Evolution of polyacrylonitrile precursor fibers and the effect of stretch profile in wet spinning

2021 ◽  
pp. 50967
Author(s):  
Jeremy D. Moskowitz ◽  
Matthew B. Jackson ◽  
Amy Tucker ◽  
J. Desmond Cook
2014 ◽  
Vol 132 (2) ◽  
Author(s):  
Tai-Yuan Wang ◽  
Hsiao-Chuan Chang ◽  
Yu-Tsung Chiu ◽  
Jia-Lin Tsai

RSC Advances ◽  
2019 ◽  
Vol 9 (30) ◽  
pp. 17051-17056 ◽  
Author(s):  
Yiran Zhou ◽  
Yang Sha ◽  
Wei Liu ◽  
Teng Gao ◽  
Zhuwei Yao ◽  
...  

The study focused on the multiscale to clarify the radial structure in PAN precursors.


Polymers ◽  
2021 ◽  
Vol 13 (10) ◽  
pp. 1613
Author(s):  
Hyunchul Ahn ◽  
Jae-Hyung Wee ◽  
Yong Min Kim ◽  
Woong-Ryeol Yu ◽  
Sang-Young Yeo

Polyacrylonitrile (PAN) fibers are typically used as precursor fibers for carbon fiber production, produced through wet-spinning processes. The drawing process of the spun fiber can be classified into dry and wet drawing processes. It is known that the drawing stability and stretching ratio differ depending on the drawing process; however, the elementary characteristics are approximately similar. In this study, the mechanical properties of PAN fibers have been examined based on these two drawing processes with the differences analyzed through the analysis of microstructures. Further, to examine the composition of the fiber, element analysis has been conducted, and thereafter, the microstructure of the fiber is examined through X-ray diffraction analysis. Finally, the characteristics of PAN fibers and its mechanical properties has been examined according to each drawing condition. There are differences in moisture content and microstructure according to the drawing process, and it affects the tensile behavior. The results obtained could have potential implications if the processes are combined, as it could result in a design for a stable and highly efficient drawing process.


2019 ◽  
Vol 35 (4) ◽  
pp. 497-506 ◽  
Author(s):  
YINCHUN FANG ◽  
◽  
XINHUA LIU ◽  
XIAO WU ◽  
XUCHEN TAO ◽  
...  
Keyword(s):  

Arena Tekstil ◽  
2014 ◽  
Vol 29 (1) ◽  
Author(s):  
Rizka Yulina ◽  
Srie Gustiani ◽  
Wulan Septiani

Selulosa bakterial mempunyai sifat mekanik yang baik untuk digunakan sebagai membran pada proses pengolahan air limbah tekstil. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi serat hollow dari bahan baku selulosa bakterial nata de coco dengan penambahan nanopartikel ZnO sebagai fotokatalis terimmobilisasi. Selulosa bakterial disintesis menggunakan bakteri Acetobacter xylinum di dalam medium air kelapa dan gula. Selulosa bakterial dilarutkan bersama dengan nanopartikel ZnO menggunakan pelarut cuprietilen diamina (Cuen) dengan variasi selulosa bakterial 2,25% dan 2,50%. Serat berbentuk hollow dihasilkan dari proses wet spinning menggunakan koagulan NaOH. Serat hollow yang telah melalui koagulan kemudian direndam dalam larutan asam, gliserol, dan alkohol, dengan variasi waktu perendaman asam selama 1 dan 2 hari. Uji kekuatan tarik menunjukkan hasil yang terbaik yakni sebesar 815,72 gf pada konsentrasi selulosa bakterial 2,50% dan perendaman asam selama 2 hari. Dari hasil uji gugus fungsi menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infra Red (FTIR), terdapat beberapa gugus fungsi yang menunjukkan keberadaan selulosa dan nanopartikel ZnO. Proses dekolorisasi fotokatalitik terhadap air limbah tekstil artifisial yang mengandung zat warna reaktif Remazol Black 5 (RB5) menunjukkan bahwa pH optimum proses penyisihan warna yakni pada pH 9 dan dihasilkan persen penyisihan warna yang tertinggi yaitu 90,32%. Pada kondisi yang sama, proses dekolorisasi RB5 menggunakan serat hollow tanpa nanopatikel ZnO hanya menghasilkan persen penyisihan warna sebesar 32,10%. Berdasarkan laju penyisihan zat warna, aktivitas degradasi fotokatalitik terbesar (k’ = 0,2615) diperoleh pada konsentrasi ZnO 10% dan konsentrasi zat warna RB5 10 ppm.


Arena Tekstil ◽  
2012 ◽  
Vol 27 (2) ◽  
Author(s):  
Wiwin Winiati ◽  
Tatang Wahyudi ◽  
Indra Kurniawan ◽  
Rizka Yulina
Keyword(s):  

Serat kitosan mempunyai sifat getas, kekuatan yang rendah terutama dalam keadaan basah dan elongasisaat putus yang rendah disebabkan kristalin yang tinggi. Untuk dapat digunakan sebagai benang operasimonofilamen, diperlukan serat kitosan dengan diameter yang relatif kecil tetapi mempunyai kekuatan tarik yangtinggi disertai fleksibilitas dan elongasi yang baik sehingga mudah dibuat simpul. Proses dehidrasi dengan metanoltelah berhasil meningkatkan kekuatan dan menurunkan diameter tetapi elongasi menurun. Penelitian ini ditujukanuntuk meningkatkan sifat mekanik terutama elongasi serat kitosan dengan cara melakukan proses plastisisasidengan gliserol setelah proses dehidrasi dengan metanol . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada serat kitosanyang dibuat dari larutan kitosan dengan viskositas 5.684 mPa.s dengan alat wet-spinning menggunakan spinneretdengan diameter 1500 μm, proses dehidrasi dengan metanol dilanjutkan dengan proses plastisisasi dengan gliserolmemberikan penurunan diameter 7 %, peningkatan densitas 46%, peningkatan kekuatan tarik 90%, danpeningkatan elongasi 167 %. Dengan proses plastisisasi serat kitosan menjadi lebih hidrofil, densitas dan %kristalinitas naik sehingga serat lebih padat merata dan memberikan peningkatan elongasi yang signifikan.


2021 ◽  
Vol 13 (34) ◽  
pp. 40953-40963
Author(s):  
Chuang Wang ◽  
Yingzhan Li ◽  
Hou-Yong Yu ◽  
Somia Yassin Hussain Abdalkarim ◽  
Jinping Zhou ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document