunaan variasi  batubara.  Dalam  penggunaan  batubara  low  range  coal,  operator  harus  menaikan  flow primary  air  untuk  mencapai    outlet  temperatur  yang  sesuai.  Kenaikan  tersebut  menyebabkan naiknya coal flow pada Mill/Pulverizer, coal flow maksimal pada pulverizer 38.5 t/h sedangkan actual  opeasi  43.7  t/h.    Over  velocity  yang  terjadi  pada  pulverizer  secara  tidak  langsung meningkatkan laju abrasive di dalam coal pulverizer. Dengan penerapan metode Root Cause Failure Analysis di dapat melakuakan  redesign inner linning body pulverizer. Redesign ini bertujuan menekan laju abrasive yang tinggi di dalam pulverizer  dengan  menaikan  hardness  pada  dinding  pulverizer.  Kondisi  awal  plate  S5  222  HB atau  19  RC  menjadi  625  HB  atau  60  Rc.  Dengan  melakukan  Redesign  inner  linning  body pulverizer, maka akan membantu mengoptimalkan kehandalan pengoperasian pulverizer. Kata kunci : Mill/Pulverizer, kebocoran body, RCFA (Root Cause Failure Analysis)    


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 8-15
Author(s):  
Aswan Munang ◽  
Faisal RM ◽  
Agus Mansur

AbstractPT. XYZ is a contractor company that focused on railway installation. Nowadays, PT.XYZ is working on a double track railway development in Semarang-Bojonegoro section. The project requires the ability of a project manager to manage risk. Working accidents occur due to poor risk management. The purpose of risk management is to anticipate the occurrence of risks that has caused financial losses and failure. The objectives of the study are to implement risk assessment and risk control based on risk management standards. The risk management process that has been applied refers ISO 31000 standards. The standards are included the risk identification, risk analysis and risk evaluation. The result shows that assessing railway double rail project has identified 19 unexpected risks as a high risk and 12 unacceptable risks that are required risk mitigation to reduce the impact. Keyword: Project Management, Risk Management, Risk Mitigation.  AbstrakPT. XYZ adalah perusahaan kontraktor dibidang pembangunan jalur kereta api. Proyek  pembangunan jalur ganda kereta api memerlukan kemampuan seorang manajer proyek dalam mengelola manajemen risiko. Kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan belum terkelolanya manajemen risiko dengan baik. Pengelolaan manajemen risiko sangatlah penting dapat mengantisipasi terjdinya risiko yang menimbulkan kerugian finansial dan kegagalan dalam mencapai tujuan proyek. Tujuan penelitian melakukan penilaian dan pengendalian risiko dengan menggunakan standar manajemen risiko. Proses manajemen risiko mengunakan standar ISO 31000 meliputi tahapan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  pembangunan proyek jalur ganda kereta api memiliki risiko yang tinggi karena langsung bersinggungan dengan jalur kereta aktif sehingga teridentifikasi ada 19 risiko yang tidak diharapkan. Selain itu terdapat 12 risiko yang tidak dapat diterima. Risiko yang tidak dapat diterima memerlukan  mitigasi risiko mengurangi dampak yang ditimbulkan. Keyword: Manajemen Proyek, Manajemen risiko, Mitigasi Risiko.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document