Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

47
(FIVE YEARS 33)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Gadjah Mada

2620-9594, 2620-9608

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 344
Author(s):  
Annisa Farida

ABSTRAK Field Research Center (FRC) merupakan bagian dari program Teaching Industry Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. FRC dibangun bertujuan untuk mengembangkan hasil penelitian dan pengabdian agar menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta mendekatkan mahasiswa pada obyek materi pembelajaran agar menjadi lulusan yang siap bekerja. Rencana FRC akan dibangun di atas tanah seluas 6,5 hektar di Kelurahan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Disekitar lokasi pembangunan FRC, terdiri atas kawasan penyangga seluas 29 hektar. Kawasan penyangganya terdiri atas berbagai berbagai sarana dan prasarana, seperti sarana pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, jalan, sungai, rel kereta api, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan informasi geospasial sarana dan prasarana yang berada disekitar lokasi FRC. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data citra foto udara dan hasil dijitasi. Data citra foto udara diambil dengan menggunakan wahana pesawat tanpa awak (UAV) dengan tinggi terbang 270 meter dan ketelitian 0,775 pix. Data vektor yang dihasilkan dari proses dijitasi on-screen terdiri atas unsur geospasial bangunan (geometri poligon dan titik), jalan (geometri poligon), sungai (geometri poligon), drainase (geometri garis), rel kereta api (geometri garis), dan batas administrasi kelurahan (geometri garis). Masing-masing unsur geospasial disertai dengan data atribut yang diperoleh dari hasil survei lapangan. Sistem informasi geospasial sarana dan prasarana disajikan dalam skala 1:15.000. Sistem informasi geospasial ini diharapkan dapat membantu Kelurahan Wates dalam mengembangkan sarana prasarana yang terdapat pada sekitar lokasi FRC. Kata Kunci: Field Research Center, sistem informasi geospasial, sarana prasarana, peta skala besarABSTRACT Field Research Center (FRC) is part of Teaching Industry program of Vocational School. FRC was build to develop research and service result into products. The products utilized  by the community and bring students closer to learning material objects in order to become graduates who are ready to work. FRC will be build on 6.5 hectares of land in Kelurahan Wates, Kulon Progo Regency. Around the location of the FRC construction consists of a 29 hectare supporting area. The supporting area consists of various facilities and infrastructure, such as education, health, defense and security facilities, roads, rivers, railroads, and so on. This study aims to present geospatial information for infrastructure around the FRC location. The data used in this study consisted of aerial photo image data and results of digitization. Aerial photo image data taken using a drone vehicle (UAV) with a height of 270 meters and accuracy of 0.775 pix. Vector data generated from digitizing on-screen process. These are consists of six geospatial elements, such as building (polygon geometry and dots), roads (polygon geometry), rivers (polygon geometry), drainage (line geometry), railroad tracks (line geometry), and boundaries village administration (line geometry). Each geospatial element accompanied by attribute data that obtained from field surveys. Geospatial information about infrastructure presented on big scale of 1: 15,000. This geospatial information expected to help Kelurahan Wates developing infrastructure around the FRC location. Keywords: Field Research Center, geospatial information system, infrastructures, big scale map


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 381
Author(s):  
Ratih Hardiyanti ◽  
Anjar Kistia Purwaditya ◽  
Sri Wijanarti ◽  
Wildan Fajar Bachtiar ◽  
Anjar Ruspita Sari ◽  
...  

In line with the government's program to strengthen tourism destinations in Indonesia, many tourism villages have been initiated, including Kulon Progo Regency. The needs of people to relieve fatigue by visiting tourist attractions, encourage the growth of tourist villages. The existence of a tourism village encourages the growth of typical souvenirs of the tourist village. Jatirejo is one of the villages in the Lendah sub-district, Kulon Progo, which is located at 7o93'22" south latitude and between 110o23'08" east longitude. Jatirejo has an area of 635.89 ha or 17.87% of the area of Lendah District (3,559.19 ha). The location of Jatirejo is close to access pathway of NYIA Airport, so it has great potential to become one of the tourism destinations. It is necessary to develop a tourist village by recognizing the agroindustry product potency owned by Jatirejo. This Community Service aimed to recognize and to document the agroindustry product potency of villages, as a first step in the development of local souvenirs and to support the development of Jatirejo Tourism Village. The method used was a field survey and plot the survey results on a map of Jatirejo Village using Corel Draw software. Based on the results of a survey of 5 hamlets in Jatirejo Village, the potential of processed foods that might be developed including emping melinjo, rice plates, catfish product, benguk/koro tempeh, coconut fiber broom, and also chicken cage.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 375
Author(s):  
Prita Dhyani Swamilaksita

Keberhasilan penyelenggaran makanan dilihat dari higiene perorangan penjamah makanan. Penjamah makanan di perlukan dalam proses penyelenggaran makanan, yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian. Penjamah makanan yang tidak memperhatikan higiene perorangan dalam pengolahan makanan dapat menimbulkan kontaminasi bakteri  pada makanan. Menurut peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 1096/menkes/per/VI/2011 untuk mencegah penularan penyakit dan kontaminasi terhadap makanan yaitu antara lain tidak mengunyah, tidak merokok dan  menggunakan alat pelindung diri seperti celemek, tutup kepala, sarung tangan,  sepatu kedap air. Makanan yang tidak dikelola dengan baik dan benar oleh penjamah makanan dapat menimbulkan penyakit. Kegiatan abdimas ini dilakukan untuk membina personal higiene di kantin universitas esa unggul dengan harapan selain peningkatan pengetahuan, perilaku pengggunaan APD pada penjamah makanan dapat diterapkan sehingga penyediaan makanan di kantin Universitas Esa Unggul dapat terjamin kemanannya. Metode yang digunakan dalam kegiatan sosialisasi adalah metode ceramah menggunakan media celemek. Sasaran pada kegiatan ini seluruh penjamah makanan yang menjual makanannya di kantin Universitas Esa Unggul yang pada saat pelaksanaan berjumlah 10 orang. Hasil kegiatan meninjukan bahwa media celemek ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan merubah perilaku penjamah makanan. Sehingga perlu dilaksanakan kegiatan ini secara rutin dan konsisten untuk menjaga kepatuhan dalam pengaplikasian personal higiene dalam penyediaan makanan.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 400
Author(s):  
Andi Annisa Amalia

Masyarakat di Kampung Nelayan Ujung Kassi seringkali memanfaatkan bagian kolong rumahnya (siring) sebagai gudang, penyimpanan peralatan melaut, tempat istirahat, tempat jualan, tempat menidurkan anak serta aktivitas kelompok khususnya ibu rumah tangga nelayan. Karena beragamnya fungsi dan aktivitas yang dilakukan pada kolong rumah dengan luasan yang terbatas, maka dibuat prototype kolong rumah panggung yang dapat difungsikan sebagai ruang produktif bagi kelompok ibu rumah tangga nelayan. Metode yang digunakan adalah workshop dan Focus Group Discussion (FGD) dengan menggunakan pendekatan partisipatif desain.  Hasil kegiatan Pengabdian  ini adalah rancangan ruang produktif kolong rumah panggung, storage multifungsi, pelatihan membuat tanaman hias, dan aturan bersama dalam penggunaan ruang produktif nelayan. Rancangan  ruang ini berimplikasi pada terbentuknya fungsi baru pada bagian bawah rumah panggung nelayan untuk melakukan aktivitas yang lebih bernilai produktif secara ekonomi dan berpotensi menunjang perekonomian rumah tangga nelayan. Selain itu, dengan adanya prototype tersebut eksistensi nilai sosial pada kolong rumah panggung nelayan sebagai sebagai ruang komunal tetap dipertahankan


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 392
Author(s):  
Ika Restu Revulaningtyas

Kelompok tani Sumber Rejeki merupakan gabungan petani kakao dan menjadi ujung tombak Desa Kakao yang dikembangkan sejak tahun 2013. Kelompok tani ini akan menjadi mitra Pengabdian kepada Masyarakat Diploma Agroindustri selama tiga tahun ke depan. Sejauh ini, kelompok tani telah mampu memproduksi beberapa produk olahan kakao dengan menggunakan alat bantuan dari pemerintah. Produksi yang dilakukan masih berskala kecil dan bergantung pada sistem pre-order. Kendala yang dihadapi dalam menghadapi peluang pasar yang besar antara lain kelompok tani belum memiliki pengetahuan terhadap karakteristik produk yang diinginkan oleh pasar, belum menerapkan proses pengolahan produk olahan kakao yang baik sehingga produk tersebut belum dapat diterima oleh pasar, serta masih minimnya kemampuan untuk melakukan pengembangan produk. Dari permasalahan tersebut, Diploma Agroindustri mengadakan pelatihan mengenai proses pengolahan cokelat oleh praktisi internasional sehingga dapat meningkatkan mutu produk olahan cokelat yang telah dapat diproduksi oleh kelompok tani Sumber Rejeki. Proses pengolahan cokelat memiliki keunikan tersendiri, di mana pembuat cokelat harus bisa mengamati dan memahami karakteristik serta perubahan cokelat selama proses pengolahannya. Keahlian ini akan meningkat seiring dengan waktu dan pengalaman yang dilakukan. Program pendampingan proses pengolahan kakao oleh praktisi internasional mampu melatih dan membantu kelompok tani dalam mempelajari, mempraktikkan, dan mengembangkan pengolahan cokelat melalui seminar dan praktik


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 365
Author(s):  
Diyah Candra Anita

Kegiatan Pengabdian Masyarakat pembentukan POSKESTREN telah dilaksanakan di Pesantren Tahfizd NURANI INSANI Desa Balecatur Gamping Sleman Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan sosialisasi pembentukan POSKESTREN dan layanan kesehatan untuk warga pesantren dengan melibatkan civitas akademika Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan Kemenristek Dikti dengan Pengelola Pondok Pesantren. Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan transfer informasi dan pelatihan santri husada mengenai konsep kesehatan, melatih skill pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, Hb, balut bidai, penatalaksanaan kegawatdaruratan dan simulasi layanan kesehatan. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan melakukan koordinasi antara pengurus Pesantren dan Puskesmas Gamping I yang menaungi, pemilihan calon kader kesehatan Santri Husada, Pelatihan kader santri Husada, survey mawas diri, penyediaan sarana dan prasarana fasilitas layanan kesehatan dan layanan jasa kesehatan POSKESTREN. Hasil dari kegiatan ini adalah telah terbentuknya kader kesehatan Santri Husada Putra dan Putri yang terlatih sejumlah 25 orang, tersusunnya modul pelatihan kesehatan Santri Husada, tersusunnya leaflet/ poster kesehatan pendukung layanan kesehatan, tersedianya fasilitas POSKESTREN seperti, ruang dan alat-alat pemeriksaan serta pemberian jasa layanan kesehatan untuk santri dan warga masyarakaat yang buka per hari 2 jam. Kerjasama yang baik antara akademisi, pengelola pesantren serta petugas kesehatan dari Puskesmas dapat meningkatkan kualitas kesehatan lebih baik. Pembinaan kesehatan terhadap Santri Husada dan POSKESTREN perlu dilaksanakan secara kontinyu guna meningkatkan derajat kesehatan warga pesantren secara keseluruhan.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 349
Author(s):  
Lily Karlina Nasution ◽  
Mayang Murni ◽  
Ika Sari Dewi

Intense competition requires MSMEs to be active in innovating both in terms of products, marketing and business development. MSME Ummu Syuraih produces Muslim clothing, khimar and niqab. MSME Ummu Syuraih also facing several problems in running its business including the using of financial management manually,lacking of HR capabilities and production machinery, using a mouth to mouth marketing and displaying less attractive product packaging. The purposes of this community service activity is to 1) manage the MSME Ummu Syuraih business financial management professionally, 2) increase the capacity of products through enhancing the expertise and skills of its HR, 3) expand the marketingnetwork for the products through the right marketing mix strategy, 4) improve the display of the packaging of the products. Activities in community service include training (sewing skills, marketing and financial management by using application and website), assistance (using financial management application and website), and tool grants. Based on the implementation and evaluation of the activities, it can be concluded that SMSE Ummu Syuraih can manage her business professionally and there is an increase in production and sales capacity due to the increase of customers demand.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 356
Author(s):  
Okti Herliana
Keyword(s):  

Desa Darmakradenan merupakan salah satu desa di wilayah hutan dengan produktifitas petani yang masih rendah disebabkan pengasaan lahan sempit, jenis usaha tani kurang beragam, kurang teroganisasi dan lemahnya regenerasi. Pengelolaan lahan di kawasan hutan memerlukan teknologi yang tepat guna dengan pendekatan sosio-ekologis agar dapat mensejahterakan petani sekaligus tidak merusak fungsi hutan. Penerapan agroforestry berbasis apiculture merupakan salah satu stategi pengelolaan kawasan hutan secara berkelanjutan sebagaimana telah dilakukan oleh sebagian petani desa Darmnakradenan. Selain manfaat secara ekonomi, integrasi agroforestri dengan budidaya lebah juga bermanfaat secara ekologi mengingat peran lebah sebagai polinator. Kegiatan KKN tematik ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemandirian masyarakat desa Darmakradenan dalam mengelola kawasan hutan dengan menerapkan agroforestry berbasis apiculture dan secara profesional mengembangkannya menjadi komoditas pariwisata. Pendampingan masyarakat difokuskan pada bidang konservasi dan pengelolaan hutan, budidaya dan diversifikasi produk madu, keorganisasian petani kawasan hutan, dan pengembangan wisata. Metode yang dilakukan adalah PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yaitu peran aktif pihak yang terlibat yaitu mahasiswa peserta KKN, masyarakat desa Darmakradenan dan Kelompok Tani Hutan Darma Jaya. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan jumlah petani yang tergabung dalam kelompok, peningkatan pemahaman petani tentang arti penting konservasi hutan, keterampilan budidaya tanaman hias, keterampilan membuat produk olahan dari madu, pengelolaan administsasi kelompok tani, dan terjadi koordinasi antar stakeholder untuk pengembangan pariwisata yang menghasilkan rekomendasi arah pengembangan pariwisata desa sebagai dasar pemerintah desa menyusun rencana pembangunan.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 305
Author(s):  
Wildanul Isnaini

 Kelompok Batik Sariwarni merupakan salah satu kelompok batik yang ada di Kabupaten Madiun, tepatnya berada di Desa Balerejo Kecamatan Kebonsari. Kelompok Batik Sariwarni yang berdiri sejak tahun 2013 ini diketuai oleh Siti Suwarni serta beranggotakan 9 ibu rumah tangga. Kelompok ini memproduksi 4 jenis batik yaitu tulis, cap, eco print, serta batik dengan pewarna alam. Batik tulis corak porang manto adalah yang paling laris. Kelompok batik sariwarni meproduksi batik untuk stok serta customize sesuai dengan keinginan pelanggan. Pemesanan produk custom oleh dinas atau pemerintahan lebih mendominasi penjualan jika dibandingkan dengan pembelian secara individu. Dengan cara custom ini pelanggan dapat memilih corak ataupun warna sesuai keinginan. Setelah dilakukan observasi dan wawancara kepada Kelompok Batik Sariwarni, didapatkan informasi tentang beberapa permasalahan yang ada yaitu pemasaran yang kurang optimal, kreativitas anggota kelompok yang masih perlu ditingkatkan, serta belum tersedianya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).  Dari permasalahan yang diungkapkan oleh mitra, dipilih permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu sesuai dengan disiplin ilmu yang dipunyai yaitu pemasaran Jika dilihat dari cara dan strategi pemasaran saat ini, masih ada beberapa hal yang dapat dibenahi seperti penambahan media pemasaran online, spesifikasi market place, hingga memperkuat branding. Telah dilakukan 2 pelatihan yaitu pelitahan Penguatan Brand dan Pemasaran serta Pelatihan Digital Marketing. Program pelatihan penguatan brand dan pemasaran serta digital marketing berjalan dengan lancar. Pelatihan Penguatan Brand dan Pemasaran dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 20,37% dan pelatihan digital marketing dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 10,91%.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 333
Author(s):  
Agus Ngadianto ◽  
Silvi Nur Oktalina ◽  
Eko Prasetyo ◽  
Agung Budhi Wibowo

Kelompok pertukangan Muda Taruna Makmur dan Mitra Mandiri merupakan kelompok usaha mikro dibidang produk perkayuan dan mebel yang berlokasi di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Kelompok pertukangan ini beranggotakan pemuda-pemuda dalam satu desa. Mengingat potensi kayu dari hutan rakyat di Desa Pagerharjo yang sangat besar, maka sangat potensial sekali untuk dibuat usaha pembuatan produk mebel serta kerajinan. Permasalahan yang dialami oleh kelompok mitra adalah rendahnya kemampuan dalam membuat produk perkayuan sampai tahap finishing, kurangnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana pemasaran, minimnya kemampuan dalam membuat inovasi dan desain produk serta kurangnya keahlian dalam teknologi finishing kayu. Selama ini, produk perkayuan yang dihasilkan adalah berupa produk mebel setengah jadi seperti meja, kursi dan lemari yang dijual ke industri mebel kayu yang lebih besar atau dijual ke konsumen secara langsung. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kelompok pertukangan di Desa Pagerharjo dalam teknologi finishing kayu, manajemen pemasaran serta membuat inovasi desain produk. Solusi yang ditawarkan dalam program ini meliputi: pelatihan teknologi finishing produk perkayuan atau mebel, peningkatan kemampuan dalam desain dan inovasi produk  serta pelatihan penggunaan teknologi informasi sebagai sarana pemasaran. Kata kunci: Kelompok pertukangan, mebel, produk kayu, teknologi informasi, teknologi finishing


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document