scholarly journals Aspergillus and Fusarium control in the early stages of Arachis hypogaea (groundnut crop) by plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) consortium

2020 ◽  
Vol 240 ◽  
pp. 126562
Author(s):  
Shameer Syed ◽  
N.V.K.V. Prasad Tollamadugu ◽  
Bin Lian
Author(s):  
Sri Purwaningsih ◽  
Dwi Agustiyani ◽  
Satjiya Antonius

Background and Objectives: This study was aimed to isolate Rhizobium spp., from the plant rhizosphere and to investigate their effects on the growth of peanut (Arachis hypogaea L.) as plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR). Materials and Methods: The isolates were characterized using YEMA, YEMA + Congo Red, and YEMA + Bromothymol blue (BTB) media. The Rhizobium was tested qualitatively for their ability to produce indole acetic acid (IAA), siderophores, proteases, nitrogenases as well as phosphate solubilizing activity. A greenhouse experiment was carried out to elucidate the effect of Rhizobium inoculation on Arachis hypogaea L. growth. Results: Eleven isolates were obtained in YEMA media and they were red-pink in the YEMA + Congo Red media. The YEMA + BTB test showed that 2 isolates were slow-growing and the rest were fast-growing isolates. Seven isolates produced siderophores, 5 were capable of phosphate solubilizing, 9 isolates produced protease enzyme, 4 isolates could produce IAA, and 7 isolates could fix nitrogen. The B1 and the combination of some high trait-isolate treatments in Y gave the best results on Arachis hypogaea L. growth. Conclusion: These isolates can be developed as biological fertilizer agents for the peanut plant.


2018 ◽  
Vol 13 (17) ◽  
pp. 904-910 ◽  
Author(s):  
Kausar Rahina ◽  
Iqbal Choudhary Muhammad ◽  
Imran Akram Muhammad ◽  
Rashid Muhammad ◽  
Ur Rehman Obaid ◽  
...  

2010 ◽  
Vol 58 (3) ◽  
pp. 1484-1492 ◽  
Author(s):  
Beatriz Ramos-Solano ◽  
Elena Algar ◽  
Ana García-Villaraco ◽  
Jorge García-Cristóbal ◽  
J. Antonio Lucas García ◽  
...  

2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 174-184 ◽  
Author(s):  
Nailul Marom ◽  
FNU Rizal ◽  
Mochamat Bintoro

Produksi dan mutu benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dapat ditingkatkan dengan menggunakan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui produksi dan mutu benih kacang tanah dengan perbedaan saat pemberian dan perbedaan konsentrasi PGPR. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2016 dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah saat pemberian PGPR terdiri dari saat perendaman (W1), saat tanam (W2) dan saat fase vegetatif (W3). Faktor kedua adalah konsentrasi PGPR yang terdiri dari 0 ml/l (K0), 7,5 ml/l (K1), 10 ml/l (K2), dan 12,5 ml/l (K3). Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, umur berbunga rata-rata, jumlah polong per rumpun tanaman, berat basah polong per rumpun tanaman, berat kering polong per rumpun tanaman, bobot 100 butir benih, produksi polong kering per hektar, daya berkecambah benih, Kecepatan tumbuh Benih, Dan keserempakan tumbuh benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah konsentrasi PGPR 12,5 ml/l yang memberikan pengaruh nyata sampai sangat nyata pada parameter pertambahan tinggi tanaman pada fase vegetatif (15 HST sampai 30 HST), pertambahan tinggi tanaman pada stadium pembentukan polong ( 30 HST sampai 45 HST), umur berbunga rata-rata, berat basah polong per rumpun, berat kering polong per rumpun, bobot 100 butir benih, dan produksi polong kering per hektar.


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 14-19
Author(s):  
Praptiningsih Gamawati Adinurani ◽  
Sri Rahayu ◽  
Nurul Fima Zahroh

Mikroba Bacillus subtilis merupakan agen pengendali hayati mempunyai kelebihan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) yaitu dapat berfungsi sebagai biofertilizer, biostimulan, biodekomposer dan bioprotektan. Tujuan penelitian mengetahui potensi B. subtilis dalam merombak bahan organik sebagai usaha meningkatkan ketersediaan bahan organik tanah yang semakin menurun. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan berbagai  bahan organik sebagai petak utama (B0 = tanpa bahan organik, B1 = kotoran ayam,  B2 = kotoran kambing, B3 = kotoran sapi) dan aplikasi B.subtilis sebagai anak petak (A0 = 0 cc/L, A1 = 5cc/L, A2 = 10 cc/L, Pengamatan meliputi variabel tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan bahan organik tanah. Data pengamatan  dianalisis ragam  menggunakan  Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui signifikansi perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara bahan organik kotoran ternak dan konsentrasi B. subtilis terhadap semua variabel pengamatan. Potensi B. subtilis sangat baik dalam mendekomposisi bahan organik yang ditunjukkan dengan peningkatan bahan organik, dan hasil terbaik pada kotoran  sapi (B3) dan konsentrasi B. subtilis 15 mL/L masing-masing sebesar 46.47 % dan 34.76 %. Variabel pertumbuhan tidak berbeda nyata kecuali tinggi tanaman dengan pertambahan tinggi paling banyak pada pemberian kotoran kambing sebesar 170.69 %.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document