Research in the calculation of the debris flow prevention and Geographic Information System control engineering

2017 ◽  
Vol 29 (24) ◽  
pp. e4237 ◽  
Author(s):  
Zhou-Feng Wang ◽  
Yang Yang ◽  
Yu-Jun Wang ◽  
Ting-Shan Zhang ◽  
Cheng-Wu Wang
2018 ◽  
Author(s):  
Wenbo Xu ◽  
Xueru Zhang ◽  
Yangjuan Zou ◽  
Chunyu Zhang ◽  
Siyu Liu

Abstract. Debris flow, a very dangerous natural disaster, frequently occurs in mountainous areas of Sichuan province. China. Here, we applied the extenics method, which is normally used in single debris flow risk assessment, towards a large-scale debris flow risk assessment for the first time, and built the classical matter elements and joint domain matter elements for assessment of the debris flow risks in Sichuan province. Eight factors, including relative elevation, slope, rock hardness, rainfall, gully density, vegetation coverage, occurrences of historical debris flow and historical earthquake occurrences were selected for debris flow assessment by using geographic information system technology and weight analysis approach. Based on the risk assessment, the debris flow risk map was generated. Results indicate that areas with high risk and very high risk accounted for 21.32 % and 14.35 % of the whole province, respectively. 76 % of the verification points fall within the moderate, high and very high risk areas, suggesting high accuracy of extenics method in large-scale assessment areas. Thus, the Geographic Information System (GIS) and extenics based methods could provide a strong support for debris flow management in the region.


2018 ◽  
Vol 2 ◽  
pp. 223
Author(s):  
Humam Zarodi

<p>Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010 mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan aset dan kerugian di berbagai bidang. Untuk meminimalkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian, diperlukan upaya pengurangan risiko bencana (PRB). Salah satu upaya yang dilakukan adalah program desa bersaudara (<em>sister village</em>) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Program desa bersaudara ini bertujuan agar ada kepastian tempat pengungsian, mengurangi kesemrawutan proses pengungsian serta memudahkan pelayanan pengungsi. Program ini dapat memanfaatan Sistem Informasi Geografis/<em>Geographic Information System</em> (GIS) yang berbasis web (<em>WebGIS</em>). <em>WebGIS</em> mampu mendiseminasikan peta yang dihasilkan dalam program desa bersaudara, misalnya peta jalur evakuasi. Makalah ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemanfataan <em>WebGIS</em> dalam mendukung program desa bersaudara, dengan mengambil kasus di Desa Ngargomulyo (desa rawan bencana) dan Desa Tamanagung (desa penyangga/ penerima pengungsi). Metodenya adalah memaparkan proses pemetaan jalur evakuasi. Proses penyusunan peta tersebut terbagi empat tahap:   survei lapangan, penyiapan data spasial, coding dan publikasi. Hasilnya adalah tampilan peta jalur evakuasi yang bisa diakses oleh siapapun tanpa menggunakan aplikasi GIS yang memudahkan masyarakat pengungsi, penerima pengungsi, pemerintah maupun parapihak, mengetahui asal pengungsi, jalur evakuasi dan titik pengungsian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemetaan <em>WebGIS</em> dapat mendukung upaya PRB dengan keunggulan bisa dijangkau pengguna secara sangat luas.<strong></strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: desa bersaudara, <em>sister village</em>, pemetaan jalur evakuasi, <em>gis</em>, <em>webgis</em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document