scholarly journals ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) JARINGAN INTERNET PADA WEBSITE E-LEARNING UNIVIERSITAS SYIAH KUALA BERBASIS WIRESHARK

Author(s):  
Andi Risky Maulana ◽  
Hubbul Walidainy ◽  
Muhammad Irhamsyah ◽  
Fathurrahman Fathurrahman ◽  
Akhyar Bintang

Para penyedia layanan informasi atau Internet Service Provider (ISP) akan berusaha untuk memberikan segala upaya demi kepuasan  para pelanggan agar dapat mengakses internet dengan nyaman. Dengan adanya internet, user dapat mengakses website yang diinginkan. Website e-Learning Universitas Syiah Kuala merupakan sebuah website yang dapat dikunjungi oleh mahasiswa dan dosen di Universitas Syiah Kuala untuk keperluan pembelajaran. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis Quality of Service (QoS) jaringan internet pada website e-Learning USK. Quality of Service (QoS) dari website e-Learning USK dapat di analisis dengan menggunakan Wireshark. Dengan adanya Wireshark dapat memudahkan untuk memperoleh nilai parameter dari throughput, packet loss, dan Delay. Nilai parameter yang dibandingkan ialah dari 3 (tiga) provider yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah provider Telkomsel merupakan provider yang direkomendasikan saat mengakses website e-Learning Universitas Syiah Kuala, karena nilai Quality of Service (QoS) yang dihasilkan lebih unggul dibandingkan provider lainnya. Provider Telkomsel memperoleh nilai throughput tertinggi dibandingkan provider lain, yaitu senilai 1.823,20 kb/s. Nilai packet loss yang diperoleh lebih unggul dibandingkan provider lain, hanya mengalami sekali packet loss senilai 0,02%. Nilai delay yang diperoleh sangat bagus karena nilai yang dihasilkan 150 ms.

2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 125-137
Author(s):  
Priska Restu Utami

Untuk menjamin komunikasi internet yang stabil dan baik diperlukan layanan internet yang mumpuni. Tentunya semakin besar bandwidth yang digunakan, maka semakin cepat pula informasi dapat diakses dari internet. Quality of Service (QoS) mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Pada penelitian ini membandingkan QoS jaringan layanan Internet Service Provider (ISP) antara Indihome dan First Media. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan performa layanan jaringan antara kedua ISP tersebut dengan menggunakan parameter QoS yaitu parameter throughput, packet loss dan delay. Pada penelitian ini dilakukan uji coba jaringan dengan melakukan remote Desktop menggunakan aplikasi team viewer. Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada setiap parameter QoS yang telah dilakukan selama 40 menit, didapat rata-rata nilai throughput untuk ISP Indihome 65 kbps dan ISP First Media 42,5 kbps, di mana kedua ISP tersebut dikategorikan buruk. Untuk parameter packet loss dikategorikan buruk untuk ISP First Media dengan rata-rata nilai 31,82% tetapi dikategorikan baik pada selang waktu antara 20 menit sampai 40 menit dengan rata-rata nilai 10,46% untuk ISP Indihome. Lama delay untuk kedua ISP dikategorikan sangat baik yakni dengan rata-rata nilai 24,4 ms untuk ISP Indihome dan 36,85 ms untuk ISP First Media. Berdasarkan rata-rata nilai parameter QoS pada layanan internet Indihome memiliki rata-rata indeks 2 yang artinya lebih baik dibandingkan dengan layanan internet First Media yang memiliki rata-rata indeks 1,67.


Jaringan yang baik harus memperhatikan kualitas layanan yang akan diberikan kepada pengguna. Ketika membangun sebuah jaringan harus memperhitungkan Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran seberapa baik suatu layanan jaringan. parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu troughput,delay,jitter,dan packet loss menurut standart THIPON.Pada SMA Negeri XYZ untuk mendukung proses pembelajaran menyediakan sarana dan prasarana tambahan, salah satunya ialah tersedianya jaringan internet. Layanan internet pada sekolah ini mengguakan Internet Service Provider (ISP) dari PT Telkom Indonesia dan bandwidth yang di sewa sebesar 40Mbps. SMA Negeri XYZ menyediakan jaringan hotspot sebagai sarana untuk guru atau siswa menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu sangat diperlukan pengukuran untuk mengetahui seberapa baik kualitas layanan yang telah diberikan. Hasil dari pengukuran Quality of Service (QoS) pada jaringan hotspot SMA Negeri XYZ dapat diketahui bahwa troughputnya sebesar “3,94 bps”, delay sebesar “0 ms”, Jitter sebesar “0 ms”, dan packet loss sebesar ” 11,46 %”. Maka dapat di simpulkan bahwa kualitas jaringan hotspot pada SMA Negeri XYZ menurut standart THIPON masuk dalam kategori “Sedang”.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 37-44
Author(s):  
Nofita Rismawati ◽  
Muhamad Femy Mulya

Abstract— Bandwidth is a carrying capacity of data carriers on a network connection, using units of time in speed. The cost of bandwidth procurement is very expensive and if it is not set up with management and hardware support, good software or brainware will cause huge losses. Therefore, a quality service standard must be created in an Internet Service provider known as Quality of Service (QoS). On a Cisco Router there are several methods of Quality of Service configured in such a way that the bandwidth of an ISP can be restricted and well managed. Traffic Policing and Traffic Shaping are two methods of Quality of Service that are widely used and each has advantages and disadvantages in terms of technical and non technical. In this research will answer the use of the best Quality of Service method on Cisco ISP Router by using descriptive analysis through Quality of Service data analysis parameters. Index Terms— Bandwidth, Quality of Service


2006 ◽  
Vol 48 (3) ◽  
Author(s):  
Oliver Heckmann

ZusammenfassungEffizienz und Dienstgüte sind zwei sehr wichtige Eigenschaften von IP Netzwerken. Aus der Sicht eines Internet Netzwerkbetreibers (engl.: Internet Service Provider, ISP) untersuchen wir in dieser Arbeit, wie man die Effizienz und Dienstgüte verbessern kann. Hierzu betrachten wir die Netzwerkarchitektur, die Interkonnektion und die Verkehrs- und Netzwerkanpassungsmaßnahmen (engl.: network & traffic engineering).


2011 ◽  
pp. 218-234
Author(s):  
George Yee

The growth of the Internet is increasing the deployment of e-commerce B2C services within such areas as e-retailing, e-learning, and e-health. However, a major impediment to the growth of e-commerce on the Internet is the lack of consumer trust in the provider of the e-service (Van Slyke, Belanger, Comunale, 2004). This chapter presents a literature survey of recent contributions to building trust in e-commerce, followed by a description of seven ways for the B2C Internet service provider to build trust in the use of its services among consumers.


Author(s):  
George Yee

The growth of the Internet is increasing the deployment of e-commerce B2C services within such areas as e-retailing, e-learning, and e-health. However, a major impediment to the growth of e-commerce on the Internet is the lack of consumer trust in the provider of the e-service (Van Slyke, Belanger, Comunale, 2004). This chapter presents a literature survey of recent contributions to building trust in e-commerce, followed by a description of seven ways for the B2C Internet service provider to build trust in the use of its services among consumers.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 191-201 ◽  
Author(s):  
Bambang Sugiantoro ◽  
Yuha Bani Mahardhika

ABSTRAK Performa layanan jaringan Internet pada UIN Sunan Kalijaga Fakultas Sains dan Teknologi masih belum maksimal, yaitu memiliki tingkat kualitas delay sebesar 159 milidetik menurut TIPHON Bagus. Besar Throughput sebesar 9.0 MBps dan presentase Throughput sebesar 50 % dikategorikan menurut standarisasi TIPHON sedang. Dan memiliki nilai packet loss ratio sebesar 36 % dikategorikan menurut standarisasi TIPHON adalah jelek. ABSTRACT Internet service network performance in Islamic State University of Sunan Kalijaga environment in the faculty of science and technology area is still not maximal. It has a delay quality level of 159 milliseconds according to good TIPHON. Large throughput of 9.0 Mbps and throughput percentage of 50% are categorized according to standardized of normal TIPHON and it has a value of packet loss ratio of 36% categorized according to TIPHON standardization is bad.How to Cite : Sugiantoro, B. Mahardhika, Y.B . (2017). ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA. Jurnal Teknik Informatika, 10(2), 191-201. doi:10.15408/jti.v10i2.7027Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jti.v10i2.7027


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document