Screening of bacterial biocontrols against sapstain fungus (Lasiodiplodia theobromae Pat.) of rubberwood (Hevea brasiliensis Muell.Arg.)

2014 ◽  
Vol 165 (7) ◽  
pp. 541-548 ◽  
Author(s):  
K.L. Sajitha ◽  
E.J. Maria Florence ◽  
Suma Arun Dev
2019 ◽  
Vol 65 (1) ◽  
Author(s):  
Boshi Zhao ◽  
Zhiming Yu ◽  
Yang Zhang ◽  
Chusheng Qi

AbstractBlue staining on rubberwood (Hevea brasiliensis) is a common kind of defect. There currently exists much research focused on the prevention and control of blue staining. However, little research has been concentrated on the utilization of blue staining for green dyeing. The research conveyed in this paper primarily used Lasiodiplodia theobromae to dye rubberwood, and used scanning electron microscope (SEM), energy-dispersive spectrometer (EDS), X-ray diffraction (XRD), and fourier transform infrared spectrometer (FTIR) to analyze the commission internationale eclairage (CIE) L*a*b* value of color, the contact angle, the pH value, 24-h water absorption, mass loss ratio, and compressive strength in increments between 5 and 40 days. The results found that the color of rubberwood became darker and more uniform, and that the surface dyed with fungi can reach a super-hydrophobic state. With the increase of time, the pH value of rubberwood changed from acidic to alkaline. Furthermore, hyphae entered the wood mainly through vessels for their large pore diameter, and reduced water absorption. Mass loss ratio increased gradually between 5 and 40 days. The research in this paper concludes that the microorganism was an effective method of wood dyeing, and lays a foundation for further research.


2018 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 41-48
Author(s):  
Tri Rapani Febbiyanti ◽  
Suryo Wiyono ◽  
Sudirman Yahya ◽  
Widodo .

2019 ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Tri Rapani Febbiyanti ◽  
Widodo Widodo ◽  
Suryo Wiyono ◽  
Sudirman Yahya

Lasiodiplodia theobromae merupakan cendawan penyebab kanker batang pada tanaman karet (Hevea brasiliensis Muel Arg.), penyakit ini merupakan penyakit baru dan belum pernah dilaporkan sebelumnya di Indonesia.  Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit kanker batang. Strategi pengendalian yang terbaik adalah dengan pengelolaan penyakit yang membutuhkan pengetahuan mengenai ekobiologi patogen, inang, dan interaksinya dengan lingkungan biotik dan abiotik. Pengendalian patogen harus didasarkan pada pengetahuan tentang bioekologinya. Diharapkan dengan pengetahuan bioekologi bisa dijadikan dasar untuk bisa menghambat perkembangan atau menurunkan populasi inokulum di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pH secara in vitro terhadap pertumbuhan patogen kanker batang dan laju penurunan viabilitas tubuh buah akibat penyimpanan.  Kisaran pengaruh pH media meliputi 3, 4, 5, 6 dan 7. Penyimpanan tubuh buah dilakukan dalam wadah tanpa diberi tanah, diberi tanah steril dan tanah tidak steril. Penentuan viabilitas dilakukan pada 30, 60, 90 dan 120 hari masa penyimpanan. Semakin rendah pH menyebabkan pertumbuhan miselia terhambat.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Hanifa Marisa

An investigation had been done to Tetragonula (Tetragona) sp nest at Indralaya, South Sumatra to describe the Tetragonula sp nest that use streetlight pole as nest medium during April - May 2019. Purpossive sampling is used to select the target nest. Two streetlight pole found be used by Tetragonula sp as their home. The coordinate of location, heght from ground surface, diameter of streetlight pole, air temperature and humidity, and floral species around nest, were noted. Spot coordinate are S 30 14’ 19.2498’’ and E 1040 39’ 15,3288’’ ; 1,5 m above the ground surface, 12 cm diameter pole, highest air temperature was 35 o C at daylight (April and May 2019), 80 – 90 % humidity at April-May 2019; which Switenia macrophyla, Hevea brasiliensis, Zea mays, and Citrullus lanatus floral species are planted around. Air temperature in the pole is very high, around 40 0 C during daylight.


2015 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 232
Author(s):  
Hendra Wiguna ◽  
. Supijatno
Keyword(s):  

<p><em><span style="font-family: Times New Roman;">Penelitian dilaksanakan untuk mempelajari dan mengidentifikasi manajemen penyadapan tanaman karet. Kegiatan magang dilaksanakan di Perkebunan Karet Simalungun, Sumatera Utara pada tanggal 10 Februari hingga 9 Juni 2014. Manajemen penyadapan ditujukan untuk menjaga kontinuitas dan meningkatan produksi karet alam sesuai dengan umur ekonomis tanaman. Persentase populasi tanaman siap sadap rata-rata       per-hanca di PT BSRE pada tahun tanam 2005 dan 2009 adalah 96.82%. Konsumsi kulit sadapan antara penyadap kelas A dan kelas B pada sistem sadap tarik ½ S d/3 dan sadap sorong ¼ S d/3 tidak berbeda nyata dan belum sesuai dengan standar penyadapan perusahaan. Faktor pendidikan dan pengalaman kerja penyadap mempengaruhi produksi cuplump pada sistem sadap tarik ½ S d/3, sedangkan faktor usia tidak mempengaruhi. Faktor pendidikan, usia, dan pengalaman kerja penyadap tidak mempengaruhi produksi cuplump pada sistem sadap sorong ¼ S d/3. Manajemen bidang sadap dan penggunaan zat stimulansia di perkebunan karet ini bersifat spesifik klon. Penyakit kering alur sadap (KAS) klon seri PB nyata lebih tinggi pada tahun tanam 2005 dibandingkan pada tahun tanam 2009, sedangkan penyakit KAS pada klon PB 330 dan DMI 35 tidak berbeda nyata pada tahun tanam sama. </span></em></p>


Author(s):  
Lavinia dos Santos Mascarenhas ◽  
Monica Junqueira Machado ◽  
Noelma de Brito Miranda ◽  
Vânia de Jesus Santos Oliveira ◽  
Pedro Henrique Ribeiro Santana

2012 ◽  
Vol 24 (3) ◽  
pp. 179-182 ◽  
Author(s):  
Cristiane Duarte dos Santos ◽  
Eliana Maria Rocha Sousa ◽  
Eliane Leal Candeias ◽  
Nadja Santos Vitória ◽  
José Luiz Bezerra ◽  
...  

Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document