Chronologia
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

23
(FIVE YEARS 23)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By University Of Muhammadiyah Prof. Hamka (UHAMKA)

2686-0171

Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 38-48
Author(s):  
Laila Nurjanah ◽  
Sri Handayani ◽  
Rudy Gunawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai konsep dasar IPS yang tertuang dalam dunia pendidikan. Metode yang digunakan untuk  mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mengumpulkan beberapa informasi mengenai definisi-definisi yang diberikan dari beberapa literatur yang telah dirangkum. Perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa semua hanya dikenal satu macam ilmu yaitu filsafat. IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan suatu kajian pengetahuan yang mencakup empat dimensi yaitu  Dimensi Pengetahuan (Knowledge), Dimensi Keterampilan (Skill), Dimensi Nilai dan Sikap (Values And Attiudes), Dimensi Tindakan (Action)


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
M. Taofik Kurohman ◽  
Anny Wahyuni ◽  
Budi Purnomo

K.H. Abdul Wahid Hasyim is one of the founding fathers of the Indonesian nation. His services, thoughts and dedication to Indonesia are unquestionable. With his family background and education, he has a visionary ambition to change the conservative education system in pesantren and of course by not leaving religious education as his priority. This paper tries to describe Wahid Hasyim's biography and examines his various thoughts on education as well as the content of his vision of reforming pesantren education. K.H. Abdul Wahid Hasyim merupakan salah satu bapak pendiri bangsa Indonesia. Jasa, pemikiran dan pengabdiannya untuk Indonesia tak perlu dipertanyakan lagi. Dengan latar belakang keluarga dan pendidikannya membuat ia mempunyai ambisi yang visioner untuk mengubah sistem pendidikan yang konservatif di pesantren dan tentu saja dengan tidak meninggalkan pendidikan keagamaan yang diutamakan. Tulisan ini mencoba menguraikan biografi Wahid Hasyim dan menelaah berbagai pemikirannya mengenai pendidikan dan juga isi dari visi nya mereformasi pendidikan pesantren.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Asyif Awaludin Romadhoni ◽  
Supardi Supardi ◽  
Aman Aman

The Covid-19 pandemic has changed all aspects of human life. One of them is education. The government has launched a Learning From Home (BDR) policy to tackle the spread of COVID-19. This has an impact on the learning process and inculcating character values ​​among the younger generation. History learning certainly plays an important role in shaping the character of the younger generation and becomes one of the solutions to moral decadence during the pandemic. Therefore, history learning needs to be arranged creatively by innovating learning technology, one of which is Microsoft Teams. This article aims to describe a Microsoft Teams-based history learning model by incorporating learning technologies such as broadcast. This article is written with descriptive writing method. The theories used to analyze and develop this learning model include the concepts of understanding, feeling, acting, and the example of Ki Hadjar Dewantara; the Smart School and Good School concepts developed by Matthew Davidson, Thomas Lickona, and Vladimir Khmelkov; and the concept of Teaching Controversial Issues based on Thomas Lickona's research. The history learning model based on Microsoft Teams consists of several stages, namely Preparation of Learning Implementation Plans (RPP); Material Ray Making; Asynchronous Learning by sharing podcasts of material into Teams Classes; Synchronous Learning Discussing Rays; Synchronous Learning that Discusses the Perspective of Characters, Historical Actors, or Experts and Discusses; and Control of Character Guidance with Homeroom and Counseling Teachers. This model can be applied in history learning in an effort to inculcate character values ​​and competencies in the 21st century by inviting students to continue to plan and realize good plans for the better.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Ivan Sanjaya ◽  
Rudy Gunawan

This study aims to see the extent to which social attitudes and roles in the education unit environment are provided and provided through Social Science Education in the Bethel Dadap Basic Education Unit based on the curriculum journey and in the current digital era. This study uses a qualitative method by using a document study instrument or can be called a literature study. The results of this study indicate that the tendency of gadgets to make students apathetic towards their environment is due to the influence of the use of technology media which is less assisted in addition to distance learning which causes students to use technology media more. With more assistance from parents and teacher direction, it minimizes the negative impacts that occur for students. Thus, students can continue to use technology media and interact with the wider community in the digitalization era with full awareness and indepth knowledge of how to use technology media properly and correctly, specifically in communicating with others.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 19-27
Author(s):  
Duwi Kartika ◽  
Bunari Bunari ◽  
Ahmal Ahmal

Abstract This study aims to analyze the role of Aisyiyah in the development of education in Pekanbaru City in 1975-2015, so as to find out the background of the establishment of Aisyiyah Pekanbaru. Aisyiyah as a special Autonomous Muhammadiyah organization can foster women to be educated to become leaders, and be prepared to become administrators in Muhammadiyah women's organizations. Aisyiyah's presence in developing her educational role in Riau Province, especially in Pekanbaru City has given birth to strong cadres in organizing through Muhammadiyah-Aisyiyah cadre education. Aisyiyah's presence in Pekanbaru is inseparable from the arrival of Muhammadiyah's understanding and thoughts. Aisyiyah is engaged in social, educational, health and religious fields. This research uses historical methods consisting of heuristics, verification, interpretation, historiography. Aisyiyah has activities with several programs, one of which is in the field of education, especially at the Bustanul Athfal Aisyiyah Kindergarten (TK) on worship programs that are guided by the Central Leadership (PP) in Jakarta regarding Muhammadiyah and KeAisyiyah. Based on the results of the study, it can be concluded: The presence of 'Aisyiyah in Pekanbaru is inseparable from the arrival of Muhammadiyah's understanding and thoughts. The entry of the notion of renewal (Muhammadiyah) to Riau is the establishment of da'wah and trade interactions with the surrounding area. Aisyiyah in education is concerned with Islamic children's education, cadre education in Baitul Arqom training, Aisyiyah's women's orphanage provides formal and non-formal education with noble character. Keywords: Role, Aisyiyah, Development, Education   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Aisyiyah dalam pengembangan pendidikan di Kota Pekanbaru tahun 1975-2015, sehingga dapat mengetahui latarbelakang berdirinya Aisyiyah Pekanbaru. Aisyiyah sebagai organisasi Otonomi khusus Muhammadiyah dapat membina kaum perempuan untuk di didik menjadi pimpinan, serta dipersiapkan untuk menjadi pengurus dalam organisasi perempuan Muhammadiyah. Kehadiran Aisyiyah dalam mengembangkan peran pendidikannya di Provinsi Riau terkhususnya di Kota Pekanbaru telah melahirkan kader-kader yang tangguh dalam berorganisasi melalui pendidikan pengkaderan Muhammadiyah-Aisyiyah. Kehadiran Aisyiyah di Pekanbaru tidak terlepas dari kedatangan paham dan pemikiran Muhammadiyah. Aisyiyah bergerak dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan, Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, verifikasi, intepretasi, Historiografi. Aisyiyah mempunyai kegiatan dengan beberapa program salah satu di bidang pendidikan terutama di Taman Kanak-kanak (TK) Bustanul Athfal Aisyiyah program mengenai ibadah yang di tuntun dari Pimpinan Pusat (PP) di Jakarta tentang Kemuhammadiyahan dan Keaisyiyahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Kehadiran ‘Aisyiyah di Pekanbaru tidak terlepas dari kedatangan paham dan pemikiran Muhammadiyah. Masuknya paham pembaharuan (Muhammadiyah) ke Riau ini terjalinnya interaksi dakwah dan perdagangan dengan daerah sekitar. Aisyiyah dalam pendidikan konsen terhadap pendidikan anak yang Islami, pendidikan perkaderan dalam pelatihan Baitul Arqom, panti asuhan putri Aisyiyah memberikan pendidikan formal dan non-formal yang berakhlak mulia. Kata kunci : Peran, Aisyiyah, Pengembangan, Pendidikan


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 44-52
Author(s):  
Rafia Zulfah ◽  
Daradinanti Octavia Mauri ◽  
Qorry Nadhirotun Zahro

Pendidikan adalah suatu kekuatan terbesar untuk menciptakan suatu masa depan yang lebih baik dari hari ini. Pendidikan sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang penting untuk dipelajari untuk meningkatkan dan menjaga semangat nasionalisme para generasi bangsa. Kesadaran sejarah dipicu dari proses pembelajaran sejarah, namun demikian kenyataan bahwa adanya tenaga pendidik sejarah yang tidak berasal dari latar pendidikan yang sesuai dapat menjadikan salah satu faktor utama dalam permasalahan peningkatan minat sejarah bangsa Indonesia pada masa kini. Atas permasalahan tersebut penulis akan membahas dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sebagai penunjang penulisan. Artikel ini bertujuan untuk membahas strategi dan konsep pembelajaran sejarah yang ideal guna merevitalisasikan kualitas pendidik dan peserta didik dalam cabang ilmu kesejarahan. Serta untuk meningkatkan kesadaran sejarah masyarakat Indonesia tentang arti penting mempelajari sejarah untuk mengenal identitas kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Dengan memperhatikan lebih pada tenaga pendidik dapat mengubah paradigma tentang pembelajaran sejarah yang tidak menarik menjadi sebuah pembelajaran yang memiliki nilai – nilai moral tentang bangsa ini, diharapkan pembelajaran sejarah akan kembali menjadi salah satu prioritas pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mempelajari sejarah. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berupa problematika pembelajaran sejarah di sekolah atau berbagai hal yang menjadi penghambat pembelajaran sejarah di suatu sekolah serta pembelajaran sejarah yang ideal.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 14-25
Author(s):  
Rizka Cahyaning Arifin Putri
Keyword(s):  

Penulisan sejarah atau historiografi di Indonesia memiliki dua periodisasi. Historiografi tradisional dan historiografi modern. Dalam historiografi modern berbagai bidang kajian mulai muncul untuk dibahas. Ada berbagai bidang kajian dalam historiografi modern seperti sejarah lisan, sejarah sosial, sejarah kota, sejarah pedesaan, sejarah ekonomi, sejarah wanita, sejarah kebudayaan, sejarah agama, sejarah politik, sejarah pemikiran, sejarah kuantitatif dan sejarah mentalitas. Bidang sejarah tersebut ada beberapa yang belum dikaji secara mendalam, termasuk salah satunya sejarah kota. Hal ini dikarenakan ada tumpang tindih dalam pembahasan sejarah kota. Maka dari itu, perlu diperjelas batasan-batasan bidang kajian sejarah kota. salah satu konsep yang ada dalam bidang kajian sejarah kota adalah the new urban history. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara. Pada penulisan kali ini akan dijelaskan mengenai batasan kajian sejarah kota beserta dengan konsep the new urban history. Pembahasan selanjutnya yaitu terkait dengan studi kasus perubahan Monumen KNIP menjadi Monumen Sarinah di Kota Malang. Pembahasan mengenai studi kasus ini diharapkan konsep the new urban history dapat dipahami secara jelas.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 26-35
Author(s):  
Anggas Iga Saputra ◽  
Kurniawati Kurniawati ◽  
Sri Martini

Kiprah Tubagus Muslihat dalam ranah merebut maupun mempertahankan kemerdekaan begitu besar, namun peran tersebut lebih banyak dikenal dalam kancah lokal sedangkan untuk tarah nasional begitu minim. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan situasi Bogor pada zaman Jepang dan pada masa Revolusi Kemerdekaan, serta kiprah Tubagus Muslihat sebagai pejuang kemerdekaan di Bogor pada tahun 1942-1945. Metode dalam penelitian ini yaitu metode historis. Hasil dari penelitian ini berupa peran Tubagus Muslihat dalam perebutan gedung Bogor Shucokan, perannya dalam pertempuran di Lewiliang Bogor, dan saat pertempuran di stasiun Bogor.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Tita Zidni Ilma ◽  
Ahmal ◽  
Asril

Madrasah Diniyah Putri Pekanbaru Riau merupakan salah satu lembaga pendidikan khusus putri yang mencakup tingkat Tsanawiyah (MTs) dan Aliyah (MA) yang ditujukan pada anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dalam dinamikanya madrasah ini sering kali mengalami gejolak dalam berbagai aspek namun tetap mampu keluar dan sampai sekarang tetap menunjukan eksistensinya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya Madrasah Diniyah Putri Pekanbaru,  perkembangan serta faktor penghambat dan pendorong dari berkembangnya Madrasah Diniyah Putri Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, metode pengumpulan data berdasarkan kajian lapangan berupa dokumentasi dan wawancara serta studi arsip dan pustaka, dengan melalui berbagai tahap seperti pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Topik yang dipilih dalam hal ini berupa perkembangan madrasah diniyah putri Pekanbaru Riau pada 1970-2005. Kemudian setelah itu dikumpulkanlah berbagai sumber yang relevan dan dianalisis secara mendalam serta diinterpretasikan hingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan dituliskan. Hasil dari tulisan ini berupa: sejarah madrasah Diniyah Putri Pekanbaru serta faktor penghambat dan pendorong perkembangan madrasah Diniyah Putri Pekanbaru.


Chronologia ◽  
2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 36-43
Author(s):  
Tari Okta Ayumi ◽  
Ahmal Ahmal ◽  
Asril Asril

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Pasar Jongkok di Tembilahan 2009-2015 (management of the pasar Jongkok in Tembilahan ).  Keberadaan Pasar Jongkok menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat Tembilahan dan menjadi salah satu  penggerak roda perekonomian masyarakat dan sosial. Pasar Jongkok awalnya didirikan pada tahun 1936 namun mengalami kemunduran hingga keberadaan Pasar Jongkok ini mulai muncul kembali pada tahun 1980-an. Pasar Jongkok ini memberikan dampak sosial bagi masyarakat Tembilahan serta mampu meningkatkan interaksi antara pedagang yang berjualan di pasar jongkok tersebut.  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah. Maka dari itu peneliti menggunakan empat tahapan yang terdiri dari: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Pada tahapan heuristik peneliti menggunakan pedagang serta dinas pengelola yang ada sebagai narasumber dan menjadikannya sumber primer. Untuk sumber sekunder, peneliti lebih memanfaatkan buku sebagai sumber utamanya dan didukung dengan artikel jurnal. Selanjutnya peneliti juga menerapkan kritik sumber serta interpretasi demi mendapatkan hasil yang valid dari berbagai data yang didapatkan. Kemudian baru dilakukan historiografi. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini berupa sejarah pasar Jongkok di kota Tembilahan, pengelolaan pasar Jongkok di kota Tembilahan serta  dampak keberadaan pasar Jongkok di kota Tembilahan.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document