scholarly journals STUDI KASUS PADA IBU NIFAS DENGAN MASALAH NYERI PERUT POST SC DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN T WIJAYANTI S.ST.Keb KAUMAN KAB. PONOROGO

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Aleysia Dwi Anggita ◽  
Fetty Rosyadia Wachdin ◽  
Ririn Ratnasari

Pada dasarnya masa nifas merupakan hal yang alamiah. Bila tidak dilakukan pemantauan masa nifas akan menjadi patologis dan harus dilakukan pelayanan secara Continuity of Care. Tujuan melakukan Asuhan Kebidanan secara Continuity of Care pada ibu nifas menggunakan manajemen kebidanan dengan SOAPIE. Hasil pengkajian dilakukan pada Ny.”A” G1P00000 usia 26 tahun pada kunjungan nifas dilakukan 3 kali. Didapatkan nyeri luka jahitan akibat Operasi SC (Sectio Caesarea). Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis karena keluhan yang sering dialami ibu nifas adalah nyeri pada luka bekas SC (Sectio Caesarea). Penyebab terjadinya nyeri karena adanya jaringan syaraf yang terputus pada perineum. Hal ini merupakan keadaan yang fisiologis ibu nifas (Varney, 2008). Pada kunjungan ke 3 ibu sudah tidak mengeluh nyeri perut pada luka Post-SC (Sectio Caesarea). Dikarenakan selama masa nifas ibu melakukan senam nifas, melakukan personal hygiene dan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan memakan makanan yang berigizi.

2015 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 4
Author(s):  
Nur Hasanah ◽  
Puji Wardayanti

Infeksi luka Post Sectio Caesarea merupakan kondisi dimana tubuh mengalami perubahan patologis yang disebabkan oleh luka jahitan sayatan persalinan abdominal yang menyebabkan cedera seluler dan beberapa multiplikasi mikroorganisme sehingga menyebabkan sakit. Di RSUD Dr. Soegiri Lamongan pada Bulan Januari-Juni Tahun 2015 terdapat 5,7% infeksi luka Post Sectio Caesarea. Metode yang dipakai dalam penyusunan laporan tugas akhir ini deskriptif observasi yang dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan sampai kontrasepsi diperoleh melalui wawancara, pengkajian data primer, sekunder, pemeriksaan fisik, penunjang dan dilakukan pendokumentasian standar asuhan kebidanan SOAP.Berdasarkan hasil studi kasus diperoleh data bahwa nutrisi yang buruk selalu menjadi faktor penyebab dari infeksi luka Post Sectio Caesarea dibuktikan oleh teori bahwa faktor penyebab infeksi luka Post Sectio Caesarea antara lain sistem imunologik, respon ibu terhadap benang jahit, status nutrisi yang buruk, penyakit pada host, obesitas, lamanya waktu tunggu pre operasi di rumah sakit, umur, obat-obat yang digunakan, personal hygiene. Diharapkan dengan pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif dapat meningkatkan peran fungsi bidan dengan memberikan HE agar tidak melakukan pantangan dalam hal makan dan minum pada ibu nifas dengan infeksi luka Post Sectio CaesareaKeywords: Infeksi, Post Sectio Caesarea, Nifas


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Nurya Viandika ◽  
Ratih Mega Septiasari

Prevalensi  sectio caesarea (SC) terus mengalami peningkatan, termasuk Indonesia sudah melebihi batas yang telah ditentukan oleh WHO. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh continuity of care (COC) terhadap angka kejadian sectio secarea di PBM wilayah kerja Kabupaten Malang. Metode penelitian adalah eksperimen dengan design penelitian quasi experimental. Populasi penelitian  semua ibu hamil TM III pada bulan Mei-Juni di daerah Kabupaten Malang. Teknik sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 18 responden. Variabel independen continuity of care, variabel dependen sectio secarea. Pengumpulan data menggunakan ceklist dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan 94% responden yang dilakukan asuhan COC jenis persalinannya adalah normal. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan nilai ρ = 0,03 yang berarti ρ < α, H0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan dengan asuhan COC menurunkan angka kejadian SC. Komplikasi pada kehamilan dapat terdeteksi dengan COC sehingga dapat segera dilakukan penanganan, sehingga diperlukan Asuhan COC kepada ibu mulai dari kehamilan sampai dengan keluarga berencana.


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 126-132
Author(s):  
Juldin D. E. Balla ◽  
Rafael Paun ◽  
Ina Debora Ratu Ludji

ABSTRACT Sectio caesarea surgical wound is a disorder in the incontinence of cells due to surgery performed to remove the fetus and placenta by opening the abdominal wall for certain indications. The aim of the study was to analyze and make a modeling of the relationship of factors in healing the sectio caesarea surgical wounds. This research is an analytic observational study with cross-sectional design. The sample in this study were 42 mothers with post sectio caesarea surgery at Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang Public Hospital. Sampling was performed by simple random sampling. Data analysis was carried out in a bivariate and multivariate analysis. The results of the bivariate analysis found that the variables that give risk to wound healing were age (p = 0.041; RP = 3.4), discharge planning (p = 0.004; RP = 4.75), personal hygiene (p = 0.003; RP = 0.18), nutritional status (p = 0.013; RP = 0.15). Multivariate analysis found three variables that consistently provide risks to wound healing, namely discharge planning (p = -2.078; RP = 829 95% CI), personal hygiene (p = -1.852; RP = 1.039 95% CI), nutritional status (p = -2,374; RP = 1,023 95% CI). Probability model for healing the surgical wound at Prof. Dr. W.Z. Johannes, namely personal hygiene, nutritional status, discharge planning are factors related to wound healing. Keywords        :  sectio caesarea, wound, discharge planning, personal hygiene   ABSTRAK Luka operasi sectio caesarea adalah gangguan dalam inkontuinitas sel akibat dari pembedahan yang dilakukan untuk mengeluarkan janin dan placenta dengan membuka dinding perut atas indikasi tertentu. Tujuan penelitian untuk menganalisis dan membuat pemodelan hubungan faktor pada penyembuhan luka operasi sectio caesarea. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 42 ibu post operasi sectio caesarea di RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Analisis data dilakukan secara bivariat dan multivariat. Hasil analisis bivariat menemukan variabel yang memberikan risiko terhadap penyembuhan luka adalah umur (p=0,041; RP=3,4), discharge planning (p=0,004; RP=4,75), personal hygiene (p=0,003; RP=0,18), status gizi (p=0,013; RP=0,15). Analisis multivariat menemukan tiga variabel yang konsisten memberikan risiko terhadap penyembuhan luka yaitu discharge planning (p= -2.078; RP=829 95% CI), personal hygiene (p= -1.852; RP= 1,039 95% CI), status gizi (p= -2.374; RP=1,023 95% CI). Model probabilitas penyembuhan luka operasi di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes yaitu personal hygiene, status gizi, discharge planning merupakan faktor yang berhubungan dengan  penyembuhan luka. Kata kunci       :  sectio caesarea,  luka, discharge planning, personal hygiene


2018 ◽  
Vol 7 (09) ◽  
pp. 66-72
Author(s):  
Ny. Hikma

Sectio Caesaria (SC) is a labor with laparotomy and hysterotomy. Mothers who have had SC surgery, have the same postpartum care needs of mothers who have vaginal delivery. Post surgical care is necessary to prevent the occurrence of complications in the SCThis study aims to determine the factors associated with wound healing post sectio caesarea in RSUD Sawerigading Palopo 2016. The design of this study using analytical survey method with cross sectional study approach. The population in this study were all mothers who have given birth and sampling techniques of mothers who experienced cesarean delivery sectio sampling technique is the mother who experienced is accidental sampling as many as 45 people. Further data were analyzed by chi-square test.Conclusion: There is correlation between knowledge of mother with wound healing in post-cesarean mother in RSUD Sawerigading Palopo year 2017 based on chi square statistic test p value = 0,000 <0,05. There is a relation of mobilization form with wound healing to post-cesarean mother in RSUD Sawerigading Palopo year 2017 based on chi square statistic test p value = 0,003 <0,05.Suggestion: Provide health education on the importance of maintaining personal hygiene after SC surgery to avoid infection of wound surgery. Health education in post mobil mobilized mother can be done routinely in order to accelerate wound healing. Providing health education on wound care for post-cesarean mother. Health education about the importance of nutritional fulfillment to accelerate wound healing process with high-calorie high-protein diet.Keywords : Wound Healing, Sectio Caesaria, Knowledge, Early Mobilization


2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 93
Author(s):  
Tri Wahyu Meilinda ◽  
Sriningsih Sriningsih ◽  
Nurhidayati Nurhidayati

Abstract The purpose of the authors in the preparation of the Final Task Report to provide midwifery care in a Continuity of Care manner and to carry out SOAP documentation for Ny S from the period of pregnancy, childbirth, postpartum, neonatal, and family planning. Midwifery care for Mrs. S G3P10011 37 years old was done on February 28, 2018 - April 17, 2018. It was found that Mrs. S is a very high risk group with a score of 22. Mrs. S gave birth at 39 weeks more than 3 days with a breech position on March 9, 2018 at 24:10 WIB Sectio caesarea at Hardjono Hospital Ponorogo. Babies cry strong, active motion, male gender. The placenta was born completely, there was a vertical SC suture. The postpartum period is normal and the postpartum visit is 3 times. At the first visit to the postpartum period, the mother complained of pain in the former scar, on the second and third visits of the mother there were no complaints. At the KB visit, it was conducted at 40 postpartum days, namely on April 17, 2018 and after giving an explanation about contraception and the mother Mother chose to use 3-month injection birth control.Key word       : Midwifery Care, Continuity Of Care Abstrak Tujuan dari penulis dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir untuk memberikan asuhan kebidanan secara Continuity Of Care serta melakukan dokumentasi SOAP pada Ny S mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, neonatus, serta KB. Asuhan kebidanan pada Ny S G3P10011 usia 37 tahun di lakukan dilakukan pada tanggal 28 Februari 2018 – 17 April 2018. Ditemukan bahwa Ny. S termasuk kelompok risiko sangat tinggi dengan skor 22.Ny S melahirkan pada usia kehamilan 39 minggu lebih 3 hari dengan letak sungsang pada tanggal 09 Maret 2018 jam 24:10 WIB secara Sectio caesareadi RSUD Hardjono Ponorogo. Bayi menangis kuat, gerak aktif, jenis kelamin laki-laki. Plasenta lahir lengkap, terdapat luka jahitan SC secara vertikal. Masa nifas berlangsung normal dilakukan kunjungan masa nifas sebanyak 3 kali kunjungan. Pada kunjungan pertama masa nifas ibu mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, pada kunjungan ke dua dan ke tiga ibu sudah tidak ada keluhan. Pada kunjungan KB dilakukan pada 40 hari postpartum yaitu pada tanggal 17 April 2018 dan setelah di berikan penjelasan tentang alat kontrasepsi dan ibu telah memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi suntuk 3 bulan.Kata kunci     : Asuhan Kebidanan, Continuity Of Care 


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Jenny Oftarica ◽  
Siti Faridah ◽  
Nur Hidayati

Untuk mencegah akan terjadinya komplikasi dan kematian, perawatan kehamilan adalah salah satu factor yang perlu diperhatikan saat menjalani persalinan dan untuk menjaga pertumbuhan serta kesehatan bagi janin. Pelayanan waktu standart dianjurkan dengan tujuan untuk ibu hamil ataupun janin supaya terjamin dan terlindungi, yaitu berupa deteksi dini akan adanya factor resiko, pencegahan dan penanganan, komplikasi kebidanan. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dimulai dari pengumpulan data subyektif dan data obyektif, rencana asuhan, penetapan diagnosa, implementasi asuhan dan evaluasi. Tujuan Umum dari penelitian ini adalah  Terlaksanannya asuhan kebidanan secara Continuity Of Care pada Ibu Hamil menggunakan pendekatan manajemen kebidanan serta pendokumentasian dengan SOAP.Ny. I dalam usia 23 tahun mendapatkan asuhan kebidanan selama masa kehamilan. Pendampingan dimulai pada tanggal 25 Juli 2018 sampai pada tanggal 20 September 2018. NY. I G1P00000 UK 40 minggu 3 hari bersalin secara sectio caesarea atas indikasi post date. Tanggal 11 Agustus 2018 tepat pukul 13.40 WIB Ny.I melahirkan secara section caesareadengan bayi yang berjenis kelamin laki-laki, dengan BB 3000 gr, PB 48 cm. Bayi tersebut lahir dengan sehat dan tidak ada kelainan. Dalam kunjungan neonates sudah dilakukan sebanyak 2 kali, dimana bayi menyusu adekuat, BAB dan BAK secara teratur, dalam batas normal bayi mengalami kenaikan berat badan. KB alami MAL digunakan oleh Ny.I.Asuhan kebidanan dengan cara Continuity of Care sangat diharapkan untuk mendapatkan baik wawasan terkait kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir dan juga Keluarga Berencana (KB), hal tersebut sangat diharapkan oleh pasien,  keluarga dan masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat mengantisipasi, mencegah dan menanggulagijika terjadi kegawatdaruratan serta dapat mengurangi angka morbilitas dan mortalitas masyarakat.


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 33-40
Author(s):  
Lena Atoy ◽  
Akhmad Akhmad ◽  
Riski Febriana

Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat di atas 500 gram. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang untuk memelihara kebersihan dirinya secara keseluruhan tubuh untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Data rekam medik RSU Dewi Sartika Kendari, jumlah ibu yang bersalin pada tahun 2016 persalinan sectio caesarea sebanyak 496 orang, kemudian pada tahun 2017 persalinan sectio caesarea sebanyak 586 orang, dan pada tahun 2018 dengan jumlah persalinan sectio caesarea sebanyak 669 orang. Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien post natal care dengan sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Hasil : Data diperoleh dari pengkajian langsung, wawancara, serta melihat catatan rekam medik pasien, dimana pada saat pengkajian didapatkan beberapa keluhan yang dikeluhkan klien dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri atau personal hygiene klien sehingga dilakukan penegakkan diagnosa dimana diagnosa yang diangkat pada kasus ini adalah defisit perawatan diri : mandi. Intervensi dilakukan sesuai dengan teori yang ada yaitu menggunakan Nursing Outcomes Classsification dan Nursing Intervention Classification, implementasi dilakukan selama 3 hari sehingga didapat kasil klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara mandiri dengan sedikit bantuan dari perawat dan keluarga


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 71
Author(s):  
Astria Yulinggar Purbaningtyas ◽  
Visi Prima Twin Putranti ◽  
Sriningsih Sriningsih

Abstract The success midwifery care on Contuinty Of Care can be seen on K1 and K4 coverage. Antenatal examinations performed regularly and comprehensively can detect early abnormalities and risks that may arise during pregnancy, so anomaly and risk can be overcome quickly and precisely. Midwifery care for Mrs. B age 28 years G1P00000 performed 1 visit, from 38 weeks of gestation, held on April 26, 2017. Mothers are included in low-risk pregnancy, experiencing discomfort that is odema in the foot. Has been treated in accordance with the problem so that the odema in the mother has been resolved. The mother gave birth at 38 weeks of gestation, took place in SC on April 27, 2017 at hospital Muslimat, mother referred in the process of labor of second stage because of odema in labia and mother have weakness no longer able to meneran. Based on subjective data obtained from family history of the baby born in sc, male gender, birth weight 2800 gram, body length 48 cm, baby in healthy condition. Infants have been given HB immunization. The postpartum period is 4 visits, lactation and normal lochea. At 9 hours post partum Mrs. B feel pain in the wound sectio caesarea, on the 6th day of the visit the mother had no pain, had edema on day 6 and day 14 post partum already no complaints. Care has been taken to deal with maternal complaints. The infant received BCG immunization at 30 days of age, infant growth and normal infant development and still exclusively breastfed. Overall Mrs. B during pregnancy is a low risk group, delivery by SC and Mrs. B chooses to be a MAL family palnning participant. Midwives can apply midwifery care on a continuity of care basis. Keyword : Pregnant, childbirth, postpartum,  neonates, family planning Abstrak  Keberhasilan Asuhan kebidanan secara Contuinty Of Care  dapat dilihat pada cakupan K1 dan K4. Pemeriksaan Antenatal yang dilakukan secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan resiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelianan dan resiko tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Pemberian asuhan kebidanan pada Ny. B usia 28 tahun G1P00000 dilakukan 1 kali kunjungan, mulai usia kehamilan 38 minggu, dilaksanakan tanggal 26 April 2017. Ibu termasuk pada kehamilan resiko rendah, mengalami ketidaknyamanan yaitu odema pada kaki. Telah dilakukan asuhan sesuai dengan masalah sehingga odema pada ibu telah teratasi. Ibu melahirkan pada usia kehamilan 38 minggu, berlangsung secara SC pada tanggal 27 April 2017 di RS muslimat, ibu dirujuk dalam prosespersalinan kala II dikarenakan odema pada labia dan ibu sudah lemas tidak sanggup lagi untuk meneran. Berdasarkan data subyektif yang didapatkan dari anamnesa keluarga bayi lahir secara sc, jenis kelamin laki-laki, berat lahir 2800 gram, panjang badan 48 cm, bayi dalam kondisi sehat. Bayi telah diberikan imunisasi HB 0. Masa nifas dilakukan 4 kali kunjungan, laktasi dan lochea normal. Pada 9 jam post partum Ny. B merasa nyeri pada luka bekas sectio caesarea, pada kunjungan hari ke 6 ibu sudah tidak nyeri, mengalami edema pada hari ke 6 dan hari ke 14 post partum sudah tidak ada keluhan. Sudah dilakukan asuhan untuk mengatasi keluhan ibu. Bayi mendapat imunisasi BCG pada usia 30 hari, pertumbuhan bayi dan perkembangan bayi normal serta masih memeperoleh ASI secara ekskluif. Secara keseluruhan Ny. B saat hamil merupakan kelompok resiko rendah, persalinan secara SC dan Ny. B memilih untuk menjadi peserta KB MAL. Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara continuity of care.Kata kunci : hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, keluarga berencana


Praxis ◽  
2002 ◽  
Vol 91 (46) ◽  
pp. 1997-1998
Author(s):  
M. Puhan
Keyword(s):  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document