scholarly journals Cross-sectional study of reverse transcriptase-inhibiting antibody as a marker of acquired immune deficiency syndrome.

1989 ◽  
Vol 27 (7) ◽  
pp. 1453-1455 ◽  
Author(s):  
M Advani ◽  
D T Imagawa ◽  
M H Lee ◽  
K Sano ◽  
F Morales ◽  
...  
2020 ◽  
Author(s):  
Samuel Dessu ◽  
Yordanos Sisay ◽  
Meseret Girma ◽  
Eshetu Zerihun

Abstract Background: Anemia is Public health problem in persons living with Human immune virus/acquired immune deficiency syndrome particularly in peoples taking antiretroviral therapy. It has effect on their quality of life and disease progression to acquired immune deficiency syndrome (AIDS). Studies regarding anemia among Human immune virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) patients taking antiretroviral therapy (ART) and its associated factors are scarce specifically in remote areas.Method: An institution based Cross-sectional study was employed in Jinka town public health facilities from Feb 18, 2019-March 29, 2019. Systematic random sampling method was used, and a total sample size was 422 were determined. Data was entered using Epi data version 4.4 and analyzed by using SPSS version 25 statistical software. Variables which had a p-value ≤ 0.25 in bivariate analysis were considered as candidates for multivariable regression analysis and variables which had a p-value of ≤0.05 in the multivariable analysis were considered as statistically significant.Result: The overall magnitude of anemia was 33.5 %( 95%CI: 28.8, 38.1). Multivariable analysis showed that unable to read and write (AOR:4.3; 95%CI:1.56,11.96), AZT users(AOR:3.0;95%CI:1.73,5.36), CD4 count less than 200 cells/mm3 (AOR:3.6;95%CI:1.63,8.09) and history of opportunistic infection (AOR:4.3; 95%CI:2.43,7.68) were significantly associated with the occurrence of anemia.Conclusion: More than one third of study participants were anemic. Unable to read and write, AZT users, CD4 count less than 200cells/mm3 and history of opportunistic infection were significantly associated with anemia.


2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Rahmah Fitrianingsih ◽  
Yulia Irvani Dewi ◽  
Rismadefi Woferst

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menular dan mematikan juga merusak sistem kekebalan tubuh.Kelompok yang rentan adalah IRT. Hal ini disebabkan perilaku pencegahan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 100 orang responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik cluster sampling.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji Chi Square untuk variabel faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS. Hasil penelitian analisis univariat menunjukkan mayoritas IRT berada dalam rentang usia 26-35 tahun (37%), beragama Islam (94%), pekerjaan wiraswasta (46%), istri yang tidak melakukan pemeriksaan HIV/AIDS (88%), dan suami yang tidak melakukan pemeriksaan HIV/AIDS (95%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p value 0.023) dan pendidikan ( p value 0.004) terhadap perilaku pencegahan. Variabel yang tidak berhubungan adalah sikap (p value 0.199), ekonomi (p value 0.641) dan lama menikah (p value 0.275) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan IRT lebih peduli terhadap kesehatannya dengan melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS.


2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 139
Author(s):  
Ni Kadek Putri Silvia Maha Dewi ◽  
Made Pasek Kardiwinata

ABSTRAK Persepsi adalah proses individu melakukan pengamatan melalui penginderaan terhadap objek tertentu yang kemudian diseleksi, diatur, serta diinterpretasikan untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Persepsi yang negatif dapat berpengaruh terhadap sikap dan penerimaan seseorang yang dapat memunculkan stigma dan diskriminasi. Tujuan penelitian ini mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan design penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional pada 102 responden yang dipilih secara non-probability sampling yaitu accidental sampling. Hasil univariat penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa FK Unud berada pada tingkat persepsi negatif yaitu sebesar 52,94%. Kemudian, variabel yang lebih besar proporsinya memiliki persepsi baik yaitu variabel jenis kelamin laki-laki, program studi kesehatan masyarakat, semester delapan, mahasiswa yang pernah berinteraksi dengan ODHA, mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi terkait ODHA, dan mahasiswa yang memiliki status interaksi baik.  Didapatkan juga bahwa tingkatan semester dan intensitas interaksi memiliki hubungan yang signifikat dengan persepsi mahasiswa terhadap ODHA. Oleh karena itu, disarankan bahwa pihak Fakultas Kedokteran maupun Program Studi menyediakan program peningkatan pengetahuan mahasiswa FK tentang HIV/AIDS dengan cara mengintegrasikan ke acara-acara mahasiswa untuk dapat meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap pasien khususnya ODHA. Kata Kunci: Persepsi, ODHA, Mahasiswa Fakultas Kedokteran.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 128
Author(s):  
Rokhani Rokhani ◽  
Mustofa Mustofa

Orang dengan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) akan mengalami penurunan sistem imunitas pada tubuhnya, kondisi ini akan menyebabkan kondisi kesehatan semakin menurun hingga akan memunculkan berbagai macam gangguan kesehatan seperti infeksi oportunistik dan menurunnya berat badan hingga menjadi AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan titer virus yang dimiliki oleh pasien, dan mendiskripsikan kondisi kesehatan pasien serta karakteristik yang dimiliki pasien setelah terinfeksi oleh HIV selama 10 tahun. Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan pendekatan cross-sectional study. Data diperoleh dengan teknik wawancara terpimpin pada 80 pasien yang terinfeksi HIV yang dianalisa dengan univariat menggunakan distribusi frequensi dan analisa bivariat dengan q-square. hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan dan viral load dengan lama hidup orang dengan HIV/AIDS. Konsumsi ARV, penerimaan terhadap status HIV-nya dan sikap positif dalam meninggalkan perilaku beresiko sangat penting bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Kata kunci: Lama Hidup,  ODHA, 10 tahun dengan HIV/AIDS


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 97
Author(s):  
Valentina Meta Srikartika ◽  
Difa Intannia ◽  
Restu Aulia

ABSTRAK             Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Tatalaksana terapi HIV/AIDS adalah dengan pemberian antiretroviral (ARV) seumur hidup sehingga kepatuhan mengkonsumsi obat merupakan faktor penting untuk keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi  kepatuhan pasien HIV/AIDS alasan pasien tidak patuh mengkonsumsi obat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara faktor keyakinan, faktor dukungan sosial, faktor pendidikan, efek samping obat yang dialami pasien dengan kepatuhan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di poliklinik VCT RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Kepatuhan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 dan faktor kepatuhan diukur dengan kuesioner ACTG. Hasil analisis kepatuhan pada penelitian menunjukkan bahwa 32 (51,6%) pasien memiliki nilai kepatuhan yang tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pasien memiliki keyakinan yang tinggi sebanyak 34 pasien (54,8%), pasien memiliki dukungan sosial yang tinggi sebanyak 45 pasien (72,6%), pasien yang tidak merasakan efek samping sebanyak 33 pasien (53,2%), dan alasan pasien lupa mengkonsumsi obat tertinggi adalah pasien merasa keadaan yang dialaminya baik-baik saja sebanyak 14 orang (46,6%). Terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan dengan efek samping obat (p=0,002, r= -0.326). Kata kunci: kepatuhan, faktor yang mempengaruhi kepatuhan, MMAS-8, ACTG, HIV/AIDS     ABSTRACT Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a set of illness symptoms, which is caused by Human Immunodeficiency Virus (HIV). As the HIV/AIDS therapy has to be consumed over a lifetime for the patients, the compliance on taking antiretroviral (ARV) medications is essential. This study aims to evaluate the compliance of HIV/AIDS outpatients and the reasons of patients incompliance. This study also examine the correlation between the beliefs, social support, education, and adverse medication events factors with ARV medication’s incompliance. The study design was cross sectional study design. The research was done in policlinic of VCT Dr. H.MOCH.SALEH hospital, Banjarmasin. The incompliance was obtained by having the ACTG questioners. The results of the compliance analysis in this study was 32 (51,6%) patients have a high compliance score. The result also showed that 34 patients (54.8%) had great belief, 45 patients (72.6%) had great social support and 33 patients (53.2%) did not get the drug side effects. Furthermore, the reason not to comply with the medicine was due to their conditions which were considered fine without medication (34 patients (37.4%)). The correlation between compliance and the drug side effects was significance (p=0,002, r= -0.326) Keywords: compliance, affected factors compliance, MMAS-8, ACTG, HIV/AIDS


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document