Jurnal Masyarakat Maritim
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

40
(FIVE YEARS 25)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Maritim Raja Ali Haji

2721-4117, 2580-7439

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 86-91
Author(s):  
Havizathul Hanim

This study intends to look at the role of parents in socializing sex education to adolescents in lower middle families and the forms of socialization and the obstacles faced by parents in socializing the values of sex education to their teenage children. The research used a qualitative descriptive approach, data traversing began with initial surveys, literature studies, field studies and in-depth interviews and observations. The results of research on the importance of the role of parents in the socialization of knowledge about sex to children are needed. Lack of knowledge about sex education and being busy working means that most parents do not want to provide knowledge about sex to adolescents for fear of misinforming them so that parents tend to give up the responsibility for providing knowledge on adolescent sex to schools or youth organizations. Shame and reluctance


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 68-74
Author(s):  
Marlin Agustin

This research aims to examine the change of Malay coast wedding procession of noblese and common society in Singkep Pesisir, Lingga regency, Riau island province. This study used descriptive qualitative method. Data collected methods used are interviews, observation and documentation. The research informants consisted of eleven people, namely four traditional figures, three noble descendants, two ordinary people who had carried out traditional Malay wedding receptions and representatives of two unmarried people. The analytical method used in this study was data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study found that when conducting a wedding reception in Singkep District, the higher social status recognized in the community such as occupation, education and descent. Then the wedding reception will be carried out in accordance that has been determined derivatives such as the used of the level of pelamin and clothing  whichused. But when the noble descendants carried out wedding receptions unlike the noble descendants of Tengku, Raja and Encik due to spending large sums of money, the descendants carried out wedding receptions using modern traditions and shortened but there were Malay people which not noble descendants carried out receptions such as noble descent when people being or a rich person, the wedding reception of a noble descent may be carried out by people not of noble descent.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 92-101
Author(s):  
Mulyadi J Amalik

Agricultural world  was a leading sector in longterm development in the past goverment (Orde Baru). Agricultural sector was always as a priority in every stages of five years goverment developmental planning.  Unfortuneatly those regulation concept and theories of the goverment only putting farmers as an object not as subject in  order to develop political images for commercial agencies.  Goverment developmental policy in New Order, which top-dwon system, induced farmer dependency especially in Karawang district. Therefore, most of them start to build a contrary system to against the policies. This studies using participatory observational, interviews,  and intensif dialogue among farmers in Karawang district. Literature data analysis using modernity, developmental, societies and political sociological theories.  The reformation era become a  first momentum for Karawang’s farmers to reorganize and institutionalize their ”heiding resistance”. After five years of reformation,  their organization became participative and independent. Through this organization, farmers capable to create diplomacy, democracy, advocacy, networking and strengthen literacy in order to reorganize their political empowerment.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 82-85
Author(s):  
Huldiya Syamsiar ◽  
Abdurrohman Abdurrohman

Penelitian ini tentang kesenjangan pemberian upah buruh tani laki-laki dan perempuan sehingga menjadi sebuah problematika kesetaraan gender di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap problematika kesetaraan gender yang tidak pernah bisa setara sampai saat ini. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana sistem pengupahan buruh tani antara buruh tani perempuan dan laki-laki, serta bagaimana problematika kesetaraan gender dalam pemberian upah antara buruh tani perempuan dan laki-laki.  Sedangkan tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan sistem pemberian upah buruh tani antara buruh tani perempuan dengan laki-laki serta  untuk mengetahui problematika Kesetaraan Gender dalam pemberian upah antara buruh tani perempuan dengan laki-laki. Metode dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif.  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran data menggunakan trianggulasi sumber penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian adalah sistem pemberian upah antara buruh tani perempan dengan laki-laki yaitu sistem harian dan borongan,serta problematika kesetaraan gender yaitu budaya patriarki, keliru dalam memahami agama, dan peran serta beban kerja.


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 75-81
Author(s):  
Azira Prawinugraha ◽  
Jamil Latief ◽  
Sugiono Sugiono
Keyword(s):  

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state) yang memiliki kekayaan sumberdaya laut melimpah dan berpotensi untuk menaikkan perekonomian negara. Sebagai negara yang memiliki sumberdaya kelautan terbesar seharusnya masyarakat Indonesia tersejahterakan kehidupannya. Namun realita yang terjadi saat ini adalah sebaliknya, masyarakat daerah pesisir cendrung dilanda kemiskinan dan ketidakmampuan mengakses kehidupan layak sehingga memicu tindakan melanggar hukum seperti pembajakan dan pencurian. Masyarakat nelayan kelong Kabupaten Bintan Kelurahan Kawal mengeluhkan kasus pencurian peralatan vital kelong apung yang dapat terjadi hingga 5 kali dalam sebulan. Peneliti mencoba mengkaji faktor-faktor pencurian peralatan vital kelong apung  menggunakan metode kualitatif kombinasi studi literatur dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil wawancara serta analisis deskriptif kami mendapatkan informasi bahwa penyebab pencurian peralatan vital kelong diantaranya adalah jarak dan waktu tempuh, fase bulan purnama, peilaku membeli peralatan seken, minim teknologi, kemiskinan, dan nihilnya program penjagaan kelong.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Annissa Valentina ◽  
Kusuma Wardany ◽  
Erni Mariana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat nelayan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi di Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Partisipasi masyarakat sangatlah berperan dalam memberdayakan ekonomi, sehingga bertujuan untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat nelayan, artinya melalui partisipasi yang diberikan berarti benar-benar menyadari bahwa kegiatan pembangunan bukanlah sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah tetapi juga menuntut keterlibatan masyarakat yang akan diperbaiki mutu hidupnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Analisa data menggunakan analisa kualitatif dengan penarikan kesimpulan data menggunakan cara induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi nelayan dalam kegiatan pemberdayaan sangatlah rendah karena nelayan tidak dilibatkan sehingga dibutuhkan strategi yang melibatkan mereka tidak hanya pada tahapan pelaksanaan tapi juga sejak perencanaan hingga evaluasi.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 23-36
Author(s):  
Mila Irawati ◽  
Ananda Wahidah ◽  
Puspa Nova Agustine
Keyword(s):  

Pola asuh orang tua merupakan proses dimana anak mendapatkan sosialisasi penanaman nilai dan norma yang akan membentuk kepribadian sehingga berpengaruh pada pola gaya hidup seorang anak. Hal ini memberikan arti bahwa pola asuh orang tua menjadi sebuah harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam perkembangan seorang anak, sejalan dengan penerapan pola asuh yang baik maka akan memberikan pengaruh yang baik pula terhadap gaya hidup anak. Realita anak remaja saat ini sudah tergerus oleh jaman yang membentuk gaya hidup tinggi. Seorang remaja terutama anak sekolah tidak hanya terpengaruh dari keluarga saja, melainkan bisa dari teman sebaya, sekolah dan lingkungan luar lainnya, sehingga tidak menutup kemungkinan seorang remaja memiliki gaya hidup yang sesuai dengan lingkungan tempat dimana ia sering bergaul. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan pola asuh terhadap gaya hidup seorang siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif metode deskriptif melalui angket sebagai data primer. Teknik dalam pengolahan data menggunakan teknik skoring skala pengukuran WMS (Weighted Means Score). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sudah baik, gaya hidup siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI masuk dalam kategori wajar yang sesuai dengan norma yang berlaku dan pengaruh yang diberikan pola asuh orang tua terhadap gaya hidup sebesar 20,5%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 12-22
Author(s):  
Lesti Heriyanti
Keyword(s):  

Nelayan mengalami kehidupan yang serba kekurangan yang membuat nelayan melakukan berbagai proses penyesuaian untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, salah satu caranya dengan melakukan perubahan pekerjaan atau penghidupan. Pekerjaan yang dilakukannya berupa mengumpulkan batu bara. Perubahan pekerjaan nelayan berimplikasi terhadap perubahan pola relasi sosial, nilai-nilai sosial, gaya hidup dan modal sosial nelayan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menjelaskan dan menganalisis mengenai perubahan yang terjadi dalam kehidupan nelayan akibat perubahan pekerjaan. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dan mempergunakan pendekatan studi kasus. Penentuan informan dilakukan secara bertujuan (purposive). Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pasar Bengkulu Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. Pengumpulan data adalah dengan mempergunakan teknik observasi dan wawancara. Informan adalah nelayan menjadi pemungut batubara di pantai Pengolahan data dilakukan dengan cara diklasifikasikan dan diinterprestasikan secara kualitatif dari awal hingga akhir penelitian. Tahap analisis data terdiri dari reduksi data, display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perubahan pekerjaan yang dilakukan nelayan berimplikasi terhadap perubahan pendapatan, perubahan pola relasi sosial, perubahan nilai-nilai sosial, perubahan gaya hidup dan perubahan modal sosial dalam kehidupan nelayan, secara lebih rinci diuraikan bahwa (a). nelayan yang menjadi pemungut batubara mengalami peningkatan pendapatan. (b) pola relasi sosial juga berubah terutama sifat hubungan kerja yang terjalin, semula bersifat akrab, penuh dan penuh kekeluargaan menjadi hubungan kerja yang bersifat kaku dan orientasinyanya bisnis semata. Bentuk hubungan kerja yang semula merupakan hubungan langsung atau face to face menjadi hubungan yang tidak langsung dan melibatkan pihak ketiga sebagai bagian dari proses interaksi yang berlangsung, hubungan saling membantu dalam kehidupan nelayan juga berubah (c) pandangan nelayan tentang nilai yang memandang tinggi mengenai nilai budaya ikan sejerek, bereh secupak, madar (mendapatkan ikan sekilo dan beras satu setengah kilo, terus bisa bersantai) menjadi berubah, keberadaan istri dan anak dalam pemenuhan kebutuhan keluarga juga mengalami perubahan, perubahan juga terjadi terhadap pandangan nelayan mengenai nilai uang dalam kehidupan mereka. (d) Perubahan gaya hidup yang dijalani nelayan dari sederhana ke konsumtif. (e) Perubahan lainnya yang terjadi dalam kehidupan nelayan yang menjadi pemungut batubara yaitu perubahan modal sosial dalam kehidupan mereka. Komponen trust, jejaring dan norma mengalami perubahan dalam masyarakat nelayan akibat perubahan pekerjaan yang dilakukannya.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Romi Aqmal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi buruh nelayan kelong apung pada musim paceklik Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Populasi Dalam penelitian ini adalah masyarakat nelayan di RT 007/RW 003 Dusun II, Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan, dengan jumlah 120 dan sampel yang di ambil sebanyak 70 orang yang bekerja sebagai nelayan buruh kelong apung. Teknik pengambilan sampel sampling purposive. Upaya adaptasi yang dilakukan oleh nelayan antara lain adalah aneka ragamkan sumber pendapatan, memanfaatkan: 1.Hubungan sosial, 2.Memobilisasi anggota rumah tangga, 3. Melakukan pengane karagaman alat tangkap, dan melakukan perubahan daerah penangkapan 4.Penebangan hutan secara illegal 5.Mengandalkan bantuan dari berbagai pihak, maka pendapat tersebut menjadi dasar teoritis dalam penelitian ini.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 52-67
Author(s):  
Zeni Eka Putri
Keyword(s):  
Top Down ◽  

UMKM memiliki keunggulan seperti kemampuan menyerap tenaga kerja dan menggunakan sumber daya lokal, serta usahanya relatif bersifat fleksibel. Sehingga usaha ini menjadi pilar utama ekonomi di Indonesia (Supriyanto, 2006:1). Selain itu, UMKM merupakan kegiatan usaha yang berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional (Ismail, 2011:25). Oleh karena itu, melihat peran strategis ini, maka usaha mikro dan kecil perlu perlu didukung karna bisa menjadi penopang perekonomian negara. Berbagai bantuan telah diberikan oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Akan tetapi, bantuan yang diberikan bersifat top-down. Di Sumatera Barat, ada salah satu klinik UMKM yang menarik, karena diinisiasi oleh masyarakat bersama dengan sebuah LSM bernama Jemari Sakato. Klinik ini diharapkan nantinya akan menjadi sebuah upaya untuk memperkuat dan memberdayakan UMKM lokal. Tujuan penelitian ini adalah; 1) Mendiskripsikan proses dan peran LSM Jemari Sakato dalam menginisiasi berdirinya klinik UMKM di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam; 2) Mendiskripsikan upaya penguatan dan pemberdayaan UMKM melalui klinik UMKM di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen. Dalam hal ini ada 3 peran yang dilakukan oleh LSM Jemari Sakato yaitu facililitative roles, educational roles, dan represantional roles. Adapun upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh klinik UMKM adalah menjadi wadah konsultasi bagi pelaku UMKM, memfasilitasi terhadap akses permodalan, memfasilitasi dalam membangun pemasaran dan promosi, memfasilitasi terhadap peningkatan kapasistas pelaku UMKM, serta memfasilitasi terhadap akses bantuan peralatan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document