Peningkatan Motivasi Belajar Menggunakan Project Based Learning (PjBL) melalui Media Vlog Materi Senam Aerobik

Pembelajaran daring saat ini dilaksanakan untuk mengatasi kesulitan proses belajar tatap muka akibat adanya pandemi COVID-19. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan pelaksanaan peningkatan motivasi belajar siswa menggunakan Project Based Learning (PjBL) media vlog dengan materi senam aerobik di SMA N 5 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XII IPS 2 berisi 32 siswa pada semester 2 tahun pelajaran 2020/2021 Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen pengambilan data yang digunakan adalah angket motivasi, hasil observasi, hasil catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menjelaskan hasil perhitungan angket motivasi siswa pada tiap aspek yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran model Project Based Learning (PjBL) berbasis vlog dapat meningkatkan motivasi belajar materi senam aerobik untuk siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta. Pada Siklus 1 motivasi belajar siswa mencapai kategori tinggi sedangkan motivasi belajar siswa pada Siklus 2 mencapai kategori sangat tinggi. Berdasarkan indikator keberhasilan, maka disimpulkan bahwa pencapaian motivasi belajar siswa pada Siklus 1 baru sebesar 74, 75. Sedangkan pada Siklus 2 pencapaian motivasi belajar siswa sebesar 87, 25 sehingga sudah mencapai keberhasilan.

Project-based Learning Untuk Mengembangkan Kompetensi 4C: Implementasinya Pada Pembelajaran Sosiologi SMA

Abad 21 yang penuh dengan kompleksitas kehidupan seolah mengharuskan setiap manusia yang hidup pada masa itu untuk memiliki critical thinking, creative thinking, collaboration dan communication skills. Untuk itu setiap pembelajaran di sekolah sangat perlu membekali peserta didiknya dengan kompetensi Abad 21. Melalui kajian teoritis, berbagai model pembelajaran telah diutarakan berbagai pakar untuk membekali kompetensi tersebut, salah satunya adalah model project-based learning yang diyakini mampu merepresentasikan pembelajaran sosial yang akan mendorong peserta didik menjadi mahir dengan keterampilan abad 21. Telaah secara teoritis pula menunjukkan bahwa tujuan, hakekat dan pendekatan pembelajaran sosiologi pada jenjang SMA di Indonesia sesuai dengan karakteristik model project-based learning. Dengan demikian model ini patut menjadi alternatif pilihan para pendidik mata pelajaran sosiologi jenjang SMA untuk diimplementasikan dalam pembelajarannya. Untuk mengimplementasikannya, para pendidik perlu menerapkan beberapa langkah dalam merancang model project-based learning, agar pembelajarannya menjadi bermakna bagi peserta didiknya.

Uji Kelayakan Panduan Praktikum Keragaman Genetik Menggunakan Model Project Based Learning

Aims to produce a proper practicum guide based on the aspects of the validity of the material and media. The research data was collected using the ADDIE model. The results of the study focused on the data of the development stage. The data obtained were analyzed qualitatively in the form of suggestions from the validator and quantitative analysis in the form of a Likert scale questionnaire. Research in the development stage uses an instrument, namely a material and media expert validation questionnaire sheet. Based on the results of the study, it was found that the practicum guide product developed was declared feasible in terms of the validity of the material and media, with a percentage score of 94% and 86% in the very good category. The results of the trial showed that in the small group trial 80% (good) and the large group trial 87% (very good).

Individual psychotherapeutic work with teachers as one of the factors in increasing the efficiency of a modern teacher

Львиная доля нашей жизни – это учеба. Учеба в школе, институте, университете… Учеба – это, прежде всего, учителя, каждый из которых наделен своими особенностями. Чьи-то личностные особенности нам помогают адаптироваться, заинтересоваться наукой, понять, кем я хочу быть. Таким учителям мы благодарны всю свою жизнь. Но всегда на долгом пути образования встречаются и те, кто нам не нравится по каким-то причинам. Причинам, которые мы часто и сами осознать не можем. Известный факт, что профессия педагога – одна из наиболее затратных психологически и эмоционально. Хорошему учителю нужно быть зрелым, эмоционально устойчивым, здоровым психически и физически. Если же педагог, помимо своей основной деятельности, занимается также реализацией дополнительных образовательных проектов, уровень энергозатрат возрастает вдвойне. Труд учителя всегда насыщен ситуациями, которые, в итоге, могут привести (и приводят) к выгоранию: эмоциональная загруженность, огромная ответственность, длительное нахождение в состоянии перманентного стресса. В результате перегруженный педагог очень быстро «сгорает» в пламени неврозов, депрессий, психосоматических заболеваний. Таким образом, в школе давно назрела ситуация, где основным клиентом психолога должен быть педагог. Автор настоящей статьи рассматривает попытку реализации психотерапевтической работы с педагогами на базе МАОУ «Гимназии №23 г. Челябинска» в рамках реализации модели проектной школы «Практики будущего» на примере метапредметной области «Урбанистика». В статье представлены теоретические основания и методические указания, касающиеся применения психотерапии на основе метода символдрамы в работе с педагогами. Теоретический материал иллюстрирован примерами из практики автора. В качестве данных для исследования были использованы протоколы сессий. В результате исследования автор приходит к выводу, что целесообразно вводить в штат школ ставку психотерапевта или клинического психолога именно для работы с педагогическим составом. A huge period in person's life is closely associated with studying at school, college, or university. Studying is teachers, each of whom is endowed with their own characteristics. Teacher's personality traits help us to adapt, to become interested in science, to understand who we are to be. We are grateful to teachers all our lives. But there are always those who we do not like for some reasons on the long road of education. The reasons that we often cannot even realize. It is well known that teaching as a profession is one of the most energy-intensive. A good teacher needs to be mature, emotionally resilient, mentally and physically healthy. If a teacher, in addition to their main activity, is also engaged in the implementation of additional educational projects, the energy expenditure becomes even greater. The teacher's work is always full of situations, which, in the end, can (and do) lead to burnout: emotional workload, huge responsibility and permanent stress. As a result, an overworked teacher is likely to burn out in the flame of neuroses, depression, psychosomatic diseases. Thus, the school has a long overdue situation where the main client of a psychologist must be the teacher. After all, professional activity is replete with factors that provoke emotional burnout: high emotional workload, many a number of emotional factors, the daily and hourly need for empathy, sympathy, responsibility for children and their work. As a result, a teacher becomes a hostage to the situation of emotional burnout, a prisoner of the emotional and professional behavior stereotypes. Among the professional illnesses of teachers there are various neuroses, and psychopathic conditions, in addition to a number of psychosomatic disorders. In this regard, an important part of a psychologist's activity at school is psychotherapeutic work with teachers and educators who implement additional educational projects. The author of this article considers an attempt to implement psychotherapeutic work with teachers in the MAEI "Gymnasium № 23 of Chelyabinsk" within the framework implementation of the model project school "Practices of the Future" in the example of the metasubject area "Urban Studies". The article presents theoretical foundations and guidelines for the use of psychotherapy based on the symboldrama method for work with teachers. The theoretical material is illustrated with the examples from the author's practice. Session protocols were used as data for the study. As a result of the study, the author therefore asserts the conclusion that it is advisable to introduce a psychotherapist or a clinical psychologist into the school specifically for working with the teaching staff.

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEBERMAKNAAN BELAJAR PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model project based learning dalam meningkatkan kebermaknaan belajar pada pembelajaran jarak jauh PAI sub Pelajaran “Mari Ikhlas Beramal” di SDN Pereng dan SDN 2 Cucukan, Prambanan 2021.Variabel yang menjadi sasaran perubahan adalah kebermaknaan belajar yang dilihat dari peningkatan penguasaan konsep, aktivitas belajar, respon peserta didik dan kemampuan berfikir kritis peserta didik dengan model project based learning. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus yang terdiri dari dua siklus. Sebagai subjek penelitian adalah peserta didik kelas V SDN Pereng yang berjumlah 18 peserta didik dan peserta didik kelas V yang berjumlah 25. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi aktivitas belajar dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan Kebermaknaan belajar pada peserta didik kelas V Sub Pelajaran “Mari Ikhlas Beramal” setelah dilaksanakan tindakan kelas dengan penggunaan model project based learning.

Student's Perception of Online Learning Due to Covid 19 (Case Study at UNITOMO Vocational School Surabaya)

The rapid development of information technology can answer problems that arise after the Covid-19 pandemic, especially problems in the learning process. Information technology that plays a role in the world of education which is currently booming is online learning. Online learning is different from ordinary learning, online learning places more emphasis on student's ability to receive and process information. Online learning serves as a liaison between teachers and students through the internet network that can be accessed anytime and anywhere. There are various online media used in the learning process including; WhatsApp, Google Meet, Zoom, Classroom, and even e-learning. But among these media, the easiest to use is WhatsApp, which is easily accessible at every level of education. Online learning is now an effective medium for the learning process at all levels. For an effective and optimal online learning process, there are several learning models offered by experts during the Covid-19 pandemic, including; Online Model, Offline Model, Online e-learning Model, Project-Based Learning, and Blended Learning.

Bagaimana Pendidikan yang Berpusat pada Peserta Didik Mempengaruhi Efikasi Diri Guru Madrasah? Kasus Model Project-Based Learning

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apakah peningkatan penggunaan project based learning (PBL) oleh guru madrasah aliyah di Indonesia meningkatkan efikasi diri guru madrasah dalam pembelajaran bahasa. Menggunakan data yang dikumpulkan dari program intervensi project-based learning (PBL), penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu untuk menilai bagaimana PBL dikaitkan dengan efikasi diri guru, dan dianalisis menggunakan uji t. Umumnya self-efficacy guru madrasah hanya dianggap sebagai penentu praktik pembelajaran bahasa, tetapi kami menemukan bahwa efikasi diri guru madrasah dapat dipengaruhi secara positif oleh peningkatan penggunaan PBL dalam pembelajaran bahasa. Di antara sub-skala efikasi diri guru madrasah, PBL berhubungan positif dengan keterlibatan dan pengajaran siswa dalam pembelajaran bahasa. Analisis menggunakan siswa data menunjukkan bahwa tanggapan positif siswa terhadap praktik pembelajaran bahasa dapat memediasi hubungan antara PBL dan efikasi diri guru madrasah. Penelitian ini berimplikasi pada pengembangan model PBL dalam meningkatkan efikasi guru madrasah dalam pembelajaran bahasa.

Pengembangan Model Project Based Learning Dalam Pembelajaran Sejarah

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan model pembelajaran Project based learning (PjBL) dalam Pendidikan sejarah. Model pembelajaran PjBL sendiri sudah digunakan di negara-negara maju. Pembahasan yang akan dijelaskan pada artikel ini ialah pengertian Project Based Learning, landasan filosofis dan teoritis Project Based Learning, karakteristik model pembelajaran Project Based Learning, langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning, peran-peran guru dan siswa dalam Project Based Learning, kelebihan dan kelemahan yang dimiliki Project Based Learning, dan Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah.

Research on Progress Control of Overseas Cement EPC General Contracting Project

The purpose of Engineering Procurement Construction (EPC) general contracting project schedule management is to ensure that the project meets its deadlines, and it plays a critical role in contract performance. In comparison to the domestic general contracting model, project management and coordination are more complex for the general contractor of international EPC projects. As a result, scientific project schedule process control is critical to effectively ensuring project duration, saving project costs, improving project management level, and project quality, and ensuring that the project achieves the promised advantages for both the contractor and the owner. Through the research and analysis of the status of the schedule management of the Indonesia B Project Phase II cement project, corresponding optimization measures are proposed for the project schedule process control.

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MTs KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA DALAM MERANCANG MODEL PROJECT BASE LEARNING MELALUI WORKSHOP

This study aims to describe the process of developing a Project Based Learning Model through workshops, as well as improving the competence of MTs Teachers in Batealit District in Jepara Regency in developing Project Based Learning Models. The research was conducted in two cycles and each cycle consisted of four stages, namely: planning, implementation, observation and reflection. From the results of the analysis obtained information that there is an increase in the ability of MTs teachers in Batealit District in Jepara Regency in designing Project Based Learning Models. The increase was shown (1) the ability of MTs Teachers in Batealit District in Jepara Regency in designing the characteristics of the Project Based Learning Model from 20% in the first cycle to 100% in the second cycle; (2) the ability of MTs Teachers in Batealit District in Jepara Regency in identifying Project Based Learning Model constraints from 27% in the first cycle to 100% in the second cycle; (3) the ability of MTs Teachers in Batealit District in Jepara Regency in designing the objectives of the Project Based Learning Model, from 27% in the first cycle to 100% in the second cycle; (4) the ability of MTs Teachers in Batealit District in Jepara Regency in compiling the steps of the Project Based Learning Model, from 20% in the first cycle to 100% in the second cycle; (5) The ability of MTs teachers in Batealit District in Jepara Regency in designing Project Based Learning Models, from 17% in the first cycle to 100% in the second cycle. Other information shows that the response of MTs teachers in Batealit Subdistrict in Jepara Regency in participating in the workshop process in order to design a Project Based Learning Model 67% responded very well and 33% responded well. This shows that the MTs teachers in Batealit District in Jepara Regency really expect a workshop to improve their competence. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan Model Project Based Learning melalui workshop, serta meningkatkan kompetensi Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam menyusun Model Project Based Learning. Penelitian dilakukan dengan dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil analisis diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan keamampuan Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam merancang Model Project Based Learning. Peningkatan itu ditunjukkan (1) kemampuan Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam merancang karakteristik Model Project Based Learning dari 20% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II; (2) kemampuan Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam mengidentifikasi kendala Model Project Based Learning dari 27% pada siklus I menjadi 100% pada siklua II; (3) kemampuan Guru Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam merancang tujuan Model Project Based Learning, dari 27% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II; (4) kemampuan Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam menyusun langkah-langkah Model Project Based Learning, dari 20% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II; (5) Kemampuan Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam membuat rancangan Model Project Based Learning, dari 17% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Informasi lain menunjukkan bahwa respon Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara dalam mengikuti proses workshop dalam rangka merancang Model Project Based Learning 67% merespon sangat baik dan 33% merespon baik. Ini menunjukkan bahwa Guru MTs Kecamatan Batealit di Kabupaten Jepara sangat mengharapkan adanya workshop dalam meningkatkan kompetensi mereka.