Berbagai persoalan lingkungan yang terjadi mulai dari pembuangan sampah, minimnya ruang terbuka hijau, polusi udara hingga perubahan iklim drastis yang menjadi salah satu krisis lingkungan terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Program Sekolah Adiwidyata. Evaluasi dilakukan dengan menilai adanya kesenjangan/kesenjangan antara standar program yang diberikan pemerintah dengan kondisi aktual. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi program dengan Discrepancy Evaluation Model (DEM) yang dikembangkan oleh Malcolm Provus dengan 5 tahapan evaluasi yaitu desain, instalasi, proses, produk dan biaya-manfaat. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam proses penyajian data digunakan teknik persentase dan kategorisasi berdasarkan frekuensi dan tingkat ketidaksesuaian pada setiap tahap evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap 5 tahapan evaluasi, ketidaksesuaian berada pada kategori sangat rendah. Pada rancangan program tidak ditemukan ketidaksesuaian, ketidaksesuaian instalasi program dengan skor 12,5%, ketidaksesuaian proses mendapatkan skor 16,25%, ketidaksesuaian produk program dengan skor 16,67%, dan perbedaan cost-benefit sebesar 12,5%. Dalam lingkungan manajemen kolaboratif dan berbasis diskusi, guru perlu memecahkan masalah yang mungkin mereka hadapi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran terpadu.