Quality of service of internet service provider networks: State of the art and new trends

Author(s):  
Armand Toguyeni ◽  
Ouajdi Korbaa
2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Nofita Rismawati ◽  
Muhamad Femy Mulya

Abstract— Bandwidth is a carrying capacity of data carriers on a network connection, using units of time in speed. The cost of bandwidth procurement is very expensive and if it is not set up with management and hardware support, good software or brainware will cause huge losses. Therefore, a quality service standard must be created in an Internet Service provider known as Quality of Service (QoS). On a Cisco Router there are several methods of Quality of Service configured in such a way that the bandwidth of an ISP can be restricted and well managed. Traffic Policing and Traffic Shaping are two methods of Quality of Service that are widely used and each has advantages and disadvantages in terms of technical and non technical. In this research will answer the use of the best Quality of Service method on Cisco ISP Router by using descriptive analysis through Quality of Service data analysis parameters. Index Terms— Bandwidth, Quality of Service


2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 125-137
Author(s):  
Priska Restu Utami

Untuk menjamin komunikasi internet yang stabil dan baik diperlukan layanan internet yang mumpuni. Tentunya semakin besar bandwidth yang digunakan, maka semakin cepat pula informasi dapat diakses dari internet. Quality of Service (QoS) mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Pada penelitian ini membandingkan QoS jaringan layanan Internet Service Provider (ISP) antara Indihome dan First Media. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan performa layanan jaringan antara kedua ISP tersebut dengan menggunakan parameter QoS yaitu parameter throughput, packet loss dan delay. Pada penelitian ini dilakukan uji coba jaringan dengan melakukan remote Desktop menggunakan aplikasi team viewer. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada setiap parameter QoS yang telah dilakukan selama 40 menit, didapat rata-rata nilai throughput untuk ISP Indihome 65 kbps dan ISP First Media 42,5 kbps, di mana kedua ISP tersebut dikategorikan buruk. Untuk parameter packet loss dikategorikan buruk untuk ISP First Media dengan rata-rata nilai 31,82% tetapi dikategorikan baik pada selang waktu antara 20 menit sampai 40 menit dengan rata-rata nilai 10,46% untuk ISP Indihome. Lama delay untuk kedua ISP dikategorikan sangat baik yakni dengan rata-rata nilai 24,4 ms untuk ISP Indihome dan 36,85 ms untuk ISP First Media. Berdasarkan rata-rata nilai parameter QoS pada layanan internet Indihome memiliki rata-rata indeks 2 yang artinya lebih baik dibandingkan dengan layanan internet First Media yang memiliki rata-rata indeks 1,67.


2006 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
Author(s):  
Oliver Heckmann

ZusammenfassungEffizienz und Dienstgüte sind zwei sehr wichtige Eigenschaften von IP Netzwerken. Aus der Sicht eines Internet Netzwerkbetreibers (engl.: Internet Service Provider, ISP) untersuchen wir in dieser Arbeit, wie man die Effizienz und Dienstgüte verbessern kann. Hierzu betrachten wir die Netzwerkarchitektur, die Interkonnektion und die Verkehrs- und Netzwerkanpassungsmaßnahmen (engl.: network & traffic engineering).


Jaringan yang baik harus memperhatikan kualitas layanan yang akan diberikan kepada pengguna. Ketika membangun sebuah jaringan harus memperhitungkan Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran seberapa baik suatu layanan jaringan. parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu troughput,delay,jitter,dan packet loss menurut standart THIPON.Pada SMA Negeri XYZ untuk mendukung proses pembelajaran menyediakan sarana dan prasarana tambahan, salah satunya ialah tersedianya jaringan internet. Layanan internet pada sekolah ini mengguakan Internet Service Provider (ISP) dari PT Telkom Indonesia dan bandwidth yang di sewa sebesar 40Mbps. SMA Negeri XYZ menyediakan jaringan hotspot sebagai sarana untuk guru atau siswa menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu sangat diperlukan pengukuran untuk mengetahui seberapa baik kualitas layanan yang telah diberikan. Hasil dari pengukuran Quality of Service (QoS) pada jaringan hotspot SMA Negeri XYZ dapat diketahui bahwa troughputnya sebesar “3,94 bps”, delay sebesar “0 ms”, Jitter sebesar “0 ms”, dan packet loss sebesar ” 11,46 %”. Maka dapat di simpulkan bahwa kualitas jaringan hotspot pada SMA Negeri XYZ menurut standart THIPON masuk dalam kategori “Sedang”.


Author(s):  
Andi Risky Maulana ◽  
Hubbul Walidainy ◽  
Muhammad Irhamsyah ◽  
Fathurrahman Fathurrahman ◽  
Akhyar Bintang

Para penyedia layanan informasi atau Internet Service Provider (ISP) akan berusaha untuk memberikan segala upaya demi kepuasan  para pelanggan agar dapat mengakses internet dengan nyaman. Dengan adanya internet, user dapat mengakses website yang diinginkan. Website e-Learning Universitas Syiah Kuala merupakan sebuah website yang dapat dikunjungi oleh mahasiswa dan dosen di Universitas Syiah Kuala untuk keperluan pembelajaran. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis Quality of Service (QoS) jaringan internet pada website e-Learning USK. Quality of Service (QoS) dari website e-Learning USK dapat di analisis dengan menggunakan Wireshark. Dengan adanya Wireshark dapat memudahkan untuk memperoleh nilai parameter dari throughput, packet loss, dan Delay. Nilai parameter yang dibandingkan ialah dari 3 (tiga) provider yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah provider Telkomsel merupakan provider yang direkomendasikan saat mengakses website e-Learning Universitas Syiah Kuala, karena nilai Quality of Service (QoS) yang dihasilkan lebih unggul dibandingkan provider lainnya. Provider Telkomsel memperoleh nilai throughput tertinggi dibandingkan provider lain, yaitu senilai 1.823,20 kb/s. Nilai packet loss yang diperoleh lebih unggul dibandingkan provider lain, hanya mengalami sekali packet loss senilai 0,02%. Nilai delay yang diperoleh sangat bagus karena nilai yang dihasilkan 150 ms.


Author(s):  
Mirko Luca Lobina ◽  
Luigi Atzori ◽  
Fabrizio Boi

IP Telephony provides a way for an enterprise to extend consistent communication services to all employees, whether they are in main campus locations, at branch offices, or working remotely, also with a mobile phone. IP Telephony transmits voice communications over a network using open standard-based Internet protocols. This is both the strength and weakness of IP Telephony as the involved basic transport protocols (RTP, UDP, and IP) are not able to natively guarantee the required application quality of service (QoS). From the point of view of an IP Telephony Service Provider this definitely means possible waste of clients and money. Specifically the problem is at two different levels: i) in some countries, wherelong distance and particularly international call tariffs are high, perhaps due to a lack of competition or due to cross subsidies to other services, the major opportunity for IP Telephony Service Providers is for price arbitrage. This means working on diffusion of an acceptable service, although not at high quality levels; ii) in other countries, where different IP Telephony Service Providers already exist, the problem is competition for offering the best possible quality. The main idea behind this chapter is to analyze specifically the state of the art playout control strategies with the following aims: i) propose the reader the technical state of the art playout control management and planning strategies (overview of basic KPIs for IP Telephony); ii) compare the strategies IP Telephony Service Provider can choose with the aim of saving money and offering a better quality of service; iii) introduce also the state of the art quality index for IP Telephony, that is a set of algorithms for taking into account as many factors as possible to evaluate the service quality; iv) provide the reader with examples on some economic scenarios of IP Telephony.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document