Jurnal Elektro dan Mesin Terapan - JURNAL ELEMENTER
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

53
(FIVE YEARS 0)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Politeknik Caltex Riau

2460-5263, 2443-4167

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 38-47
Author(s):  
Nadhrah Wivanius ◽  
Heru Wijanarko ◽  
Taufik Ramadhan Novian
Keyword(s):  

Loker merupakan tempat penyimpanan yang dibutuhkan bagi perusahaan dengan jumlah pekerja yang besar. Mengambil contoh kasus pada hotel xyz di Batam yang masih menggunakan kunci loker manual dan menemui beberapa kendala karena menjalankan regulasi khusus terkait akses loker. Sebuah sistem keamanan loker berbasis GSM module, bluetooth module dan reed sensor menjadi salah satu solusi yang dapat diimplementasikan di hotel tersebut. Seorang manajer dapat memberi akses loker melalui SMS walaupun tidak berada di dekat loker, selain itu penggunaan smartphone juga mempermudah serta meminimalisir kunci yang hilang atau tertinggal. Hasil pengujian fungsi alat menunjukkan bahwa purwarupa dari sistem loker yang dibuat bekerja secara baik. Pengujian saat sistem menggunakan GSM module, SMS perintah diterima dengan waktu maksimal 8,52 detik pada urban area dan 10,7 detik pada rural area. Sedangkan pengujian menggunakan bluetooth module, dapat terkoneksi dengan smartphone pada jarak maksimal hingga 14,5 meter tanpa halangan, dan 12 meter jika diberi penghalang.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 9-20 ◽  
Author(s):  
Roni Novison ◽  
Dianita Wardani ◽  
Antony Antony

Perkembangan teknologi dalam bidang robotika tumbuh semakin pesat hingga tahun 2017. Di Indonesia sendiri pembuatan robot dengan tujuan ekplorasi terus dikembangkan demi mencapai tujuan penelitian. Terbatasnya bentuk dan fungsi robot-robot berkaki yang sudah dibuat untuk melakukan eksplorasi ruang, maka penulis mengeluarkan ide untuk membuat sebuah bentuk robot yang dapat bergerak lebih maksimal untuk melakukan eksplorasi. Oleh karena itu dibuatlah robot laba-laba berkaki delapan yang dapat berubah bentuk menjadi silinder atau dapat disebut robot transformer dimana prototype robot tersebut dilengkapi fitur kamera wireless yang dapat terkoneksi dengan telepon seluler dengan penyangga kamera yang dapat mempertahankan posisi vertical kamera tersebut. Robot tersebut dibuat dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 55cm x 40cm x 35cm. Robot tersebut dapat bergerak pada mode laba - laba dengan kecepatan maksimum ±3,51cm/s dan dapat menggelinding pada mode silinder dengan kecepatan maksimum ±12,8 cm/s. Saat melakukan proses transformasi dari laba-laba ke silinder, robot tersebut memerlukan waktu ±3,8s dan sebaliknya waktu yang diperlukan untuk transformasi dari silinder ke laba-laba ±11,6s.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 21-28
Author(s):  
Putri Madona ◽  
Robby Pradana Surendra ◽  
Amnur Akhyan ◽  
Yusmar Palapa Wijaya

Ketika seseorang mengalami kecacatan pada bagian kaki yang dapat menghalangi aktifitas, maka di perlukan alat bantu yaitu kursi roda. Kursi roda yang umumnya digunakan adalah kursi roda yang bekerja secara manual. Pada Mindy Wheelchair yakni kursi roda yang dikontrol dengan sinyal otak (EEG), kursi roda manual akan dimodifikasi terlebih dahulu agar dapat bekerja secara elektrik. Desain kursi roda elektrik harus dapat bergerak pada jalan yang datar sesuai dengan perintah yang diberikan melalui sinyal otak. Ada 5 arah pergerakan kursi roda yang akan dikontrol yakni Maju, Mundur, Kiri, Kanan dan Stop. Pada Kursi roda juga ditambahkan 2 buah sensor ultasonik sebagai pengaman untuk mengetahui adanya halangan pada bagian depan dan kursi roda. Pada saat kursi roda bergerak maju, maka sensor ultrasonic belakang akan mati dan ketika pergerakan mundur, maka sensor ultrasonic depan tidak aktif. Dari hasil yang didapatkan bahwa kursi roda berhasil dibuat dengan batas maksimal beban sebesar 118 Kg dengan kcepatan yang diatur pada ± 0,72 Km/Jam.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 1-8
Author(s):  
Hendriko Hendriko ◽  
Beril Linggar Sukses ◽  
Roni Novison
Keyword(s):  

Robot merupakan salah satu alternatif terbaik untuk mengatasi berbagai permasalahan manusia, diantaranya adalah untuk menggantikan peran manusia dalam melakukan pekerjaan yang berbahaya. Dalam penelitian ini dikembangkan robot pemanjat tiang otomatis. Robot yang dikembangkan tidak hanya sekedar mampu memanjat tiang, namun juga mampu berjalan di lantai menggunakan roda. Robot ini memiliki dua buah roda penggerak dan satu buah roda bebas. Selain itu robot juga dilengkapi dengan fitur image processing dengan menggunakan sensor kamera sehinga robot dapat mendeteksi posisi tiang. Prinsip kerja robot adalah robot mendeteksi keberadaan tiang yang telah diberi tanda warna merah. Selanjutnya jika posisi tiang terdeteksi maka robot berjalan menuju ke arah tiang. Setelah robot sampai ke depan tiang maka gripper robot akan bekerja untuk melakukan fungsi memanjat. Robot ini memilki dua buah gripper yang berfungsi untuk mencekam tiang pada saat memanjat. Gripper akan digerakan oleh motor DC yang bergerak secara bergantian sehingga robot dapat memanjat. Dari hasil pengujian diperoleh data bahwa kecepatan rata-rata robot robot berjalan di lantai adalah 13,17 cm/s. Sedangkan kecepatan rata-rata robot memanjat tiang adalah 0,835 cm/s. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum robot mampu melakukan tugasnya dengan sangat baik.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 29-37
Author(s):  
Fally Ahmad ◽  
Mohammad Yanuar Hariyawan ◽  
Siska Novita Posma

Kebutuhan akan perangkat elektronik dengan frekuensi yang tinggi menyebabkan meningkatnya jumlah Electromagnetic Interference (EMI) yang memiliki dua jenis yaitu Conducted Emission dan Radiated Emission. Solusi dari mitigasi EMI tersebut adalah dengan menggunakan filter EMI. Switching Mode Power Supply (SMPS) merupakan sumber daya bagi hampir seluruh perangkat elektronik, namun SMPS ini juga sumber EMI untuk perangkat lain atau bahkan perangkat itu sendiri. Banyak perangkat elektronik yang beredar dipasaran namun belum memenuhi standar EMC. Dalam hal ini mitigasi EMI yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan filter EMI eksternal pasif. Dengan filter pasif ini EMI dari SMPS dapat diredam tanpa memerlukan energi tambahan untuk filter itu sendiri. Penelitian ini akan melakukan perancangan filter EMI untuk meredam noise conducted emission menggunakan sebuah passive EMI filter (PEF) pada SMPS. Filter PEF yang telah dirancang dan diujikan dapat digunakan pada SMPS 1 dan SMPS 2 dengan noise conducted emission sebelum filter sebesar 97,86 dBµV yang diredam menjadi 33 dBµV dan menghasilkan redaman noise conducted emission yang sangat baik (hingga 64,86 dBµV) dan memenuhi standar yang ditetapkan (CISPR22 Class B).


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Wahyuni Khabzli

Teknologi serat optik telah dapat digunakan sebagai aplikasi sensor jarak jauh. Selain kemampuannya dalam hal kecepatan dan kapasitas dalam trasnfer data, penggunaan serat optik pada aplikasi sensor jarak jauh adalah karena ukurannya yang kecil serta tidak membutuhkan sumber energi listrik. GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan standar komunikasi optik yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. GPON memiliki memiliki beberapa keunggulan dibanding standar lain, yaitu: memiliki bandwidth yang besar dan efisiensi yang tinggi. Pada penelitian ini penulis merancang penggunaan serat optik pada aplikasi sensor jarak jauh menggunakan standar GPON pada salah satu client yang terhubung dengan STO BKR, STO PBR, STO RBI dan STO ARK Pekanbaru. Aplikasi sensor ini disimulasikan menggunakan software Optisystem dengan parameter pengujian yaitu power link budget dan Bit Error Rate (BER). Dari hasil pengukuran menggunakan Optical Power Meter (OPM) yang ada di Optosystem, diperoleh nilai level daya penerimaan lebih besar dari -28 dBm dan BER lebih kecil dari 10-9.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 27-36
Author(s):  
Yuli Triyani

Breast cancer is the most commonly diagnosed cancer with the highest prevalence, incidence, and mortality rate for females in Indonesia and worldwide. Ultrasonography is a recommended modality for breast cancer, because it is comfortable, radiation free and it can be widely used. However, ultrasound images often occur in quality degradation caused by speckle noise that appears during image acquisition. It causes difficulty for radiologists or Computer Aided Diagnosis (CAD) systems to diagnose these images. Some techniques are proposed for reducing the speckle noise. This journal aims to compare the performance of 14 noise reduction techniques in breast ultrasound images. Quantitative testing was carried out on 58 breast ultrasound images and 3 artificial breast ultrasound image. The quantitative parameters are used include texture analysis (Mean, Variant, skewness, kurtosis, contrast and entropy) and evaluation of image quality (MSE, RMSE, SNR, SSIM, Structural content and Maximum Difference). The qualitative testing was also carried out with the assessment of 3 radiology specialists on 3 samples of each reduction technique. Based on test results, the 3 best performance filters are DsFsrad, DsFamedian dan DsFhmedian. Keywords: Ultrasound, speckle noise, filter


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 11-18
Author(s):  
Nano Estananto

Sinyal Elektrokardiogram (EKG) adalah salah satu indikator penting tentang aktivitas kelistrikan jantung. Sinyal ini dapat menjadi basis analisa kerja jantung sehingga menjadi penting. Sampai saat ini sinyal EKG tidak dapat digambarkan dengan persamaan matematis yang tepat karena sinyal EKG berulang tapi tidak tepat periodik. Untuk itu digunakan signal complexity untuk menjelaskan perilaku sinyal EKG. Renyl entropy adalah salah satu matrik untuk menganalisa kompleksitas sinyal, dan merupakan bentuk umum dari entropy lain. Dengan demikian akurasi yang dihasilkan lebih tinggi. Pada penelitian ini menggunakan Renyi Entropy dihasilkan akurasi 100% untuk tiga kelas data EKG. Digunakan Support Vector Machine (SVM) linear, qubic, dan quadratic sebagai pembanding satu sama lain. Keunggulan metode ini adalah akurasi yang tinggi dengan menggunakan jumlah ciri yang jauh lebih sedikit.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Angga Wardana ◽  
Yusmar Palapa Wijaya ◽  
Elva Susianti

Jumlah kendaraan di kota- kota besar akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan kota Pekanbaru. Peningkatan volume kendaraan yang tidak disertai dengan peningkatan volume jalan akan menimbulkan masalah kemacetan lalu lintas yang tidak terhindarkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Daerah Pekanbaru menerapkan sistem Bus Trans Metro Pekanbaru, yang dikenal dengan TMP pada tahun 2009. Diharapkan pengguna kendaraan pribadi akan beralih ke TMP. Namun hingga saat ini, TMP masih memiliki peminat yang rendah. Tidak sebandingnya bus yang beroperasi dan panjangnya jalur operasi menyebabkan selang waktu antar bus pada satu tempat menjadi sangat lama. Tidak adanya kepastian kapan bus akan sampai ke halte menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan sistem ini. Posisi dan kecepatan bus yang didapat dari modul GPS akan dibaca myRIO (Kontroler) dan dikirimkan ke database mySQL pada server PCR. Data tersebut akan digunakan untuk menentukan waktu sampai ke perhentian berikutnya. Data waktu akan ditempilkan pada situs web. Selain itu, alat yang dibuat akan dilengkapi NFC reader untuk pembuatan sistem pembayaran tiket yang akan memotong saldo berdasarkan jarak yang ditempuh


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document