scholarly journals STUDI KOMPARATIF SKALA NYERI SAAT PEMASANGAN INFUS PADA ANAK YANG DIBERIKAN TEKNIK DISTRAKSI AUDIO VISUAL MENONTON ANIMASI KARTUN DAN TEKNIK RELAKSASI TARIK NAFAS DALAM DI RSI SITI AISYAH KOTA MADIUN

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ibnu Habib Mustofa ◽  
Metti Verawati ◽  
Rika Maya Sari
Keyword(s):  
T Test ◽  

Nyeri pada anak saat melakukan prosedur invasif yang tidak diatasi dengan baik dapat membuat anak tidak kooperatif sehingga dapat menghambat proses pengobatan. Peran bagi perawat untuk mengurangi rasa nyeri pada anak yaitu dengan memberikan teknik pengurangan nyeri dengan secara farmakologi dan non-farmakologi. Penelitian ini menggunakan desain studi komparatif untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan pre test one group desain untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien anak rawat inap di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 670 pasien pada tahun 2019. Sampel penelitian ini adalah sebagian pasien anak rawat inap sejumlah 30  responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi nyeri pada kelompok intervensi dengan mengukur skala nyeri Wong Backer. Intervensi dilakukan dengan cara memberikan terapi distraksi menonton animasi kartun dan teknik relaksasi tarik napas dalam selama pemasangan infus. Hasil penelitian studi komparasi skala nyeri saat pemasangan infus pada anak yang diberikan teknik distraksi audio visual menonton animasi kartun dengan kategori ekspresi wajah sedikit nyeri dengan prosentase 67% sedangkan 47% anak masuk ke kategori wajah ekspresi sangat nyeri saat diberikan teknik relaksasi tarik napas dalam. Hasil uji statistik independet t-test  diperoleh p value 0,000 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05 yang artinya terdapat perbedaan antara teknik distraksi dan teknik relaksasi saat pemasangan infus. Berdasarkan hasil penelitian teknik distraksi menonton animasi kartun dapat menurunkan nyeri saat pemasangan infus pada anak. Diharapkan perawat dapat memberikan intervensi ini saat melakukan tindakan pemasangan infus.

2019 ◽  
Vol 11 (4) ◽  
pp. 277-284
Author(s):  
Vitrianingsih Vitrianingsih ◽  
Sitti Khadijah

Studi memperkirakan emesis gravidarum terjadi pada 50-90% kehamilan. Mual muntah pada kehamilan memberikan dampak yang signifikan bagi tubuh dimana ibu menjadi lemah, pucat dan cairan tubuh berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi). Keadaan ini dapat memperlambat peredaran darah dan berakibat pada kurangnya suplay oksigen serta makanan ke jaringan sehingga dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Salah satu terapi yang aman dan dapat dilakukan untuk mengurangi keluahan mual muntah pada ibu hamil adalah pemberian aromaterapi lemon. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas aroma terapi lemon untuk menangani emesis gravidarum. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi experiment  dengan  one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di Kecamatan Berbah, Sleman. Jumlah sampel 20 ibu hamil trimester pertama yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengukuran mual muntah dilakukan debelum dan setelah  pemberian aromaterapi lemon menggunakan Indeks Rhodes. Analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata skor mual muntah sebelum pemberian aromaterapi lemon berdasarkan Indeks Rhodes pada Ibu Hamil dengan emesis gravidarum yaitu 22,1 dan terjadi penurunan skor setelah pemberian aromaterapi lemon menjadi 19,8. Ada pengaruh pemberian aromaterapi lemon dengan pengurangan mual muntah pada ibu hamil (p-value = 0.017). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pemberian aromaterapi lemon efektif untuk mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama.  Kata kunci: aromaterapi lemon, emesis gravidarum THE EFFECTIVENESS OF LEMON AROMATHERAPY FOR HANDLING EMESIS GRAVIDARUM   ABSTRACT Studies estimate that nausea and vomiting (emesis gravidarum) occur in 50 – 90% of pregnancies. Nausea and vomiting of pregnancy have a significant impact on the body in which it makes a mother becomes weak, pale, and decreasing body fluid so that the blood becomes thick (hemoconcentration). This situation can slow down blood circulation and inflict the lack of oxygen and food supplies to the body tissues so that it can endanger the health of the mother and fetus. One of the therapies that is safe and can be conducted to reduce nausea and vomiting of pregnancy is by giving the lemon aromatherapy treatment. The research aims to determine the effectiveness of the aroma of lemon therapy to deal with emesis gravidarum. This study applied quasi-experimental research with one group pretest-posttest design. The population of this study was pregnant women who experienced emesis gravidarum. Furthermore, samples were 20 mothers from Berbah, Sleman taken by using a purposive sampling technique. Nausea and vomiting were assessed between before and after giving lemon aromatherapy using the Rhodes Index. The data were analyzed using the paired t-test. The mean score of nausea and vomiting before giving lemon aromatherapy on mother with emesis gravidarum based on the Rhodes Index was 22.1. However, it decreased after given lemon aromatherapy treatment to 19.8. Therefore, there was an effect on giving lemon aromatherapy treatment toward the decrease of nausea and vomiting for pregnant women (p-value = 0.017). Lemon aromatherapy is effective to reduce emesis gravidarum.  Keywords: lemon aromatherapy, emesis gravidarum


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 9-18
Author(s):  
Abdul Wakhid ◽  
Ana Puji Astuti ◽  
Maya Kurnia Dewi

Logoterapi merupakan terapi untuk menemukan makna positif dibalik sebuah kejadian yang tidak diharapkan. Logoterapi dilaksanakan secara individu maupun berkelompok dalam bentuk konseling dan berorientasi pada pencarian makna hidup individu. Tujuan logoterapi meningkatkan makna pengalaman hidup individu yang diarahkan kepada pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan pre-experiment dengan metode pre and post test group, artinya pengumpulan data dilakukan terhadap responden untuk membandingkan kualitas hidup sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yaitu pengambilan seluruh sampel dengan tetap memperhatikan kriteria yang telah ditetapkan. Jumlah pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Ungaran sebanyak 21 orang dan di RSUD Ambarawa sebanyak 25 pasien. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t test dependent. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 46 responden didapatkan rata-rata skor kualitas hidup pasien yang mejalani hemodialisis sebesar 60.22 dengan skor terrendah 55 dan skor tertinggi 69. Bahwa dari 46 responden didapatkan rata-rata skor kualitas hidup pasien yang mejalani hemodialisis sebesar 88.72 dengan skor terrendah 79 dan skor tertinggi 103. Hasil uji statistik dengan uji t test dependent diketahui ada pengaruh logoterapi terhadap kemampuan memaknai hidup pada klien yang menjalani hemodialisis di RSUD Kabupaten Semarang (p value: 0,0001). Saran perlunya peningkatan kemampuan perawat dalam memberikan layanan kesehatan termasuk pemberian atau pemanduan penemuan makna hidup bagi pasien hemodialysis, agar selain dengan hemodialysis, ada faktor internal dari pasien yang dapat dijadikan sebagai motivasi untuk sembuh dari penyakit.   Kata Kunci: Logoterapi, kualitas hidup   IMPROVE THE QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH RENAL FAILURE WHO UNDERWENT HEMODIALYSIS   ABSTRACT Logotherapy is a therapy to discover the positive meaning behind an unexpected event. Logotherapy is carried out individually or in groups in the form of counseling and oriented to the search for the meaning of individual life. This study aims to improve the quality of life of patients with renal failure who underwent hemodialysis. This research was conducted by using pre-experiment with pre-post test study. The sampling technique was done by the convenience sampling. The number of patients undergoing hemodialysis as many as 46 respondents. Data analysis was done by using test t test dependent. The result showed that from 46 respondents got the mean of quality of life of patients who had hemodialysis 60.22 with lowest score 55 and highest score 69. Whereas from 46 respondents got the mean score of life quality of patients who had hemodialysis 88.72 with score the lowest score 79 and the highest score 103. The result of statistical test with t test dependent is known there is influence of logoterapi to the ability of meaningful life on client who undergo hemodialysis at Semarang Regency hospitals (p value: 0.0001). Advice on the need to improve the nurse's ability to provide health services, including the provision or guidance of the discovery of the meaning of life for hemodialysis patients, in addition to hemodialysis, there are internal factors of the patient that can be used as a motivation to recover from illness.   Keywords: Logotherapy, quality of life, kidney failure.  


2019 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 63-72
Author(s):  
Nova Nurwinda Sari ◽  
Herlina Herlina

Diabetes mellitus dapat menyebabkan cukup banyak komplikasi seperti kelainan mata, kelainan ginjal, kelainan pembuluh darah dan kelainan pada kaki. Penderita diabetes mellitus yang mengalami komplikasi kronis perlu diberikan upaya preventif untuk mencegah komplikasi, salah satunya adalah kemampuan perawatan kaki. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas supportive educative system dalam meningkatkan kemandirian perawatan kaki pada pasien dengan diabetes mellitus Tipe II di Puskesmas Permata Sukarame, Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain pretest-posttest with control group dengan total masing-masing kelompok sebanyak 18 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini diuji menggunakan analisis univariat, bivariat dan uji T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata dalam kemandirian perawatan kaki pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,000. Pendidikan dan praktik perawatan kaki harus diberikan sejak dini sebagai upaya pencegahan untuk komplikasi.   Kata kunci : Supportive educative system, kemandirian perawatan kaki   SUPPORTIVE EDUCATIVE SYSTEM IN IMPROVING INDEPENDENCE OF FOOT CARE IN PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS TYPE II   ABSTRACT Diabetes mellitus can cause quite a lot of complications such as eye disorders, kidney disorders, vascular disorders and abnormalities in the legs. Patients with diabetes mellitus who have chronic complications need to be given a preventive effort to prevent complications, one of which is foot care ability. This research was conducted to examine the effectiveness of supportive educative systems in increasing the independence of foot care in patients with Type II diabetes mellitus in the Permata Sukarame Health Center Bandar Lampung Working Area. This study used a quasi-experimental method with pretest-posttest with control group design with a total of 18 respondents each. Data collection is done by distributing questionnaires to respondents who meet the research inclusion criteria. This study was tested using univariate, bivariate, T-Test analysis. The results showed that the mean differences in the independence of foot care in the intervention group and the control group in the Permata Sukarame Community Health Center work area with a p-value of 0,000. Education and practice of foot care should be given early as a preventative effort for complications.   Keywords: Supportive educative system, independence of foot care


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Ledy Octaviani Iqmy

Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan. Hasil prasurvey pada bulan maret terhadap 10 lbu hamil di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara didapatkan data sebanyak 70% tidak mengetahui manfaat senam hamil dan 100% tidak pemah melakukan senam hamil, dari pengakuan responden didapatkan bahwa aktifitas yang dilakukan hanya sebatas jalan pagi. Sebanyak 100% tidak mengetahui cara senam hamil. Tujuan penelitian diketahui pengaruh demonstrasi senam hamil terhadap pengetahuan ibu hamil trimester III di Puskesmas Madukuro Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara Tahun 2018 Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian pra-eksperimen dengan design static group comprison. Populasi penelitian seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan > 36 minggu di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan, Dengan  sampel sebanyak 30 orang teknik sampling purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test). Hasil penelitian rata-rata ruptur perineum ibu yang melakukan senam kegel  adalah 0,67 dengan standar deviasi 0,617. Rata-rata ruptur perineum ibu yang tidak dilakukan senam kegel  adalah 1,20 dengan standar deviasi 0,676. Hasil analisis uji bivariat pada tabel 4.4 diatas, hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,032 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada Pengaruh Senam Kegel Dengan Ruptur Perineum di BPS Desi Apri Sanopa Amd.Keb Kalianda Lampung Selatan Tahun 2018. Dapat menambah informasi tentang manfaat senam hamil dalam penurunan angka kematian ibu akibat perdarahan dengan penurunan robekan perineum saat persalinan.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
Author(s):  
Suyanto Suyanto

Penelitian ini menguji mengenai perilaku earning management di sekitar penerapan PP Nomor 46 Tahun 2013 (studi kasus pada UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta). PP Nomor 46 Tahun 2013 tentang pengenaan pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Per-masalahan dalam penelitian ini yaitu apakah ada perilaku earning management sebelum dan sesudah penerapan PP Nomor 46 Tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada perilaku earning management sebelum dan sesudah penerapan PP Nomor 46 Tahun 2013 serta untuk memperoleh bukti empiris tentang ada tidaknya perilaku earning management di sekitar penerapan PP Nomor 46 Tahun 2013. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui data sekunder berupa laporan ke-uangan UMKM yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta selama periode pengamatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Dalam pengelolaan data, peneliti meng-gunakan alat bantu berupa perangkat lunak statistik untuk melakukan uji beda t-test. Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan tujuan menda-patkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Hasil pe-nelitian ini adalah Nilai t yang disajikan untuk uji beda rata-rata berpasangan sebesar 9,347 dengan tingkat signifikansi 2-tailed 0,000 yang berarti nilai t signifikan karena p-value 0,000 jauh lebih rendah dari tingkat signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa data empiris mendukung hipotesis alternatif yang diajukan.


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Muhammad Usman Khan ◽  
Ghazala Noor Nizami ◽  
Ali Farhad

OBJECTIVE To compare the effectiveness of mobilization and self-exercises in the management of adhesive capsulitis of shoulder STUDY DESIGN Randomized Control Trial SAMPLE SELECTION 30 patients of adhesive capsulitis of shoulder from physiotherapy department of tertiary care hospitals of Karachi were selected through simple random sampling technique. PROCEDURE Treatment was continued for 5 days per week for the period of 3 weeks followed by assessment. Patients were randomly divided into two equal groups. Group A was treated with midrange mobilization while group B performed self-exercises. Both groups received TENS and hot pack prior to the exercises. Mean ± SD, frequencies and percentages were used for descriptive analysis. ROM via goniometry and pain intensity through VAS was analyzed by paired t-test within the groups and by independent t-test between the groups, using SPSS. P-value of less than 0.05 was considered significant. RESULTS 60% were females (n=18) and 40% were males (n=12) with mean age of 50.17±6.37 years. Significant improvement (p-value <0.05) in pain and shoulder ROM was observed among patients of Group A as compared to Group B. Pain intensity was decreased to 1.67 ± 0.62 in group A, whereas ROMs in these patients were also better than other group.


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Angga Arfina ◽  
Yureya Nita ◽  
Khairiyati Khairiyati

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Pada lansia terjadi proses degeneratif yang akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan diri manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia mengakibatkan berbagai masalah yang kompleks baik secara fisik maupun psikologis. Kecemasan merupakan salah satu respon yang paling dini dan sering muncul pada lanjut usia. Selain dengan farmakologis, kecemasan juga dapat ditangani secara non farmakologis salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain penelitian adalah quasy eksperiment dengan metode penelitian one group pretest & posttest. Sampel penelitian adalah lansia berjumlah 42 orang menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi untuk membaca Al-Qur’an dan penilaian kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating  Scale. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada lanjut usia dengan p value 0.002 < 0.05. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan gerontik sehingga membaca Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu intervensi dalam meningkatkan spiritualitas serta menurunkan kecemasan pada lansia.


2020 ◽  
Vol 70 (12) ◽  
pp. 4432-4435

Presenting specialty literature background in: organic chemistry, neurology, theology and clinical psychology, in order to conceptualize and bring to the forefront the interdependency between organic chemistry, neurology, psychology and religion in describing the implications of religious thinking in therapeutic compliance is a first objective of the present paper. As such, we addressed the importance of neurotransmitters in the neurophysiology of spiritual interventions. Another specific objective was defined as measuring psychological reactions, components of the moral and religious structure of human personality, with the help of psychophysiological involved factors, in rapport with therapeutic compliance. According to the descriptive statistic of data, we found that those who do not adhere to any religious cult have greater chances of being diagnosed with a disease that necessitates daily treatment and monitoring (the percentage found was 20%), in comparison with those who are part of a religious cult (6.67 %). The estimated non-linear regression model to confirm the interdependency between the medial psychophysiological reactivity to religious stimulus and the medial score obtained in the compliance questionnaire was validated by the values of R = 0.99 and p-value=0.00≈10-10<0.05). As such, we can accept the hypothesis that “there is a statistically significant association between religious thinking and compliance”. On the other hand, the hypothesis “there is a statistically significant association between religious thinking and compliance” was validated, using the t test, only at 40%, as the results of the t test were only considered on significant components of the applied MARS questionnaire. The results given by approaching the two hypotheses through the mixture of psychophysiological and application of the MARS questionnaire consistently highlighted an image of importance of religious thinking in therapeutic compliance. The current study is useful in motivating adherents of any religion, in our study, the Christian belief, to improve their compliance. Keywords: oxcytocin, vassopressin, MARS scale, therapeutic compliance, religious experience


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 17-29
Author(s):  
Nurlina ◽  
Nursyamsi

Postoperative surgery and trauma are stressors that can cause physiological and psychological reactions to the patient. Psychological reactions in the form of anxiety usually arise in the preoperative stage when the patient anticipates surgery and at the postoperative stage because of pain and discomfort, changes in body image and bodily functions. Handling anxiety with spiritual aspects in the form of dzikir therapy is an effort to reduce anxiety levels in patients pre and post surgery. This study used a pre-experimental research design with a one group pre and posttest design study design. The sample of this study was 15 respondents in the experimental group taken by consecutive sampling method. The experimental group received a dzikir therapy 1 time treatment with a duration of 12 minutes. Data collection is done using a questionnaire sheet. Analysis of the data used in this study is univariate and bivariate by using a paired sample t test. The results of the analysis used a statistical test paired sample t test with a level of confidence (α = 0.05). Based on the results of this test, the p value is 0,000, thus p <α (0,000 <0,05). The conclusion of this study is that there is an effect of giving dzikir therapy to the level of anxiety in patients pre and post surgery. Researchers suggest that the results of this study can be used as a reference for application in the scope of nursing services, especially handling anxiety.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document