SIKLUS Jurnal Teknik Sipil
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

66
(FIVE YEARS 42)

H-INDEX

2
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Lancang Kuning

2549-3973, 2443-1729

2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 175-186
Author(s):  
Ahmad Zaki
Keyword(s):  

Beton merupakan material yang mampu menahan tekan namun tidak kuat menahan tarik. Oleh sebab itu penambahan tulangan baja mampu untuk menjawab kelemahan dari beton tersebut, akan tetapi tulangan baja juga mempunyai kekurangan yaitu terpengaruh oleh lingkungan luar sehingga menyebabkan korosi. Korosi pada tulangan baja juga menjadi penyebab utama penurunan kekuatan pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara hasil uji eksperimen laboratorium dan  analisis elemen hingga menggunakan software Atena 3D dengan tingkat korosi pada tulangan baja yaitu 0%, 10%, 20%, 30%, 38%, dan 50%. Metode yang digunakan dalam simulasi yaitu dengan pendekatan korosi loss of bond Bigaj 1999 (Poor Quality) dan perfect bond pada tulangan baja. Benda uji dan model yang digunakan berupa balok dengan ukuran 100 x 100 x 500 mm dengan mutu beton 30 MPa. Hasil perbandingan menunjukan penurunan beban ultimate pada Beban-Perpindahan pemodelan yaitu sebesar 94.5% (bond Bigaj 1999) dan 60.19% (perfect bond).


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 106-118
Author(s):  
Ifan Nasution ◽  
Dyah Ari Wulandari

Sedimentasi merupakan masalah yang paling umum terjadi pada waduk. Sedimentasi juga merupakan tantangan terbesar dalam operasi waduk. Pemanfaatan kapasitas tampungan waduk merupakan faktor utama terpenuhinya manfaat sebuah bendungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika sedimentasi yang terjadi pada waduk Kedungombo selama beroperasi 28 tahun. Dinamika sedimentasi meliputi analisa perubahan kapasitas tampungan, laju sedimentasi, distribusi sedimentasi, pola sedimentasi dan umur teknis layanan waduk. Metode penelitian dilaksanakan berdasarkan peninjauan lapangan, studi literatur kajian-kajian terdahulu dan pengumpulan data sekunder dari pengelola bendungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa sisa tampungan total saat ini sebesar 94,47%, berdasarkan analisa distribusi sedimentasi pada 4 kali periode pengukuran (1994, 2003, 2012 dan 2017) didapatkan rata-rata sedimen yang mengendap ditampungan mati adalah 42,95%, tampungan efektif 51,08% dan tampungan banjir 5,97%, pola sedimentasi Waduk  adalah pola uniform, usia teknis waduk berakhir pada tahun 2064 atau 43 tahun lagi sejak tahun 2021.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 131-145
Author(s):  
Gerald Guntur Pandapotan Siregar ◽  
Fajar aldoko Kurniawan

The embankment dam is the most widely built dam in the world, especially in Indonesia. However, embankment dams are also prone to collapse. Dam failures due to the piping process through the dam body account for 30.5% of the total dam collapses worldwide. Therefore, it is necessary to periodically monitor and evaluate the condition of pore water pressure and seepage in a dam which is usually carried out using installed instrumentation. Very little has been done on instrumentation interpretation of earthfill dams in Indonesia, which is a very worrying condition. It is possible that old or even new dams have shown behavior that leads to a decrease in safety. This condition can be monitored by instrumentation in the dam if interpreted properly. Kedung Ombo Dam as an old embankment dam but has a fairly complete instrumentation can be evaluated for safety related to pore water pressure and phreatic line (seepage line). Pore water pressure evaluation is carried out by collecting piezometer readings and reservoir water level fluctuations over a period of several years. The results of the research on the interpretation of piezometer readings indicate that the overall safety of the Kedung Ombo dam is still good in terms of pore water pressure conditions. However, there are some anomalous conditions that should be investigated further


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 93-105
Author(s):  
Friska Mirza ◽  
Rendy Thamrin ◽  
Zaidir Zaidir
Keyword(s):  

Kolom yang merupakan elemen struktur terpenting dalam bangunan gedung memiliki banyak kemungkinan variasi penampang yang digunakan, dimana kekakukan kolom dan struktur bangunan secara keseluruhan dipengaruhi oleh bentuk penampang kolom tersebut. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis nonlinear pushover dengan 3 tipe penampang kolom, yaitu bujur sangkar (K1), persegi panjang yang ditempatkan memanjang sumbu Y (K2) dan sumbu X (K3) global. Rasio tulangan kolom pada masing-masing tipe struktur juga divariasikan, yaitu 1.1% dan 2.5%. Ketiga tipe kolom memiliki luas penampang kolom yang sama, dan juga memiliki dimensi pelat lantai, balok yang sama. Dari hasil analisis yang mengonversikan tipe kolom K1 menjadi tipe kolom K2 dan K3 menghasilkan kapasitas terbaik pada kolom K3 akibat beban pushover arah X berkisar 0.42-7.44% dan kapasitas terbaik pada kolom K2 akibat beban pushover arah Y berkisar 0.01-7.32%. Untuk kondisi geometri struktur yang dianalisis didapatkan tipe kolom K2 yang menghasilkan peningkatan nilai gaya geser dasar pada saat leleh pertama berkisar 6-13.4%. Berdasarkan deformasi struktur dan kriteria pada ATC-40 kondisi struktur berada pada tingkat kinerja damage control dimana kondisi bangunan saat terjadi gempa masih bias menahan dan resiko korban jiwa sangat kecil. Semua kolom yang dianalisis telah mengalami sendi plastis akibat beban puncak pushover yang ditandai dengan nilai gaya dalam kolom telah melewati kapasitasnya yang dihitung menggunakan perangkat lunak RCCSA. Struktur yang memenuhi syarat berperilaku Beam Sway Mechanism dihasilkan oleh tipe kolom K1, K2, dan K3 dengan rasio tulangan kolom 2.5%.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 146-159
Author(s):  
Adenan Yusuf ◽  
Dyah Indriana Kusumastuti ◽  
Endro Prasetyo Wahono

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis nilai Base Flow Index (BFI) dan debit baseflow DAS Way Seputih; menganalisis nilai Curve Number (CN) composite DAS Way Seputih tahun 2005, 2009, dan 2011; serta menganalisis pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap baseflow DAS Way Seputih. Penentuan baseflow tahun 1973-2006 menggunakan Metode RDF (Recursive Digital Filter) terbaik berdasarkan uji kinerja, yaitu Root Mean Square Error (RMSE), R2, dan grafik FDC (Flow Duration Curv) di antara metode Lyne&Hollick, EWMA, Chapman Algorithm, dan Nathan and McMahon. Kemudian Metode RDF terbaik ini dibandingkan dengan Model SCS-CN (Soil Conservation Sevice Curv Number) untuk menentukan baseflow dan BFI tahun 2005, 2009, dan 2011 berdasarkan uji kinerja. BFI DAS Way Seputih tahun 2005, 2009, dan 2011 berturut-turut adalah 0,8178; 0,54225; dan 0,649502. Untuk nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2005 berturut-turut adalah 63,9191; 79,8869; dan 80,1315. Nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2009 berturut-turut adalah 42,7834; 60,8427; dan 83,6676. Sedangkan Nilai CN I composite, CN II composite, dan CN III composite tahun 2011 berturut-turut adalah 66,4066; 81,9460; dan 94,5943. Nilai BFI dipengaruhi oleh debit baseflow dan debit sungai. Debit sungai dipengaruhi oleh curah hujan, sedangkan debit baseflow dipengaruhi oleh perubahan luas tiap jenis tutupan lahan.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 160-174
Author(s):  
Monika Natalia ◽  
Riswandi R ◽  
Devie Oktaviani ◽  
Meldia Hayati Putri

Proyek konstruksi mempunyai sasaran (target) tertentu dengan batasan-batasan mutu pekerjaan, anggaran dan jadwal, yang dikenal sebagai triple constraint. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai  permasalahan/kendala yang berbeda. Permasalahan proyek konstruksi di Indonesia khususnya Kota Jakarta semakin pelik sejak pandemi covid-19. Hal ini disebabkan kesulitan pengadaan material kontruksi, pembatasan pekerja (social distancing), kondisi keuangan, sulitnya mengurus keadministrasian karena kantor pemerintahan memberlakukan work from home (WFH), pembatasan memasuki Kota Jakarta dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kendala (pertambahan biaya dan keterlambatan) serta berapa besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Jakarta selama pandemi covid-19. Metode penelitian adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan pengambilan data dari penyebaran kuesioner kepada 38 responden yang terdiri dari, project manager, construction manager, engineer, inspektor, QHSE, K3L, dan safety officer. Kuesioner diolah dengan program SPSS v.22, untuk uji validitas, uji  reliabilitas, uji korelasi dan uji regresi. Dari hasil analisa regresi  dengan uji t didapatkan 3 faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan proyek konstruksi selama pandemi covid-19 di Jakarta yaitu  kualitas bahan yang kurang baik (faktor material),  penerapan teknologi baru yang belum dikuasai dengan baik (metode kostruksi)  dan sulit melihat laporan laba rugi per proyek (biaya).


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 119-130
Author(s):  
M Mirza Abdillah Pratama ◽  
Septiana Dyah Sugmana Putri ◽  
Edi Santoso

Shear walls in high-rise buildings serve to increase the resistance of high-rise buildings to lateral loads. This study aims to compare the structural performance of an existing 8 (eight) storey building designed as a special moment resisting frame structure against a building designed as a dual system, which consists of: structural vibration time, base shear force, displacement, and drift. Three configurations for shear walls are designed, as follows: (1) L-shaped located at the corner of one side of the building, totaling 2 (two) units (SW1); (2) L-shaped located at the four corners of the building totaling 4 (four) units (SW2); and 3) I-shaped located along the side of the building totaling 6 (six) units (SW3). Simulations are run using the Etabs by taking into account dead loads, live loads, and earthquake loads. The results show that the addition of shear walls can: (1) reduce the vibration period of the structure up to 62,55% in SW3, (2) increase the base shear force up to 86,34% in SW3, (3) reduce peak displacement up to 84,86% in SW3, and (4) reduce the drift between floors up to 89,58% in SW3. However, the SW2 is considered to be better applied to the building by taking into account the structural performance, effectiveness and efficiency factors.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 197-207
Author(s):  
Putu Budiarnaya ◽  
I Putu Ariawan ◽  
I Gusti Ngurah Nyoman Wismantara ◽  
I Gusti Putu Puspasari

Ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling berada di Wilayah Kecamatan Karangasem. Ruas jalan sepanjang STA 0+000 sampai 1+500 ini merupakan akses utama galian C di Kabupaten Karangasem, sehingga mayoritas angkutan yang melalui jalur ini adalah truk. Truk bermuatan berat ini menyebabkan terjadi banyak kerusakan disepanjang ruas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis kerusakan perkerasan jalan serta cara penanganannya, sehingga diketahui anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki. Analisis data menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Nilai rata-rata PCI dari 15 segmen yang ditinjau adalah 44,48%, artinya kerusakan ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling termasuk dalam kategori sedang (fair). Langkah penanganan yang direkomendasikan pada ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling dari STA 0+000 sampai 0+1500 adalah sesuai dengan klasifikasi kerusakan per-segmen berdasarkan nilai PCI. Meliputi: 1) Rekonstruksi sepanjang 400 m, untuk nilai PCI 0-30%; 2) Tambalan sepanjang 800 m dan lapis tambah (overlay) sepanjang 1.100m, untuk nilai PCI 30-80%; dan 3) Pemeliharaan Rutin, untuk nilai PCI 80-100%. Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan ruas Jalan Raya Padangkerta-Budakeling pada STA 0+000 sampai 1+500 adalah sebesar Rp 1.169.905.580.


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 187-196
Author(s):  
Hardianefil H ◽  
Fadrizal Lubis ◽  
Alfian Saleh

Dengan melihat kondisi fisik ruas jalan Simpang Beringin - Meredan dan di hubungkan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan tersebut, maka perlu dilakukan tinjauan kondisi ruas jalan tersebut dari segi geometriknya dengan berpedoman pada perhitungan metode Bina Marga. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan survey dan pengukuran langsung dilapangan untuk mengetahui kondisi geometrik eksisting tikungan pada jalan tersebut, kemudian dianalisis dengan melakukan perhitungan ulang dengan metode Bina Marga. Dari hasil penelitian pada  tikungan STA 3+641 didapat eksisting lengkungan berbentuk full cirle dengan kecepatan kendaraan dilapangan sebesar 40 km/jam  dengan jari - jari tikungan R = 82,67 m. Setelah dilakukan perhitungan ulang dengan metode Bina Marga menggunakan jenis lengkung Spiral – Cirle – Sipral dengan kecepatan rencana sebesar 50 km/jam dan jari – jari tikungan  Rc = 90 m. Dari hasil perhitungan terdapat perbedaan antara as jalan eksisting dengan as jalan hasil perhitungan Metode Bina Marga dan tidak ditemukan superelevasi yang mengikuti standar perhitungan Bina Marga, sehingga perlu dilakukan perbaikan geometrik pada tikungan tersebut.


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 117-128
Author(s):  
Bagus Hario Setiadji ◽  
Hariadi Dewabrata ◽  
Han Ay Lie ◽  
Sie Alexander Patrick Subagyo

Era kini ditandai dengan penekanan pada konsevasi energi, beton ramah lingkungan dan beton hijau. Semen merupakan bahan utama pembentuk beton, dan juga penyumbang pencemaran udara terbesar di antara bahan penyusun material tersebut. Semen slag atau Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) yang merupakan hasil pengolahan limbah industri baja menjadi salah satu alternatif yang diminati karena proses produksi dan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan Portland Cement (PC). Material yang mempunyai sifat cementitious ini berpotensi untuk menggantikan sebagian semen dalam campuran beton dengan tetap mempertahankan kelebihan sifat mekanis beton. Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan pengujian benda uji yang telah didesain dengan komposisi substitusi semen slag sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat semen yang dibutuhkan dan pada umur 28 hari. Sebagai benda uji kontrol beton direncanakan dengan kuat tekan f’c = 38 MPa. Semen slag yang digunakan berdasarkan referensi memiliki activity index grade 80. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja semen slag pada beton melalui pengamatan kuat tekan (f’c), hubungan tegangan-regangan (fc - ε) dan modulus elastisitas (E) beton. Pengujian menunjukkan bahwa substitusi slag menyebabkan terjadinya penurunan kuat tekan beton, regangan dan modulus elastisitas pada umur 28 hari karena adanya proses kimia yang lebih lamban daripada PC.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document