Channel allocation, power budget and bit error rate in hierarchical optical ring interconnection network (HORN)

Author(s):  
T.S. Jones ◽  
A. Louri
2017 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
Author(s):  
Tri Nopiani Damayanti ◽  
Hasanah Putri

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa perbandingan unjuk kerja transmisi teknologi GEPON dan GPON pada jaringan Fiber to the Building (FTTB). Pembahasan perbandingan menggunakan kedua teknologi PON tersebut untuk melihat performansi yang terbaik untuk di aplikasikan pada gedung bertingkat X menggunakan passive splitter dua tingkat dengan rasio perbandingan passive splitter maksimum 1:16. Unjuk kerja transmisi disimulasikan berdasarkan parameter link power budget, rise time budget serta nilai Bit Error Rate (BER) untuk kelayakan sistem jaringan. Perhitungan Unjuk jaringan dibagi menjadi bagian yaitu arah downstream dan arah upstream. Hasil perhitungan didapatkan pada arah downstream jarak terjauh, link GEPON menghasilkan nilai redaman sebesar 22.81 dB, BER sebesar 7x 10-29 dan nilai rise time sebesar 0,2506 ns. Pada link GPON memiliki redaman sebesar 25.94 dB, BER sebesar 3.62955 x 10-12 dan nilai rise time sebesar 0.25 ns. Pada arah upstream jarak terjauh, link GEPON menghasilkan nilai redaman sebesar 4.65 dB, dengan nilai BER ≈ 0 ,dan nilai rise time sebesar,2061 ns. Pada GPON memiliki redaman sebesar 4.65 dB, BER ≈ 0 dan nilai rise time sebesar 0,260 ns. Berdasarkan hasil unjuk kinerja kedua teknologi tersebut dapat disimpulkan bahwa unjuk kinerja teknologi GPON lebih baik dibandingkan teknologi GEPON untuk aplikasikan di jaringan optik gedung bertingkat.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 43
Author(s):  
I Putu Yuda Pramana Putra ◽  
Pande Ketut Sudiarta ◽  
Gede Sukadarmika

The purpose of this study is to compare the existing optical network conditions that use point to point technology with GPON network designed for Udayana University campuses area in Bukit Jimbaran Bali. The Existing optical network is currently able to serve only 14 buildings from 77 existing productive buildings due to the limited number of available optical cores.. It means in order to connect each building at the campuses area, it is required much more optical fiber. Alternatively is using Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology. This research was conducted by analyzing the condition of the existing optical network and designing the GPON network. Here are compared some network feasibility parameters ie Link Power Budget, Rise Time Budget and Bit Error Rate. Then compare the use of cores, the number of subscribers as well as device estimation and transmission costs. The study found that to connect all of the buildings are GPON configuration required only 22 optical cores, compared to 154 cores for eksisting network designs. However, the GPON design has lower network quality but is simpler and much more economical if it is implemented for a wide network.


2019 ◽  
Vol E102.B (5) ◽  
pp. 1000-1004
Author(s):  
Naruki SHINOHARA ◽  
Koji IGARASHI ◽  
Kyo INOUE
Keyword(s):  

2020 ◽  
Vol 25 (2) ◽  
pp. 86-97
Author(s):  
Sandy Suryo Prayogo ◽  
Tubagus Maulana Kusuma

DVB merupakan standar transmisi televisi digital yang paling banyak digunakan saat ini. Unsur terpenting dari suatu proses transmisi adalah kualitas gambar dari video yang diterima setelah melalui proses transimisi tersebut. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas dari suatu gambar, salah satunya adalah struktur frame dari video. Pada tulisan ini dilakukan pengujian sensitifitas video MPEG-4 berdasarkan struktur frame pada transmisi DVB-T. Pengujian dilakukan menggunakan simulasi matlab dan simulink. Digunakan juga ffmpeg untuk menyediakan format dan pengaturan video akan disimulasikan. Variabel yang diubah dari video adalah bitrate dan juga group-of-pictures (GOP), sedangkan variabel yang diubah dari transmisi DVB-T adalah signal-to-noise-ratio (SNR) pada kanal AWGN di antara pengirim (Tx) dan penerima (Rx). Hasil yang diperoleh dari percobaan berupa kualitas rata-rata gambar pada video yang diukur menggunakan metode pengukuran structural-similarity-index (SSIM). Dilakukan juga pengukuran terhadap jumlah bit-error-rate BER pada bitstream DVB-T. Percobaan yang dilakukan dapat menunjukkan seberapa besar sensitifitas bitrate dan GOP dari video pada transmisi DVB-T dengan kesimpulan semakin besar bitrate maka akan semakin buruk nilai kualitas gambarnya, dan semakin kecil nilai GOP maka akan semakin baik nilai kualitasnya. Penilitian diharapkan dapat dikembangkan menggunakan deep learning untuk memperoleh frame struktur yang tepat di kondisi-kondisi tertentu dalam proses transmisi televisi digital.


2020 ◽  
Vol 0 (0) ◽  
Author(s):  
Jesuwanth Sugesh Ramesh Gabriel ◽  
Sivasubramanian Arunagiri

AbstractIn this paper, we report the performance of a carrier depletion Silicon PIN phase shifter with over layer of 130 nm. It is observed that an optimum intrinsic gap of 250 nm for a device length of 5 mm at 2 V, resulted in Extinction Ratio (ER) of 23.41 dB and Bit Error Rate (BER) of 1.00 × 10−7 is obtained for 50 Gbps. The phase shifter is also designed for length 2 mm with an intrinsic gap of 100 nm at an operating voltage <4 V. The study also reveals that the proposed design for Mach-Zehnder modulator operating at a data rate of 100 Gbps for the concentration of P = 7 × 1017 cm−3 and N = 5 × 1017 cm−3 gives better BER and phase performance. The proposed design was also analysed in an intra-data centre communication setup of fibre length 15 km.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document