Jurnal Inspirasi Pendidikan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

116
(FIVE YEARS 39)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By University Of Kanjuruhan Malang

2549-4147, 2088-9704

2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 169-179
Author(s):  
Latri Latri ◽  
Agusalim Juhari ◽  
Bhakti Prima Findiga Hermuttaqien ◽  
Hartoto Hartoto
Keyword(s):  

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana tingkat efektivitas pemanfaatan media pembelajaran GeoGebra dalam meningkatkan pemahaman konsep geometri mahasiswa calon guru Sekolah Dasar. Model belajar yang yang digunakan adalah model belajar dalam jaringan (daring) guna mencegah penyebaran Covid 19. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas siswa, lembar angket respon siswa, dan tes hasil belajar dalam bentuk online-form. Data aktivitas siswa dan respons siswa dianalisis menggunakan persentase sedangkan data hasil belajar siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Rata-rata skor hasil belajar (posttest) mencapai 83,80 dari skor ideal 100 dengan standar deviasi 5,87. Peningkatan hasil belajar berada pada kategori minimal sedang dengan rata-rata mencapai 0,66 dari skor ideal 1, (2) Rata-rata persentase aktivitas mahasiswa calon guru SD berada diatas 80% yakni sebesar 85,45% menunjukkan bahwa mahasiswa terlibat aktif selama proses pembelajaran geometri dengan menggunakan Media Pembelajaran GeoGebra, (3) Respons mahasiswa berada pada kategori cenderung positif dengan skor rata-rata siswa mencapai 3,47 dari skor ideal  4, dan (4) Media Pembelajaran GeoGebra efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep Geometri Calon Guru SD.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 162-168
Author(s):  
Imam Ariffudin

The research aims to test the effectiveness of Reality group counseling in improving students' problem-solving skills. Quantitative research method with pretest-posttest control group design with repeated measurement model selected as the basis of research implementation. Research data is collected with problem-solving inventory and analyzed using mixed ANOVA analysis design. Statistical analysis results show that group counseling can significantly improve students' problem-solving skills. This can be due to the dynamics and climate within the counseling group, able to facilitate students to develop effective cognitive abilities and dare to deal with problems directly. Based on the results of analysis and discussion, it can be concluded that reality group counseling is effective in addressing problem-solving skills. Therefore, counselors as facilitators of student development can use this approach as an alternative to alleviating student problems in schools.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 153-161
Author(s):  
Erny Wijayati ◽  
Rufi’i Rufi’i ◽  
Djoko Adi Waluyo

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembuatan hiasan seni merubah corak batik dengan teknik sulaman burci pada SMK kelas XII Tata Busana. Metode pengembangannya menggunakan model Dick and Carey. Jenis penelitian ini adalah research and development.data berasal dari hasil 3 validator yaitu ahli desain, validasi  ahli isi/ materi dan validasi teman sejawat/ guru bidang studi serta hasil uji coba kelompok besar sebanyak 26 siswa. Teknik pengumpulan data berupa angket. Teknik sampling menggunakan teknik sampling purposive. Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui lembar evaluasi dalam bentuk deskriptif dan mengukur kevalidan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Hasil validasi ahli isi sebesar 85%, ahli desain sebesar 88%, teman sejawat atau bidang studi sebesar 89,4% dan hasil uji coba pada siswa kelompok besar kevalidannya sebesar 96,6%. Dari data dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa modul pembuatan hiasan sulaman burci  pada batik dapat dijadikan sebagai bahan ajar SMK Kelas XII Tata Busana,  dengan pencapaian  kategori sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 144-152
Author(s):  
Ardiansyah Widya Pahlevi ◽  
Ricky Darmawan ◽  
Bambang Sumardjoko ◽  
Choiriyah Widyasari ◽  
Laili Etika Rahmawati

ABSTRAK Maraknya penyimpangan sosial yang terjadi pada siswa saat ini disebabkan oleh kebiasaan negatif yang membudaya dalam kehidupan sehari-hari. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh serinya siswa terpapar konten negatif seperti media sosial, sinetron, maupun lingkungan sekitar yang tidak mendukung pembentukan karakter positif.  Sehingga kebiasaan atau budaya tersebut juga terbawa hingga ke sekolah.  Melalui budaya terimakasih dan meminta maaf ini lah diharapkan mampu meminimalisir budaya negatif tersebut. Budaya terimakasih dan meminta maaf yang nantinya menjadi budaya sekolah juga diharapkan mampu membentuk karakter anak. Adanya pembudayaan yang bercorak Jawa juga menguatkan penguatan karakter karena dalam budaya Jawa budaya jawa terdapat transformasi karakter berupa cinta damai, toleransi, peduli lingkungan, menghargai, jujur, dan rendah hati. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi, guru, kepala sekolah, dan wali murid SD N 15 Mangkubumen Lor penelitian ini menggunakan kualitatif dengan studi kasus.pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan budaya meminta maaf dan berterima kasih bertransformasi menjadi budaya sekolah yang positif, dimana siswa mempunyai bekal kesantunan berbahasa maupun  berperilaku, selain itu munculnya karakter bertnggung jawab, jujur, rendah hati, jujur, toleransi dan saling menghormati . ABSTRACT The rise of social deviations that occur in students today is caused by negative habits that are entrenched in everyday life. The deviation is caused by the series of students exposed to negative content such as social media, soap operas, and the environment that does not support the formation of positive characters. So that these habits or culture also carry over to school. Through this culture of gratitude and apology it is hoped to be able to minimize this negative culture. Thank you and apologizing culture which later became school culture is also expected to be able to shape the character of children. The existence of Javanese culture also strengthens character strengthening because in Javanese culture there is a transformation of Javanese character in the form of peace, tolerance, care for the environment, respect, honesty and humility. The subjects of this study were students, teachers, principals, and guardians of students of SD N 15 Mangkubumen Lor. This study used a qualitative case study. Data collection used interviews, observation, and documentation. The results showed that with a culture of apology and gratitude transformed into a positive school culture, where students have the provision of language politeness and behavior, besides the emergence of responsible characters, honest, humble, honest, tolerance and mutual respect.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 136-143
Author(s):  
Ajeng Intan Nur Rahmawati
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan konseling kelompok Realita dalam mereduksi tingkat penggunaan internet bermasalah siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest-posttest control group dengan model pengukuran berulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling kelompok realita mampu menurunkan tingkat penggunaan internet bermasalah. Selain itu, ditemukan factor lain yang dapat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penggunaan internet bermasalah, yakni pengambilan keputusan dan pola asuh. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok Realita efektif untuk mengitervensi penggunaan internet bermasalah, sehingga konselor dapat menggunakan pendekatan ini untuk siswa-siswi ditingkat sekolah dasar.  


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 125-135
Author(s):  
I Putu Windu Mertha Sujana ◽  
Cecep Darmawan ◽  
Dasim Budimansyah ◽  
Sukadi Sukadi

Penelitian ini mengkaji Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan tinggi yang memiliki posisi dan peran yang strategis dalam membangkitkan perasaan kebangsaan Indonesia dan cinta tanah air Indonesia (dalam konteks nilai dan moral Pancasila, nilai dan komitmen Bhineka Tunggal Ika, komitmen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan memiliki komitmen ber-Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada setiap mahasiswa (generasi millenial). Di lain pihak representasi Pendidikan Kewarganegaraan harus sesuai dengan karakteristik dari mahasiswa (generasi millenial). Sehingga tulisan ini akan merepresentasi Pendidikan Kewarganegaraan pada jenjang pendidikan tinggi dilihat dari perspektif generasi millenial. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa serta penilaian mahasiswa terhadap mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey jenis deskriptif, dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner melalui google form. Metode survei jenis deskriptif akan mencari tahu terkait representasi Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Pendidikan Ganesha dengan menggunakan 75 responden mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan memiliki posisi dan peran yang sangat penting (70,7%) dan masih diminati (50,7%) oleh mahasiswa (generasi millenial). Namun media pembelajaran (66,7%) masih perlu disesuaikan dengan karakteristik generasi millenial yang cenderung menggunakan teknologi. Media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga perlu mengkombinasikan antara teknologi dengan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai benteng penyanggah dampak globalisasi. Nilai budaya sebagai benteng penyanggah dampak globalisasi dimaksudkan agar generasi millenial dapat menyaring nilai dan budaya luar terutama yang tidak sesuai dengan nilai dan budaya Indonesia.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 105-113
Author(s):  
Setyo Eko Atmojo ◽  
Beny Dwi Lukitoaji

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan pembelajaran Tematik Berbasis Etnosains dalam menumbuhkan Literasi Budaya dan Kewargaan Siswa Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (reserach and development). Produk yang dihasilkan melalui penelitian ini adalah pembelajaran tematik berbasis etnosains yang mampu meningkakan literasi budaya dan kewargaan. Berdasarkan hasil anlisis data diketahui bahwa produk hasil pengembagan memiliki skor > 80 yang berada pada kategori valid berdasar penilaian ahli. Hasil implmentasi produk menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan mampu meningkatkan literasi budaya dan kewargaan dengan N gian sebesar 0,49 berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil angket ketepatan pembelajaran diketahui bahwa sebesar 82,50 %  siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran tematik berbasis etnosains. Produk penelitian ini mampu meningkatkan literasi budaya dan kewargaan siswa karena dalam pembelajaran ini menginterasikan budaya ke dalam tema pembelajaran sehingga membuat siswa mengetahui secara mendalam bahwa terdapat keterhubungan kaitan antara budaya dan tema pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk  pengembangan ini memiliki tingkat kevalidan yang baik, efektif dalam meningkatkan literasi budaya dan kewargaan serta mampu diterapkan dengan baik dalam proses pembelajaran di kelas.    


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 96-104
Author(s):  
Abdul Basit ◽  
Renny Candradewi Puspitarini

Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan karakter peduli lingkungan melalui program eco-school (Adiwiyata) yang dijalankan di sekolah inklusi. Program tersebut merupakan kebijakan departemen pendidikan dan lingkungan hidup untuk memberikan literasi tentang pengelolaan lingkungan kepada para siswa. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model evaluasi CIPP (context, input, process, and procedure) dan pengumpulan data dengan wawancara semi-struktur, observasi dan dokumentasi di satu sekolah menengah atas di Probolinggo. Informan penelitian yang dilibatkan meliputi siswa, guru, dan kepala sekolah. Informan dari kelompok siswa dibagi menjadi kelompok anak berkebutuhan khusus/ABK (special needs) dan non ABK (reguler) sesuai karakteristik sekolah inklusi. Hasil studi menggambarkan efektivitas Program Adiwiyata nampak pada pemberdayaan sumber daya personel, kurikulum, sarana dan prasarana, serta quality control untuk membangun eco-green mandiri. Program ini berhasil menyebarkan motivasi dan kesadaran peduli lingkungan kepada siswa ABK maupun reguler sebagai modal bagi pembangunan berkelanjutan.


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 114-124
Author(s):  
Wahyu Sabatini ◽  
Wasitohadi Wasitohadi ◽  
Yari Dwikurnaningsih

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru non-PNS di SMK Negeri 1 Pabelan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang menilai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional guru. Subyek penelitian ini adalah 7 guru non-PNS di SMK Negeri 1 Pabelan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, observasi dan studi dokumen. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif kuantitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 79,88 dalam kategori baik; (2) Kompetensi kepribadian guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 84,48 dalam kategori baik; (3) kompetensi sosial guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 73,21 dalam kategori cukup baik; (4) Kompetensi sosial guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 72,44 dalam kategori cukup baik. Hasil PKG secara keseluruhan memperoleh rata-rata 78,19 yang menyatakan bahwa kompetensi guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan dalam kategori yang baik.   Kata Kunci : Evaluasi, Kinerja Guru, Model PKG, SMK Negeri 1 Pabelan  


2020 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 85-95
Author(s):  
Ridha Chairunisa ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Yenita Roza

The purpose of this research is to know algebra thinking process of students in rectangular material reviewed from Mathematics ability and gender. The method of this research was qualitative descriptive. The research subjects were 9 female students and 9 male students of grade IX with high, medium, and low Mathematics ability. The research instruments were test and interview. The research results show that female students with high ability have algebra thinking. Male students with high ability have algebra thinking but indicator of concluding and rechecking was not fulfilled yet. Female students with medium ability have algebra thinking but there was carelessness in the calculation. Male students with medium ability have started to thought algebra but at indicator of interpreting and applying Mathematics findings was not fulfilled yet. Female and male students with low ability do not think algebra yet because all indicators were not fulfilled. This occurred because they still did not understand algebra concept until they could not solve Mathematics problem. Female and male students with high and medium ability who already thought algebra can solve Mathematics problem. However, female and male students with low ability still do not think algebra until they cannot solve the problem.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document