Media Gizi Kesmas
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

60
(FIVE YEARS 60)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Airlangga

2745-8598, 2301-7392

2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 261
Author(s):  
Ulfah Mu'amarotul Hikmah ◽  
Shinta Febrianty ◽  
Setya Haksama
Keyword(s):  

ABSTRAKLatar Belakang: Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) sebagai fasilitas kesehatan pertama atau dasar dalam suatu daerah harus memiliki sumberdaya dan kompetensi yang cukup dalam kesiapsiagaan bencana, karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesiapsiagaan puskesmas terutama pada tenaga kesehatannya, meliputi usia; lama kerja; pengalaman bencana sebelumnya; pengalaman di tempat pengungsian; peraturan diri; pelayanan kesehatan; sarana prasarana; dan lainnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor individu tenaga kesehatan yang mempengaruhi kesiapsiagaan puskesmas dalam merespon bencana banjir sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro yakni Puskesmas Kanor.Metode: Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif, serta menggunakan rancang bangun penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 51 orang tenaga kesehatan Puskesmas Kanor. Data primer penelitian diambil menggunakan kuesioner wawancara. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif  dengan pengolahan data yang dilakukan secara computerize. Uji signifikansi setiap variabel dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal melalui bantuan aplikasi SPSS. Hasil: Hasil nilai signifikansi uji regresi logistik ordinal faktor individu dan kesiapsiagaan yakni: usia (AOR 4,11; 95%CI=1,27-13,35), tingkat pendidikan (AOR 14,23; 95%CI=1,67-121,3), lama bekerja (AOR 3,12; 95%CI=0,90-10,76), pengalaman bencana sebelumnya (AOR 1,14; 95%CI=0,16-2,46), pelatihan (AOR 2,45; 95%CI=0,74-8,07), dan pengetahuan (AOR 2,00; 95%CI=0,65-6,15).Kesimpulan: Faktor individu tenaga kesehatan meliputi usia dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap kesiapsiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana. Faktor individu lain, yang meliputi lama bekerja, pengetahuan, pelatihan tentang manajemen bencana, dan pengalaman bencana sebelumnya tidak memiliki pengaruh terhadap kesiapsiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana banjir Bengawan Solo.Kata kunci: pusat kesehatan masyarakat, kesiapsiagaan, manajemen bencana,  banjir


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 229
Author(s):  
Ana Istighfarisma ◽  
Shintia Yunita Arini ◽  
Anggara Widyartanto ◽  
Banatul Lariza ◽  
Hidayatul Rulling Amanda Sari

ABSTRACTBackground: Breast milk (ASI) is a liquid created specifically that comes directly from the breast of a mother for babies and is the best food for babies especially aged 0-6 months. Factors that influence exclusive breastfeeding to mothers include maternal sociodemographic factors, pre/post natal factors, and psychosocial factors. Bojonegoro Regency is one of the regions in Indonesia that has quite good exclusive breastfeeding coverage in 2018 to reach 87%. However, there are still a number of sub-districts and public health service in Bojonegoro that have not been able to reach the target of breastfeeding coverage by the Ministry of Health in 2015, one of them is Leran Village, Kalitidu District, Bojonegoro Regency.Objective: This study determined the relation between characteristics of breastfeeding mothers consisting of age, education, occupation, and parity with exclusive breastfeeding in Leran Village, Kalitidu District, Bojonegoro Regency.Methods: The method is observational type and analytic descriptive which uses cross sectional approach. Variables studies had a relationship with exclusive breastfeeding if p < 0,05.Result: As many as 56% of mothers do not give exclusive breastfeeding. Most of the mothers who do not provide exclusive breastfeeding have low education (78,6%), aged 36-45 years (57,1%), are housewives (64,3%), and multiparous (50%). Statistical analysis showed no relation to the variables age (p=0,099), occupation (p=0,165), parity (p=0,208) with exclusive breastfeeding. While the education (p=0,003) have a relation with exclusive breastfeeding.Conclusion: The conclusion of this study is that there is no relation between age, occupation, and parity of mothers with exclusive breastfeeding. However, there is a relation between mother’s education and exclusive breastfeedingKeywords: exclusive breastfeeding, mother’s age, mother’s education, mother’s occupation, parity


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 180
Author(s):  
Aisya Cici Putri Haryati ◽  
Trias Mahmudiono

ABSTRAK Latar Belakang: Masalah gizi rentan terjadi pada anak berusia dibawah dua tahun (baduta) yang diantaranya adalah stunting. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh proses akumulatif dari rendahnya asupan gizi dan penyakit infeksi. Penyebab lain adalah kondisi social ekonomi yang dapat mempengaruhi praktik pemberian MP-ASI. Kualitas gizi pada makanan dipengaruhi oleh keragaman pangan yang ditentukan oleh pendapatan keluarga, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan.Tujuan: Menganalisis hubungan praktik pemberian makan pendamping ASI dengan kejadian stunting dan non-stunting pada baduta usia 6-24 bulan di Kelurahan Sidotopo, Kota SurabayaMetode: Jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebesar 54 baduta dipilih menggunakan metode simple random sampling. Kuesioner Dietary Diversity Score digunakan untuk menilai keragaman pangan baduta dan food recall 24-hours untuk mengetahui frekuensi pemberian makanan. Uji statistik menggunakan chi-square.Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak adanya korelasi antara Karakteristik keluarga, baduta dan keberagaman pangan dengan kejadian stunting, akan tetapi ada korelasi antara pendapatan orang tua (p=0,006) dan frekuensi pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p=0,028).Kesimpulan: Pendapatan orang tua dan frekuensi pemberian MP-ASI berhubungan dengan stunting, sedangkan karakteristik keluarga, baduta dan keragaman pangan tidak berhubungan dengan kejadian stuntingKata kunci: stunting, makanan pendamping, karakteristik keluarga, keragaman pangan 


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 291
Author(s):  
Muhammad Ziddan Zaelani ◽  
Qonita Rachmah
Keyword(s):  

ABSTRAKLatar Belakang: Ketahanan pangan merupakan isu pokok dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat karena akan menentukan kestabilan ekonomi, sosial, dan politik dalam suatu negara. Pandemi Covid-19 membuat segala aspek kehidupan cenderung mengarah pada situasi Adaptasi Kebiasaan Baru. Sehingga, membuat perubahan situasi hampir di semua aspek kehidupan, termasuk perubahan pola rantai pasokan pangan. Tujuan:Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sistem ketahanan pangan yang dilakukan dibeberapa daerah yang dapat digunakan dimasa pandemi Covid-19. Metode: Metode yang dipakai yaitu Literature Review yaitu penelitian dengan melakukan telaah terhadap beberapa artikel baik nasional maupun internasional. Hasil: Terdapat beberapa sistem ketahanan pangan yang dapat diterapkan di masa pandemi Covid-19 sesuai dengan kondisi dimasing-masing wilayah.Kesimpulan: Kesimpulan yang didapat adalah sistem ketahanan pangan berbeda-beda sesuai kondisi ekonomi wilayah, sumber daya manusia, kondisi geografis masing-masing wilayah terdampak.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 270
Author(s):  
Lailia Ayu Rachmawati

ABSTRACTBackground: Coronavirus Disease Of 2019 (COVID-19) has been declared by the WHO as a pandemic and Indonesia have expressed COVID-19 as a disaster non-natural form of the outbreak of the disease. The increasing cases COVID-19 in Indonesia, The Provincial government of DKI Jakarta building of Emergency Hospital COVID-19. The emergency hospital to consider the health aspects of the environment to minimize the risk of disease transmission. The purpose of this study is to determine the aspects of environment health in Emergency Hospital COVID-19 of Provinsi DKI Jakarta.Objectives: Analyzing the environmental health aspects of the COVID-19 emergency hospital in DKI Jakarta ProvinceMethods: We used descriptive research with secondary data from online seminar by web, guidebook dan regulation about of Environmental Health of Emergency Hospitals COVID-19, issued by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia.Results: Aspects of environmental health at the Emergency Hospital COVID-19 of Province DKI Jakarta such as : Availability of clean water and drinking water at the hospital with assuming a capacity of 3000 patients, the hospital requires 1,500 m3 of water/ day and 15 m3 of drinking water/ day. Available means the toilet and the sink in accordance with the number of units. Domestic solid waste management with temporary storage of Kemayoran with capacity of 280 m3 and the processing of organic waste and inorganic. Medical solid waste management in collaboration with third parties to be destroyed by incinerators. Liquid waste management with wastewater treatment plant (WWTP). Vector control and Rodent at the emergency hospital is done make of insect killer, trapping, spraying, and fogging. The provision of a kitchen emergency response chaired by nutritionist and food ingredients always be checked before it is processed.Conclusions: All aspects of environmental health at Emergency Hospital COVID-19 of Province DKI Jakarta have met the requirements according to the Regulation of Ministry of Health of The Republic Indonesia  Number 7 at 2019 about Environmental Health in Hospital.Keyword: environmental health, hospital, COVID-19 


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 320
Author(s):  
Alvi 'Izza Ardi
Keyword(s):  

ABSTRAKLatar Belakang: Remaja putri sering mengalami masalah gizi kurang energi kronis. Kurang energi kronis merupakan kondisi yang terjadi karena asupan energi dan protein yang kurang dalam jangka waktu lama. Remaja putri usia 15-19 tahun memiliki proporsi yang paling tinggi diantara wanita usia subur yang mengalami kurang energi kronis pada tahun 2018. Usia remaja mengalami perubahan yang berlangsung cepat dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial. Kurang energi kronis dapat berdampak buruk bagi remaja putri hingga fase kehidupan selanjutnya. Tujuan: Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kurang energi kronis pada remaja putri. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi literatur yang berasal dari Google Scholar. Referensi jurnal yang digunakan sebagai referensi berjumlah 6 jurnal yang relevan dengan topik studi literatur ini.Hasil: Variabel yang memiliki hubungan dengan kurang energi kronis pada remaja putri adalah pola makan (frekuensi makan dan jenis ragam makanan), asupan zat gizi (energi, protein, lemak, zat besi), body image, dan indeks massa tubuh menurut umur. Sebagian besar remaja putri yang memiliki pola makan yang tidak sesuai pedoman gizi seimbang, kurang asupan zat besi, dan body image negatif  mengalami kurang energi kronis. Remaja putri yang sebagian besar mempunyai asupan energi, protein, dan lemak yang baik tidak mengalami kurang energi kronis.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola makan (frekuensi makan dan jenis ragam makanan), asupan zat gizi (energi, protein, lemak, zat besi), body image, dan indeks massa tubuh menurut umur dengan kurang energi kronis pada remaja putri. Indeks massa tubuh menurut umur memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kurang energi kronis.Kata kunci: kurang energi kronis, remaja putri


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 298
Author(s):  
Destania Kinthan Larasati ◽  
Trias Mahmudiono ◽  
Dominikus Raditya Atmaka

ABSTRAKLatar Belakang: Prevalensi remaja putri yang mengalami anemia defisiensi besi di Indonesia masih tinggi. Di Indonesia angka kejadian anemia pada remaja putri mencapai 21.7%. Anemia pada remaja dapat mempengaruhi konsentrasi dalam belajar, rendahnya produktifitas, dan mudah terkena infeksi. Pemerintah menjalankan program pemberian tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia defisiensi besi pada remaja,. Tablet tambah darah diberikan pada remaja putri Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA, dilakukan satu minggu sekali. Namun, program ini dirasa kurang efektif karena kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri masih rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah rendahnya pengetahuan remaja tentang anemia. Rendahnya pengetahuan tentang anemia berhubungan erat dengan konsumsi dan kesadaran dalam mengkonsumsi tablet tambah darah Tujuan: Untuk mendiskusikan hubungan pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia pada remaja putri.Metode: Penulisan artikel ini adalah literature review dengan bersumber dari artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun dan berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Pencarian artikel melalui database Google Scholar dan Pubmed. Terdapat 25 artikel yang diperoleh, tetapi hanya 12 artikel yang dipilih untuk diulas karena sesuai dengan topik yang akan dibahas, tujuan, sasaran, dan hasil penelitianHasil: Dari beberapa artikel yang telah diulas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja terkait anemia dan kepatuhan remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah darah berhubungan dengan kejadian anemia yang dialami oleh remaja. Pengetahuan yang baik tentang anemia dan gizi akan mempengaruhi pola makan pada remaja sehingga dapat mencegah anemia. Selain itu, patuh mengkonsumsi tablet tambah darah juga akan mempengaruhi kadar hemoglobin pada remajaKesimpulan: Pengetahuan remaja terkait anemia dan patuh mengkonsumsi tablet tambah darah akan mempengaruhi kadar hemoglobin pada remaja. Kata kunci: anemia, pengetahuan, kepatuhan, tablet tambah darah, remaja putri


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 246
Author(s):  
Ulfa Lailatus Sa'adah ◽  
J Mukono ◽  
Lilis Sulistyorini ◽  
Rica Naudita Krisna Setioningrum

ABSTRAKLatar Belakang: Delapan bulan terakhir pada tahun 2018 sebanyak 19 kasus penyakit batu saluran kemih ditemukan di Kabupaten Sampang. Peneliti melakukan studi pendahuluan pada Januari 2020, ditemukan empat kasus batu saluran kemih di masyarakat Samaran Barat. Daerah penelitian ini merupakan perbukitan kapur sehingga kesadahan air sumur tinggi, dapat menimbulkan gangguan kesehatan.Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis hubungan kesadahan air minum dengan kadar kalsium urin dan keluhan kesehatan pada masyarakat Samaran Barat.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di Dukuh Samaran Barat, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Populasi penelitian adalah penduduk Dukuh Samaran Barat yang berjumlah 50 orang, dengan sampel 34 responden. Sampel yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Variabel penelitian meliputi kesadahan air minum sumur gali, kadar kalsium urin responden dan keluhan kesehatannya. Data dianalisis menggunakan metode uji statsitik Chi-squareHasil: Hasil analisis data didapatkan bahwa kesadahan air minum tidak berhubungan dengan kadar kalsium urin (p = 0,945), dan kadar kalsium urin tidak berhubungan dengan keluhan kesehatan, keluhan mual (p = 0,07), keluhan muntah (p = 1,00), keluhan demam (p = 1,00), nyeri pinggang (p = 1,00), dan keluhan nyeri kemih pada saat buang air kecil (p = 0,143).Kesimpulan: Kesadahan air minum dan kadar kalsium urin tidak memiliki hubungan yang signifikan. Namun kadar rata-rata kalsium urin responden sebesar 17,6 mg/dL. Kadar tersebut terkumpul dalam waktu lama dan menjadi penyebab awal gejala penyakit batu saluran kemih. Tidak terdapat hubungan antara kadar kalsium urin dengan keluhan kesehatan. Keluhan akan muncul setelah terjadi sumbatan (obstruksi), infeksi ataupun kombinasi keduanya.Kata kunci: kesadahan air minum, kadar kalsium urin, keluhan kesehatan


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 205
Author(s):  
Denita Mayasari Sitio ◽  
Zulfa Kevaladandra ◽  
Ira Nurmala

ABSTRAKLatar Belakang: Minuman beralkohol dikaitkan dengan risiko bertambahnya masalah kesehatan seperti ketergantungan alkohol, sirosis hati, kanker dan cedera. Hubungan kausal terbaru oleh temuan penelitian adalah mengonsumsi alkohol mengakibatkan kejadian penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV/AIDS. Efek dari penggunaan alkohol adalah sekitar 3,3 juta kematian setiap tahun. Jadi, bahaya penggunaan alkohol menyumbang 5,9% dari semua kematian di seluruh dunia.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan niat mahasiswa di Surabaya untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.Metode: Penelitian dilakukan mulai dari Oktober 2017 – Oktober 2018. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang didukung dengan teknik in-depth interview. Informan dari penelitian ini terdiri dari dua kategori yaitu informan kunci dan informan. Adapun informan kunci adalah mahasiswa di Surabaya yang berusia 18-21 tahun, mengonsumsi minuman beralkohol dan memiliki keinginan untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Sedangkan informan adalah teman dekat dari informan kunci. Jumlah informan penelitian adalah 18 orang. Informan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu informan kunci dan informan. Informan kunci terdiri dari 7 orang, sedangkan informan terdiri dari 6 orang teman dekat informan kunci dan 5 orang pengurus yayasan ORBIT (Our Right To Be Independent) Surabaya. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik snowball sampling yang dimulai dari informan kunci, kemudian informan kunci akan memberikan petunjuk untuk informan selanjutnya. Adapun analisis data dilakukan dengan melakukan pengambilan data hingga membuat kesimpulan.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan mempercayai adanya dampak negatif akibat dari mengonsumsi minuman tersebut.Kesimpulan: Sebagian besar informan kunci memiliki attitude toward behavior (sikap terhadap perilaku) positif untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol yang berasal dari evaluasi saat mengonsumsi minuman beralkohol dan mempercayai adanya dampak negatif akibat dari mengonsumsi minuman tersebut. Saran untuk peneliti lainnya diharapkan agar dapat mencari intervensi yang efektif dalam penanganan penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja.Kata kunci: mahasiswa, minuman beralkohol, sikap


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 284
Author(s):  
Fahad Sultan Alkatiri

ABSTRAKLatar Belakang: Coronavirus merupakan jenis virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Menurut WHO, COVID-19 atau CoronaVirus Disease-2019 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan yaitu virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). WHO menetapkan wabah COVID-19 ini sebagai pandemic, karena telah menyebar keseluruh dunia. Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi Virus Corona atau COVID-19, namun dengan  menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dapat memutus rantai penyebaran virus COVID-19.Tujuan:  untuk menganalisis proses pencatatan dan pelaporan wabah penyakit menular COVID-19 yang dilakukan oleh Surveilans COVID-19 Puskesmas Bangsal.Metode: Penelitian ini menggunakan metode pencatatan dan pelaporan dengan menelusuri orang yang terkonfirmasi COVID-19 dan mungkin telah melakukan kontak dengan keluarga maupun kerabat yang juga terinfeksi atau telah melakukan perjalanan ke kota yang bestatus zona merah .Hasil: Dari data yang didapatkan, tercatat masih banyaknya kasus Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 579 orang sejak Maret 2020 – Juli 2020, sedangkan kasus konfirmasi positif yang tercatat dari bulan Mei 2020 sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 66 orang. Pencegahan penyebaran virus ini bisa dilakukan dengan menjalankan protokol Kesehatan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan air bersih, menghindari kerumunan, mengurangi untuk melakukan kontak langsung dengan siapapun dan menjalani hidup sehat dan bersih.Kesimpulan: Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh Puskesmas Bangsal telah sesuai dengan pedoman KepMenkes HK.01.07/2020. Pencatatan kasus COVID-19 dilakukan dengan menggunakan form yang telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, sedangkan untuk pelaporan terdapat beberapa macam antara lain laporan penemuan kasus, laporan pengiriman dan pemeriksaan spesimen, laporan penyelidikan epidemiologi dan laporan pemantauan kontak erat.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document