Studies transcultural nursing with diabetes mellitus: Literature review

2021 ◽  
Vol 31 ◽  
pp. S774-S778
Author(s):  
St. Syahriyani ◽  
Saldy Yusuf
Diabetes ◽  
2018 ◽  
Vol 67 (Supplement 1) ◽  
pp. 1159-P
Author(s):  
GLENN M. DAVIES ◽  
ANN MARIE MCNEILL ◽  
ELIZA KRUGER ◽  
STACEY L. KOWAL ◽  
FLAVIA EJZYKOWICZ ◽  
...  

2020 ◽  
Vol 10 (20) ◽  
pp. 114-121
Author(s):  
Admin ◽  
Zakinah Arlina

Latar belakang : Berbeda dengan katarak, glaukoma merupakan penyakit mata yang berjalan secara progresif, hal ini menyebabkan gejala penyakit glaukoma tidak dirasakan oleh penderitanya dan penyakit ini bersifat permanen atau tidak dapat diperbaiki (irreversible) meskipun dengan jalan operasi. Selain itu, kebutaan akibat glaukoma ini bersifat menetap (Kemenkes RI, 2015). Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan glaukoma pada lansia. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur/studi kepustakaan. Hasil : Dari keseluruhan jurnal yang ada yaitu 10 jurnal, variabel yang diteliti hanya meliputi usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit penyerta seperti diabetes mellitus dan hipertensi. Sedangkan untuk variabel riwayat keluarga, ras warna kulit dan pengobatan dalam jangka panjang tidak penulis temukan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil literature review maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usia ≥40 tahun dan berjenis kelamin perempuan. riwayat penyakit Hipertensi, riwayat Diabetes Mellitus dan riwayat keluarga dapat mempengaruhi angka kejadian glaukoma. Namun faktor yang merupakan risiko tinggi adalah usia dan jenis kelamin


2021 ◽  
Vol 5 (Supplement_1) ◽  
pp. A379-A380
Author(s):  
Kaley N Breault ◽  
Brittney H Arakaki ◽  
Peminda K Cabandugama ◽  
Jordan M Rowe

Abstract Background: Currently there are no evidence-based medical recommendations to support the use of supplements in type 1 diabetes mellitus (DM), although there is some data that supports glucose lowering in type 2 DM with supplements such as cinnamon. Additionally, there is no evidence regarding the use of supplements in insulin-dependent DM secondary to pancreatic dysfunction from alcohol use disorder. Despite lack of clear evidence, it is estimated that more than 65% of Americans with DM use at least one dietary supplement for perceived health benefits. (1)Clinical Case: A 58-year old male presented with insulin-dependent DM secondary to pancreatic dysfunction from alcohol use disorder. Initial labs were significant for a low C-peptide of 0.13 ng/mL (0.80–3.85 ng/mL), A1c -9.4%, and blood glucoses ranging from 160–300 mg/dL. Patient’s DM regimen consisted of glargine 40 units nightly and aspart 12 units three times a day with meals. On a subsequent visit two months later, the patient stated that he had begun taking numerous supplements in hopes that these would improve his overall medical status. Supplements included Blood Boost Formula, Ultra K2 with MK-7, Chromium Picolinate, Male Enhancement, Super C Immune Complex, Nugenix Total-T, Niacinamide, Omega Q Plus Max, Cortisol Hormone Balancer, and Vitamin D3. Simultaneously, the patient self-discontinued all his maintenance medications except for his aforementioned insulin regimen due to the fear of negatively impacting his pancreas. Unexpectedly, his blood glucoses improved to a range of 90–150 mg/dL after being on these supplements without increasing his insulin dose. Upon literature review, three ingredients showed the most evidence for the possible explanation for his improvement in glucose control: L-arginine, nettle extract, and biotin with chromium. Conclusion: Literature review of in vivo and randomized, placebo-controlled studies demonstrated mechanisms of action for L-arginine, nettle extract, and biotin with chromium that indicate their potential role in lowering blood glucoses and increasing C-peptide levels in insulin-dependent DM secondary to pancreatic dysfunction from alcohol use disorder. Further investigations include exploring long-term impact on pancreatic function, glucose control, and insulin resistance. Reference: (1) Garrow, D., Egede, L. Association Between Complementary and Alternative Medicine Use, Preventive Care Practices, and Use of Conventional Medical Services Among Adults with Diabetes. Diabetes Care 2006 Jan; 29(1): 15–19.


2021 ◽  
pp. 209-219
Author(s):  
Susy Puspasari ◽  
Endar Andrianto

Cognitive decline in diabetes mellitus is not fully understood, though is generally ascribed to blood sugar levels exceeding normal (hyperglycemia), hypoglycemia conditions and insulin resistance. Cognitive function consists of aspects of memory, attention, executive function, perception, language, and psychomotor functions which affect the decline in cognitive function, especially in people with Diabetes Mellitus. This study aims to summarize the results of research on cognitive function in people with Diabetes Mellitus. The research method used was a literature review with an assessment using JBI critical appraisal tools. Articles were sourced via the PubMed database and Google Scholar using the search term ‘Cognitive Function AND Diabetes Mellitus’. The inclusion criteria were studies with quantitative design, full text, a population comprised of patients with Diabetes Mellitus, written in Indonesian or English. Six articles were reviewed, all the results state that patients with Diabetes Mellitus experienced a decrease in cognitive function, especially in the Executive Function, Visuospatial, and the Memory Domains.   Keywords: Cognitive function, Diabetes mellitus, Literature review


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 21-30
Author(s):  
Cantika Larasati

Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Pasien dengan diabetes mellitus seringkali memiliki kontrol glikemik yang buruk dan memiliki banyak risiko komplikasi mikrovaskuler. Obat hipoglikemik sintetik tidak dapat sepenuhnya mengontrol kadar glukosa serta seringkali menimbulkan efek samping yang menyebabkan ketidakpatuhan pasien minum obat. Selama berabad-abad, obat-obatan herbal telah banyak digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang sampai saat ini masih digunakan sebagai alternatif pertama untuk menyembuhkan penyakit tertentu di negara berkembang. Aloe vera telah digunakan oleh berbagai budaya karena khasiat obatnya yang luar biasa. Penelitian ini merupakan  literature review yang melibatkan sebanyak 21 sumber pustaka dengan kata kunci yang digunakan yaitu ‘aloe vera dan diabetes’ dengan tahun terbit antara 2009- 2020. Abstrak dan full text jurnal dibaca dan dicermati, kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian. Banyak studi menunjukkan ekstrak aloe vera dapat berperan dalam menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes mellitus dan komplikasinya melalui berbagai mekanisme, seperti menurunkan glukoneogenesis dan lipogenesis, serta meningkatkan glikolisis di hati. Selain itu, aloe vera dapat mempengaruhi ekspresi gen berbeda yang terkait dengan metabolisme glukosa dan lipid. serta dikaitkan dengan aktivasi transkripsi PPAR. Kandungan senyawa dan vitamin didalamnya juga berperan sebagai antioksidan. Kandungan senyawa pada gel aloe vera menunjukkan berbagai manfaat antidiabetes, dan kandungan polisakarida di dalamnya dianggap sebagai komponen aktif utama untuk manfaat tersebut.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document