IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

29
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Balikpapan

2656-1891, 2460-187x

Author(s):  
Tomy Aufar Thirafi ◽  
Maslina Maslina ◽  
L.M. Zainul

Trotoar dibuat untuk memberikan kemudahan pada pejalan kaki untuk dapat mengakses jalan umum juga memberikan perlindungan dari bahaya kendaraan yang melintas (kecelakaan). Namun kini, sebagian besar trotoar berubah fungsi dari fungsi utamanya. Di beberapa sudut kota Balikpapan kita bisa melihat banyak trotoar yang dimanfaat oleh pedagang informal sebagai tempat mereka membuka lapak. Karena alasan tersebut, para pejalan kaki harus turun ke bahu jalan untuk berjalan. Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui perilaku teritorial pedagang informal terhadap keselamatan pejalan kaki. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif kualitatif dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu penerapan secara objektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak dari perilaku tersebut terhadap keselamatan pejalan kaki berupa cacatnya fungsi dari trotoar di jalan tersebut, dimana hanya ada satu sisi trotoar yang bisa digunakan karena tidak dipakai untuk berjualan. Sehingga para pejalan kaki juga berusaha menyeberang untuk menggunakan fasilitas trotoar di sisi lain yang tidak dipakai berjualan para pedagang dimana memiliki risiko terjadinya konflik antara pejalan kaki dengan kendaraan di titik penyeberangan.


Author(s):  
Muhammad Fahrizal Ardan ◽  
Isradi Zainal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian dan penyebab ketidaksesuaian penerapan keselamatan pelayaran yaitu life saving appliances speedboat Eastkal 01 di Astra Infra Port Eastkal PT Pelabuhan Penajam Banua Taka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan observasional yaitu mengetahui tingkat kesesuaian dan penyebab ketidaksesuaian penerapan keselamatan pelayaran yaitu life saving appliances dengan mengacu pada standar yang digunakan untuk menilai life saving appliances di speedboat Eastkal 01 jenis kapal penumpang atau passenger ship yang ditentukan berdasarkan SOLAS Consolidated Edition 2014, khususnya pada bagian III tentang Life Saving Appliances and Arrangments. Hasil penelitian ini menentukan bahwa penerapan keselamatan pelayaran pada speedboat Eastkal 01 di Astra Infra Port Eastkal PT Pelabuhan Penajam Banua Taka berdasarkan standar Safety of Life at Sea (SOLAS) sudah sangat sesuai untuk speedboat dengan berat kotor 21 GT dengan total jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 30 penumpang dari sisi Life Saving Appliances yaitu personal life saving applaincenya, Visual Signal atau Distress Flare, Survival Craft dan Communication serta dari sisi pemeliharaan dan perawatan pada LSA untuk lebih menjamin keadaan LSA yang baik saat digunakan yaitu dilakukan 1 bulan sekali dan 1 tahun sekali untuk pemeliharaan dan perawatannya. Namun dalam penelitian ini terdapat atribut yang kurang pada personal life saving appliance yaitu lifejacket light salah satu pelengkap dari lifejacket yang belum diterapkan dan lifebuoy self activating smoke signal untuk lifebuoy sesuai dengan peraturan atau standar Safety of Life at Sea Chapter III tentang life saving appliances and arrangments dan Life Saving Appliance Code pada Chapter II dan drill atau latihan kedaruratan masih belum sering di lakukan oleh karyawan/i Eastkal.


Author(s):  
Isradi Zainal Zainal ◽  
Dea Monica Monica ◽  
Noeryanto Noeryanto

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui tingkat bahaya yang dihadapi pekerja pada kegiatan bekerja di ketinggian dan upaya pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja di PT Dermaga Perkasapratama. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Data primer dikumpulkan dengan observasi lapangan dan wawancara serta data sekunder yang diperoleh dari perusahaan. Narasumber dalam penelitian ini adalah 5 (lima) orang pekerja dan 1 mekanik unloader Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel HIRAC (Hazard Identification and Risk Assessment Control) dan dibandingkan dengan standard dan teori yang ada. Metode yang digunakan penulis dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko mengacu pada aturan IBPR PT. Dermaga Perkasapratama. Hasil penelitian menunjukan terdapat 2(dua) kegiatan bahaya yang teridentifikasi.Hasil penilaian risiko terdapat 21(dua puluh satu). Dan 12 (dua belas) bahaya dengan risiko sedang dan 10 bahaya dengan risiko rendah. Jenis pengendalian bahaya yang sudah dilakukan meliputi teknis, administrasi dan penyediaan alat pelindung diri. Manajemen perusahaan disarankan untuk meninjau kembali dokumen IBPR perusahaan dengan meninjau langsung lokasi, alat kerja, dan cara kerja sehingga potensi bahaya yang mungkin ada pada suatu kegiatan tersebut dapat teridentifikasi dan di tentukan tindakan pengendaliannya.


Author(s):  
Sunyanti Sunyanti
Keyword(s):  

Kelelahan mata pada pengguna komputer dapat terjadi karena bekerja dengan melihat dan membaca dekat dalam waktu yang lama. Kondisi demikian dapat menurunkan ketelitian dan kewaspadaan. Selain itu dapat menurunkan kondisi kesehatan pekerja bahkan dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keluhan kelelahan pada pekerja pengguna komputer di Perusahaan Travel di Kolaka Raya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain study cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 30 pengguna komputer di Perusahaan Travel di Kolaka Raya. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan pengukuran jarak pandang antara mata dan layar komputer. Analisis Univariat dilakukan menggunakan nilai proporsi untuk menjelaskan gambaran keluhan kelelahan mata dan hubungan pada pengguna komputer dengan kelelahan mata, sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square (X2) dengan tingkat kemaknaan 10%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 responden atau 73,3 % mengalami keluhan kelelahan mata. Keluhan yang paling banyak yang di alami pekerja adalah sakit kepala sebanyak (53,3%). Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata adalah variabel durasi kerja (Pvalue = 0,03). Untuk menurunkan risiko keluhan kelelahan mata pada pengguna komputer di sarankan perlu dilakukannya perawatan dan pemeliharaan terhadap kualitas pencahayaan dan pembersihan lampu secara berkala selama 6 bulan sekali. Perlu adanya sosialisasi terhadap karyawan terkait waktu istirahat yang tepat agar tidak menggunakan waktu istirahat untuk beraktivitas menggunakan komputer


Author(s):  
Sulardi Sulardi ◽  
Nuruddin Kafy El-Ridho

The purpose of this study is to provide an overview of potential hazards and safe work procedures in the confined space area of ??the working of the oil and gas industry. The research method used was the application research method with a case study approach in the oil and gas industry in Balikpapan. The results showed that the potential danger in the room was limited by the danger of lack of oxygen, fire, poisoning explosion, irritation, static electricity, mechanical energy, extreme room temperature, dehydration, insufficient air circulation, slippery surfaces and ergonomic hazards. Safe working procedures in confined spaces were ensuring a safe working environment, use of PPE and work safety equipment, isolation of mechanical equipment, cleaning of gases and liquids, adequate air ventilation and adequate communication systems. The results of the study also recommended supporting the success of work in the confined space area to always be aware of the possibility of toxic gas, low oxygen concentrations and excess, the danger of work equipment and workers equipped with a gas tester.


Author(s):  
Widya Mulya ◽  
Muhammad Syandi Fahrizal

Code blue digunakan untuk menandakan adanya pasien yang sedang mengalami henti nafas, henti jantung di Rumah Sakit. Tim code blue melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) yaitu tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas, kemudian melakukan defibrilasi yaitu menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung dengan alat medis Automatic External Defibrillator (AED) (standar waktu tanggap petugas terhadap keadaan darurat code blue yaitu 3 – 5 menit menurut American Heart Association). Menurut data Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda (Mei 2019), kejadian darurat code blue terjadi 12 kali dalam 3 tahun terakhir dengan diagnosa gagal jantung kongestif (decompensate cordis). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tanggap darurat medis (code blue) studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie di Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung dan simulasi serta wawancara mendalam terkait waktu tanggap petugas terhadap kejadian darurat code blue. Berdasarkan hasil simulasi code blue pada Tanggal 04 Juli 2019, bahwa waktu tanggap petugas terhadap keadaan darurat code blue, pasien mendapatkan CPR dan AED pada waktu 4 menit 31 detik setelah alarm berbunyi. Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara mendalam, sistem tanggap darurat blue code di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie sudah terdiri dari sistem alarm, sarana dan prasarana pendukung tanggap darurat, pengetahuan pekerja, sistem organisasi dan sistem prosedur. Perbaikan-perbaikan yang diperlukan terdiri dari standar operasional prosedur kejadian henti jantung, standar operasional prosedur penggunaan alat defibrilasi (AED) karena petugas berpotensi mengalami beberapa bahaya saat melakukan tanggap darurat seperti shock dari alat defibrilasi otomatis, kemudian dokumentasi dan pelaporan.


Author(s):  
Andi Surraya Mappangile ◽  
Yohana Cornelia Pontoluli ◽  
Muhammad Zefri

Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah dengan melihat prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja dapat dilihat dari kualitas kerja seperti ketelitian, kerapian dan kedisiplinan karyawan melaksanakan tugas pekerjaan, selain itu tercapainya target merupakan suatu pretasi kerja. Dalam pelaksanaannya setiap karyawan memiliki beban kerja yang berbeda-beda. Jika kemampuan pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan maka akan mucul kelelahan yang mengakibatkan stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh beban kerja terhadap stres kerja dan kinerja karyawan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 75 karyawan (total sampling) di PT Indomarco Adi Prima Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 31 orang (41,3%) memiliki beban kerja berat, 41 orang (54,5%) memiliki tingkat stres kerja sedang, dan 47 orang (62,7%) kinerjanya tidak baik. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh terhadap stres kerja dan kinerja karyawan, dengan diperoleh nilah signifikansi p < 0,05 yaitu sebesar 0,000.


Author(s):  
Ratih Andhika Akbar Rahma ◽  
Achmad Hasanudin

Sentra industri gamelan di Kabupaten Ponorogo belum menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal ini dikarenakan minimnya pemahaman pemilik industri dan pekerja mengenai pentingnya penerapan K3 di tempat kerja. Oleh karena itu, penerapan K3 di IKM khususnya pada sentra industri Kabupaten Ponorogo harus efektif dan optimal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sentra industri. Tujuan penelitian ini yaitu menilai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode HAZOP dan WISE di Sentra Industri Gamelan Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik. Objek penelitian yaitu empat industri gamelan di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo. Tahapan dalam penelitian ini yaitu identifikasi bahaya dan penilaian risiko di sentra industri menggunakan metode HAZOP serta penilaian penerapan K3 menggunakan metode WISE. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko menggunakan HAZOP worksheet menunjukkan sebanyak 60 % faktor bahaya di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo memperoleh skor risiko pada level tinggi. Hasil observasi WISE checklist menunjukkan usulan tindakan perbaikan sangat dibutuhkan dengan persentase pada masing-masing industri yaitu industri A sebanyak 55,17 %, industri B sebanyak 50 %, industri C sebanyak 51,72 %, dan industri D sebanyak 56,90 %. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di sentra industri gamelan Kabupaten Ponorogo masih sangat rendah dengan persentase pada masing-masing industri yaitu industri A sebesar 6,9 %, industri B sebesar 12,07 %, industri C sebesar 10,34 %, dan industri D sebesar 6,9 %.


Author(s):  
Marlina Marlina ◽  
Indrawan Ardi

Kelurahan Lamaru merupakan salah satu kelurahan yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayur, untuk meningkatkan hasil pertaniannya para petani selalu menggunakan pestisida kimia untuk mengurangi serangan hama. Pestisida berisi zat kimia berbahaya.penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dapat melindungi petani saat melakukan pencampuran dan penyemprotan pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan pestisida pada petani sayur di Kelurahan Lamaru Balikpapan berdasarkan alat pelindung diri dan cara kerja penyemprotan. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampel jenuh/total sampling. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi menggunakan analisis univariat yakni yang memuat distribusi frekuensi untuk mendeskripsikan alat pelindung diri dan cara kerja. Dalam pemenuhan APD petani hanya dapat memakai beberapa APD yakni topi, baju lengan panjang dan celana panjang sehingga hal ini tidak sesuai dengan pemenuhan APD dan cara kerja karena tingkat pendidikan petani yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang bahaya pestisida dan petani bersentuhan langsung dengan pestisida tanpa memakai APD yang lengkap sehingga menyebabkan keracunan akut dengan efek lokal yakni gatal-gatal dan pusing saat penyemprotan dan setelah penyemprotan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat gambaran keselamatan dan kesehatan kerja dalam penggunaan pestisida pada petani sayur di Kelompok Tani Mentari Jaya berdasarkan alat pelindung diri sebanyak 38% dan cara kerja sebanyak 57%.


Author(s):  
Erfina Erfina

Aktivitas penambangan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekosistem di sekitar area pertambangan nikel Kecamatan Pomalaa telah mengalami pencemaran berat. Rusaknya komponen ekosistem menyebabkan terjadinya gangguan terhadap fungsi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi ekosistem di lahan pasca penambangan nikel di Kecamatan Pomalaa dengan menggunakan metode EFA (Ecosystem Function Analysis) dikembangkan CSIRO, 2010) yang mencakup tiga pendekatan yaitu LFA (Landscape Function Analisys), Analisis Kompleksitas Habitat. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yaitu tambang utara, tambang tengah dan tambang selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentang alam dalam kondisi kritis dengan kandungan makronutrien yang sangat rendah di ketiga wilayah penelitian. Hasil pengukuran LFA dari ketiga wilayah masing-masing memiliki stabilitas lahan 38,40 � 1,3% (Tambang Utara), 37,43�1,3% (Tambang Tengah) dan 31,47�0,5% (Tambang Selatan). Indeks infiltrasi air 25,8 �2,3% (T.Utara), 24,63�1,8% (T.Tengah), 24,70�0,5% (Tambang Selatan) dan siklus nutrisi 16,37 � 3% (Tambang Utara), 14,3 � 0,5 (Tambang Tengah), 13,83�0,07 (Tambang Selatan). Ketiga wilayah menunjukkan indeks kompleksitas rendah masing- masing 5 (tambang utara), 4 (tambang tengah), 3 (tambang selatan) menunjukkan habitat dan tempat tinggal untuk fauna lokal di lahan tersebut belum berkembang.Dapat disimpulkan bahwa ekosistem di lokasi Pertambangan Nikel Kec.Pomalaa telah mengalami gangguan fungsi regulasi, habitat dan produksi biomassa ekosistem tidak berjalan dengan baik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document